PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Jalupang yang berlokasi di Kabupaten Subang merupakan suatu unit usaha perkebunan yang pengelolaannya selalu berganti – ganti. Unit usaha pekebunan ini pernah dikelola oleh perusahaan swasta asing pada Periode Jaman Pemerintahan Belandadan Jepang Kemerdekaan. Kemudian, pada jaman kemerdekaan pun perusahaan yang mengelola unit usaha Kebun Jalupang berganti – ganti, dan kini unit usaha tersebut dikelola oleh PTPN VIII.
PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Jalupang persisnya terletak di Jalan Raya Cipeundeuy Km.20, Desa Lengkong, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang Jawa Barat. Kebun Jalupang memiliki luas areal sebesar 3.754,89 hektar. Pabrik pengolahan karet sendiri berdiri di atas bangunan sebesar 15.000 m2. Lokasi PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Jalupang dapat dipandang sangat strategiskarena hal-hal berikut: 1) dekat dengan lokasi pasar (berbagai perusahaan industri hilir yang menggunakan bahan baku karet alam), 2) kondisi sarana jalan transportasi cukup baik (berjarak 1.5 Km dari jalan raya kabupaten yang menghubungkan Kota Subang dengan Kota Jakarta), dan 3) dekat dengan sumber tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung proses produksi (massyarakat yang bertempat tinggal di desa sekitar).
Struktur organisasi dalam PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Jalupang ini berbentuk garis.Sebagaimana tertera pada struktur organisasi Kebun Jalupang, perintah dari pimpinan langsung kepada bawahan.(Lampiran 3). Dalam hal ini, untuk seluruh rangkaian proses produksi RSS maupun lateks pekat di Kebun Jalupang, kekuasaan dan tanggung jawab tertinggi dipegang oleh satu pimpinan, yaitu Administratur. Namun demikian, dalam proses pemasaran RSS maupun lateks pekat seluruhnya dilakukan oleh Kantor Direksi sehingga Administratur Kebun Jalupang tidak punya kewenangan melakukan proses tersebut.
Mengacu pada struktur organisasi tersebut, wewenang dan tanggung jawab unsur pimpinan di Kebun Jalupang atas pekerjaannya, termasuk dalam memproduksi RSS dan Lateks Pekat, adalah sebagai berikut:
a. Administratur
Administratur bertugas merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan dan bertanggung jawab atas kelancaran jalanya kinerja unit atau Kebun yang di pimpinnya.
b. Kepala Tanaman
Bagian ini bertugas melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran tugas pekerjaan bidang tanaman sesuai dengan kebijakan Direksi dan arahan dari Administratur.
c. Kepala Administrasi
Bagian ini melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan bidang Tata Usaha dan Keuangan sesuai dengan kebijakan Direksi dan arahan Administratur
d. Kepala Teknik dan Pengolahan
Bagian ini melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran tugas pekerjaan bidang pengolahan dan teknik sesuai dengan kebijakan Direksi dan arahan Administratur.
e. Kepala Afdeling
Bagian ini tugasnya melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan di masing-masing Afdeling sesuai dengan kebijakan Direksi dan Arahan Administratur juga Kepala Tanaman.
f. Mandor Besara Afdeling
Bertugas melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan panen produksi dan perawatan tanaman di masing-masing Afdeling Kebun sesuai dengan arahan Adminitratur, Kepala Tanaman dan Kepala Afdeling.
g. Mandor
Bertugas melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan panen produksi dan perawatan tanaman di kemandorannnya sesuai dengan ketentuan dan arahan Kepala Afdeling dan Mandor Besar. h. Bagian Tanaman
Bertugas untuk membantu Kepala Tanaman dalam melaksanakan tugas dan kelancaran pekerjaan administrasi tanaman sesuai dengan pedoman dan peraturan yang telah ditetapkan
i. Mandor Besar Pengolahan
Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan bidang pengolahan sesuai dengan ketentuan dan arahan Kepala Teknik dan Pengolahan.
j. Mandor Pengolahan
Bertugas melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan penerimaan bahan baku lateks dan pengolahan awal di Pabrik sesuai dengan arahan Kepala Teknik dan Pengolahan.
k. Satuan Pengawas Intern Kebun
Bertugas melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas dan pemeriksaan dan pengawasan intern Kebun.
l. Petugas Tabin
Bertugas melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tata buku induk sesuai dengan peraturan Perusahaan.
m.Petugas SDM dan Umum
Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan urusan umum dan pengelolaan personil sesuai dengan peraturan dan ketentuan perusahaan serta arahan dari atasan.
n. Petugas Kasir
Melaksanakan Tugas dan tanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan pekerjaan sebagai kasir sesuai dengan peraturan dan ketentuan Perusahaan. o. Petugas Pengadaan
Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan pengadaan/pembelian barang dan jasa sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
p. Petugas Gudang
Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan pergudangan sesuai dengan peraturan Perusahaan dan arahan dari atasan.
