• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum PT Sari Makmur Tunggal Mandiri

PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan biji kopi. Perusahaan ini berkedudukan di jalan kompos No. 110-A, kecamatan Sunggal, Deli Serdang, dengan kantor cabang di beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandar Lampung, dan Makasar.

PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri sebelumnya adalah berbentuk Perseroan Komanditer dengan nama CV. Sari Makmur Tunggal Mandiri yang didirikan pada tanggal 12 April 1995 berkedudukan di jalan Kenari No. 7-A, Medan dengan gudang yang beralamat di jalan kompos No. 110-A, kecamatan Sunggal, Deli Serdang. Pada tahun 1997 PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri membuka kantor perwakilan di Bandar Lampung, Makasar, dan Kendari. Kemudian pada tanggal 21 Januari 1998, CV. Sari Makmur Tunggal Mandiri dengan tidak mengurangi izin dari pihak yang berwenang diubah menjadi PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri yang berkedudukan di kota Medan dengan kantor cabang di jalan kompos No. 110-A, kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Bandar Lampung, Kendari, dan Makasar. Pada tahun 2000 PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri menutup kantor perwakilan di Kendari dan membuka kantor cabang di Jakarta dan Surabaya.

Usaha yang dijalankan oleh PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri adalah perdagangan umum yaitu ekspor. Umumnya komoditi yang diusahakan adalah biji kopi. Pada tahun 1999 PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri memproduksi bubuk kopi dengan merk Opal Coffee, produk ini banyak diekspor ke luar negeri.

b) Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi atau yang sering juga disebut dengan disain organisasi terdiri dari atas kumpulan mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah strategi organisasi, teknologi, karyawan, dan orang-orang yang terlibat dan ukuran organisasi sedangkan unsur-unsur struktur organisasi antara lain spesialisasi kegiatan, koordinasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi pembutan keputusan, dan ukuran satuan kerja.

Didalam mencapai tujuan suatu organisasi biasanya individu-individu tidak dapat hanya mencapainya sendiri, oleh karenanya dibutuhkan kelompok dua orang atau lebih yang bekerja sama secara kooperatif dan terkoordinasi sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik daripada yang dilakukan oleh perseorangan. Hal ini disebut dengan sinergi dimana yang menjadi dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja yang memungkinkan sinergi terjadi.

PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri juga memiliki susunan struktur organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan sehingga semua fungsi, bagian,

posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda menjalankan tugasnya masing-masing untuk mencapai suatu sinergi yang baik dalam rangka mencapai tujuan PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri.

Struktur organisasi tersebut memperlihatkan bahwa kekuasaan tertinggi terletak pada Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan komisaris adalah wakil para pemegang saham. Dalam menjalankan tugasnya direktur utama dibantu oleh tiga orang direktur yaitu direktur keuangan yang membawahi manajer akuntansi dan manajer administrasi dan umum, serta direktur operasi yang membawahi manajer penjualan dan manajer pembelian, selain itu direktur utama juga dibantu oleh manajer teknik yang membawahi manajer service dan manajer teknik.

Berikut ini adalah uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap fungsional dalam perusahaan yang didasarkan pada struktur organisasi, yaitu:

1. Dewan Komisaris

Dewan komisaris adalah badan yang mewakili para pemegang saham dalam mengawasi direksi perusahaan. Dewan ini melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan anggaran dasar perusahaan. Dewan komisaris berhak mengangkat dan memberhentikan direktur atas persetujuan rapat pemegang saham. Selain itu dewan komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan

2. Direktur Utama

 Menentukan kebijakan perusahaan sesuai dengan pedoman yang telah digariskan oleh dewan komisaris

 Membina hubungan baik dengan pihak ekstern yaitu perusahaan lain.  Memberi petunjuk dan nasehat.

3. Bagian Keuangan

 Bertanggungjawab atas pemasukan dan penerimaan dana.  Mencatat seluruh pengeluaran dan pemasukan dana.  Menyiapkan segala bentuk laporan keuangan.  Membuat anggaran perencanaan.

 Membuat anggaran belanja tahunan.

 Membina hubungan baik badan-badan keuangan seperti bank, asuransi, maupun perpajakan.

 Mengadakan pengecekan (audit) terhadap kas, inventori, dan harta-harta perusahaan dari waktu ke waktu dan membuat laporan hasil pengecekan langsung kepada direktur utama.

 Mencatat data akuntansi 4. Bagian Produksi

 Mengawasi seluruh system dalam pabrik.

 Melaporkan aspek yang menganggu sistem produksi kepada general manager.  Merencanakan dan mengawasi jadwal kegiatan.

 Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong, dan bahan-bahan lainnya.

 Memelihara dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk perusahaan.  Menjaga peralatan produksi termasuk mesin-mesin agar dapat beroperasi  Bertanggungjawab atas kelancaran produksi dan kecelakaan dalam pabrik. 5. Bagian Quality Control

 Bertanggungjawab atas kualitas produk.  Bekerjasama dengan bagian produksi.

6. Bagian Gudang

Bertanggungjawab atas bahan baku, bahan penolong, spare parts, dan sebagainya.

 Bertanggungjawab atas pengambilan bahan baku untuk produksi.  Bertanggungjawab atas inventaris perusahaan.

 Bekerjasama dengan bagian produksi, bagian pembelian, dan bagian pemasaran.

7. Bagian Pembelian

Melakukan pembelian atas bahan baku, spare parts, dan alat-alat pembantu lainnya.

