• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam dokumen SISYELLIA OKTAVIANI F3208004 (Halaman 48-64)

BAB III PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Perusahaan

Kelistrikan di Indonesia di mulai pada abad ke-19. Pada saat beberapa perusahaan Belanda mulai didirikan, antara lain pabrik gula dan pabrik teh. Pada tahun 1901, Belanda yang dahulu sering disebut VOC mendirikan sebuah perusahaan listrik dengan nama N. V. Soloche Electricet Mij (S.E.M.) untuk keperluan sendiri. Listrik untuk pemanfaatan umum mulai ada dengan nama N. V. Negn yang semula bergerak di bidang gas, dan kini memperluas usahanya di bidang kelistrikan untuk umum, namun hal ini hanya berjalan kurang lebih sampai tahun 1942.

Pada tahun 1942 dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia ke-II, seluruh aktivitas perusahaan-perusahaan di Indonesia dikuasai dan dikendalikan oleh Jepang, perusahaan listrik pada saat itu pun diambil alih oleh Jepang beserta personil di dalamnya. Kekuasaan Jepang di Indonesia tidak bertahan lama seperti pada saat Belanda menguasai Indonesia, dikarenakan Jepang menyerah kepada sekutu bulan Agustus 1945, hal ini juga berpengaruh pada pengambilalihan kembali perusahaan-perusahaan di Indonesia yang sebelumnya dikuasai oleh Jepang.

commit to user

Pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan diproklamasikannya Kemerdekaan Indonesia, maka kesempatan yang baik itu dimanfaatkan oleh para buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan listrik dan gas yang dikuasai oleh Jepang. Di pertengahan tahun 1945, pemerintah Republik Indonesia mengambil alih perusahaan listrik dan gas dan diganti nama dengan nama Perusahaan Jawatan Listrik dan Gas.

Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia tidak berjalan dengan mudah. Belanda yang masih ingin menguasai Indonesia melancarkan serangannya di Agresi Militer Belanda I dan II pada tahun 1948. Hal ini mengakibatkan sebagian besar perusahaan listrik dan gas dikuasai kembali oleh Belanda dengan nama N. V. S.E.M. (Soloche Electricet Mij), masa ini berjalan sampai tahun 1958.

Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1958, tepatnya dengan dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1958 tentang Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda (BANAS). Badan ini bertugas menetapkan keseragaman kebijakan dalam melaksanakan nasionalisasi perusahaan Belanda yang bertujuan untuk mempertahankan produktivitas perusahaan Belanda yang dikenai nasionalisasi.

Sejalan dengan meningkatnya perjuangan Bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Barat dari penjajah Belanda, maka dikeluarkan Undang-Undang No. 86 Tahun 1958, tertanggal 30 Desember 1958 tentang Nasionalisasi Seluruh Perusahaan Belanda,

commit to user

dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 Tahun 1958 tentang Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda. Berdasarkan Undang-undang tersebut, dan Undang-Undang No. 86 Tahun 1958, maka seluruh perusahaan listrik Belanda dikuasai dan diambil alih oleh Bangsa Indonesia dan diubah namanya menjadi Perusahaan Listrik Negara.

Pada pertengahan tahun 1960 dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1960 tentang perusahaan negara, untuk mengarahkan pelaksanaan pasal 33 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Berdasarkan bunyi pasal UUD 1945 diatas guna mencapai masyarakat adil dan makmur, maka perlu segera diusahakan adanya keseragaman dalam cara mengurus, menguasai, serta bentuk dari perusahaan negara dengan baik dan bijaksana guna mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Untuk maksud dan tujuan tersebut diatas dengan ketentuan-ketentuan dalam produksi dan distribusi dikuasai oleh pemerintah.

Untuk melaksanakan Undang-Undang No. 19 Tahun 1960 khususnya pasal 20 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap-tiap Undang-undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat”, maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 1961, tentang Pendirian Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang diserahi tugas untuk menyelenggarakan penguasaan dan pengurusan atas perusahaan-perusahaan milik negara yang bergerak di

commit to user

bidang listrik dan gas milik Belanda yang telah dikenakan nasionalisasi berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 1959.

