• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS LINGKUNGAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Pelaksanaan Penelitian

Penelitian inimengenai model pembelajaran IPA berbasis lingkungan dan kemampuan awal dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap berwawasan lingkungan peserta didik di MTs Kota Kendari.Subyek penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII pada semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 di MTs Kota Kendari. Pemilihan subyek penelitian didasarkan pada beberapa aspek, di antaranya; 1) MTs yang menerapkan kurikulum 2013, 2) Belum pernah dilakukan penelitian yang serupa sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman baru bagi guru dan peserta didik, dan 3) Hasil belajar dan sikap berwawasan lingkungan yang dimiliki peserta didik masih tergolong rendah.

Penelitian ini difokuskan pada kelas VII MTs Kota Kendari, khususnya madrasah yang menerapkan Kurikulum 2013. MTs yang dimaksudkan adalah MTsN 1 Kendari dan MTs Pondok Pesantren Modern Ummu Shabri Kota Kendari. Peserta didik MTsN 1 Kendari kelas VII1 dan VII2masing-masing berjumlah 28 orang sebagai peserta didik yang memiliki kemampuan awal tinggi dan peserta didik kelas VII5 dan VII6masing-masing berjumlah 28 orang ditetapkan sebagai peserta didik yang memiliki kemampuan awal sedang. Sedangkan peserta didik MTs Pondok

Pesantren Modern Ummu Shabri kelas VIIE dan VIIF yang berjumlah masing-masing 28 orang yang ditetapkan sebagai peserta didik yang memiliki kemampuan awal rendah. Penetapan kelompok sampel ini melalui teknik cluster random sampling). Jumlah peserta didik yang menjadi subjek penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.1 Subjek Penelitian pada MTs Kota Kendari Tahun 2015 Nama Sekolah Rombel Kelompok/Kelas Jumlah Siswa

MTsN 1 VII-1 KA.Tinggi-SETS 28 orang

MTsN 1 VII-6 KA.Sedang-SETS 28 orang

MTs Pesri VII-F KA.Rendah-SETS 28 orang

MTsN 1 VII-2 KA.Tinggi-PBAS 28 orang

MTsN 1 VII-5 KA.Sedang-PBAS 28 orang

MTs Pesri VII-E KA.Rendah-PBAS 28 orang

Jumlah 168 orang

Sumber: Dokumentasi MTs Kota Kendari, 2015

Berdasarkan kondisi subjek penelitian tersebut di atas, maka dibuatlah rancangan pelaksanaan model pembelajaran IPA berbasis lingkungan (SETS dan PBAS) untuk dilaksanakan pada kedua madrasah tersebut. Rancangan model pembelajaran IPA berbasis lingkungan ditelaah secara bersama-sama dengan guru-guru IPA. Guru dan peneliti bersama-sama menetapkan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) serta Indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran dengan mengacu pada Silabus mata pelajaran IPA pada kelas VII. Selanjutnya

membuat dan menyiapkan perangkat pembelajaran, diantaranya; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Bahan Ajar.

Pelaksanaan pembelajaran dengan pokok bahasan/konsep dampak pencemaran bagi kehidupanyang waktu pelaksanaannya selama 3 (tiga) kali pertemuan. Pada kegiatan pembelajaran, guru IPA MTsN 1 Kendari bertindak sebagai guru model, sedangkan observer adalah peneliti dan 1 (satu) orang guru mitra. Setiap pertemuan yang diamati oleh 2 (dua) orang observer yang bertugas mencatat dan memantau aktivitas peserta didik dan guru selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan memberikan evaluasi formatif dengan bentuk tes tertulis (tes pengetahuan) dan kuesioner sikap berwawasan lingkungan sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.