 Mencari material bahan pembantu dan spesifikasinya  Menggalang kerjasama dengan supplier

 Bekerjasama dengan bagian gudang. 8. Bagian Ekspor dan Pemasaran

 Merencanakan dan memasarkan hasil produksi.  Mengurus administrasi ekspor

 Mencari peluang-peluang baik luar maupun dalam negeri.  Melakukan pengecekan terhadap kualitas produk jadi  Bekerjasama dengan bagian gudang.

9. Bagian Personalia

 Bertanggungjawab atas penyampaian dan pelaksanaan apa yang dikembalikan pimpinan kepada karyawan

 Bertanggungjawab dalam penambahan serta pengurangan dan pelatihan sumber daya manusia.

 Mengadakan evaluasi dan memberi bimbingan dan pengarahan kepada karyawan.

 Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan disiplin.

 Mengelola dan mengontrol sistem administrasi pembiayaan pabrik pelaksanaan safety dan security serta tugas-tugas lain yang bersifat umum

 Membuat laporan kepada pmpinan perusahaan secara tertulis atas pelaksanaan tugas.

Bertanggungjawab kepada direktur pelaksana.

c) Aktivitas Perusahaan

PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri adalah salah satu produsen biji kopi maupun bubuk kopi dan pada perkembangannya dewasa ini perusahaan telah memproduksi bubuk kopi dengan merk Opal Coffee. Hasil penelitian untuk beberapa tahun terakhir menunjukkan prestasi yang cukup baik tergambar dari kenaikan produksi dan hasil penjualan lokal dan ekspor yang meningkat. Jalan kegiatan perusahaan, khususnya ditinjau dari segi pemasaran cukup baik dimana kemantapan pemasaran produk PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yang terpenting adalah mutu yang konsisten dan memenuhi standar yang berlaku, kontinuitas supply dan harga jual bersaing.

2. Piutang Valuta Asing

a. Transaksi Piutang Valuta Asing

PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri menggunakan PSAK No. 10 atas selisih kursnya, yaitu dibebankan ke perhitungan laba rugi. Berikut ini transaksi PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri pada tanggal 14 Maret 2006. Setelah terjadi kesepakatan dengan pihak Sumatera Bean, maka dibuat invoice penjualan sebesar US $ 34.485,- (harga komoditi kopi US $ 31.350,- dan PPN US $ 3.135,-) atas penjualan komoditi kopi yang sudah termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) dengan invoice No 060145- KE, pada tanggal 14 Maret 2006 kurs tengah Bank Indonesia 1 USD = Rp. 9.599,- maka atas transaksi ini dibuat jurnal sebagai berikut:

Piutang dagang (Valas) ...Rp. 331.021.515,-

PPN Keluaran...Rp. 30.092.865 Penjualan ...Rp. 300.928.650 (mencatat penjualan elevator atas nama Sumatera Bean)

Pada tanggal 11 Agustus 2006 perusahaan menerima pelunasan dari Sumatera Bean atas invoice No. 060145-KE, kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal pelunasan tagihan adalah 1 USD = Rp. 9.775, pembayaran tersebut masuk ke kas dollar dengan bukti penerimaan kas No. 001/KM/08 (US$), maka perusahaan mencatat transaksi tersebut dengan jurnal sebagai berikut:

Kas (US$) ...Rp. 337.090.875,-

Piutang Dagang (Valas) ...Rp. 331.021.515 Selisih Kurs ...Rp. 6.069.360 (mencatat pelunasan invoice No. 060145-KE atas nama Sumatera Bean)

b. Metode penjabaran Piutang Valuta Asing

Dari data penjabaran piutang valuta asing atas transaksi-transaksi penjualan dalam valuta asing yang terjadi, dapat dilihat bahwa metode penjabaran valuta asing yag dianut oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Transaksi-transaksi penjualan dalam valuta asing yang terjadi dijabarkan oeh perusahaan dengan menggunakan kurs pada saat transaksi (actual rates).

b. Saldo piutang dagang valuta asing dijabarkan ke dalam neraca sesuai dengan kurs historis (historical rates).

c. Selisih kurs yang timbul dari penerimaan piutang dagang dicatat sebagai laba (rugi) selisih kurs periode berjalan.

c. Kebijaksanaan penentuan kurs dan pencatatan selisih kurs valuta asing Perusahaan dalam melakukan transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing menggunakan kurs pada saat transaksi (actual rate). Kebijaksanaan yang diambil oleh perusahaan dalam penentuan kurs valuta asing yang dipakai sebagai pedoman dalam melakukan transaksi penjualan dalam valuta asing diambil dari kurs tengah Bank Indonesia yang dipublikasikan pada media massa. Dalam pencatatan selisih kurs valuta asing yang timbul dari penerimaan piutang dagang, perusahaan menyajikannya dalam neraca sebagai laba-rugi selisih kurs periode berjalan.

d. Penyajian piutang valuta asing dalam laporan keuangan.

Dalam penyajian piutang dagang valuta asing dalam laporan keuangan besar pengaruhnya terhadap laporan keuangan yang telah dijabarkan ke dalam rupiah sesuai dengan PSAK No. 10 yang mengharuskan pelapor menjabarkan kegiatan transaksi dalam mata uang asing ke mata uang pelaporan. Adapun perubahan kurs valuta asing

ini yang cukup signifikan jika dianalisa berdasarkan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan, analisa atas laporan keuangan akan disajikan dalam analisa dan evaluasi hasil penelitian. Disini akan disajikan laporan keuangan menurut perusahaan. Penyajian laporan keuangan perusahaan tersebut meliputi :

Dokumen terkait