• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: PENELITIAN TENTANG UPAYA MEMBANGUN

A. Gambaran Umum Paroki Kunjungan Santa Maria

Bagian ini menguraikan tentang gambaran umum Paroki Kunjungan Santa

Maria Peniung yang meliputi: sejarah paroki, letak geografis, situasi umat dan

kegiataan-kegiatan pastoral yang ada di paroki.

1. Sejarah singkat Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Tahun 1979 desa Peniung dibuka sebagai pusat Paroki. Desa Peniung

sebagai pusat misi pertama tidak lagi menjadi tempat yang strategis karena sulit

yang cukup banyak umatnya dan tempatnya sangat strategis menjadi tempat baru

karya misi. Maka pada tanggal 19 Oktober 2002 pusat misi dipindahkan dari

Peniung ke Nanga Kalis setelah gereja dan pastoran selesai dibangun.

Peresmiannyadilakukan oleh Bupati Kapus Hulu, Bapak Tambul Husin kemudian

diberkati oleh Uskup Sintang Mgr. Agustinus Agus. Nanga Kalis dipilih menjadi

pusat misi karena keadaan geografis Kecamatan Nanga Kalis sangat mendukung

untuk pusat karya pastoral.

2. Letak Geografis Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Gereja Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, berada di Kecamatan

Nanga Kalis, Kabupaten Kapuas Hulu, Propinsi Kalimantan Barat. Wilayah

Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung merupakan wilayah daratan rendah di

pinggiran Sungai Manday. Air yang menjulur di sepanjang Sungai Manday

merupakan jalur jalan raya yang menghubungkan daerah satu dengan daerah yang

lain. Transport utama yang digunakan masyarakat setempat kapal motor, speed

boat, sampan, jalan kaki dan sepeda motor.

Wilayah Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung di bagian selatan

berbatasan dengan Paroki Bunut. Sedangkan di bagian utara Paroki Kunjungan

Santa Maria Peniung berbatasan dengan Paroki Bika di bagian barat berbatasan

dengan Paroki Putussibau. Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung memiliki 28

stasi. Pada hari Minggu disetiap stasi tidak selalu dilayani oleh pastor dalam

hanya ada dua orang. Di stasi-stasi yang tidak sempat dilayani oleh pastor, selalu

diambil alih oleh suster, frater, bruder dan pemimpin iman sukarelawan dalam

merayakan ibadat sabda.

3. Situasi Umat Katolik Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Menurut statistik keadaan Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung tahun

2010 terdiri dari 10.070 umat yang digembalakan oleh Pastor Nan Kabelen, Pr

dan Pastor Paulus Pati Lein, Pr dibantu oleh Bruder MTB, Suster SMFA yang

bertugas di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung. Demikian juga dewan

pastoral Paroki berperan membantu mengsukseskan kegiatan-kegiatan yang ada di

Paroki.Tetapi yang menjadi ujung tombak pelaksanaan kerasulan di tengah umat

adalah pemimpin iman sukarelawan (PI). Mereka berkerja di

lingkungan-lingkungan basis secara sukarela guna membantu sesama umat beriman dalam

menemukan nilai-nilai Kerajaan Allah di dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung merupakan daerah yang dihuni

oleh suku Dayak, Tionghoa dan Melayu. Relasi antara sesama bisa dikatakan

sangat akrab. Hal inibisa dilihat ketika ada kegiatan gotong royong semua warga

terlibat aktif. Tetapi keaktifan umat Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung

dalam merayakan perayaan sakramen-sakramen sangat rendah, hal ini dapat

dilihat dari keaktifan umat yang sangat kurang dalam menghadiri perayaan

4. Kegiatan-kegiatan Pastoral Yang Ada Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Berdasarkan data dari buku kenangan dan syukur 50 Tahun Gereja Katolik

Keuskupan Sintang. Kegiatan Pastoral Gereja Paroki Kunjungan Santa Maria

Peniung meliputi: bidang Liturgi, Kerygma, Koinonia dan Diakonia. Kegiatan

tersebut dilaksanakan di paroki maupun di masing-masing stasi.

a. Kegiatan Pastoral Gereja Di bidang Liturgi

Kegiatan Pastoral Gereja di bidang Liturgi yang dilaksanakan di Paroki

Kunjungan Santa Maria Peniung meliputi:

1). Perayaan Ekaristi

Perayaan Ekaristi di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung dilaksankan

setiap hari Minggu. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia.

