• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa pegajahan merupakan salah satu desa dari 13 desa yang termasuk Kecamatan Pegajahan di Kabupaten Serdang Bedagai dan terbagi dalam 6 Dusun. Desa Pegajahan berbatasan dengan sebelah Utara: Dusun Sri Asih (Dusun 3), sebelah Barat: Dusun Perjuangan (Dusun 1), sebelah Timur: Dusun Pelita (Dusun 5), dan sebelah Selatan: Dusun Karang Sari (Dusun 4).

Desa Pegajahan merupakan dataran tinggi yang mempunyai ketinggian ribuan mil di atas permukaan laut. Luas Desa Pegajahan adalah 8,06 Km2

Jumlah penduduk yang terdaftar sampai dengan Tahun 2013 adalah 3.997 jiwa dengan 1.108 KK. Distribusi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

. Untuk menjangkau Desa Pegajahan tidak begitu sulit, karena tersedia sarana dan prasarana transportasi yang cukup memadai.

Tabel 4.1. Distribusi Penduduk Desa Pegajahan Menurut Umur dan Jenis Kelamin

No Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0-4 196 219 415 2 5-12 314 333 647 3 13-18 261 276 537 4 19-35 409 407 816 5 36-50 417 392 809 6 >50 392 381 773 Jumlah 1.989 2.008 3.997

4.1.2. Gambaran Industri Pengolahan Ubi Kayu

Industri Pengolahan ubi kayu yang ada si Desa Pegajahan merupakan jenis industri rumah tangga dalam sektor informal, dimana pengusahanya terdiri dari beberapa rumah tangga. Dari hasil penelitian didapati industri pengolahan ubi ada sebanyak 66 Kepala Keluarga (KK). Pekerja wanita banyak terserap dalam industri rumah tangga ini, dimana hasil olahan ubi kayu menghasilkan bahan olahan pangan ubi, berupa kerupuk mie, opak lidah, balong kuok, rengginang dan opak koin, namun yang terbanyak adalah kerupuk mie. Pada penelitian ini penulis hanya meneliti industri pengolahan ubi kayu menjadi kerupuk mie.

Proses pengolahan ubi kayu menjadi kerupuk mie dimulai dengan memilih ubi kayu yang masuk untuk memisahkan ubi yang baik dan utuh dan yang rusak. Kemudian ubi kayu dikupas, setelah dikupas ubi dicuci dengan air bersih dan ditiriskan. Selanjutnya ubi kayu diparut sampai menjadi adonan bubur kemudian adonan bubur ditiriskan dalam wadah yang ada saringannya. Air tirisan yang dihasilkan dari penyaringan adalah endapan bubur yang kemudian dicampur kembali ke dalam adonan bubur dan siap untuk proses selanjutnya. Proses ubi kayu menjadi cetakan/letrek disediakan ubi kayu mentah yang masih berkulit sebanyak 500 kg, setelah melalui proses pengupasan, pencucian, penirisan dan pemarutan menghasilkan 6 ember (ukuran diameter 90 cm dan tinggi ember 40 cm) bubur ubi kayu.

Proses selanjutnya adalah pencetakan pertama atau yang biasa disebut pekerja dengan “peletrekan”, yaitu mengambil adonan bubur ubi kayu sebanyak 0,5 kg lalu adonan bubur ubi kayu ditaruh diatas plastik transparan yang berukuran 55x40 cm lalu diratakan kira-kira setebal 0,25 cm. 1 (satu) ember bubur ubi kayu bisa menghasilkan 150 cetakan/letrek. Setelah semua adonan bubur ubi kayu selesai dicetak/diletrek, kemudian dikukus dengan menggunakan rak-rak yang terbuat dari bambu (1 rak = 15 cetakan/letrek) selama 2-3 jam hingga adonan menjadi matang, lalu dibiarkan hingga cetakan/letrek menjadi dingin. Kemudian dilakukan Proses penjemuran hingga setengah kering, lalu masuk proses pemotongan lebih kecil agar bisa dimasukkan ke dalam mesin Ampia dan menghasilkan mie dengan kondisi setengah kering. Mie setengah kering ini dijemur kembali sehingga benar-benar kering yang ditandai dengan mie mudah dipatahkan dan rapuh. Akhirnya menjadi kerupuk mie ubi kayu siap untuk dipasarkan oleh pengusaha industri tersebut.