q. Petugas Kesehatan
Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan dibidang kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
Sarana Produksi
Selama proses pengolahan RSS dan Lateks Pekat diperlukan sarana produksi yang mampu berfungsi dengan baik dan mendukung proses tersebut agar berjalan secara optimal. Sarana produksi yang digunakan memiliki kapasitas masing-masing, dimana dalam penggunaannya harus dilakukan secara optimal agar menghasilkan jumlah dan kualitas produk akhir sesuai yang diharapkan. Sarana produksi pengolahan yang dimiliki oleh Kebun Jalupangadalah sarana produksi untuk menghasilkan RSS dan sarana produksi untuk menghasilkan Lateks Pekat. Sarana Produksi RSS yaitu:
a. Bak Penerimaan (Balking)
Bak penerimaan ini berkapasitas 3 ton atau sama dengan 3.500 ml. Balking yang dimiliki untuk proses Pengolahan RSS yaitu 4 buah. Bak ini bertujuan menampung Lateks kebun yang dikirim dengan menggunakan truk-truk pengangkut.
b. Koaguler (Bak Pembekuan)
Bak pembekuan menerima lateks dari Balking yang akan dibekukan. Di dalam bak ini juga terpasang Sekat untuk membuat lembaran-lembaran karet.Koaguler bak ini mempunyai kapasitas 88 kg atau jika dalam bentuk lembaran karet yaitu 100 lembar karet.Pabrik RSS Kebun Jalupang mempunyai 96 Bak.
c. Mesin Giling (Sheeter)
Mesin giling ini dalam 1 jam dapat mengerjakan penggilingan sebanyak 3 bak koaguler. Pabrik Jalupang memiliki 3 Buah mesin Sheeter.
d. Lori atau Monorail
Berfungsi untuk mengangkut karet lembaran hasil penggilingan yang telah ditiriskan ke kamar pengasapan. Lori juga bertujuan untuk mengangkut hasil pengasapan ke bagian sortasi.
e. Kamar Asap
Kamar asap berbeda bangunan dari bangunan pengolahan namun jaraknya tidak berjauhan. Terdiri dari 12 kamar asap dengan kapasitas masing-masing kamar asap tersebut ialah 2.500 kg atau sebanyak 2.600 lembar karet.
f. Gudang Sortasi dan Penyimpanan
Gudang sortasi dan Penyimpanan berada dalam sebuah ruangan yang sama. Namun kegiatan sortasi tidak sepenuhnya berlangsung di dalam ruangan tersebut. Jika produksi karet sedang melimpah, makaproses sortasi bisa sampai ke luar bangunan.
g. Mesin press
Di dalam gudang sortasi dan penyimpanan terdapan sebuah alat yang disebut dengan mesin press. Mesin press berkapasitas 113 kg yang akan di jadikan 1 ball atau 1 kotak.
Sarana Produksi Lateks Pekat yaitu: a. Bak Penerimaan
Bak penerimaan untuk produksi lateks pekat berkapasitas 3 ton lateks kebun. Bak tersebut berguna sebagai tempat penyimpanan pertama lateks kebun yang di bawa oleh truk-truk pengangkut.
b. Tangki bulking dan pengaduk
Pada proses pengolahan Lateks Pekat, tangki bulking juga berfungsi sebagai mesin pengaduk yang di dalam tangki ada besi-besi yang berputar untuk proses pengadukan. Pabrik jJalupang mempunyai 5 buah mesin pengaduk. c. Mesin Centrivius
Mesin ini bekerja mulai pagi hari untuk mengolah atau memisahkan lateks pekat dan skim yang dialirkan dari Bulking. Mesin sentrivius yang dimiliki Kebun Jalupang sebanyak 5 buah.
d. Storage
Bak penampungan ini berfungsi sebagai bak untuk menampung hasil olahan dengan grade “Lateks Pekat”.Storage yang dimiliki Pabrik Jalupang berjumlah 19 unit.
e. Blanding
Blanding merupakan tempat penampungan Latek Pekat yang kapasitasnya lebih besar yaitu 38 ton.
Proses Produksi Proses Produksi RSS (Ribbed Smoke Sheet)
Proses produksi RSS merupakan prosen produksi yang lebih lama di bandingkan dengan produk olahankaret lain di Pabrik Jalupang. Berikut penjelasan proses produksi RSS pada Pabrik Jalupang.
a. Penerimaan Lateks Kebun
Lateks kebun yang diolah menjadi RSS merupakan latek dari kebun sendiri.PTPN VIII Kebun Jalupang tidak melakukan pembelian lateks dari luar Kebun Jalupang. Dari kebun, lateks diangkut menggunakan truk pasir yang di dalamnya terdapat tangki (satu atau dua) yang kemudian di timbang melalui jembatan timbang selanjutnya dikirim ke pabrik pengolahan. Setelah diterima di pabrik, lateks disimpan di dalam Balking (bak penerimaan) lalu di analisa KKK terlebih untuk menentukan banyaknya bahan penolong yang perlu digunakan.
b. Pengenceran dan Pembekuan
Setelah dianalisa kadar karet keringnya lalu lateks dialikan ke dalam bak- bak pengolahan yang di sebut bak Koaguler. Sebelumnya bak koaguler telah diisi air sebagai bahan pengencer lateks kebun.Batas keenceran latek untuk dibekukan adalah 15 persen. Setelah lateks masuk ke dalam bak dan tercampur dengan air lalu dimasukan AsapCair Formula Sheet atau AFS sebanyak 15 persen atau seba- nyak 5.200 cc. Kemudian diaduk sebanyak 7 kali. Setelah diaduk lalu dipasang papan sekat dalam bak untuk membentuk latek menjadi lembaran-lembaran.