Pada pertengahan tahun 1965, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Tahun 1965, tentang:

a. Pembubaran Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang dibentuk berdasarkan PP No. 67 Tahun 1961. b. Pendirian PLN dan Perusahaan Gas Negara

Berdasarkan pertimbangan dan alasan dasar dari pembubaran Badan Pimpinan Umum PLN yang dibentuk dengan PP No. 67 Tahun 1961, dan tujuan pendirian PLN dan PGN ini hanya untuk mempertinggi daya guna kelistrikan dan industri gas sebagai satu kesatuan usaha di bidang ekonomi yang berfungsi menyelenggarakan kemanfaatan umum.

Perkembangan selanjutnya pada tahun 1967 dikeluarkan instruksi Presiden RI No. 17 Tahun 1967, tentang pengaruh dan penyederhaan perusahaan negara ke dalam bentuk usaha negara, karena terjadi banyak perbedaan-perbedaan dalam bentuk, status hukum organisasi, sistem kepegawaian, dan administrasi keuangan dari perusahaan-perusahaan milik negara PP No. 19 Tahun 1960 dianggap sudh tidak sesuai lagi dengan perkembangan usaha, sehingga perlu ditinjau kembali dan diganti. Adapun tiga bentuk pokok usaha negara yang dimaksud diatas adalah:

a. Perusahaan Jawatan disingkat PERJAN (Departemental Agency)

commit to user

c. Perusahaan Persero disingkat PERSERO (Public/State Company)

Setelah banyak perubahan bentuk usaha dan sejalan dengan waktu, tepatnya pada tahun 1974 sampai dengan sekarang dan berdasarkan PP No. 23 Tahun 1994 dan Akte Notaris Soetjipto, SH Tahun 1994, tertanggal 10 Juli 1994, status nama PLN berubah dari Perum menjadi PT (Persero).

PT PLN (Persero) APJ Surakarta berdiri tahun 1901 dengan nama N.V Soloche Electric Itet MIJ (S.E.M.) dan beralamat d Purwosari Solo, serta memeiliki 2 mesin disel yang hidup hanya di amalm hari. Kemudian kantor PLN di pindahkan ke Purbayan (JL. Arifin).

Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan keputusan GM PT (Persero) Unit Distribusi Jawa Tengah dan DIY No. 038.K/021/PD.II/2001 tentang pembentukan organisasi Area Pelayanan Pelanggan, yang dulu menggunakan nama PT. PLN (Persero) Cabang Surakarta, sekarang berubah namanya menjadi PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Surakarta ang berlaku sejak tanggal 1 Juni 2001.

2. Lokasi Perusahaan

PT. PLN (Persero) APJ Surakarta berlokasi di Jalan Slamet Riyadi No. 468 Surakarta, dan seluruh cabang-cabangnya berada di sekitar wilayah surakarta. Lokasi yang strategis di jantung kota Surakarta dan akses transportasi yang cepat dan memadai dapat dengan mudah dijangkau oleh banyak kalangan masyarakat. Pemilihan lokasi

commit to user

ini juga menjadi pertimbangan penulis untuk memilih PT. PLN Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Surakarta sebagai tempat magang kerja.

3. Logo Perusahaan

Logo PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Sumber: www.pln.com

Keterangan :

Kilat yang diwarnai merah adalah simbol ketegangan, sedangkan warna biru garis-garis ini adalah udara, kemudian warna kuning dasar ini menggambarkan cahaya, alasan dibuat seperti itu dikarenakan tegangan yang paling tinggi adalah petir jadi gambar logo PLN yang tertera menyerupai kilatan petir.

4. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Diakui sebagai Kelas Dunia, yang Bertumbuh Kembang, Unggul,dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

commit to user

b. Misi

1) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham

2) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

3) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi

4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

5. Tujuan Perusahaan

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang BUMN, maka tujuan dari PT. PLN (Persero) APJ Surakarta sesuai dengan PP No. 23 Tahun 1994 adalah:

1) Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

2) Mengusahakan penyedia tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai dengan tujuan untuk :

a) Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.

b) Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secar adil dan merata sereta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

commit to user

4) Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha penyediaan tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Selain itu PT. PLN (Persero) juga memiliki motto “ Listrik untuk kehidupan yang Lebih Baik”.

6. Falsafah Perusahaan

“Pembawa Kecerahan dan kegairahan dalam kehidupan masyarakat yang Produktif”.