2). Ibadat Sabda

Ibadat Sabda dilaksanakan di masing-masing stasi atau lingkungan setiap satu

bulan sekali. Karena kurangnya tenaga pastor dan jarak antara stasi atau

lingkungan cukup jauh. Jadi Ibadat Sabda biasanya dipimpin oleh pemimpin

umat, guru agama.

3). Doa Lingkungan

Doa lingkungan dilaksankan ketika ada permintaan umat yang mempunyai

acara-acara tertentu misalnya, pertunangan, syukuran, menempati rumah,

selamatan orang meninggal dan lain-lain. Petugas yang melayani doa

b. Kegiatan Pastoral Gereja Di bidang Kerygma

Kegiatan Pastoral Gereja di bidang Kerygma yang di laksankan di Paroki

Kunjungan Santa Maria Peniung meliputi:

1). Persiapan Peneriman Sakramen

 Persiapan sakramen permandian

Persiapan sakramen permandian ini ditangani langsung oleh pemimpin umat

masing-masing stasi atau lingkungan.

 Persiapan komuni pertama dan sakramen krisma

Persiapan sakramen ini ditangani langsung oleh pemimpin umat di

masing-masing stasi atau lingkungan.

 Persiapan sakramen perkawinan

Persiapan perkawinan sering disebut kursus persiapan perkawinan, persiapan

ini ditangani langsung oleh team yang ditunjuk oleh Pastor Paroki.

2). Pendampingan Iman Umat

 PIA

Pendampingan iman anak dilaksanakan setiap hari Minggu sebelum misa yang didampingi oleh guru agama, mahasiswa/mahasiswi praktek, sukarelawan ibu atau bapak guru SD setempat.

 PIR

Pendampingan iman remaja usia SMP dan SLTA dilaksanakan sebulan sekali,

tempatnya di aula paroki dan gedung sekolah. Pendampingan ini ditangani

oleh pemimpin umat.

3). Pendampingan Keluarga

prosesnya setiap pendamping yang sudah ditunjuk melakukan pendampingan

dengan bentuk retret, rekoleksi dan katekese keluarga. Sedangkan kunjungan

keluarga dilaksanakan setiap seminggu sekali.

c. Kegiatan Pastoral Gereja Di bidang Koinonia

Koinonia adalah kegiatan pastoral Gereja yang mengusahakan dan

membentuk komunitas orang beriman secara menyeluruh. Kegiatan

mengumpulkan dan mempersatukan umat katolik menjadi satu persaudaraan

dalam iman, dengan menciptakan kerjasama, perdamaian dan komunitas di antara

umat manusia.

Kegiatan Koinonia yang dilaksankan di Paroki Kunjungan Santa Maria

Peniung adalah Pesta Natal dan Paskah, Perayaan Ekaristi dalam rangka

pembukaan dan penutupan bulan Maria, perkumpulan ibu-ibu wanita katolik.

d. Kegiatan Pastoral Gereja Di bidang Diakonia

Diakonia adalah salah satu kegiatan pastoral Gereja untuk mewujudkan

iman dalam masyarakat. Diaokonia merupakan kegiatan yang bermuara kepada

pelayanan bagi sesama dan dalam hubungan timbal balik antara iman dan

masyarakat. Kegiatan yang dilaksankan di paroki ini adalah membantu sesama

yang terkena musibah, memberikan beasiswa kepada siswa-siswi SD, SMP, SMA

dan Perguruan Tinggi serta memberikan bantuan dana untuk pembangunan

B.Penelitian Tentang Pendampingan Keluarga Dan Upaya Membangun Keluarga Kristiani

1. Rumusan Permasalahan Penelitian

Rumusan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pemahaman pasangan suami istri di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung mengenai keluarga kristiani?

b. Sejauhmana pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung sudah terlaksana?

c. Apa yang menjadi harapan dari pasangan suami istri untuk meningkatkan pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung ini?

d. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat terlaksananya pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung ini?

e. Usaha apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendamping keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung?

