IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan
Giant hypermarket adalah salah satu unit usaha dari PT.Hero Supermarket Tbk yang merupakan perusahan ritel terkemuka di Indonesia. Pencetus berdirinya PT. Hero Supermarket adalah Bapak Mohammad Saleh Kurnia, yang mengawali usahanya pada tahun 1951
dengan membuka toko kelontong “Hero” di gang Ribal. Pada tahun
1971, Hero Mini Market pertama didirikan di Jl. Falarehan I No.23 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Tanggal 30 Juni 1989 perusahaan Hero Supermarket berubah menjadi perusahaan terbuka dan terdaftar di bursa efek Jakarta, serta menjadi perusahaan ritel pasar swalayan pertama di Indonesia yang memperoleh kepercayaan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat luas.
Selain Giant hypermarket, PT Hero Supermarket Tbk memiliki beberapa unit usaha lainnya, yaitu Hero Supermarket, Star Mart, Guardian, Giant Supermarket dan Mitra Toko Diskon. Hingga tahun 2008, jumlah gerai yang dimiliki oleh PT. Hero Supermarket Tbk mencapai 368 gerai (Tabel 3).
Giant sendiri didirikan oleh Teng Meng Chun (Teng Family) tahun 1944, diawali dengan toko kecil di Sentul Market, Malaysia. Mini market pertama didirikan tahun 1971 dengan nama “TMC”
(Teng Mini Market Center) di Bangsar Kuala Lumpur. Toko tersebut
masih ada sampai sekarang dan terkenal dengan nama“TMC”dan pada
tahun 1985 Giant pertama dibuka di Kelana Jaya. Pada bulan Februari 1988 melakukan strategi aliansi dengan Dairy Farm Hongkong, anggota Jardine Matheson Group dan menjadi Giant hypermarket.
Tabel 3. Jumlah gerai PT. Hero Supermarket Tbk sampai tahun 2008
No Jenis Toko Jumlah Gerai
1 Hero Supermarket 86 2 Star Mart 91 3 Guardian 141 4 Giant Hypermarket 17 5 Giant Supermarket 22 6 Mitra 11 Total 368
Sumber : PT. Hero Supermarket Tbk, 2008.
Giant memiliki konsep “One Stop Shopping, Lower Prices Everyday” menyediakan barang berjumlah 35.000-50.000 item. Giant terdiri dari empat jenis toko, yaitu Hypermarket, Superstore, Small Superstore dan Supermarket. Perbedaan jenis toko tersebut terletak luas toko dan jumlah karyawannya (Tabel 4).
Tabel 4. Jenis toko Giant
Jenis Toko Luas (m2) Jumlah
Karyawan
Hypermarket 6.000-10.000 275-360
Superstore 5.000-6.000 210-275
Small Superstore 3.000-6.000 190-210
Supermarket <3.000 <100
Sumber : Giant hypermarket Botani Square Bogor, 2008.
Giant pertama yang didirikan di Indonesia adalah Giant Villa Melati Mas Serpong Tangerang, yang didirikan pada tahun 2002. Hingga tahun 2008, gerai Giant terus bertambah menjadi 17 gerai yang tersebar di delapan kota, yaitu : Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya dan Sidoarjo. Giant hypermarket Botani Square Bogor berdiri pada tanggal 25 Agustus
2006 dengan luas ± 9.995 m2. Giant hypermarket Bogor berada di gedung IPB International Convention Center, Botani Square Jl. Pajajaran No. 3 Tegalega Kota Bogor.
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi agar tujuan yang ingin dicapai perusahaan menjadi jelas dan terarah. Visi dan misi Giant hypermarket sama dengan visi dan misi PT. Hero Supermarket Tbk, yaitu :
Visi : Menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham. Misi : Meningkatkan nilai investasi pemegang saham Hero melalui
keberhasilan komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan daya saing yang mantap.
Disamping visi dan misi, PT. Hero Supermarket, Tbk juga memiliki falsafah yang diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan negara, mencapai kesejahteraan sesama karyawan dan menuju kemajuan perusahaan. Falsafah PT. Hero Supermarket adalah :
1. Selalu mengutamakan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan 2. Selalu menyediakan produk bermutu tinggi sesuai dengan
keinginan pelanggan.