Kita, warga PLN yakin bahwa :

a. Keberhasilan perusahaan bukan sekedar ditentukan oleh besarnya laba yang diperoleh, namun juga kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya.

b. Pekerja PLN bukan factor produksi, tetapi adalah manusia bermartabat yang memiliki potensi yang dapat dikontribusikannya untuk mewujudkan keberhasilan perusahaan. c. PLN tidak hanya sebagai penyedia energi listrik saja, namun juga berkontribusi pada pengembangan masyarakat yang produktif dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

7. Nilai-nilai yang dianut

Sebagai sebuah perusahaan yang terpercaya dan memiliki pengaruh yang luas terhadap perkembangan masyarakat, PT. PLN sendiri menganut beberapa nilai, seperti “Saling percaya,

commit to user

Integritas dan Pembelajar”. Selain itu ada beberapa aspek yang dianut oleh PT. PLN, diantaranya :

a. Peka dan tanggap terhadap kebutuhan konsumennya

PT. PLN berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaiuk untuk konsumennya dengan baik serta dilakukan secara cepat, tanggap dan sesuai apa yang dibutuhkan konsumen.

b. Integritas

Kejujuran adalah kunci utama dalam menjunjung tinggi tingkat kesuksesan perusahaan, integritas, dan obyektifitas dalam pengelolaan bisnis.

c. Kualitas Produk

PT. PLN akan tetap mempertahankan kualitas produknya demi menjaga kualitas perusahaan dimata konsumen. Serta akan meningkatkan kualitas produk secara terus-menerus dan terukur.

d. Peluang untuk maju

Memberikan peluang yang seluas-luasnya agar setiap anggota dapat menduduki jabatan sesuai kriteria yang ditentukan.

e. Mengutamakan kepentingan perusahaan

Konsisten untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan dan menjamin di dalam keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan.

commit to user

8. Bidang Usaha

PT. PLN (Persero) merupakan penyedia tenaga listrik yang memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat melalui penyelenggaraan di bidang produksi transmisi dan distribusi tenaga listrik. Secara garis besar, bidang usaha PT. PLN (Persero) APJ Surakarta adalah sebagai berikut:

a. Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, meliputi: 1) Pembangkit

2) Transmisi 3) Distribusi

b. Usaha Penunjang Tenaga lIstrik, meliputi: 1) Konsultasi tentang tenaga kelistrikan 2) Pembangunan/prasarana tenaga listrik

3) Pemeliharaan/ prasarana peralatan kelistrikan

4) Pengembangan teknologi peralatan yang enunjang penyediaan tenaga listrik.

commit to user

2

7 OPERASI DI STRI BUSI & PENERTI BAN

9

ASS ENG ( AE) PREPARATOR PDKB

`

ASS. ENGI NEER PENGENDALI AN OPDI ST JUNI OR ENGI NEER PENGENDALI AN OPDI ST

ASS. ENGI NEER P2TL ASS. ENGI NEER PERENC. OPERASI DI ST JUNI OR ENGI NEER PERENC. OPERASI DI ST

ASS JU

ASS

ASS. ANALYST ( AS) PENI NGKATAN MUTU

ASI STEN MANAJER ASI STEN MANAJER

STRATEGI PEMASARAN PERENC.SI STEM & KONSTRUKSI ASS. / JR ANALYST TRANSAKSI ENERGI

SUPERVI SOR HUKUM

ASS. ENGI NEER PERENC.SI S.DI STRI BUSI

WARE TI ASSI STANT OFFI SER( AF) ADM.

SUPERVI SOR SI STEM TEHNOLI GI I NFORMASI JUNI OR ENGI NEER PERENC.KONS. DI ST

JUNI OR ANALI ST( JA) SI STEM I NFORMASI

HUMAS,KEMI TRAAN & BI NA LI NGUNGAN LI NGKUNGA

AS

MANAJER APJ

DI STRI BUSI KI NERJA

ASI STEN MANAJER

SUPERVI SOR

SENI OR SPESI ALI ST I I / ANALYST SENI OR SPESI ALI ST I I ( SI I )

JUNI OR ANALI ST PEMEL HAR/ SOFT

ASS A

OPERASI PEMELI HARAAN JARI NGAN JUNI OR ENGI NEER PEMEL DI STRI BUSI

SUPERVI SOR SUPERVI SOR ASSI STANT ENGI NEER ASSI STANT/ JUNI OR ENGI NEER SENI OR SPESI ALI ST I I ( SI I ) / ANALYST

MUTU KEANDALAN ANALYST (AN) HUMAS,KEMITRAAN & BIN. LINGK.

