• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Kota Kendari a. Letak Geografis dan Batas Wilayah

TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

1. Gambaran Umum Kota Kendari a. Letak Geografis dan Batas Wilayah

Gambar III.1 Peta Rencana Struktur Ruang Kota Kendari 2010-2030 (Sumber : Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Kendari)

Wilayah Kota Kendari dengan ibuKotanya Kendari dan sekaligus berkedudukan sebagai ibuKota Provinsi Sulawesi Tenggara secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa berada di antara 30 54` 30`` - 40 3` 11`` Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 1220 23` - 1220 39` Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

1) Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Soropia & Kecamatan sampara

(Kabupaten Konawe)

29

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan moramo (Kabupaten Konawe

Selatan)

4) Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan sampara(kabupaten

Konawe),Kecamatan Ranomeeto & Kecamatan Konda (Kabupaten Konawe Selatan).

b. Luas wilayah

Wilayah Kota Kendari terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi Wilayah daratannya sebagian besar terdapat di daratan pulau Sulawesi mengelilingi Teluk Kendari dan terdapat satu pulau yaitu Pulau Bungkutoko. Luas wilayah daratan Kota Kendari 295,89 KM2 atau 0,70 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Luas wilayah menurut kecamatan sangat beragam. Kecamatan Abeli merupakan wilayah kecamatan yang paling luas (16,77%), selanjutnya Kecamatan Baruga (16,76%), Kecamatan Poasia (14,71%), Kecamatan Puuwatu (14,43%), Kecamatan Mandonga (7,89%), Kecamatan Kambu (7, 82%), Kecamatan Kendari Barat (7,77%), Kecamatan Kendari (6,61%), Kecamatan Wua-wua (4,71%), dan Kecamatan Kadia (3,08%).

30 Table III.1 Luas Wilayah Kota Kendari Menurut Kecamatan 2012

Kecamatan Luas Area

Km2 % 1 2 3 Mandonga 20,77 7,77 Baruga 48,00 17,95 Puuwatu 39,72 14,86 Kadia 6,71 2,51 Wua-wua 11,16 4,17 Poasia 37,74 14,12 Abeli 43,85 16,40 Kambu 24,63 9,21 Kendari 15,68 5,86 Kendari Barat 19,11 7,15 Kota Kendari Kendari City 267,37 100,00 Wilayah Laut 31,527

(Sumber : BPS Kendari Dalam Angka 2013) c. Tinggi Wilayah

Dilihat berdasarkan ketinggian wilayah Kota Kendari di atas permukaan laut, Kecamatan Mandonga merupakan wilayah tertinggi berada pada ketinggian 30 meter di atas permukaan laut, selanjutnya wilayah Kecamatan Abeli dan Kecamatan Kendari Barat berada pada ketinggian 3 meter di atas permukaan laut.

d. Keadaan Iklim

1. Suhu, Kelembaban, dan Curah Hujan

Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, di Kota Kendari hanya dikenal dua musim yakni musim kemarau dan musim hujan. Keadaan musim sangat dipengaruhi oleh arus angin yang bertiup diatas wilayahnya. Menurut data yang diperoleh dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Metereologi Maritim Kendari tahun 2010 terjadi 258 hari hujan dengan curah hujan 2,859,3 mm.

31

Suhu udara dipengaruhi oleh berbagai macam factor. Permengabedaan ketinggian dari permukaan laut, daerah pegunungan dan daerah pesisir mengakibatkan keadaan suhu yang sedikit beda untuk masing-masing tempat dalam suatu wilayah. Secara keseluruhan, wilayah Kota Kendari merupakan daerah bersuhu tropis.

e. Jumlah Penduduk

Penduduk Kota Kendari berdasarkan sensus penduduk 2000 berjumlah 205.204 jiwa. Ketika dilakukan survei penduduk antarsensus (Supas) pada tahun 2005, diketahui jumlah penduduk Kota Kendari meningkat menjadi 226.056 jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan hasil sensus penduduk 2010 tercatat sebanyak 289.966 jiwa.

Jumlah penduduk tahun 2012 adalah sebesar 304.862 jiwa. Penduduk tersebut tersebar dengan persebaran yang tidak merata. Pada tahun 2012, sebanyak 14,80 persen penduduk Kota Kendari tinggal diwilayah Kendari barat, hanya 6,68 persen tinggal di kecamatan baruga, dan selebihnya tersebar di delapan kecamatan dengan persebaran yang bervariasi. Di samping itu, dilakukan penghitungan kepadatan penduduk pada masing-masing wilayah kecamatan. Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk per km persegi. Kadia merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk paling tinggi yaitu 6.149 jiwa per km2. Sedangkan Baruga merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk paling rendah yaitu sebesar 424 jiwa per km2.