3. Bersama-sama menciptakan kesatuan manajemen yang sempurna.
4.1.3. Fungsi Sosial dan Ekonomi PT. Hero Supermarket Tbk
PT. Hero Supermarket, Tbk merupakan perusahaan ritel modern yang bertujuan untuk mendapatkan laba dari barang-barang dijual. Selain bertujuan untuk memperoleh laba, PT Hero Supermarket juga memiliki fungsi sosial dan fungsi ekonomi, yaitu :
a. Fungsi Sosial
1. Memberikan kesempatan kerja
PT. Hero Supermarket telah memberikan kesempatan kerja kepada 10.000 karyawan sampai tahun 2008 yang tersebar di
gerai-gerai Hero Supermarket, Guardian, Shop in, Star Mart dan Head Office.
2. Kesejahteraan karyawan
Kesejahteraan karyawan sangat diperhatikan oleh PT. Hero Supermarket, salah satunya adalah gaji memadai di atas Upah Minimum Provinsi (UMP). Disamping itu perusahaan memberikan tunjangan kesehatan, hari tua, kecelakaan, kematian, uang makan dan uang transport.
3. Kepemilikan umum
Hero merupakan perusahaan terbuka (Go Publik), sehingga saham Hero dapat dimiliki oleh masyarakat.
4. Kegiatan sosial masyarakat
Bentuk kegiatan sosial yang dilakukan antara lain menyumbang
yayasan kurang mampu (fakir miskin), membantu
pengembangan koperasi dan usaha kecil melalui kegiatan kemitraan serta menyelenggarakan perayaan keagamaan, hari kemerdekaan dan lain-lain.
b. Fungsi Ekonomi
1. Membantu menyediakan bahan makanan yang baik dan sehat. 2. Membantu meningkatkan penghasilan negara melalui kontribusi
pajak.
3. Meramaikan bursa efek.
4.1.4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang dimiliki Giant hypermarket dipimpin oleh seorang manajer yang disebut Store General Manager (SGM). SGM membawahi empat orang manajer divisi. Tiap divisi dibantu oleh DH-ADH (Departement Head-Assistant Departmen Head), supervisor dan staf. Tiga divisi utama dibagi berdasarkan pengelompokan produk, yaitu divisi Fresh, Grocery, Generale Marchandise dan satu divisi pendukung yang disebut divisi sales and support (Lampiran 2).
a. SGM : memimpin dan mengawasi semua kegiatan di Giant hypermarket.
b. Manajer divisi : bertanggungjawab terhadap divisi yang dipimpinnya serta mengawasi kinerja bawahannya.
c. DH-ADH : Membantu tugas manajemen, mengawasi dan memonitor semua kegiatan supervisor dan staf di divisi masing-masing, mengecek penjualan, menyusun rencana diskon terhadap suatu barang (dilakukan sekali dalam seminggu) serta mengontrol penyediaan barang.
d. Supervisor : Mengawasi kerja staf, melakukan kontrol terhadap departemen bersangkutan, serta menjadi jembatan komunikasi antara staf dan DH.
e. Staf : mengecek area masing-masing, mengecek barang-barang yang kosong, mengambil barang-barang yang kosong dari gudang dan memajang barang-barang. Selain itu staf memiliki tugas tambahan yaitu : mengontrol Sales Promotion Girl (SPG) dan Sales Promotion Man (SPM), mempromosikan barang-barang yang sedang promosi serta melakukan pelimpahan tugas kepada shif selanjutnya.
f. Receiving : Menerima dan mengecek barang yang datang dari supplier.
g. Marketing : Menarik konsumen untuk berbelanja dan meningkatkan penjualan.
h. LP (Lost Prevention) : Mengawasi keamanan toko, serta sistem dan prosedur yang berlaku di toko.
i. IT : Mengolah seluruh data dan komputerisasi toko.
j. HRD : Mengatur semua hal yang berhubungan dengan karyawan, seperti absensi, cuti, keterlambatan, keluar masuk karyawan dan melakukan kegiatan administrasi lainnya.
k. Accounting : Mengatur masalah keuangan dan melakukan koordinasi dengan accounting pusat mengenai penjualan, profit dan data stock.
