• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Dalam dokumen Hkbp Sudirman Di Kota Medan 1954-2000 (Halaman 28-51)

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Bab ini merupakan penjelasan mengenai gambaran umum dari lokasi penelitian yang dilakukan. Gambaran umum penelitian mempermudah penulis untuk mempersempit dan membatasi lokasi penelitian. Penulis mencoba memaparkan gambaran dari gereja HKBP Sudirman dan keberadaan gereja HKBP Sudirman dapat berdiri di pusat kota yaitu Jl. Jenderal Sudirman Medan.

2.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gereja HKBP Sudirman Medan terletak pada wilayah kotamadya Medan. Kotamadya Medan merupakan wilayah yang subur di wilayah dataran rendah timur dari propinsi Sumatera Utara dengan ketinggian berada di 22,5 meter di atas permukaan laut. Kota ini dilalui oleh dua sungai yaitu sungai Deli dan sungai Babura yang bermuara di elat Malaka. ecara geografis Medan terletak pada - L dan - B dengan topografi cenderung miring ke utara. Sebelah barat dan timur kota Medan berbatasan dengan kabupaten Deli dan Serdang. Di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka. Letak yang strategis ini menyebabkan Medan berkembang menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa baik itu

domestik maupun internasional. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah

maksimum C dan minimum C. Kotamadya Medan memiliki kecamatan

dan 158 kelurahan. Luas kota Medan secara keseluruhan adalah sebesar 26.510 Ha.10

Perkembangan terakhir berdasarkan surat Keputusan Gubernur KDH tingkat I Sumatera Utara No.140./22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang pembentukan beberapa kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan secara administrasi Kota Medan di bagi menjadi 21 Kecamatan dan 121 kelurahan. Daftar

kecamatan yang ada di Medan11 adalah sebagai berikut:

1. Medan Belawan 12. Medan Marelan

2. Medan Labuhan 13. Medan Perjuangan

3. Medan Deli 14 Medan Tembung

4. Medan Sunggal 15. Medan Helvetia

5. Medan Denai 16. Medan Petisah

6. Medan Tuntungan 17. Medan Area

7. Medan Johor 18. Medan Polonia

8. Medan Baru 19. Medan Maimun

9. Medan barat 20. Medan Selayang

10.Medan Kota 21. Medan Amplas

11.Medan Timur

10

Pemko Medan, 2004, Profil Kota Medan, Medan: Pemerintahan Kotamadya Medan, hlm.36

11

Letak Gereja HKBP Sudirman berada di kecamatan Medan Polonia terletak di wilayah selatan kota Medan yang luas wilayahnya adalah 9,01 km². Kecamatan Medan Polonia ini dijadikan Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP) dengan pusat pengembangan di inti kota. Wilayah ini dibangun untuk kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan. Kecamatan Medan

Polonia ini berbatasan dengan kecamatan-kecamatan12 lain yaitu:

- Sebelah barat kecamatan Medan Polonia berbatasan dengan kecamatan

Medan Baru

- Sebelah timur kecamatan Medan Polonia berbatasan dengan kecamatan

Medan Maimun

- Sebelah selatan kecamatan Medan Polonia berbatasan dengan kecamatan

Medan Johor dan,

- Sebelah utara kecamatan Medan Polonia berbatasan dengan kecamatan

Medan Petisah.