ANALYST (AN) HUMAS,KEMITRAAN & BIN. LINGK.

ANALYST ( AN) / ASSI STANT ANALYST ( AS)

ASSI STANT ANALYST ( AS) RI SET PASAR

ASSI STANT ENGI NEER ANALYST ( AN) RI SET PASAR

RENC.BANG.JARI NGAN DI STRI BUSI PROTEKSI SENI OR SPESI ALI ST I I ( SI I )

SENI OR ENGI NEER I I ( EI I )

PERENCANAAN ACCOUNT EXECUTI VE

PEMASARAN & NI AGA

SUPERVI SOR ASS. ANALYST( AS) PELAYANAN PLG ASS./ JR ANALYST ADM.PEMASARAN ASS./ JR ANALYST PEMASARAN

PENI NGKATAN PELAYANAN SUPERVI SOR

JUNI OR ENGI NEER LI NESMAN PDKB PENGOLAHAN DATA ASSET

ASS. ENG.( AE) KEPALA REGU PDKB

ASS. ENGI NEER( AE) LI NESMAN ODKB PENGOLAHAN DATA ASSET

JUNI OR OFFI CER ( JF)

AS TATA USAHA LANGGANAN

JUNI OR ANALYST( JA) SI STEM T U L ASS./ JR. ANALYST ADM.PELANGGAN ASS. ANALYS PENGAWASAN PI UTANG

JR ANALYST PENGAWASAN PI UTANG

ASS OFFI CER ( AF) ASS. ENG, PEMEL CUBI CLE & PROTEK JUNI OR ENG, PEMEL CUBI CLE & PROTEK

JU

commit to user

10. Divisi – divisi dalam PT. PLN (Persero) APJ Surakarta

a. Manajer Area Pelayanan dan Jaringan

Bertanggung jawab atas pelaksanaan usaha ketenagalistrikan secara efisien dan efektif meliputi : Pendistribusian energi listrik kepada pelanggan dengan jumlah yang cukup dan mutu keandalan yang baik, pengelolaan pendapatan dan piutang, peningkatan kualitas pelayanan, system distribusi, keuangan, admiistrasi dan SDM, memantau perkembangan jumlah pelanggan dan jumlah tarif, melaksanakan kegiatan pembinaan kemitraan, menyusun program peningkatan kualitas pelayanan pelanggan, mengkoordinir pembuatan Rencana Keda Anggaran Perusahaan (RKAP), serta pelaksanaan pembinaan terhadap unit asuhannya.

· Senior Spesialis II Analisis Hukum, Humas, Bina Lingkungan, dan Kemitraan

Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan fngsi hukum, membuat produk – produk hukum yang diperlukan perusahaan, Mengkaji produk – produk dan peraturan yang masih ada di perusahaan secara periodik dan mengusulkan penyempurnaan, kehumasan dan kemitraan di wilayah kerja area yang menjadi kewenangan.

· Senior Spesialis II Kinerja

Bertanggung jawab atas monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja APJ untuk mendukung tercapainya kinerja unit.

commit to user

· Senior Spesialis II Lingkungan dan Ketenagalistrikan

Bertanggung jawab atas penyusunan program strategi, pembinaan terhadap pengamanan, perlindungan atas keselamatan instalasi distributor, operator/petugas serta masyarakat sebagai akibat kemungkinan terjadinya gangguan dan atau kerusakan pada instalasi distribusi.

b. Asisten Manajer Pemasaran

Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan pemasaran dan pelayanan kepada calon pelanggan dan pelanggan bertautan dengan kegiatan perencanaan, pembelian dan penjualan energi listrik, riset pasar serta perubahan data pelanggan sesuai batas wewenang yang ditetapkan sehingga dapat mendukung pelaksanaan kerja unit yang baik.

