HASIL DAN PEMBAHASAN
4.5 Gambaran Umum Bank Sampah Induk Sicanang .1 Bank Sampah Induk Sicanang
Rumah Kompos dan Bank Sampah Induk Sicanang diresmikan oleh Walikota Medan pada tanggal 8 Desember 2014. Rumah Kompos dan Bank Sampah Induk Sicanang yang terletak di Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Kota Medan ini resmi beroperasi sejak diresmikan untuk melakukan kegiatan pengelolaan sampah yang ada di sekitar Kota Medan dengan tujuan menjadi model contoh mekanisme pengelolaan sampah yang efisien dengan melibatkan peran aktif masyarakat dan Pemerintah Kota Medan sehingga dapat mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke TPA (Tempat Pemrosesan Sampah Akhir).
Bank Sampah Induk melayani penjemputan dan pembelian hasil produksi bank sampah unit atau bank sampah skala lingkungan yang ada di masyarakat sekitar lokasi dan masyarakat Kota Medan. Bank Sampah Induk melayani jasa penjemputan setiap hari kerja sejak senin hingga sabtu. Saat ini sebanyak 30 bank sampah sudah menjadi nasabah di Bank Sampah Induk yang menyetor sampah terpilah kepada bank sampah induk untuk kemudian di kumpulkan dan dilakukan pemilahan lanjutan sebelum dijual ke pihak ketiga.
4.5.2 Manajemen Bank Sampah Induk Sicanang
Rumah Kompos dan Bank Sampah Induk Sicanang beroperasi selama 6 hari dalam seminggu mulai pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB dengan kegiatan utama melakukan pengelolaan sampah organik menjadi kompos dan layanan penjemputan serta pembelian sampah dari kelompok bank sampah yang ada di kelurahan Belawan Sicanang dan Sekitarnya. Untuk menjalankan operasional Rumah Kompos dan Bank Sampah Induk Sicanang, Pemerintah Kota Medan melalui SK (Surat Keterangan) Kepala Badan Lingkungan Hidup No. 660/0186/BLH/I/2016 menetapkan 10 orang masyarakat lokal yang sebagai personil pengelola yang akan bekerja selama satu tahun pertama dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut :
Tabel 4.10 Nama Personil Pengelola Yang Berkerja di Bank Sampah Induk Sicanang
No. Nama Jabatan
1 Armawati Chaniago Direktur
2 Syahdan Sekretaris
3 Paini Bendahara
4 Ernita Napitupulu Divisi Operasional
5 Suryani Tanjung Divisi Produksi
6 Dadap Sahputra Divisi Produksi
7 Ronaldo Siregar Divisi Produksi
8 Dedy Hutagalung Divisi Pemberdayaan
9 Candra Wiuna Divisi Penjemputan Sampah
10 Mulyadi Penjaga Malam
Sumber : Rumah Kompos dan Bank Sampah Induk Sicanang, 2017.
4.5.3 Alur Proses Bank Sampah Induk Sicanang
Bank Sampah Induk Sicanang memperoleh sampah terpilah dari bank sampah unit yang tersebar di kota Medan. Terdapat 30 unit bank sampah yang menyetor sampah terpilah kepada bank sampah induk untuk kemudian di kumpulkan dan dilakukan pemilahan lanjutan sebelum dijual ke pihak ketiga.
Pihak bank sampah Induk sicanang memiliki 2 unit kendaraan untuk melakukan penjemputan ke masing masing lokasi bank sampah unit setiap harinya. Selain melakukan penjemputan, kendaraan operasional juga melakukan penjualan ke pihak ketiga. Material sampah yang dijual ke pihak ketiga telah melalui pemilahan lanjutan yang lebih spesifik guna menaikkan harga penjualan. Proses pengelolaan sampah yang berlangsung di bank sampah induk Sicanang adalah sebagai berikut:
Gambar 4.5 Alur Proses Bank Sampah Induk Sicanang
Penjemputan Sampah Dijual Kembali ke Pihak
ke 3 (Pabrik/Vendor)
Bank Sampah Induk Sicanang beroperasi setiap hari Senin - Sabtu pukul 08.00 - 17.00 WIB.