Dikecamatan Medan Polonia terdapat Bandara Polonia yang dahulu menjadi bandara internasional di Medan. Walaupun bukan sebagai daerah pusat industri di Kecamatan Medan Polonia ini juga terdapat beberapa jenis usaha industri seperti: industri perabot rumah tangga dari kayu, houlding dan kamponen bahan bangunan,

12

sepatu, konveksi, pengelolahan kopi, kerupuk ubi/ kue-kue. Selain itu

fasilitas-fasilitas pelayanan lain yang dimiliki oleh kecamatan ini adalah sebagai berikut13:

Pelayanan Umum

NO Jenis Pelayanan Keterangan

1 Air Bersih 5684 Pelanggan 2 Listrik 11592 Pelanggan 3 Telepon - 4 Gas 1274 Pelanggan 5 Lapangan Olahraga 6 Buah

6 Rumah Sakit 3 Buah

7 Rumah Ibadah 59 Buah

8 Puskesmas 1 Buah

13

Pemerintahan Kota Medan, Kecamatan Medan Polonia, diakses dari

Pendidikan

NO Jenis Pendidikan Keterangan

1 SD/Sederajat 19 Buah 2 SLTP/Sederajat 8 Buah 3 SMA/Sederajat 9 Buah 4 Akademi - 5 Universitas 1 Buah Perdagangan

NO Jenis Perdagangan Keterangan

1 Pasar Tradisional 3 Buah

2 Plaza/Mall 1 Buah

3 Pasar Grosir 7 Buah

Kelurahan yang terdapat di Medan Polonia

NO Kelurahan Alamat

1 Sari Rejo Jl. Sejati No. 1

2 Suka Damai Jl. DC Barito No. 1

3 Polonia Jl. Balai Desa No. 83

4 Anggrung Jl.Dr. Cipto 1 Gg. Sudiman

2.2 Lokasi Gereja HKBP Sudirman Medan Berada di Tengah Kota

Sebelum kita berbicara lebih lanjut mengenai keunikan dari lokasi gereja HKBP Sudirman, ada baiknya didefinisikan dulu apa yang dimaksud dengan lokasi. Landasan dari lokasi adalah ruang. Tanpa ruang maka tidak mungkin ada lokasi. Dalam studi tentang wilayah, yang dimaksud dengan ruang adalah permukaan bumi baik yang ada di atasnya maupun yang ada di bawahnya sepanjang manusia masih bisa menjangkaunya. Lokasi menggambarkan posisi pada ruang tersebut (dapat ditentukan bujur dan lintangnya). Dalam studi ruang, yang menjadi perhatian bukanlah kemampuan kita untuk membuat daftar tentang posisi berbagai benda/keterkaitan yang ada dalam suatu ruangan wilayah melainkan analisis atas dampak/keterkaitan antara kegiatan di suatu lokasi dengan berbagai kegiatan lain pada lokasi lain. Studi tentang lokasi adalah melihat kedekatan atau jauhnya satu kegiatan dengan kegiatan lain serta apa dampaknya terhadap kegiatan masing-masing

karena lokasi yang berdekatan (berjauhan) tersebut.14

Pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam menentukan lokasi gereja antara lain:

a. Kemudahan (Akses) atau kemudahan untuk dijangkau dengan

saranatransportasi umum.

b. Visibilitas yang baik yaitu keberadaan lokasi yang dapat dilihat denganjelas dari tepi jalan.

14

Robinson Tarigan, 2005,Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi, Medan: Bumi Akasara, hlm 122.

c. Lokasi berada pada lalu lintas (Traffic). Di mana ada dua hal yang perludi

pertimbangkan15 yaitu:

1. Banyaknya orang lalu lalang bisa memberikan peluang terjadinya

impulse buying ( hasrat/ dorongan untuk mengunjungi).

2. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi

hambatan,misalnya pelayanan polisi, pemadam kebakaran atau ambulan.

d. Tempat parkir yang luas dan aman.

e. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian

hari.

f. Lingkugan, yaitu daerah sekitar yang mendukung barang dan jasa

yangditawarkan.

g. Persaingan, yaitu lokasi pesaing.

h. Peraturan pemerintah.

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi

untukpembangunan gedung Gereja atau Rumah Ibadah, yaitu :

a. Lokasi strategis

b. Mudah diakses oleh masyarakat baik dengan kendaraan pribadi

maupundengan kendaraan umum

15

c. Memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi jemaat dan pengunjung yang datang ke gereja ini.

d. Dapat mendukung program pelayanan bagi jemaat.