Data yang terkumpul yang bersumber dari hasil pengamatan kemudian diorganisir, diolah/dianalisis, diinterpretasi dan dibahas lebih lanjut guna mendapatkan informasi atau jawaban yang jelas tentang masalah yang diajukan.Hasil pengolahan itu diharapkan dapat menemukan kesimpulan-kesimpulan untuk pengambilan keputusan.Sebelum disajikan hasil tes pengetahuan dan kuesioner sikap berwawasan lingkungan, terlebih dahulu dikemukakan hasil observasi terhadap aktivitas peserta didik, guru, dan keterlaksanaan model, serta respon terhadap pelaksanaan model pembelajaran IPA berbasis lingkungan.

a. Hasil Observasi terhadap Aktivitas Peserta Didik Selama Kegiatan Pembelajaran Aktivitas peserta didik pada penerapan model pembelajaran SETS yang direkam oleh observer I melalui lembar pengamatan, diperoleh data bahwa pada perlakuan I, aktivitas peserta didik terlaksana 63,76%, perlakuan II terlaksana 86,73%, dan pada perlakuan III meningkat menjadi 94,39%. Sedangkan pada penerapan model pembelajaran PBAS diperoleh bahwa pada perlakuan I aktivitas peserta didik terlaksana 64,29%, perlakuan II terlaksana 78,57%, dan pada perlakuan III meningkat menjadi 85,71%.

Berdasarkan data aktivitas peserta didik di atas, maka dapat dinyatakan bahwa penerapan model pembelajaran IPA berbasis lingkungan, baik model SETS maupun PBAS menunjukkan bahwa peserta didik mengalami proses pembelajaran yang tergolong aktif dan antusias, dimana hasil pengamatan memberikan penjelasan bahwa dari persentase kegiatan pembelajaran yang diukur pada setiap perlakuan cenderung mengalami peningkatan aktivitas pembelajaran menjadi lebih baik.

b. Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Selama Kegiatan Pembelajaran

Dalam penerapan model pembelajaran SETS, aktivitas guru selama pembelajaran yang direkam oleh observer II melalui lembar pengamatan, diperoleh data bahwa pada perlakuan I, aktivitas guru terlaksana cukup baik 42,86% dan 57,14% terlaksana dengan baik, perlakuan II terlaksana cukup baik 28,57% dan 71,43% terlaksana dengan baik, dan pada perlakuan III meningkat menjadi 100,00% terlaksana dengan baik. Sedangkan pada penerapan model pembelajaran PBAS

diperoleh bahwa pada perlakuan I aktivitas guru cukup baik 42,86% dan 57,14% terlaksana dengan baik, perlakuan II terlaksana cukup baik 42,86% dan 57,14% terlaksana dengan baik, dan pada perlakuan III terlaksana cukup baik 14,29% dan meningkat menjadi 85,71% terlaksana dengan baik.

Berdasarkan data aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran di atas, maka dapat dinyatakan bahwa penerapan model pembelajaran IPA berbasis lingkungan, baik model SETS maupun PBAS menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan tugas-tugas pembelajaran yang baik, dimana hasil pengamatan memberikan penjelasan bahwa dari persentase kegiatan pembelajaran yang diukur pada setiap perlakuan cenderung mengalami peningkatan aktivitas pembelajaran yang lebih baik.

c. Respon Peserta Didik dan Guru terhadap Model Pembelajaran serta Keterlaksanaannya

Respon peserta didik dan guru terhadap penerapan model pembelajaran IPA berbasis lingkungan yang direkam melalui kuesioner menunjukkan bahwa peserta didik memberikan respon positif terhadap pelaksanaan model pembelajaran SETS sebesar 95,33%, sedangkan pada model PBAS sebesar 90,33&. Kedua model pembelajaran IPA berbasis lingkungan tersebut telah diterima dengan baik oleh peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran pada konsep dampak pencemaran bagi kehidupan. Demikian pula jika dilihat dari hasil pengamatan terhadap keterlaksanaan kedua model pembelajaran IPA berbasis lingkungan tersebut, dimana hasil obeservasi diperoleh, bahwa penerapan model SETS pada perlakuan I

sebesar 83,33% meningkat menjadi 100% pada perlakuan II dan III, sedaangkan pada model PBAS sebesar 75% pada perlakuan I dan meningkat menjadi 91,67% pada perlakuan II hingga 100% pada perlakuan III.

Berdasarkan data hasil analisis lembar pengamatan dan respon peserta didik dan guru terhadap pelaksanaan model pembelajaran IPA berbasis lingkungan (SETS dan PBAS) dan respon terhadap keterlakasnaann kedua model pembelajaran tersebut sebagaimana telah diuraikan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa secara umum kedua model pembelajaran IPA berbasis lingkungan tersebut layak untuk digunakan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA pada konsep dampak pencemaran bagi kehidupan khususnya di kelas VII MTs Kota Kendari.

Dokumen terkait