• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam penelitian ini penulis mencoba menggali informasi terhadap karya ilmiah lainnya yang relevan dengan permasalahan yang digarap dalam penelitian ini

sebagai pertimbangan untuk membandingkan masalah-masalah yang dikaji, baik dari segi metode dan atau objek penelitian.Beberapa riset yang relevan ditemukan sebagai acuan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.3 Deskripsi Hasil Penelitian Relevan No.

Nama Peneliti/

Tahun

Judul Penelitian Hasil Penelitian a. Hasil Penelitian yang Terkait dengan Model Pembelajaran SETS 1. Uri Zoller, 2013 Science, Technology, Environment, Society (STES) Literacy for Sustainability

Bahwa untuk pendidikan ber-kelanjutan membutuhkan pergeseran paradigma dalam konseptualisasi,pemikiran, penelitian dan pendidikan sains, khususnya mengenaisains, teknologi, lingkungan dan masyarakat (STES).

Dengan pembelajaran STES dapat mengembangkan kemam-puan siswa melalui keterampilan tingkat tinggi, kognitif, mengajar, promosi, penilaian dan strategi pembelajaran. Dalam praktek pendidikan menunjukkan, bahwa Science, Technology, Environment, Society (STES) merupakan strategi pendidikan yang layak sebagai jalan menuju pendidikan yang berkelanjutan, sehingga tujuan dapat dicapai.

2. Katariu Alinra MacLeod, 2012 Integrating Science, Technology, Society and Environment (STSE) into physics teacher education

Langkah pembelajaran Science, Technology, Society and Environment STSE dapat meng-gerakkan teori dalam praktek yang berbasis isu-isu pembe-lajaran dan ilmu pengetahuan di tingkat dasar dan menengah. Penelitian ini memberikan kontribusi untuk pemahaman bahwa tantangan guru fisika dalam menghadapi

permasala-han siswa dalam belajar, maka strategi yang dapat digunakan dalam mengajar fisika adalah melalui STSE, dan memberikan beberapa implikasi pada pendidikan guru. 3. Yanto Budi Raharjo, 2011 Pengaruh Model Pembelajaran Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan (STML) Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Sikap Ilmiah Siswa SMPN 2 Rendang

Terdapat pengaruh model pembelajaran sains, teknologi. masyarakat, dan lmgkungan (STML) terhadap keterainpilan berpikir kreatif dan sikap ilmiah siswa.

Implikasi penelitian ini adalah: (1) guru dituntut untuk lebih sering menggali sumber informasi agar pengetahuannya selalu up to date dan tidak ketinggalan isu/ inforniasi, (2) sarana dan prasarana untuk keperluan praktikum siswa baik itu laboratornim IPA niaupun alat dan bahan harus dipersiap-kan lebih matang. (3) Guru lebih kreatif memanfaatkan alam sekitar sebagi sasaran. sumber dan sarana belajar, dan (4) diperlukan asesmen yang lebih memadai. 4. Abdul Kadir, 2010 Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri berbasis Sains Teknoogi Masyarakat (STM) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Terpadu pada Siswa MTsN 1 Kendari

Aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran terjadi interaksi atau kerjasama secara intensif, dimana siswa cende-rung aktif dalam pembelajaran, Terdapat perbedaan yang

signifi-kan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model Pembelajaran Inquiry berbasis STM pada pembela-jaran IPA Terpadu, yang berarti model Pembelajaran Inquiry Berbasis STM efektif diterapkan.

Prestasi belajar siswa kelompok eksperimen (dengan model Pembelajaran Inquiry STM) lebih tinggi/baik daripada

kelompok yang menggunakan pembelajaran konvensional. 5. Binadja,

2007

Model Pembelajaran IPA Bervisi atau Berpendekatan SETS/Salingtemas di SD, SMP dan SMA

Pemahaman peserta didik terhadap konsep bentuk cairan melalui pendekatan SETS dalam konstruktivisme telah meningkat dengan hasil yang sangat mengagumkan.

Model pembelajaran bervisi Salingtemas untuk SD kelas rendah telah menjadikan peserta didik tumbuh rasa cinta pada lingkungan bersih, sehat dan indah.Semua hasil penelitian baik mengenai STS maupun SETS terbukti menunjukkan bahwa model pembelajaran bervisi atau berpendekatan STS dan SETS dalam pembelajaran IPA baik di SD, SMP maupun SMA telah memberikan hasil yang baik dan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama untuk aspek penguasaan konsep, keterampilan proses, sikap dan aplikasi konsep.

B. Hasil Penelitian yang Terkait dengan Metode: Cerita Pemula Diskusi, Karyawisata, dan Kunjungan Lapangan (Model PBAS)

1. Syamsudduh a 2012 Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Penggunaan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan yang dimaksud adalah adanya kemauan siswa untuk belajar dan siswa melakukan aktivitas belajar yang lebih baik.

Nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebelum dan sesudah pembelajaran Kriteria ketuntasan minimal

(KKM) pelajaran Biologi yang ditetapkan dapat dicapai (75,00) setelah pembelajaran

2. Krismawati, 2010

Pembelajaran IPS

dengan Metode Pembelajaran dengan metode karyawisata membawa dampak

Karyawisata di SD/MI Kabupaten Semarang

positif baik bagi guru maupun siswa. Guru dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya, sedangkan siswa mendapatkan hasil belajar dan pengalaman belajar yang menyenangkan.

Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan yang positif pada aspek aktivitas siswa selama pembelajaran terlihat antusias dengan frekuensi kegiatan yang menonjol, memiliki pengalaman dan wawasan yang luas, kreativitas yang tinggi, dan tambah percaya diri sesudah pembelajaran. Metode karyawisata sangat sesuai diterapkan pada materi pembelajaran lingkungan sekolah dan alam sekitar, karena siswa dapat mengamati secara langsung tentang keadaan nyata pada lingkungannya. 3. Rita Retnowati 2009 Pengaruh Metode Pembelajaran Lingkungan Hidup dan Tingkat Kecerdasan Naturalis Terhadap Perilaku yang Berwawasan Lingkungan Siswa SD di Bogor

Siswa yang diajarkan menggu-nakan metode pembelajaran cerita pemula diskusi sama baik dalam berperilaku berwawasan lingkungan dengan siswa yang diajarkan menggunakan metode kunjungan lapangan.

Bagisiswa yang memiliki kecer-dasan naturalis tinggi, siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran cerita pemula diskusi sama baik dalam berperilaku berwawasan ling-kungan dengan siswa yang diajarkan menggunakan metode kunjungan lapangan.

Bagi siswa yang memiliki kecer-dasan naturalis rendah, metode pembelajaran cerita pemula diskusi lebih baik dibandingkan metode pembelajaran kunjungan lapangan dalam pembentukan perilakuberwawasan lingkungan.

Terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dan kecerdasan naturalis terhadap perilakuberwawasan lingkungan.

Dokumen terkait