Rumah ibadah atau Gereja dapat berfungsi sesuai dengan yangdiamanatkan UUD

1945 dan Undang-undang Agama pasal 29 tahun 196916 maka ada beberapa aspek

yang perlu diperhatikan dalam pembangunan Rumah Ibadah, yaitu : a. Gedung

Ada beberapa pertimbangan dalam pembangunan gedung-gedung gereja, diantaranya yaitu :

1. Lokasi gedung strategis, mudah diakses oleh masyarakat umum,nyaman dan

tidak gaduh atau bising, serta dapat mendukung proses ibadah bagi jemaat yang akan beribadah. Jika kita hubungkan dengan lokasi gereja HKBP Sudirman Medan lokasinya sudah memenuhi syarat untuk menjadi tempat beribadah yang nyaman, tidak bising, fasilitas yang baik. Tetapi untuk menuju HKBP Sudirman akses menuju kesini agak sulit, karena tidak ada angkutan umum yang dapat melewati tepat di depan gereja ini, tetapi harus turun di persimpangan pintu masuk Bandara Polonia, dan kita harus berjalan lagi menuju gereja tersebut sekitar 20 menit dari simpang ke gereja tersebut.

2. Gedung didesain sedemikian rupa sehingga dapat mendukung menarik minat

kegiatan Ibadah dan pelayanan kepada jemaat secara umum. Desain dari

16

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, 2010, Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM RI, hlm. 29.

gereja HKBP Sudirman sangat cantik bergaya minimalis dan bercampur dengan bangunan-bangunan di Eropa.

3. Gedung juga dilengkapi sarana penunjang kegiatan jemaat(Ruang rapat,

kantor dan perpustakaan, dll). Gereja HKBP Sudirman dilengkapi juga dengan ruang rapat, kantor pelayanan bagi pendeta dan management gereja, klinik, dan rumah-rumah Pendeta yang melayani di HKBP Sudirman.

b. Sarana dan Prasarana

Gereja agar dapat menjalankan fungsinya dan memberikan pelayanankepada jemaat pengguna dengan baik dan berkualitas perlu didukungadanya sarana prasarana yang memadai pula, seperti perkantoran, perpustakaan, rumah pendeta, sopo godang dan klinik.

Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan

ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang langka, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial. Lokasi berbagai kegiatan seperti rumah tangga, pertokoan, pabrik, pertanian, pertambangan, sekolah dan tempat ibadah tidak asal acak berada di lokasi tersebut, melainkan menunjukkan pola dan susunan (mekanisme) yang dapat diselidiki dan dapat dimengerti. Dalam mempelajari lokasi kegiatan, biasanya parah ahli terlebih dahulu membuat asumsi bahwa ruang yang di analisis adalah datar dan kondisinya di semua arah sama. Dalam kondisi seperti ini, bagaimana manusia mengatur kegiatannya dalam ruang, baru kemudian

asumsi dilonggarkan secara bertahap sehingga di temukan kondisi dalam dunia nyata. Salah satu unsur ruang adalah jarak. Jarak menciptakan gangguan karena dibutuhkan waktu dan tenaga (biaya) untuk mencapai lokasi yang satu dari lokasi lainnya. Selain itu, jarak juga menciptakan gangguan informasi sehingga makin jauh dari suatu lokasi makin kurang diketahui potensi/karakter yang terdapat pada lokasi tersebut. Makin jauh jarak yang ditempuh makin menurun minat orang yang berpergian dengan asumsi faktor lain semuanya sama. Salah satu hal yang banyak dibahas dalam teori lokasi adalah pengaruh jarak terhadap intesitas orang yang berpergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Analisis dapat dikembangkan untuk melihat bagaimana suatu lokasi yang memiliki potensi/daya tarik terhadap batas wilayah pengaruhnya di mana orang yang masih ingin mendatangi pusat yang memiliki potensi tersebut. Hal ini terkait dengan besarnya daya tarik pada pusat tersebut dan jarak antara lokasi dengan