Adapun proses pembuatan kerupuk mie ubi kayu dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.1. Proses Pembuatan Kerupuk Mie

Pengusaha industri rumah tangga mendapatkan ubi kayu mentah dari agen bahan baku ubi kayu yang ada di Desa Pegajahan. Agen ubi kayu memberikan ubi kayu mentah pada industri rumah tangga dengan harga Rp. 1.000,- per kilogram ubi kayu. Kemudian Agen akan menerima kerupuk mie ubi kayu dari industri rumah tangga dengan harga Rp. 6.000,- per kilogram kerupuk mie ubi kayu. Setiap industri rumah tangga menerima ubi kayu mentah sebanyak 500 kg. Setelah melalui tahapan UBI KAYU MENTAH - dikupas - dicuci - ditiriskan UBI KAYU BERSIH diparut ADONAN BUBUR ditiriskan ADONAN BUBUR menjadi ADONAN BUBUR dicampur AIR TIRISAN ADONAN diendapkan air dibuang ENDAPAN DIJEMUR SAMPAI KERING MIE ½ KERING CETAKAN II Dengan Ampia dipotong KERUPUK MIE Adonan Bubur Air Tirisan Adonan CETAKAN I (Letrek) DIKUKUS 2-3 Jam DIJEMUR ½ KERING

proses pembuatan sehingga menjadi kerupuk mie akan menghasilkan 150 kg kerupuk mie ubi kayu. Bila harga kerupuk mie perkilogram sebesar Rp. 6.000.-, maka hasil penjualan kerupuk mie ubi kayu sebanyak 150 kg menjadi sebesar Rp. 900.000,- dan bila kemudian dikurangi biaya ubi kayu mentah sebesar Rp. 500.000, maka akhirnya pengusaha menerima pendapatan sebesar Rp. 400.000,-. Tetapi pengusaha industri rumah tangga masih harus megeluarkan dana untuk menggaji pekerjanya.

Jumlah tenaga kerja dalam proses pembuatan kerupuk mie dalam setiap industri rumah tangga sebanyak 5 orang, dimana 2 orang diantaranya pekerja pada proses pencetakan/peletrekan. Tenaga kerja pencetakan/peletrekan adalah wanita. Setiap pekerja pencetakan/peletrek harus menghabiskan 3 ember adonan bubur ubi kayu untuk dicetak/diletrek. 1 ember adonan bubur ubi kayu menghasilkan 150 lembar letrek sehingga 3 ember adonan bubur ubi kayu menghasilkan 450 lembar cetakan/letrek yang bisa dikerjakan selama 6 jam dalam satu hari. Upah yang diterima pekerja berdasarkan banyaknya adonan bubur ubi kayu dalam satuan ember yang akan dicetak/letrek. Upah yang diterima satu ember sebesar Rp. 7.000,-. Dalam satu hari, pekerja harus menghabiskan 3 ember adonan bubur ubi kayu, untuk itu pekerja akan menerima upah sebesar Rp. 21.000,- atau untuk 450 lembar hasil pencetakan/peletrekan. Upah diterima oleh pekerja cetakan/peletrekan pada saat pengusaha industri rumah tangga sudah menjual kerupuk mie ubi kayu kepada agen ubi kayu. Agen ubi kayu akan datang membeli kerupuk mie ubi kayu dalam satu

minggu sebanyak 2 kali baru kemudian pengusaha industri rumah tangga akan membayar pekerja pencetakan/peletrekan.

4.2. Karakteristik Sampel

Dokumen terkait