• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Analisis Aliran Material Bank Sampah PAUD Fitri, Bank Sampah Berkah dan Bank Sampah Induk Sicanang

Tebel 4.15 Pengunaan Sumber Daya untuk Kegiatan Pemilahan Kaca

4.6 Perbedaan Analisis Aliran Material Bank Sampah PAUD Fitri, Bank Sampah Berkah dan Bank Sampah Induk Sicanang

Perbedaan (komparasi) analisis aliran material di Bank Sampah PAUD Firti, Bank Sampah Berkah dan Bank Sampah Induk Sicanang dapat dilihat pada Tabel 4.19 sebagai berikut :

Tabel 4.19 Perbedaan Aliran Material di Bank Sampah Kota Medan (studi kasus)

Nama Bank

Sampah Proses Pemilahan

Pengunaan Sumber Daya Electricity

(kWh/bulan)

Water (kg/bulan) Solid waste (kg/bulan) anorganik plastik seperti aqua gelas kotor dan aqua botol. Untuk nilai penggunaan sumber daya yang digunakan seperti air untuk mencuci sampah plastik pada input ialah 200 kg/bulan dan air buangannya 200 kg/bulan. Sedangkan untuk hasil residu dari proses pemilahan sampah plastik ialah 7 kg/bulan hasil residu ini akan dibuang ke TPS terdekat.

Pada Bank Sampah ini tidak ada energi listrik untuk proses pencucian sampah plastik, dan tidak ada persediaan sampah yang di simpan

Pada Bank Sampah Berkah melakukan pemilahan rutin pada sampah anorganik plastik seperti aqua gelas dan aqua botol. Untuk nilai sumber daya yang digunakan seperti untuk mencuci plastik yang kotor memerlukan air 280 kg/bulan dan air buangan yang dihasilkan 280 kg/bulan. Sedangkan untuk hasil residu dari proses pemilahan sampah plastik ialah 2,73 kg/bulan. Hasil residu ini akan dibuang ke TPS tedekat. Pada Bank Sampah Berkah ini tidak mengunakan energi listrik untuk proses pencucian sampah plasti, dan tidak ada persediaan sampah yang disimpan (stock).

Pada Bank Sampah Induk Sicanang melakukan pemilahan rutin sampah anorganik kertas dan plastik seperti pada plastik aqua botol

seperti duplek, buku , HVS dan koran. Pengunaan air memerlukan tenaga listrik untuk mempompa air pencuci sampah plastik, air yang diperlukan untuk mencuci plastik ialah 800 kg/bulan dan air buangan ialah 800 kg/bulan, untuk tenaga listrik yang digunakan untuk menghidupkan mesin air sebesar 136,3 kwh/bulan. Hasil residu dari hasil pemilahan ialah 17 kg/bulan dimana untuk residu plastik ialah 10 kg/bulan dan untuk kertas 7 kg/bulan. Pada Bank Sampah ini sudah menerapkan pemilahan berkelanjutan seperti sampah plastik berdasarkan kode jenis sampah seperti (PP,PET,HDPE,LDPE dan PS) dan begitu juga untuk sampah anorganik lainnya. Tujuan melakukan ini agar harga jual ke pihak ke tiga lebih tinggi. Pada Bank Sampah ini ada persediaan sampah yang dijual untuk bulan depan atau disebut (stock) jumlah stock ialah 179,8 kg/bulan.Bank Sampah Induk Sicanang membuat persediaan agar nilai target jual untuk bulan kedepan lebih besar, selain itu pihak ke 3 terkadang tidak membeli jenis barang seperti sampah plastik PS dalam 1 bulan. Maka bank sampah membuat stock agar bisa dijual dibulan depan.

Sumber : Analisis dan Perhitungan, 2018

Pada Tabel 4.19 dapat dilihat perbedaan antara Bank Sampah PAUD Fitri , Bank Sampah Berkah dan Bank Sampah Induk Sicanang dimana pada proses pemilahan, pengunaan sumber daya, stock dan residu yang dihasilkan dari tiap-tiap Bank Sampah. Untuk Bank Sampah PAUD Fitri dan Berkah hanya melakukan pemilahan rutin pada sampah anorganik plastik sedangkan Bank Sampah Induk Sicanang plastik dan kertas selain itu kedua Bank Sampah melakukan sampah plastik belum masuk pada tahap lanjutan berdasarkan jenis dan kode sampah plastik.sedangkan di Bank Sampah Induk Sicanang sudah menerapkan pemilahan tahap selanjutnya. Untuk lebih jelas jumlah dari bank sampah masing-masing dapat dilhat pada Tabel 4.20 di bawah ini:

Tabel 4.20 Perbandingan Nilai Analisis Kegiatan Pemilahan Sampah Antara Bank Sampah di Kota Medan