pusat tersebut.17

Dari konsep teori lokasi bahwa suatu lokasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, sama hal dengan keberadaan HKBP Sudirman yang lokasi gereja ini tergolong unik dimana terletak di pusat kota Medan yaitu di jalan Jendral Sudirman Medan. Jika kita melihat sejarah bagaimana HKBP Sudirman ini dapat di bangun di lokasi yang penting bahkan lokasi yang elite. Dikatakan lokasi yang elite karena dahulunya sejak Belanda masih berkuasa di Medan jalan Jendral Sudirman ini dijadikan sebagai pemukiman untuk petinggi-petinggi dari Belanda yang ada di Medan. Saat itu untuk

17

Robinson Tarigan, 2003,Perencanaan Pembangunan Wilayah, Medan: Bumi Aksara, hlm.71.

memasuki daerah ini tidak diperbolehkan orang-orang diluar orang Belanda atau yang

tidak berkepentingan.18 Bahkan setelah Belanda tidak lagi berkuasa di Medan wilayah

ini masih di jadikan sebagai wilayah yang elite, karena orang-orang yang tinggal di kawasan ini adalah orang-orang yang memiliki latar belakang ekonomi yang baik hal ini terbukti melihat kondisi bangunan rumah-rumah yang berada disekitaran jalan Jenderal Sudirman Medan yang tergolong sangat mewah.

Gereja HKBP Sudirman dapat di bangun di jalan Jenderal Sudirman tidak terlepas dari peranan Mr. Jaidin Purba yang pada saat itu menjadi Walikota Medan. Beliau membantu dan memberikan lahan di jalan Jenderal Sudirman Medan suatu tempat yang sungguh baik dan strategis, karena di tengah kota dan di jalan besar, tapi bukan daerah perdagangan dan bisnis. Pertapakan yang sekarang tempat berdirinya

HKBP Sudirman dahulunya adalah lahan milik BPM (Bataaf Petrolum

Maatschappij) sama seperti lokasi Pengkolwilhan atau CPM sekarang. Dengan bantuan Mr. Jaidin inilah pihak dari Pengkolwilhan pada saat itu menghibahkan atau memberikan lahan tersebut kepada Mr. Jaidin Purba dan selanjutnya Mr. Jaidin Purba yang memberikan kepada panitia pembangunan gereja untuk membangun gereja

HKBP Sudirman.19 Sempat terjadi ketidak setujuan dari sebagian jemaat HKBP

Medan saat itu karena pertapakan tersebut dianggap sulit untuk dijangkau dan jauh dari lokasi tempat tinggal para jemaat. Setelah dilakukannya rapat jemaat akhirnya

18

T.M Napitupulu, Ketua Penulisan Sejarah HKBP Sudirman Medan, Wa wanca ra, Medan, 8 April 2015.Kantor PLN wilayah 1 Sumatera Utara Brigjen Katamso Medan.

19

jemaat yang tidak setuju tersebut menyetujui pembangunan gereja baru di lokasi yang

di berikan oleh Mr. Jaidin Purba.20

Dampak dari lokasi HKBP Sudirman yang berada di tengah kota dan di jalan

besar membuat gereja ini menjadi salah satu wajah kota Medan atau landmark kota

dimana dengan melihat bangunan ini kita langsung dapat mengetahui keberadaan kita berada di Pusat Kota Medan. Ini jugalah yang menjadi alasan dari Mr. Jaidin Purba dan Jemaat HKBP Sudirman membangun gereja berada di pintu gerbang kota Medan. Luas lahan gereja HKBP Sudirman Medan adalah 5.425 m. Lahan itu tadinya adalah miliki Pengkowilhan/ CPM sekarang. Lahan ini dihibahkan kepada pihak HKBP

Sudirman pada tahun 1953.21 Dengan usaha bersama seluruh warga jemaat HKBP

Medan bersama parhalado.22 Gereja dibangun dan selesai serta diresmikan pada

tanggal 17 April 1954. Hingga sampai saat ini lokasi gereja HKBP Sudirman Medan masih tetap berada di jalan Jenderal Sudirman.