4.1.5 Gambaran Produk
Giant hypermarket menyediakan berbagai produk, mulai dari makanan dan minuman, pakaian, peralatan rumah tangga, kosmetik, barang-barang elektronik, dan lain-lain. Jumlah barang yang terdapat di Giant hypermarket sangat besar yaitu, 35.000-50.000 item. Produk ini dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu Grocery, Fresh dan General Marchandise (GMS).
1. Grocery
Produk yang ada di grocery merupakan barang kebutuhan sehari-hari. Produk grocery terbagi dua yaitu Food dan Non food. Produk Food terdiri dari “Grocery 1”(produk yang bisa langsung
dimakan, seperti makanan dan minuman ringan) dan “Grocery 2”
(produk yang harus diolah dahulu sebelum dimakan seperti barang-barang sembako). Untuk bagian Non food terdiri dari
“Grocery 3“( seperti sabun dan detergen) dan “Grocery 4” ( alat -alat kosmetik).
2. Fresh
Produk Fresh merupakan produk yang memiliki sifat daya tahan dan kesegaran yang singkat. Produk Fresh terdiri dari :
a. Produce : sayuran dan buahan.
b. Seafood : ikan, udang, kepiting dan hasil laut lainnya.
c. Daging dan Ayam
d. Ready to eat : makanan siap saji e. Bakery : Roti dan kue
f. Dairy and daily : susu segar, makanan olahan, dan lain-lain. 3. Generale Marchandise (GMS)
Produk GMS terdiri dari :
a. Textile : home textile, pakaian, sepatu, perlengkapan bayi dan anak.
b. Bazaar : peralatan rumah tangga, mainan dan furniture, dan lain-lain.
Produk yang ada di Giant hypermarket berasal dari Hero pusat, tetapi terdapat juga barang yang dipasok langsung oleh supplier. Barang-barang yang berasal dari Hero pusat berlokasi di Cibitung (Hero Sentral Distribusi). Dari sini, barang-barang langsung dikirimkan ke masing-masing gerai. Disamping itu terdapat juga barang yang langsung dipasok supplier ke gerai yang bersangkutan, pemilihan supplier tetap harus mendapat persetujuan dari Hero Pusat.
Barang yang datang dari supplier (pemasok) langsung diterima oleh bagian receiving, bagian ini akan mengecek spesifikasi barang, apakah sesuai dengan pemesanan yang dilakukan, seperti jumlah, ukuran dan tanggal kadaluarsa. Bagian receiving juga memeriksa mutu barang yang masuk apakah sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Apabila ada barang yang rusak atau tidak sesuai maka dikembalikan lagi kepada supplier. Setelah melalui bagian receiving, barang-barang kemudian dimasukkan ke dalam gudang. Dari gudang barang-barang tersebut akan dimasukkan ke dalam toko untuk dipajang dan dijual. Khusus untuk barang-barang Fresh, dilakukan penyortiran terlebih dahulu. Produk-poduk yang kurang bagus akan diproses lebih lanjut, yaitu diolah dan dijual lagi. Produk yang diolah untuk dijual harus tetap diperhatikan mutunya, tetapi produk yang benar-benar rusak total akan dimusnahkan. Barang yang sudah disortir akan dipajang di toko untuk siap dijual. Pemajangan barang dilakukan berdasarkan jenis, ukuran, warna dan spesifikasi barang. Pemajangan yang baik akan dapat menarik perhatian konsumen sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut. Pada saat toko akan ditutup, dilakukan proses penyimpanan. Produk-produk Fresh memerlukan perlakuan khusus dalam penyimpanan karena menyangkut sifat fisiknya yang mudah rusak. Apabila toko dibuka pada hari berikutnya, kegiatan dimulai dari kegiatan penyortiran dan seterusnya.