• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E. Piutang Valuta Asing

3. Metode Penjabaran Valuta Asing

Metode yang digunakan untuk menjabarkan laporan keuangan suatu kegiatan usaha luar negeri tergantung pada cara pendanaan dan operasi perusahaan pelapor. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2004:11.2) “Kegiatan usaha luar negeri diklasifikasikan baik sebagai kegiatan usaha luar negeri yang merupakan bagian integral dengan operasi perusahaan pelapor atau sebagai entitas asing”.

Akuntansi valuta asing dapat ditinjau dari dua aspek. Kedua aspek masing- masing mempunyai metode penjabaran valuta asing tersendiri. Adapun penjabaran yang dimaksud adalah penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing (Translation of foreign exchange financial statement).

Menurut Frederick D.S Choi dan Gary K. Meek (2005:249) dalam penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing ada empat metode penjabaran valuta asing yang dikenal, yaitu:

a. Current – non current method b. Monetary – non monetary method c. Temporal method

a. Current – non current method

Metode ini melakukan penjabaran laporan keuangan berdasarkan kurs pada tanggal neraca dan kurs histories (current or historical approach). Dimana harta lancar dan hutang lancar dijabarkan dengan kurs tanggal neraca, sedangkan aktiva tetap dan hutang jangka panjang dijabarkan dengan kurs historis.

b. Monetary - non monetary method

Metode ini menjabarkan aktiva dan hutang moneter dengan kurs berjalan serta aktiva dan hutang non moneter dengan kurs historis yang berlaku pada saat tersebut. Untuk tujuan penjabaran aktiva dan hutang dianggap “monetary” bila dinyatakan dalam sejumlah tetap satuan valuta asing. Semua pos-pos neraca lainnya diklasifikasikan sebagai pos non moneter.

Metode ini mulai diperkenalkan sejak tahun 1950-an oleh Prof. Samuel Hepworth yang berpendapat bahwa penjabaran perkiraan sebaiknya didasarkan atas sifat perkiraan dan bukan berdasarkan masa tunainya.

Timbulnya masalah karena sulitnya membedakan monetary dan non monetary karena perbedaan ini sebenarnya bersifat arbitier (pendamai), hanya dalam keadaan yang diluar prediksi harga suatu harta akan berubah dalam persentase yang persis sama seperti perubahan tingkat harga umum.

Suatu harta atau hutang dapat berubah dengan suatu persentase perubahan daya beli umum. Hal ini tentu tidak sesuai dengan defenisi monetary dan non monetary itu sendiri.

Secara ringkas monetary asset dan liabilities dapat diartikan sebagai suatu klaim/kewajiban untuk membayar dalam satuan uang yang tetap jumlahnya, tanpa memperdulikan apakah nilai uang tersebut akan berubah atau tidak.

Non monetary asset dan liabilities adalah harta yang harga-harganya dalam satuan uang yang dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kesepakatan mengenai jumlah daya beli uang yang ingin dipertahankan.

Adapun contoh menurut metode ini akan disajikan dalam tabel 2.1 c. Temporal method

Metode ini juga melakukan penjabaran laporan keuangan berdasarkan kombinasi kurs tanggal neraca dan kurs historis. Dimana kurs penjabaran untuk setiap aktiva dan pasiva tergantung pada dasar pengakuan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan valuta asing.

Jadi menurut metode ini kas dan bank, piutang, dan hutang (baik lancar maupun tidak lancar) dijabarakan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan aktiva dan kewajiban lainnya dijabarakan dengan kurs tanggal neraca atau kurs historis sesuai dengan sifatnya.

Aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dalam neraca dengan harga perolehan dijabarkan dengan kurs historis, sedangkan aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dengan harga pengganti (replacement cost) atau harga jual dijabarkan dengan kurs tanggal neraca, misalnya persediaan.

Adapun contoh menurut metode ini akan disajikan dalam tabel 2.1 d. Current rate method

Metode ini berbeda dengan ketiga metode lainnya yang melakukan penjabaran laporan keuangan berdasarkan kurs tanggal neraca dan kurs historis, metode ini menggunakan kurs tunggal, yaitu kurs tanggal neraca (current rate approach)

Metode ini tidak membeda-bedakan jenis aktiva dan kewajiban, semua dijabarkan dengan kurs tanggal neraca. Semua aktiva dan pasiva diasumsikan tidak memiliki resiko yang berbeda. Penjabaran perhitungan laba rugi biasanya dilakukan

dengan kurs historis, kecuali beban dan pendapatan dijabarkan dengan kurs tanggal neraca.

Penerapan dari keempat metode diatas dalam penjabaran laporan keuangan yang sama akan menghasilkan resiko kerugian dan keuntungan yang berbeda karena hasil dari penjabaran tersebut akan menghasilkan laba rugi yang berbeda.