Kegiatan yang berlangsung di Bank Sampah Induk Sicanang adalah proses pengumpulan sampah yang telah dijemput dari bank sampah unit. Kemudian sampah yang telah terkumpul di lalukan pemilahan lanjutan agar sampah dikelompokkan menjadi jenis sampah yang lebih spesifik dan harga jual dapat ditingkatkan, misalnya sampah plastik yang diterima dari bank sampah unit adalah botol air mineral. Bank Sampah Induk Sicanang melakukan pemilahan antara botol, tutup, dan label kemudian dilakukan pemilahan berdasarkan warna botol. Contoh lainnya adalah sampah plastik yang diterima dari bank sampah unit adalah kantong plastik dalam keadaan utuh. Bank Sampah Induk Sicanang melakukan pemilahan plastik kresek berdasarkan warna, ukuran dan melakukan pengguntingan kantong plastik menjadi lembaran-lembaran unuk kemudian dilakukan pencucian dan penjemuran. Hal ini dilakukan karena permintaan pihak ketiga dan harga jual juga mengalami peningkatan.
Jumlah sampah rata-rata yang diterima oleh Bank Sampah Induk Sicanang mencapai 8897,86 kg/bulan atau 8 ton setiap bulannya yang dijual ke pihak ketiga berdasarkan jenis sampah yang akan dipilah kembali berdasarkan jenis kelompok sampah yaitu plastik, kertas, kaca dan logam rata-rata setiap bulannya adalah 1336,73 kg/bulan, 5664,33 kg/bulan, 609,96 kg/bulan dan 1260,83 kg/bulan. Untuk lebih jelasnya jumlah sampah yang dikelola oleh Bank Sampah Induk Sicanang dapat dilihat pada Tabel 4.11 di bawah ini :
Tabel 4.11 Jumlah Sampah Yang Dikelola Bank Sampah Induk Sicanang
Bulan Jenis Sampah Anorganik di Bank Sampah Total
(kg/bulan)
Rata-rata(kg/bulan) 1367,73 5664,33 609,96 1260,83 8902,86
Sumber : Analisa dan Perhitungan, 2018
Setiap hari dilakukan pemilahan sampah efektif dilakukan oleh 4 orang sebagai tenaga pemilah. Kegiatan pemilahan ditentukan masing masing tenaga kerja untu memilah jenis sampah tertentu, seperti 1 orang untuk melakukan pemilahan kertas, 1 orang untuk melakukan pemilahan logam, dan 2 orang untuk pemilahan plastik.
1. Kegiatan Pemilahan Plastik
Kegiatan pemilahan plastik dilakkan oleh 2 orang dengan jam kerja masing masing 8 jam kerja setiap harinya untuk 5 hari kerja setiap minggu. Sampah plastik yang masuk dipilah menjadi monti (kepala gelas air mineral), ember warna, ember hitam, super (gelas air mineral tanpa kepala), ABB (aqua botol bersih tanpa tutup dan label). Dan dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis plastik yaitu HDPE, LDPE, PP, PS dan PET. Jumlah sampah plastik yang dapat dikelola oleh Bank Sampah Induk Sicanang rata rata 1367,73 kg/bulan, sampah plastik yang sudah dilakukan pemilahan selanjutnya dilakukan pencucian dan pengeringan. Dari kegiatan pencucian ini mengunakan mesin pompa air (sumur bor) dimana memerlukan energi listrik untuk mengambil air dari sumur bor.
Penggunaan listrik setiap bulan Bank Sampah Induk Sicanang mencapai angka Rp.
700.000 setiap bulannya untuk kegiatan rumah tangga (kebersihan tenaga kerja) dan pencucian plastik. Diperkirakan listrik yang terpakai untuk mengambil air adalah Rp.
200.000 perbulan yakni 136,3 kWh/bulan. Penggunaan air untuk pencucian tidak setiap hari dilakukan melainkan setelah sampah plastik sudah terkumpul banyak dan akan dilakukan penjualan yakni 1 kali dalam seminggu dengan jumlah air yang digunakan adalah 0,2 m3 untuk sekali pencucian setara dengan 0,8 m3 sebulan. Setelah pemilahan dan pencucian, dilanjutkan dengan penjemuran untuk kemudian dilakukan pengepakan (packing). Pada proses ini disediakan karung 50 kg untuk memasukkan sampah plastik sebelum dijual ke pihak ketiga. Untuk plastik dengan massa yang tidak terlalu berat tetapi memiliki volume yang cukup besar hanya muat 5 kg dalam 1 karung yang tersedia. Dapat diperkirakan jumlah karung yang diperlukan dalam kegiatan packing adalah 140 buah, dimana harga karung Rp. 2.000/buah, dan menghabiskan biaya operasional Rp. 280.000 setiap bulan. Untuk lebih jelasnya penggunaan sumber daya untuk kegiatan pemilahan sampah plastik dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut :
Tabel 4.12 Pengunaan Sumber Daya untuk Kegiatan Pemilahan Plastik
Pemilahan Sampah Plastik
Standar Bank
Sampah Jumlah Satuan
jumlah Sampah 1367,73 kg/bulan
Jumlah Pekerja 2 org/hari 2 org/bulan
Jam Kerja 8 jam / hari 160 jam/bulan
Listrik 136,3 kWh/bulan
Pengunaan Air Bersih 0,2 m3/minggu 800 kg/bulan
Air bekas cucian 0,2 m3/minggu 800 kg/bulan
2. Kegiatan Pemilahan Kertas
Kegiatan pemilahan plastik dilakukan oleh 1 orang dengan jam kerja masing-masing sealam 6 jam kerja setiap harinya untuk 5 hari kerja setiap minggu. Sampah kertas yang dikelola di lakukan pemilahan menjadi karton, HVS, buku, duplek , koran, kertas ubi.
