• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

Rumah Sakit PMI Bogor merupakan rumah sakit swasta di wilayah Kota Bogor yang dimiliki oleh Perhimpunan Palang Merah Indonesia. Pada awalnya RS PMI Bogor didirikan atas prakarsa kelompok sosial orang-orang Belanda di kota Bogor tahun 1931 dan pengelolannya diserahkan kepada NERKAI (Nederlansch Rode Kruis Afdeling Van Indonesie). Antara tahun 1942-1945 rumah sakit dikuasai oleh Jepang, namun setelah Jepang kalah perang pengelolaan rumah sakit kembali ke tangan NERKAI. Setelah Indonesia merdeka, rumah sakit tersebut dihibahkan kepada Pengurus Palang Merah Indonesia Cabang Bogor dan diberi nama Rumah Sakit Kedung Halang. Pada tahun 1951 rumah sakit tersebut diserahkan kepada Markas Besar Palang Merah Indonesia dan berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Palang Merah Indonesia (RSU PMI) Bogor. Untuk mengelola RSU PMI Bogor dibentuk Yayasan Rumah Sakit Umum PMI Bogor pada tahun 1964, yang kemudian dibubarkan pada tahun 1966.

Sejak diserahkan kepada Markas Besar Palang Merah Indonesia, RSU PMI Bogor ditunjuk sebagai sumah sakit umum yang memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit kepada masyarakat Bogor dan sekitarnya. Oleh karena itu, pada tahun 1965 RSU PMI Bogor bekerjasama dengan RS Cipto Mangunkusumo dalam bentuk bantuan tenaga medis dan paramedis dari RSCM di RSU PMI Bogor. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien RSU PMI Bogor menyediakan ruang perawatan kelas III (sal) dan kelas II (2 tempat tidur per kamar). Seiring dengan perkembangan kegiatan di RSU PMI Bogor dan ijin tetap penyelenggaraan rumah sakit yang telah dimiliki sejak tahun 1992, RSU PMI Bogor menambah ruang perawatan kelas II, kelas I, dan kelas VIP. Pada tahun 1999 dibuka ruang perawatan Paviliun Melati, ruang perawatan Kelas I dan Kelas II Mawar, Paviliun Anggrek I dan II, Instalasi Bedah Sentral, dan Pusat Diagnostik.

Dengan menyadari bahwa RSU PMI Bogor merupakan rumah sakit yang berpengalaman dengan tenaga medis dokter spesialis yang lengkap ditunjang dengan perlatan diagnostik yang modern dan lengkap di Wilayah Bogor, maka sejak 2002 RSU PMI Bogor membuka Poliklinik Afiat. Pembukaan Poliklinik Afiat dimaksudkan untuk meluaskan pelayanan di semua segmen masyarakat dan menunjang sistem subsidi silang. Selain itu RSU PMI Bogor melayani pasien Askes dengan mengadakan ikatan kerjasama dengan PT. Askes Indonesia. Di tahun itu pula dilakukan renovasi gedung UGD (Emergency) dan memindahkan ruang perawatan Paviliun Mawar dan Paviliun Melati yang kini menjadi Poliklinik Afiat ke lantai III dan IV Gedung Melati.

Oleh karena fasilitas dan pelayanan medis yang dimiliki oleh RSU PMI Bogor, maka Rumah Sakit mendapatkan status Rumah Sakit Tipe B menurut standar hasil Workshop Hospital. Sebelumnya RSU PMI Bogor hanya dinyatakan Rumah Sakit Tipe C pada tahun 1970. Walaupun hanya sebagai RS Tipe C, namun RSU PMI Bogor telah banyak berkiprah di bidang pelayanan medik. Seperti pada tahun 1972 Poliklinik Kebidanan ditunjuk sebagai Poliklinik Keluarga Berencana Wilayah Bogor, tahun 1988 RSU PMI Bogor ditunjuk sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara (Untar), dan sejak tahun 1989 RSU PMI Bogor ditunjuk sebagai pengelola bank darah dan Sekretariat Bank Mata. Selain itu, RSU PMI Bogor mempunyai prestasi yang cukup baik antara lain :

1. Meraih Juara I (satu) sebagai Rumah Sakit Swasta Tipe C tingkat provinsi Jawa Barat Tahun 1988.

2. Juara III (tiga) lomba penampilan Rumah Sakit swasta tipe B tingkat Provinsi

Jawa Barat.