Nama Bank Sampah

Input Output Hasil Residu Stock

kg/

Sumber : Analisis dan Perhitungan, 2018

Pada Tabel 4.20 yaitu tabel perbandingan antara bank sampah di Kota Medan, dimana dapat dilihat perbandingan nilai dari proses masuk (Input), keluar (Output), hasil residu dan jumlah Stock yang ada di tiap bank sampan masing-masing. Dapat dilihat daru total residu yang dihasilkan dari masing-masing bank sampah Kota Medan dapat dilihat bahwa perbedaan jumlah residu yang dihasilkan tiap bank sampah. Seperti dilihat pada Bank Sampah Induk Sicanang jumlah residu lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Sampah PAUD Fitri dan Bank Sampah Berkah. Selain itu dapat dilihat hanya satu bank sampah yang membuat stock (persediaan sampah). Hal ini terjadi karena beda total sampah yang dikelola dan proses pemilahan yang berbeda ditiap bank sampah. Berikut dibawah Gambar 4.7 grafik perbandingan nilai proses bank sampah Kota Medan :

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Nilai Analisis Kegiatan Pemilahan Sampah Antara Bank Sampah di Kota Medan

Sumber : Analisis dan Perhitungan, 2018

Berdasarkan dari hasil analisis aliran material kegiatan Bank Sampah PAUD Fitri, Bank Sampah Berkah dan Bank Sampah Induk Sicanang. Jumlah sampah yang masuk (Input) terbanyak ialah di Bank Sampah Induk Sicanang sebanyak 8902,86 kg/bulan, sedangkan hasil residu dari kegiatan pemilahan sampah sebesar 14,5 kg/bulan (2,2 %) dan menerapkan sistem penyimpanan sampah anorganik sementara (Stock) sebesar 179,8 kg/bulan (2,02 %), sedangkan di Bank Sampah Berkah jumlah sampah yang masuk (Input) sebesar 786,53 kg/bulan, hasil residu dari kegiatan pemilahan sampah sebesar 2,73 kg/bulan (0,4 %) di bank sampah ini belum menerapkan sistem penyimpanan sampah (Stock). Dan pada Bank Sampah PAUD Fitri jumlah sampah yang masuk (Input) sebesar 658,3 kg/bulan untuk hasil residu dari kegiatan pemilahan sampah anorganik sebesar 7 kg/bulan ( 1,1 %) sama dengan Bank Sampah Berkah tidak ada sampah yang di simpan (Stock) untuk di jual bulan depan, karena pada saat nasabah melakukan penyetoran pihak bank sampah langsung melakukan pemilahan dan disetor langsung ke pihak ke 3 ( Bank Sampah Induk Sicanang).

Selanjutnya untuk nilai total penggunaan air untuk kegiatan pencucian sampah anorganik

100 98.9

Input % Output % Hasil Residu % Stock %

Bank Sampah PAUD Fitri Bank Sampah Berkah Bank Sampah Induk Sicanang

digunakan untuk proses pemilahan di tiap bank sampah dapat dilihat pada Tabel 4.21 sebagai berikut :

Tabel 4.21 Total Pengunaan Air Proses Pemilahan di Bank Sampah Kota Medan

Nama Bank Sampah

Sampah Anorganik Plastik Kg/bulan

Air Bersih liter/bulan

Air Bekas Cucian liter/bulan

Presentase

%

Bank Sampah PAUD Fitri 189 200 200 94,5

Bank Sampah Berkah 235,96 280 280 84,3

Bank Sampah Induk Sicanang 1367,73 800 800 170,9

Sumber : Analisis dan Perhitungan, 2018

Pada Tabel 4.21 dapat dilihat jumlah pengunaan air bersih dan air bekas cucian dari proses pemilahan sampah anorganik (sampah plastik) di tiap bank sampah Kota Medan. Presentase tertinggi ada pada Bank Sampah Induk Sicanang dengan jumlah sampah plastik 1367,73 kg/bulan, pengunaan air sebesar 800 liter/bulan (170,9 %), sedangkan pada Bank Sampah PAUD Fitri jumlah sampah plastik sebesar 189 kg/bulan dan untuk pengunaan air sebesar 200 liter/bulan (94,5 %) dan Bank Sampah Berkah jumlah sampah plastik 235,96 kg/bulan dan pengunaan air sebesar 280 liter/bulan (84,3 %). Perbedaan jumlah pengunaan air untuk kegiatan pencucian sampah plastik di tiap bank sampah karena beda jumlah sampah plastik yang masuk ditiap bank sampah dan beda jumlah debit pengunaan air yang dibutuhkan untuk kegiatan proses pencucian sampah plastik ditiap bank sampah.