Adapun contoh menurut metode ini akan disajikan dalam tabel 2.1

Perlakuan atas tiap-tiap perkiraan neraca dan masing-masing metode penjabaran dapat dijelaskan dalam tabel beserta contoh dalam angka sehingga kelihatan jelas atas perbedaan dari masing-masing metode adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Metode Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Valuta Asing

Perkiraan Current non

current

Monetary non monetary

Temporal Current rate

Cash C C C C Account C C C C Inventory At cost At market C C H H H C C C Investment At cost At market H H H H H C C C Fixed Assets H H H C Other Assets H H H C Account Payable C C C C

Long Term Liabilities H C C C

Capital Stock H H H C

Retained Earning * * * *

Keterangan: C = Kurs yang berlaku pada tanggal neraca (current rate) H = Kurs historis (historical rate)

Contoh penjabaran laporan keuangan menurut keempat metode akan dijelaskan dalam laporan keuangan Tanner Corp. Dimana perusahaan Tanner Corp. Yang beroperasi di Indonesia menyajikan laporan keuangan dalam mata uang asing dollar Amerika, untuk keperluan hal-hal lain para pemegang saham di Indonesia menginginkan perusahaan Tanner Corp melakukan penjabaran laporan keuangan ke mata uang rupiah sebagai berikut:

ENDING PERIOD DEC 31, 2006($ 1) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 (Rp 1) Item 2004

Metode Penjabaran

Kurs Current- Non Kurs Monetary - Non Kurs Temporal Kurs Current rate

Current Monetary

Current Asset:

Cash 89,000 9,020 802,780,000 9,020 802,780,000 9,020 802,780,000 9,020 802,780,000 Account Receivable 765,000 9,020 6,900,300,000 9,020 6,900,300,000 9,020 6,900,300,000 9,020 6,900,300,000 All. For Bad Debt (9,000) 9,020 (81,180,000) 9,020 (81,180,000) 9,020 (81,180,000) 9,020 (81,180,000) Interest Receivable 8,000 9,020 72,160,000 9,020 72,160,000 9,020 72,160,000 9,020 72,160,000 Merchandise Inventory 186,000 9,020 1,677,720,000 9,100 1,692,600,000 9,100 1,692,600,000 9,020 1,677,720,000 Prepaid Rent 9,000 9,020 81,180,000 9,020 81,180,000 9,020 81,180,000 9,020 81,180,000 Investment 128,000 8,900 1,139,200,000 8,900 1,139,200,000 9,020 1,154,560,000 9,020 1,154,560,000 1,176,000 10,592,160,000 10,607,040,000 10,622,400,000 10,607,520,000 Fixed Asset: Fixed Assets 820,000 8,500 6,970,000,000 8,500 6,970,000,000 8,500 6,970,000,000 9,020 7,396,400,000 Acc. Depreciation (164,000) 8,500 (1,394,000,000) 8,500 (1,394,000,000) 8,500 (1,394,000,000) 9,020 (1,479,280,000) 656,000 5,576,000,000 5,576,000,000 5,576,000,000 5,917,120,000 Total Assets 1,832,000 16,168,160,000 16,183,040,000 16,198,400,000 16,524,640,000

Short Term Liabilities:

Account Payable 478,000 9,020 4,311,560,000 9,020 4,311,560,000 9,020 4,311,560,000 9,020 4,311,560,000 Interest payable 18,000 9,020 162,360,000 9,020 162,360,000 9,020 162,360,000 9,020 162,360,000 Tax Payable 26,000 9,020 234,520,000 9,020 234,520,000 9,020 234,520,000 9,020 234,520,000

522,000 4,708,440,000 4,708,440,000 4,708,440,000 4,708,440,000

Long Term Liabilities:

Bonds Payable 600,000 8,700 5,220,000,000 9,020 5,412,000,000 9,020 5,412,000,000 9,020 5,412,000,000

Equity:

Capital Stock 500,000 8,300 4,150,000,000 8,300 4,150,000,000 8,300 4,150,000,000 9,020 4,510,000,000 Retained Earning 210,000 * 2,089,720,000 * 1,912,600,000 * 1,927,960,000 * 1,894,200,000 Total Equity 1,832,000 16,168,160,000 16,183,040,000 16,198,400,000 16,524,640,000 Kurs Current tahun 2006 : 1 US$ = Rp. 9.020 Catatan :

Kurs Historis atas perolehan: (1US$) Kurs Current adalah kurs Bank Indonesia pada tanggal neraca

- Inventory 9,100 Kurs Historis adalah kurs pada saat terjadi pengakuan aktiva dan pasiva - Investment 8,900 * = adalah nilai sisa dari penjabaran laporan keuangan ke dalam - Fixed Assets 8,500 mata uang perusahaan pelapor

Dokumen terkait