Bila mengamati di sekitaran lokasi gereja HKBP Sudirman Medan, kita tidak melihat adanya rumah-rumah dari warga jemaat HKBP Sudirman ini. Hal ini terjadi karena pengaruh letak gereja tersebut yang berada di pusat kota yang merupakan pusat dari administrasi kota Medan. Beda halnya dengan gereja-gereja HKBP lainnya

20

Wawancara dengan Bapak Wilson Manurung salah satu jemaat gereja HKBP Sudirman Medan, tanggal 18 Mei 2015 di gereja HKBP Sudirman Medan, mengenai sejarah berdirinyanyagereja HKBP Sudirman Medan.

21

P. Manullang, Sekretaris Gereja HKBP Sudirman Medan, Wa wanca ra, Medan, 16 Maret 2015, Kompleks gereja HKBP Sudirman Medan.

22Dalam pengertiannya parhalado itu berasal dari kata “halado” yang berarti melayani

mengurusi, menunggu.Yaitu orang-orang yang terpilih yang di anggap memiliki wibawa untuk diserahkan tugas dalam membantu jabtan dari Pendeta, Guru Huria, untuk mengurusi para jemaat.

yang berada di Medan, apabila terdapat gereja pasti terdapat juga rumah-rumah jemaatnya di sekitar gereja tersebut. Hal lain yang menjadikan HKBP Sudirman Medan menjadi semakin unik yaitu jarak untuk menempuh gereja ini tergolong jauh dan susah, karena relatif tidak ada angkutan umum, yang melintasi lokasi gereja oleh karena itu para jemaat membutuhkan usaha yang cukup untuk menjangkau gereja HKBP Sudirman Medan, dengan menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini terjadi sejak tahun 1954 tepatnya berdirinya HKBP Sudirman Medan. Pada Tahun 1954-an untuk menuju ke gereja HKBP Sudirman Medan Jemaatnya menggunakan sepeda, dan kendaraan pribadi lain pada masa itu. Sampai periode akhir penelitian ini masih tidak terdapat angkutan umum seperti angkot dan becak dapat menuju langsung ke lokasi HKBP Sudirman ini. Walaupun lokasi HKBP Sudirman bagi sebagian jemaat susah untuk di jangkau karena tidak tersedianya transportasi umum yang mempermudah menuju gereja ini tetapi tidak mengurangi minat atau atensi jemaat untuk bergereja di HKBP Sudirman.

2.3 Kondisi Sosial Ekonomi Anggota HKBP Sudirman Medan

Berdasarkan data statistik gereja HKBP Sudirman tahun 1954 hingga tahun 2000 anggota jemaat dari HKBP Sudirman berjumlah 4.879 orang yang terdiri dari :

NO Tahun Jumlah Pria Jumlah Wanita Total Jemaat 1 1954-1964 1.124 orang 695 orang 1.819 orang 2 1965-1975 1.236 orang 1.053 orang 2.289 orang 3 1976-1986 1.258 orang 1.124 orang 2.382 orang 4 1987-1997 2.196 orang 3.645 orang 5.841 orang 5 1998-2000 2.354 orang 2.525 orang 4.879 orang

Sumber : Almanak HKBP Tahun 1954-2000

Dari tabel dapat kita lihat perkembangan jemaat mulai dari 1954 hingga tahun 2000 mengalami peningkatan dan penurunan. Pada periode 1987-1997 pertambahan jemaat sangat tinggi, hal ini karenakan karena semakin banyaknya masyarakat batak yang merantau ke Medan. Periode tahun 1998-2000 jemaat pengalami penurunan hal ini dikarenakan adanya konflik di tubuh HKBP Sudirman sendiri yang menyebabkan jemaat terpecah, selain itu sudah banyak gereja-gereja HKBP yang di buka yang dekat dengan rumah jemaat sehingga jemaat memutuskan untuk pindah gereja.