Bila dilihat berdasarkan rasio jenis kelamin, di Kota Kendari terdapat lebih banyak penduduk laki-laki daripada perempuan. Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 perempuan. Rasio penduduk Kota Kendari sebesar 101,98 atau dengan kata lain, terdapat 102 penduduk laki-laki untuk tiap 100 penduduk perempuan.

32 f. Pemerintahan

Luas wilayah yang dimiliki Kota Kendari adalah 29.589 Ha atau 0.78% dari luas wilayah Sulawesi Tenggara. Secara administrasif Kota Kendari terbagi atas 10 Kecamatan yaitu :

1) Kecamatan Poasia, terdiri dari 4 Kelurahan yaitu : Anduonohu,

Rahandouna, Anggoeya dan Matabubu.

2) Kecamatan Baruga, terdiri dari 4 Kelurahan yaitu Baruga, Lepo-lepo,

Watubangga dan Wundudopi

3) Kecamatan Mandonga, terdiri atas 6 Kelurahan yaitu : Mandonga,

Korumba, Anggilowu, Alolama, Wawombalata dan Labibia.

4) Kecamatan Kendari, terdiri dari 9 Kelurahan yaitu : Kandai, Gunung jati, Kendari Caddi, Kasilampe, Kampung Salo, Mangga Dua, Mata, Purirano dan Jati Mekar.

5) Kecamatan Kendari Barat, terdiri dari 9 Kelurahan yaitu : Kemaraya,

Watu-watu, Tipulu, Punggaloba, Benu-benua, Sodohua, Sanua, Dapu-Dapura, Lahundape.

6) Kecamatan Abeli terdiri dari 13 Kelurahan yaitu Benua Nirae, Puday,

Lapulu, Abeli, Anggalomelai, Tobimeita, Poasia, Talia, Petoaha, Nambo, Bungkutoko, Sambuli dan Tondonggeu.

7) Kecamatan Wua-Wua terdiri dari 4 Kelurahan yaitu Wua-Wua, Bonggoeya,

Mataiwoi dan Anawai.

8) Kecamatan Puwatu terdiri dari 6 Kelurahan yaitu: Puwatu, Watulondo, Pungolaka, Tobuuha, Abeli Dalam dan Lalodati.

9) Kecamatan Kambu terdiri dari 4 Kelurahan yaitu: Kambu, Mokoau, Padaleu dan Lalolara.

10) Kecamatan Kadia terdiri dari 5 Kelurahan yaitu: Kadia, Bende, Pondambea, Wawo Wanggu dan Anaiwoi.

33 2. Rencana Umum Tata Ruang Kota Kendari

1. Rencana Tata Guna Lahan

Sebagai suatu sistem wilayah, Kota terbentuk oleh pembagian zona wilayah tertentu yang direncanakan oleh Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Kendari 2010-2030. Sehubungan dengan perkembangan kebutuhan lahan kegiatan-kegiatan perKotaan, maka fungsi eksisting di Kota Kendari di masa mendatang mengalami perubahan sebagaimana yang telah di lakukan oleh Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Kendari yang telah membuat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Kendari 2010-2030 yakni membagi wilayah-wilayah Kota Kendari melalui penzoningan wilayah.

Pembangunan wilayah Kota Kendari didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota agar pembangunannya lebih berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang tertib, aman, dan berkeadilan.

2. Fungsi dan Peran Kota

Berdasarkan potensi yang dimiliki Kota Kendari, maka kemampuan pelayanan seluruh kegiatan potensial yang ada secara internal dan eksternal akan dapat menentukan fungsi dan peran Kota.