3. Pada bulan Oktober 1999 RS PMI Bogor berhasil meraih juara II lomba

penampilan kerja Rumah Sakit Swasta tingkat provinsi Jawa Barat.

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan RS PMI Bogor

RS PMI Bogor mempunyai visi menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan terbaik dengan unggulan di bidang traumatik dan kegawatdaruratan. Adapun misi dari RS PMI Bogor antara lain :

1. Memberikan pelayanan terbaik dengan selalu berupaya meningkatkan sumber daya manusia.

2. Mengembangkan layanan unggulan di bidang traumatik dan

kegawatdaruratan.

3. Melakukan upaya menjadi rumah sakit rujukan di wilayah Bogor dengan

berlandaskan prinsip-prinsip kepalang merahan yang dikelola secara sosioekonomi.

Tujuan umum RS PMI Bogor adalah menjadi institusi pelayanan kesehatan yang berlandaskan prinsip kepalangmerahan yang dikelola secara sosioekonomi. Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam beberapa tujuan khusus, yaitu:

1. Menjadi institusi pelayanan kesehatan yang bermutu dengan kualitas sumber

daya manusia yang profesional dan memegang teguh etika profesi.

2. Menjadi institusi kesehatan yang mengembangkan bidang traumatic melalui

peningkatan sarana, prasarana dan sumber daya manusia secara berkelanjutan.

3. Menjadi rumah sakit rujukan di wilayah kota Bogor melalui usaha secara

sistematis dan berkesinambungan.

4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan berlandaskan prinsip

kepalangmerahan yang dikelola secara sosioekonomi.

Di samping itu RS PMI Bogor mempunyai motto yaitu HUMAN (Hospitality, Univesitality, Man Power, Activity, Need) yang mempunyai makna memberikan pelayanan dengan keramahtamahan tanpa membedakan sosial ekonomi pasien melalui sumber daya manusia yang bermutu dan berdedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas yang sesuai kebutuhan masyarakat.

4.1.3 Pelayanan di RS PMI Bogor

RS. PMI Bogor menyelenggarakan berbagai bentuk pelayanan kesehatan, diantaranya :

1. Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan Rawat Jalan di RS PMI Bogor terdiri atas dua jenis pelayanan, yaitu Poliklinik Reguler dan Poliklinik Afiat. Poliklinik Reguler ditujukan untuk semua pasien dengan ekonomi yang cukup heterogen, jenis pembayaran yang

beragam mulai dari pembayaran umum tanpa jaminan dari instansi manapun, pembayaran Askes, pembayaran dengan jaminan pemerintah untuk keluarga miskin (GAKIN), serta pembayaran dengan kontrak kerjasama. Fasilitas Poliklinik Reguler terdiri dari Bedah Umum, Bedah Syaraf, Bedah Urologi, Bedah Orthopedi, Penyakit Dalam/Internist, Paru, Syaraf, Mata, THT, Kulit & Kelamin, Psikiatri, Anak, Imunisasi & Klinik ASI, Jantung & Pembuluh Darah, Rehabilitasi Medik& Fisioterapi, Umum, Gigi & Mulut, dan Konsultasi Gizi. Poliklinik Afiat ditujukan bagi pasien umum, non Askes, non GAKIN, atau pasien kontrak kerjasama seperti dengan perusahaan tertentu. Poliklinik ini dirancang untuk kelas ekonomi menengah ke atas yang mengharapkan pelayanan yang cepat, tidak menunggu lama, fasilitas ruangan bersih, nyaman, aman dan tenang. Poliklinik Afiat memberikan pelayanan antara lain pelayanan laboratorium yang meliputi pemeriksaan rutin, mikrobiologi, serologi, kimia klinik, analisa gas darah, elisa dan tes narkoba, Treadmill, USG, Ekokardiografi, Autotonometri, Elektrokardiografi, Audiogram, Radiologi, Fisioterapi, Farmasi, Alat Bantu Dengar, serta Optik.