Adapun komposisi Anggota Jemaat HKBP Sudirman berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No Jarak Usia Jumlah 1 0-15 Tahun 1176 2 15-30 Tahun 867 3 30-45 Tahun 2303 4 45- Keatas 533 Jumlah 4.879

Sumber : Laporan Tahunan (BERICH) HKBP Sudirman Medan, tahun 2000.

Anngota Jemaat HKBP Sudirman berdasarkan mata pencaharian bersifat heterogen.Ada sebagai karyawan, wiraswasta, pertukangan, pensiunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini :

No Mata Pencaharian Jumlah

1 Karyawan 1. PNS 2. BUMN 3. Swasta 567 250 293 2 Wiraswasta 347 3 Pertukangan 50 4 Pensiunan 397 Jumlah 1904

Sumber : Database HKBP Sudirman Medan dengan angka tahun 2000.

Kondisi sosial-ekonomi anggota jemaat HKBP Sudirman Medan dapat dilihat juga berdasarkan tingkat pendidikan yang dikecap oleh anggotanya.Pendidikan

adalah hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan kemajuan suatu bangsa, Negara bahkan organisasi keagamaan seperti HKBP Sudirman. Di bidang pendidikan, anggota Jemaat HKBP Sudirman Medan dari tahun 1954 hingga Tahun 2000 telah memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Berikut data Anggota Jemaat berdasarkan tingkat pendidikan.

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Sekolah Dasar 100 2 SMP/SLTP 129 3 SMA/SLTA 520 4 Akademi/D1-D3 210 5 Sarjana (S1-S2) 949 Jumlah 1904

Sumber : Database HKBP Sudirman Medan dengan angka Tahun 2000.

2.4 Strutur Organisasi Gereja HKBP Sudirman Medan

Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) adalah wadah perkumpulan orang dari segala kelompok, kalangan dan suku bangsa yang berada di seluruh Indonesia, serta seluruh dunia ini.Gereja adalah perwujudan nyata dari kepercayaan dan iman kristen kepada Tuhan. Atas dasar itu gereja HKBP Sudirman mempunyai visi, misi dan prinsip untuk mengembangkan kehidupan yang bermutu melalui fungsinya sebagai gereja mengadakan pelayanan disini dimaksudkan memberikan pembinaan rohani yang diajarkan kepada anggota Jemaat HKBP Sudirman Medan.

Adapun Visi, Misi, dan Prinsip HKBP Sudirman23 tersebut adalah :

a. Visi, HKBP Sudirman berkembang menjadi gereja yang inklusif, dialogis dan terbuka, serta mampu dan bertenaga mengembangkan kehidupan yang bermutu di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, bersama-sama dengan semua orang di dalam masyarakat global, terutama masyarakat Kristen.

b. Misi, HKBP Sudirman Medan berusaha meningkatkan mutu segenap warga masyarakat terutama warga HKBP, melalui pelayanan-pelayanan gereja yang bermutu, agar mampu melaksanakan amanat Tuhan Yesus dalam segenap prilaku kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, maupun kehidupan bersama segenap masyarakat manusia di tingkat lokal dan nasional, di tingkat regional dan global dalam menghadapi tantangan segala abad.

c. Prinsip, untuk melaksanakan misi menuju visi tersebut di atas, HKBP berpegang teguh pada prinsip di bawah ini.