2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Mengetahui sejauhmana pasangan suami istri di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung memahami keluarga kristiani.

b. Mengetahui sejauhmana pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung sudah terlaksana.

c. Mengetahui apa yang menjadi harapan dari pasangan suami istri untuk meningkatkan pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria

Peniung.

d. Mengetahui apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat terlaksananya pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria

Peniung.

e. Mengetahui usaha seperti apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

Menurut Suharsimi Arikunto, dalam buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik, 1998 metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan

tentang variabel, gejala atau keadaan. Alasan metode penelitian deskriptif

digunakan untuk menggambarkan keadaan pendampingan keluarga dan upaya

membangun keluarga kristiani.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto, dalam buku Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 1998 adalah sebuah alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab

kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Alasan kuesioner digunakan adalah

untuk memperoleh data yang diperlukan.

Menurut FX. Dapiyanta, dalam buku Evaluasi Pembelajaran PAK Di

Sekolah, 2011 kuesioner merupakan serangkaian daftar pertanyaan atau daftar

isian yang harus dijawab atau diisi oleh responden. Kuesioner tertutup adalah

angket yang jawabannya sudah disediakan responden diminta memilih antara

alternative yang tersedia. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang jawabannya

diisi oleh responden secara bebas.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung,

Kapuas Hulu, Kalimantan Barat pada tanggal I8 Desember 2012 sampai 18

Januari 2013.

6. Responden Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, dalam buku Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik, 1998 responden adalah orang yang diminta memberikan

keterangan tentang fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat disampaikan

dalam bentuk tulisan yaitu ketika mengisi angket. Responden dalam penelitian ini

adalah pasangan suami-istri yang ada di Paroki Kunjungan Santa Perawan Maria

Peniung yang berjumlah 60 keluarga dari 10.070 jiwa. Pengisian angket

7. Analisis Data

Menurut Christine Daymon dan Immy Holloway, Daymon Christine dan

Holloway Immy. (2002), Metode-metode Riset Kualitatif falam Public Relations

dan Marketing Gaumnications , 2002 analisis data adalah suatu proses menata,

menstrukturkan, dan memaknai data yang tidak beraturan. Setelah data diperoleh

mengenai pendampingan keluarga dan upaya membangun keluarga kristiani

penulis melakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

rumus sebagai berikut:

P =    100% Keterangan: P = proporsi JB = jumlah benar N = responden 8. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, dalam buku Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik , 1998 variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi

titik perhatian suatu penelitian. Di dalam penelitian ini ada dua variabel yang

diteliti yakni: upaya membangun keluarga kristiani dan pendampingan keluarga.

Tabel I. Variabel penelitian No Variabel

Penelitian

Aspek yang terungkap Item Juml ah

1 Upaya Membangu n Keluarga

Pengertian Keluarga Kristiani 1 1

Dasar- dasar Keluarga Kristiani 2,3,4 3

Kristiani Upaya-upaya yang dilakukan pasangan suami istri dalam membangun keluarga kristiani 7,8,9, 10 4 2 Pendamping an Keluarga

Keterlibatan Responden dalam mengikuti Pendampingan Keluarga

11,12 2

Tujuan Pendampingan Keluarga 13 1 Bentuk-bentuk Pendampingan Keluarga 14 1 Faktor-faktor yang menghambat pasangan

suami istri dalam mengikuti pendampingan keluarga 15,16, 17,18, 19,20, 21 7

Harapan responden untuk meningkatkan pendampingan keluarga

22,23, 24,25

4

Total jumlah soal 25

Dokumen terkait