Kota Kendari dalam masa yang akan datang berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari 2010-2030 dalam peta sistem pusat-pusat pelayanan Kota akan berfungsi sebagai:

a. Pusat pelayanan Kota:

1) Pusat Pemerintahan Kota

2) Perdagangan dan Jasa

3) Pariwisata

4) Pendidikan

5) Transportasi

6) Industri

34

b. Sub Pusat Pelayanan Kota

c. Pusat Lingkungan\

3. Rencana Pola Ruang

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Kendari tahun 2010 – 2030, pembagian pola ruang Kota Kendari terbagi atas beberapa zona peruntukan, yakni :

1) Kawasan Pertanahan

2) Pertanian Tanaman Hortikultura

3) Kawasan Hutan Lindung

4) RTH

5) Sempadan Pantai

6) Kawasan Resapan Air

7) Sempadan Sungai

8) Taman Wisata Alam

9) Kebun Raya

10) Hutan Kota 11) Taman Kota

12) Perumahan Kepadatan Tinggi 13) Perumahan Kepadatan Sedang 14) Perumahann Kepadatan Rendah 15) Perkantoran Pemerintah

16) Kawasan Pendidikan Tinggi 17) Pelayanan Kesehatan

18) Perdagangan dan Jasa 19) Sector Informal 20) Pelayanan Pendidikan 21) Kawasan Pelayanan Umum 22) Kawasan Industri Terbatas

23) Kawasan Industri & Pergudangan 24) Kawasan Pelabuhan

35

25) Kawasan Pariwisata 26) Terminal Type A 27) TPA

28) Pertanian Taman Pangan 29) Pertanian Hortikultura

30) Zona Kepentingan Pariwisata

31) Zona Kepentingan Pariwisata & Nelayan 32) Zona Kepentingan Pelabuhan

Rencana Pola Ruang yang telah dibuat oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Kendari mengatur penzonningan pada wilayah-wilayah Kota Kendari tahun 2010 sampai tahun 2030. Hal tersebut diatas dapat dilihat pada peta berikut ini:

Gambar III.2 Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari 2010-2030 (Sumber : Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Kendari 2013)

Untuk mendukung fungsi kawasan Di Kota Kendari maka, fasilitas “Pusat Kuliner” ini sebaiknya berlokasi dikawasan pariwisata, permukiman, dan perkantoran atau pada lokasi dengan potensi lahan yang menunjang.

36 Tabel III.2. Arahan Perkembangan Zona Kota Kendari

I. Kawasan Hutan Lindung Adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi, serta memelihara kesuburan tanah. Terletak dikecamatan kambu.

II. Ruang Terbuka Hijau Area memanjang/jalur dan mengelompok, yang

penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Terletak di Kecamatan kambu, kecamatan poasia, dan kecamatan Kendari barat.

III. Kawasan Sempadan Sungai Kawasan sepanjang kanan kiri sungai, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Terletak di kecamatan abeli, kecamatan wua-wua, kecamatan kadia, kecamatan mandonga.

IV. Kawasan Resapan Air Kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi meresapkan air hujan, sehingga merupakan tempat pengisisan air bumi ( akuiver ) yang berguna sebagai sumber air. Terletak di kecamatan Kendari, kecamatan Kendari barat, kecamatan baruga, kecamatan kambu, kecamatan poasia dan kecamatan abeli.

V. Taman Wisata Alam Kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.

VI. Kawasan Taman Kota Kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami dan bukan alami, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekresasi.

VII. Kawasan Hutan Kota Satu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam kesekutuan alam lingkungannya, yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

VIII. Kawasan Perumahan Kepadatan Tinggi

Terletak di kawasan pusat Kota dan pusat pertumbuhan baru meliputi Kecamatan Kendari, Kecamatan Kendari Barat, Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kadia, Kecamatan Wua-wua, Kecamatan Baruga, Kecamatan Poasia dan Kecamatan Abeli.

IX. Kawasan Perumahan

Kepadatan Sedang

Terletak diantara kawasan perumahan kepadatan tinggi dan kepadatan rendah meliputi kecamatan Kendari Barat, Kecamatan Mandonga, Kecamatan Wua-wua, Kecamatan Baruga, Kecamatan Kambu dan Kecamatan Abeli.

X. Kawasan Perumahan

Kepadatan Rendah

Terletak berdekatan dengan kawasan lindung, kawasan agrowisata dan kawasan pertanian meliputi Kecamatan Puuwatu, Lecamatan Mandonga, Kecamatan Kambu, Kecamatan Poasia dan Kecamatan Abeli.

Perkantoran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara

Terdapat di Kecamatan Poasia dengan rencana pengembangan di Kecamatan Kambu

XI. Perkantoran Pemerintah Kota Kendari

Berada di Kecamatan Mandongan dan Kecamatan Kadia XII. Kawasan Pendidikan Tinggi Berada di Kecamatan kambu sebagai pusat pertumbuhan

37 (Sumber : Peraturan Daerah Kota No. 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Kendari Tahun 2010-2030) B. TINJAUAN MIKRO LOKASI

Dokumen terkait