2. Pelayanan Rawat Inap

Instalasi Rawat Inap di RS PMI Bogor mempunyai misi menerapkan manajemen keperawatan yang benar, meningkatkan kualitas SDM keperawatan, dan melaksanakan asuhan keperawatan dengan standar yang ditetapkan. Sedangkan tujuannya adalah meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, tercapainya pelayanan keperawatan yang bermutu, serta tercapainya kepuasan pasien dan keluarga. Fasilitas Rawat Inap terdiri dari VIP/Paviliun Melati (1 tempat tidur per kamar), Kelas 1/Paviliun Anggrek (1 tempat tidur per kamar), Kelas 1/Paviliun Mawar (2 tempat tidur per kamar), Kelas 2/Paviliun Anggrek & Seruni (2 tempat tidur per kamar), Kelas 2 (2 tempat tidur per kamar), Kelas 3 (sal), Ruang Bayi & Anak, ICU, Ruang Bersalin, Ruang Rawat Gabung (khusus ibu & bayi), dan Ruang Pemulihan. Adapun kapasitas tempat tidur yang ada di Instalasi Rawat Inap RS. PMI Bogor adalah sebagai berikut (Tabel 2):

Tabel 2. Kapasitas tempat tidur di RS PMI Bogor

Ruang Perawatan Kapasitas Tempat Tidur (Unit) Paviliun Melati 16 Paviliun Mawar 22 Paviliun Anggrek: Kelas I 8 Kelas II 12

Ruang Rawat Inap Non Paviliun Dewasa :

(Ruang Soka, Dahlia, Cempaka,Seruni Kebidanan, dan Seruni Bedah)

Kelas II 36

Kelas III 124

Ruang Rawat Bayi dan Anak

Ruang Alamanda (Bayi) 20

Ruang Aster (Anak) 18

Ruang Khusus

Ruang ICU 9

Ruang Intermediate Centre 6

Kamar Bersalin 6

Ruang Rawat Gabung 8

Recovery Room 12

Sumber: Wawancara langsung dengan bidang Rekam Medik.

4.1.4 Struktur Organisasi RS. PMI Bogor

Struktur organisasi RS. PMI Bogor berdasarkan Surat Keputusan Direktur No : I.0166/Sekr/X/2006 yang menyatakan bahwa organisasi RS. PMI Bogor terdiri dari badan pengawas, direksi, dan komite medik. (Lampiran 1) Badan Pengawas adalah badan yang mewakili Pengurus Pusat PMI dalam pelaksanaan pengendalian dan pengawasan atas penyelenggaraan kegiatan rumah sakit oleh direksi. Direksi RS. PMI Bogor terdiri dari Direktur, Wakil Direktur Pelayanan Medik, Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan. Sedangkan Komite Medik adalah suatu wadah non struktural yang terdiri dari kelompok staf medis fungsional.

Direktur RS PMI Bogor mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

1. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melakukan upaya rujukan.

2. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen rumah sakit secara terpadu, efisien,

efektif dan kreatif.

3. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Sakit (RAPB

RS) setiap tahun yang berdasarkan pada Master Program dan kegiatan tahunan. Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan pengawasan terhadap Bidang Perawatan, Bidang Pelayanan, Bidang Rekam Medis dan Instalasi-Instalasi yang ada di RS PMI Bogor. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas mengkoordinasi dan melaksanakan pengawasan terhadap Bidang Keuangan, Bagian Sekretariat, Bidang Sumber Daya Manusia, Bidang Diklat dan Bidang Pengembangan Rumah Sakit.

Komite Medik mempunyai tugas melaksanakan pengawasan mutu pelayanan, penyusunan standar etika dan pengembangan profesi.Komite Medik dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kepala-kepala SMF (Staf Medik Fungsional) dan Kepala Sub-sub Komite. Sedangkan Auditor Internal bertugas untuk memastikan terpenuhinya asas kesesuaian, efektivitas dan efisiensi untuk mendukung sasaran dan tujuan setiap unit pelayanan.

Dokumen terkait