Gambar 4. Penerimaan Latek kedalam Balking
c. Penggilingan dan Penirisan
Setelah 2 jam, lalu papan sekat dalam bak koaguler di buka lalu lembaran karet dialirkan menuju mensin giling. Setelah penggilingan lalu lembaran karet ditiriskan selama 1 jam sebelum masuk ke dalam kamar asap.
d. Pengasapan
Setelah ditiriskan selama 1 jam lalu lembaran karet dinaikkan ke kamar asap melalui monorail pengankut lembaran karet.Satu plot monorail akandiisi dengan 9 lembaran karet. Didalam kamar asap lembaran karet dijemur dengan menggunakan batang bambu. Setelah hari ke-5 karet dikeluarkan dan selanjutnya dimasukan ke dalam ruang sortasi. Proses pengasapan yang dilakukan pada pabrik Jalupang adalah sebagaimana tertera pada Tabel 7 berikut. Setelah hari ke-5 karet dikeluarkan dan selanjutnya dimasukan ke dalam ruang sortasi.
Tabel 8. Suhu Kamar Asap dalam Pengasapan Sheet
Waktu Suhu
Hari ke-1 45oC -50 oC
Hari ke-2 50 oC – 55 oC Hari ke-3 55 oC – 60 oC Hari ke-4 < 60 oC (stabil)
Sumber: PTPN VIII Kebun Jalupang
Gambar 6. Penggilingan lembaran karet RSS
e. Sortasi
Kegiatan sortasi dilakukan didalam dan di luar ruangan. Karet-karet yang telah berbentuk lembaran di sortir ke dalam 3 grade dan 1 cutting (limbah sortasi). Namun didalam perkembangannya Kebun Jalupangn hanya memilih RSS ke dalam 2 grade (RSS 1 dan RSS 3) dan 1 cutting saja. Setelah disortir lalu RSS dipress berberntuk Kubus dengan berat sebesar 113kg perkotak atau bal. setelah dipress lalu karet dilabur dan diberikan cap grade. Karet yg sudah di cap dan di labur sudah siap dipasarkan atau diangkut oleh truk-truk konsumen.
LATEK KEBUN
PENIMBANGAN LATEK KEBUN
ANALISA KKK DI LABORATORIUM
PENAMPUNGAN
PENGGILINGAN
PENGENCERAN & PEMBEKUAN
PENIRISAN
PENGASAPAN
SORTASI
PACKING
PENYIMPANAN DI GUDANG
Proses Produksi Lateks Pekat a. Penerimaan Lateks
Lateks kebun yang datang ke pabrik lateks pekat selalu diuji terlebih dahulu dilaboratorium sebelum dilakukan ke proses selanjutnya. Setelah diuji di laboratorium kemudian lateks dialirkan ke dalam balking untuk penyeragaman KKK lalu diendapkan minimal 6 jam atau 1 malam sehingga kadar magnesiumnya turun.
b. Pengolahan
Pada pagi hari pengolahan dimulai. Lateks yg sudah diendapkan selama 6 jam atau satu malam dialirkan ke mesin centrivius untuk menghasilkan Latek Pekat, dan limbah cair. Setelah lateks masuk ke dalam mesin centrivius lalu lateks dialirkan ke dalam bak penampungan kembali. Lalu dianalisa untuk menguji kandungan karet dalam Lateks Pekat tersebut.Selama di dalam bak penyimpanan lateks selalu diuji untuk mengetahui kestabilan kandungannya. Jika ada kandungan karet dalam Lateks Pekat yang berkurang maka akan diaduk dan dicampurkan dengan bahan kimia tersebut.
Gambar 10. penerimaan latek kebun pada produksi Lateks pekat
c. Penampungan dan Pengiriman
Lateks pekat ditampung di bak penampungan sebelum dikirim atau dibawa oleh truk – truk perusahaan. Pengemasan Latek Pekat dengan cara dimasukan ke dalam drum yang di bawa oleh truk yang sebelumnya telah dilapisi oleh plastik.
LATEKS KEBUN ANALISA KKK DI LABORTORIUM BAK PENERIMAAN ENERIMAAN BALKING MESIN CENTRIVIUS STORAGE
Gambar 13. Proses Produksi Lateks Pekat Gambar 12. Penyaluran lateks pekat ke bak penyimpanan