1. Melayani, bukan dilayani

2. Menjadi garam dan terang

3. Menegakkan keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan.

23

Plaston Simanjutak, 2010,Berich dan statistik HKBP Sudirman,Medan : HKBP Sudirman Medan, hlm. 3.

Maksud dan Tujuan HKBP Sudirman Medan24 Yaitu:

1. Memberitakan dan menghayati Firman Tuhan

2. Memelihara kemurnian dan pengajaran firman Tuhan.

3. Menyediakan dirinya agar menjadi kemuliaan Allah Bapa, Anak, dan

Roh Kudus.

4. Memantapkan dan menguatkan keberadaan HKBP.

Di dalam menjalani pelayanan gereja HKBP terbagi atas HKBP umum (pusat), distrik, resort, huria dan jemaat. Di tingkatan HKBP umum adalah kesatuan segenap HKBP yang meliputi jemaat, resort, distrik, lembaga-lembaga maupun yayasan-yayasan yang dipimpin oleh ephorus. Pelayanan umum dilakukan oleh ephorus, sekretaris jendral, kepala departemen koinonia, kepala departemen marturia, kepala departemen diakonia, yayasan, ketua rapat pendeta, majelis pekerja sinode, badan audit HKBP, badan usaha HKBP, badan penyelenggara pendidikan HKBP, badan penelitian pengembangan HKBP, bendahara umum, dan komisi.

Distrik adalah kesatuan dari beberapa resort untuk memantapkan dan mengembangkan persekutuan, kesaksian, dan pelayanan di distrik itu.Pelayanan distrik dipimpin oleh praeses, sekretaris distrik, bendahara distrik, kepala bidang diakonia. Resort adalah persekutuan jemaat-jemaat setempat untuk menetapkan dan mengembangkan persekutuan, kesaksian dan pelayanan di tengah-tengan jemaat. Pelayanan resort dipimpin oleh pendeta resort, majelis resort, sekretaris resort,

24

pendeta yang dibantu oleh bibelvrow, diakones, dewan pengurus kegiatan tingkat resort.Jemaat setempat adalah persekutuan beberapa beberapa warga HKBP di suatu tempat tertentu, yang dipimpin oleh guru huria, parhalado huria, seksi-seksi pengurus kegiatan di huria, panitia pembangunan.

HKBP Sudirman Medan merupakan HKBP Resort yang memiliki struktur organisasi (dapat dilihat di lampiran strutur organisasi) dan masing-masing memiliki

tugas25 sebagai berikut:

1. Pendeta Resort

Pendeta resort adalah pimpinan jemaat induk, dan pimpinan jemaatlah yang memimpin jemaat cabang. Tugas pimpinan pendeta resort atau pimpinan jemaat adalah:

a. Memimpin jemaat setempat, merencanakan dan melaksanakan

pekerjaan-pekerjaan pelayanan sesuai dengan tritugas panggilan gereja.

b. Memimpin pelayanan tahbisan sesuai dengan bidang tugasnya

masing-masing.

c. Memimpin rapat jemaat, rapat pelayanan, rapa pelayanan tahbisan, dan rapat

pemilihan pengrus-pengurus dewan, seksi, dan panitia pembangunan.

d. Melaksanakan keputusan sinode agung, majelis pekerja sinode, sinode distrik,

rapat resort, rapat majelis resort, rapat jemaat, dan rapat pelayanan tahbisan.

25

S.A.E Nababan, 1992, Aturan dan Peraturan Huria Kristen Batak Prostestan(HKBP), Pea Raja Tarutung : HKBP,hlm. 138-151.

e. Mengawasi, membimbing dan meningkatkan mutu pelayanan di penatalayanan dan administrasi jemaat.

d. Menerima laporan pertanggung jawaban setiap dewan.

e. Menyampaikan laporan pelayanan statistik, dan keuangan jemaatke pendeta

Dalam dokumen Hkbp Sudirman Di Kota Medan 1954-2000 (Halaman 28-51)

Dokumen terkait