· Asisten Manajer / Asisten Manajer Pemasaran Riset Pasar dan Kelayakan Pelanggan

Bertanggung jawab atas pelaksanaan riset pasar, pengembangan produk dan jasa baru untuk mendukung pencapaian Rp / Kwh penjualan dan kepuasan pelanggan yang berkaitan dengan pelayanan.

· Supervisor Strategi Pemasaran

Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan pemasaran dan pelayanan pada calon pelanggan dan pelanggan yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan pembelian dan penjualan energi listrik.

commit to user

· Supervisor Peningkatan Pelayanan

Bertanggung jawab atas peningkatan pelayanan pelanggan yang berkaitn dengan jual beli tenaga listrik dan pencapaian tingkat mutu layanan yang telah dideklarasikan.

c. Asisten Manajer Perencanaan

Bertanggung jawab atas menyusun rencana umum pengembangan tenaga listrik, melaksanakan penilaian financial, metode evaluasi kelayakan investasi.

d. Asisten manajer Distribusi

Bertanggung jawab atas perencanaan, pengoperasian, pemeliharaan pembangunan jaringan distribusi dan gardu induk secara efisiensi dan efektif dalam rangka menjaga kontinuitas serta menjamin mutu keandalan penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan sesuai standar layanan.

· AM / AMP Mutu dan keandalan

Bertanggung jawab atas pengoperasian gardu induk secara efisiensi dan efektif dalam rangka menjaga kontinuitas serta menjamin mutu keandalan penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan sesuai standar layanan.

· Supervisor Operasi Distribusi dan Penertiban

Bertanggung jawab atas piket operasi, penyediaan sarana tenaga listrik secara efisiensi dan efektif dalam rangka menjaga kontinuitas serta menjamin mutu keandalan

commit to user

penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan sesuai standar layanan,

· Supervisor Pemeliharaan Jaringan

Bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pemeliharaan dan pembangunan jaringan distribusi secara efisiensi dan efektif dalam rangka menjaga kontinuitas serta menjamin mutu keandalan penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan sesuai standar layanan.

e. Asisten Manajer Keuangan

Bertanggung jawab atas menyusun dan memantau anggaran belanja dan pendapatan unit pelayanan pelanggan, mengendalikan pengolahan dana dan daur kas, memantau pencatatan semua transaksi perusahaan yang menyangkut investasi dan operasi.

· Supervisor Pengendalian Anggaran dan Keuangan Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan penyusunan Rencana Keda Anggaran Perusahaan (RKAP) dan cash flow, pengelolaan keuangan, laporan bidang keuangan (pajak).

· Supervisor Pengawasan Pendapatan

Bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan pencatatan, pendapatan, pengawasan, penerimaan pendapatan, inventarisasi, dan realisasi komponen pendapatan saldo piutang.

commit to user

· Supervisor Akuntansi

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pebgelompokkan, pencatatan, inventarisasi.

· Supervisor Logistik

Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan perencanaan penyediaan material, penerimaan dan penyimpanan material, pengeluaran material, penyelenggraan administrasi logistic dan pelaporan. f. Asisten Manajer SDM dan Administrasi

Bertanggung jawab atas merencanakan SDM dan pengembangannya, memantau pelaksanaan tata usaha penggajian dan pengupahan, melaksanakan pembinaan kesejahteraan pegawai, melaksanakan pembinaan keamanan, keselamatan, kesehatan lingkungan kerja dan kegiatan umum lainnya, melaksanakan kegiatan dibidang kehumasan, melaksanakan kegiatan kesekretariatan dan umum, menangani permasalahan-permasalahan hukum yang terjadi di lapangan, melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok sesuai prosedur yang ditetapkan.

· Supervisor SDM dan administrasi

Bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan tata usaha penggajian, pembinaan kesejahteraan pegawai, keamanan, keselamatan kerja, dan kesehatan lingkungan kerja, pendidikan dan pelatihan.

commit to user

· Supervisor Sekretariat dan Umum

Bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan, kegiatan kesekretariatan yang meliputi : surat menyurat, registrasi, dokumentasi, rumah tangga, pengelolaan kendaraan, dan kebutuhan fasilitas atau srana kerja.

Dalam dokumen SISYELLIA OKTAVIANI F3208004 (Halaman 48-64)

Dokumen terkait