Setelah sampah kertas dipilah, akan dilakukan pengepakan (packing) sebelum dijual ke pihak ketiga, sampah anorganik dipilah secara manual apabila ada jenis kertas yang tidak sesuai ukuran dengan pihak industri maka dilakukan pemotongan (penguntingan) jenis kertas, selain itu jenis kertas buku di pisah sampul buku agar nilai jual tinggi dari pihak industri.setelah melakukan pemilahan sampah anorganik sampah di packing menggunakan karung ukuran 50 kg. Jumlah sampah kertas yang dikelola Bank Sampah Induk Sicanang rata-rata 5664,3 kg perbulan. Sehingga membutuhkan 50 buah karung dengan biaya orperasional Rp. 116.000 per bulan. Tidak ada energi lainnya yang digunakan dalam pemilahan kertas, sehingga pengunaan sumber daya pada pemilahan kertas dapat dilihat pada Tabel 4.13 Pengunaan Sumber Daya untuk Kegiatan Pemilahan Kertas berikut :
Tabel 4.13 Pengunaan Sumber Daya untuk Kegiatan Pemilahan Kertas
Pemilahan Sampah Kertas
Standar Bank
Sampah Total Satuan
Jumlah Sampah 5664,33 kg/bulan
Jumlah Pekerja 1 org/hari 1 org/bulan
Jam Kerja 6 jam/hari 120 jam/bulan
Sumber : Analisa dan Perhitungan, 2018
3. Kegiatan Pemilahan Logam
Kegiatan pemilahan logam dilakukan setiap hari 5 hari kerja/minggu oleh 1 orang pekerja dengan jam kerja 8 jam perhari dan 1 orang pekerja dengan jam kerja 2 jam perhari.
Dengan kondisi seperti ini dapat diasumsikan jumlah pekerja yang digunakan adalah 1 orang dengan jam kerja 10 jam kerja perhari. Kegiatan pemilahan logam menjadi tembaga, kuningan, baterai, aluminium, babet, kaleng, kabin, sam-sam. Setelah dilakukan pemilahan maka dilanjutkan dengan kegiatan packing kedalam karung 50 kg sebelum dijual ke pihak ketiga. Sehingga membutuhkan 25 buah karung dengan biaya operasional Rp. 50.000 perbulan. Tidak ada energi lainnya yang digunakan dalam pemilahan logam, sehingga pengunaan sumber daya pada kegiatan pemilahan logam dapat dilihat pada Tabel
Tabel 4.14 Pengunaan Sumber Daya untuk Kegiatan Pemilahan Logam
Pemilahan Sampah Logam
Standar Bank
Sampah Total Satuan
Jumlah Logam 1260,83 kg/bulan
Jumlah Pekerja 1 org/hari 1 jam/bulan
Jam Kerja 10 jam/hari 200 jam/bulan
Sumber : Analisa dan Perhitungan, 2018
4. Kegiatan Pemilahan Kaca
Kegiatan pemilahan kaca dilakukan oleh 6 orang 1 kali seminggu, selama 8 jam kerja.
Pemilahan kaca dilakukan menjadi jenis botol kaca, dan setelah dipilah dilakukan pengepakan kedalam karung 50 kg. Penyusunan botol botol kaca kedalam karung membutuhkan keahlian dan waktu yang cukup banyak agar mencukupi 110 botol/karung atau sesuai permintaan pihak ketiga. Tidak ada energi lainnya yang digunakan dalam pemilahan kaca, sehingga pengunaan sumber daya pada kegiatan pemilahan kaca dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut :