• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan

PERINGKAT UNGGULAN

C. Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih

2. Bantuan fisik berupa:

7.1. Gambaran Umum

7.2.1. Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan

Penyediaan air minum bagi penduduk yang sehat dan menyehatkan, pada dasarnya sudah menjadi kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan. Hal ini diakibatkan oleh pemenuhan kebutuhan air minum yang mayoritas masih mengandalkan pada sumber air yang ada, bahkan tidak memenuhi unsur kesehatan. Sebagai akibatnya, masih sering terjadi berbagai penyakit yang disebabkan sumber air minum ini. Oleh karena itu, dalam upaya memperbaiki penyediaan air bersih ini perlu dilakukan dengan segera. Terlebih-lebih cakupan penggunaan air bersih di Kabupaten Kerinci barujnencapai 68,62 persen, menjadikan upaya penyediaan ini sebagai grand strategy yang bersifat mendesak.

Penyediaan air bersih di Kabupaten Kerinci, sampai saat ini masih terdiri dari sistem perpipaan dan sistem non perpipaan. Sistem perpipaan pada awalnya dikelola oleh BPAB sedangkan sistem non perpipaan dikelola oleh masyarakat. Sistem penyediaan air bersih yang dikelola oleh BPAB memanfaatkan sumber air baku yang berasal dari air permukaan (sungai) dan air tanah dalam (sumur bor). Namun itu semua juga belum mampu memenuhi kebutuhan yang diharapkan pemerintah daerah. Hal ini disebabkan terjadinya ketidakseimbangan dalam penyediaan air bersih dengan jumlah penduduk yang terus tumbuh dengan cepat.

Berdasarkan data kependudukan pada tahun 2008 untuk Kabupaten Kerinci jumlah penduduk adalah 36.018 jiwa dengan proyeksi rata-rata pertumbuhan 2% (rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun per kabupaten), dari 312.676 jiwa pada tahun 2007 dari jumlah penduduk tersebut. Cakupan pelayanan PDAM mengalami peningkatan dari 66,20% pada tahun 2007 menjadi 68,62% pada tahun 2008.

Jumlah IPA yang digunakan PDAM saat ini sebanyak 16 (enam belas) jenis dengan 24 (dua puluh empat) unit bangunan IPA dengan rincian seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 7.1 Jumlah IPA yang digunakan PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci

No. Jenis Pengelolaan Sumber Air Baku Kapasitas (Ltr/Dtk) Keterangan Terps. Prod.

1. IPA Lengkap S. Batang Merao 20 20 Berfungsi

2.

IPA Lengkap IPA Lengkap IPA Lengkap IPA Lengkap

S. Jernih & S. Ampuh P. Raya P. Raya S. Jernih 56 35 20 1 56 -Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi

No. Jenis Pengelolaan Sumber Air Baku Kapasitas (Ltr/Dtk) Keterangan Terps. Prod. 3. IPA Lengkap IPA Lengkap IPA Lengkap IPA Lengkap Slow Sand Filter Broncaptering S. Pendung S. Pendung S. Pendung S. Pendung S. Pendung Ma. S. Medang 102 80 10 10 5 2,5 80 -Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Tidak Berfungsi Tidak Berfungsi 4. Slow Sand Filter

IPA Lengkap IPA Lengkap S. Mukai Tinggi S. Mukai Tinggi S. Mukai Tinggi 5 40 5 -50 -Tidak Berfungsi Berfungsi Berfungsi 5. Slow Sand Filter S. Sikabu (Siulak Deras) 5 - Berfungsi

6. IPA Lengkap Ma. Telago 5 5 Berfungsi

7. Slow Sand Filter S. Gunung Lumut 2,5 2,5 Berfungsi

8. IPA Lengkap S. Ambai 10 10 Berfungsi

9. IPA Lengkap Danau Kerinci 40 30 Berfungsi

10. IPA Lengkap S. Sangkir 2,5 - Tidak Berfungsi

11. IPA Lengkap S. Batang Merangin 10 2 Berfungsi

12. IPA Lengkap Ma. Sungai Tanduk 10 10 Berfungsi

13. IPA Lengkap Ma. Sungai Lintang 10 10 Berfungsi

14. Broncaptering Ma. Pelompek 10 8 Berflingsi

15. IPA Lengkap Danau Lingkat 10 10 Berfungsi

16. Broncaptering Ma. Tl. Kemuning 10 5 Berfungsi

Jumlah (liter/detik) 361 293,5

Sumber: PDAM Tirta Sdkti Kabupoten Kerinci Tahun 2008

Jenis sistem yang digunakan adalah Pengelolahan Lengkap, Broncaptering dan Slow Sand Filter, sedangkan sumber yang dimanfaatkan adalah air Permukaan, Danau dan Mata Air dengan sistem pengaliran Gravitasi dan Perpompaan.

Water Meter Induk yang digunakan PDAM saat ini sebanyak 13 (tiga belas) unit dan semuanya terpasang di pipa distribusi. Dari water induk yang digunakan sat ini semuanya dalam kondisi baik dan baru, 2 (dua) unit merupakan penggantian water meter lama yang rusak dan 9 (sembilan) unit merupakan pemasangan baru, sisanya masih dalam keadaan rusak.

Sedangkan berdasarkan aspek teknis, Dari seluruh sistem yang ada saat ini, kapasitas terpasang adalah 361 liter/detik. Namun demikian jumlah kapasitas yang dapat dioperasikan untuk melayani pelanggan baru sebesar

293,5 liter/detik. Selisih antara kapasitas terpasang dengan kapasitas yang dioperasikan (Idle Capacity) sebesar 67,5 liter/detik. Terjadinya Idle Capacity disebabkan karena:

 Jaringan pipa distribusi yang tersedia belum optimal,

 Sistim IPA yang sudah tidak layak pakai akibat kekeruhan air baku yang semakin tinggi, khususnya Slow Sand Filter (SSF),

 Sistem pengaliran dengan sistem perpompaan, memerlukan biayatinggi dalam pengoperasiannya.

Pemberian pelayanan air bersih, dilakukan dengan mendasarkan waktu pelayanan dan mempertimbanggkan waktu operasional mesin. Sampai saat ini, waktu beroperasinya pelayanan kepada pelanggan dissuaikan dengan waktu produksi. Ini dilakukan dalam upaya pemerataan distribusi, agar sasaran pelanggan semuanya dapat menikmatinya. Pada saat ini jam operasi produksi air minum berjalan rata-rata selama 22 jam dan operasi distribusi dilakukan selama 20 jam per hari. Dengan waktu operasi ini diperkirakan mampu memproduksi air bersih yang dibutuhkan pelanggan. Jumlah produksi air minum pada tahun 2007 sebesar 7.903.756 M3, sedangkan pada tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 3 % menjadi 8.147.483 M3. Dari jumlah produksi tersebut, air yang didistribusikan ke pelanggan mengalami peningkatan yaitu dari 7.498.598 M3 pada tahun 2007 menjadi 7.759.617 M3 pada tahun 2008 besarnya selisish air yang didistribusikan karena:

 Meningkatnya jumlah sambungan baru  Meningkatnya jumlah konsumsi air pelanggan  Meningkatnya jumlah jaringan pipa

Tabel 7.2 Data Produksi dan Distribusi Air Minum PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci Tahun 2007 dan Tahun 2008

No. Uraian Tahun

2007

Tahun 2008

1. Kapasitas Terpasang (Ltr/Dtk) 361 361

2. Kapasitas dioperasikan (Ltr/Dtk) 254,1 293,5

3. Kapasitas Menganggur/Idle Capacity (Ltr/Dtk) 50 50

4. Operasi Produksi (Jam) 18 18

5. Operasi Distribusi (Jam) 20 20

6. Jumlah Produksi Air

- Produksi Instalasi PDAM (000 m3/tahun) - Pembelian Air dari Pihak Lain (000 m3/tahun)

7.903.756 0

8.147.483 0 7. Jumlah ak didistribusikan (ooo M3

/Tahun) 7.498.598 7.759.617

Sumber: PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci Tahun 2008

Dalam melaksanakan operasional pelayanan air bersih, juga harus memperhatikan aspek manajemen. Salah satu manajemen yang perlu diperhatikan dalam penanganan air bersih ini adalah tingkat kehilanggan air pada waktu distribusi. Kebocoran yang terjadi sebagai akibat sambungan yang tidak baik, kebocoran pipa distribusi dan pencurian oleh orang yang tidak bertanggungjawab, telah menjadikan kehilangan air minum yang cukup signifikan. Tingkat kehilangan diakibatkan kebocoran teknis dan kebocoran non teknis. Sebagai akibat terjadinya kebocoran ini, menjadikan perusahaan mengalami kerugian secara berkesinambungan. Oleh karena itu, upaya penanggulangan kebocoran ini akan terus dilakukan agar mampu mengurangi kerugian perusahaan.

Disisi lain, kerugian perusahaan ini juga disebabkan oleh tarif dasar ak minum. Tarif dasar air munum PDAM Tirta Buana dalam melayani masyarakat, masih mendasarkan pada ketetapan pemerintah daerah. Dalam Surat Keputusan Bupati Kerinci Nomor 401 tanggal 1 September 2004, telah ditetapkan bahwa tarif dasar air minum sebesar Rp. 800,-/ M3. Besarnya tarif tersebut berlaku efektif sejak bulan Oktober 2004 dan sampai saat ini belum dilakukan perubahan. Sementara itu, terhadap barang-barang lainnya terus

mengalami peningkatan, sehingga telah menjadikan beban perusahaan yang begitu besar.

Disisi lain, dalam menunjang operasional perusahaan juga masih dibebani hutang yang begitu besar. Sementara itu, jangka waktu penagihan piutang PDAM Sakti Kabupaten Kerinci selama 2 tahun terakhir tetap yaitu dari 50 hari ( 2007 ) menjadi 50 hari (2008). Sebagai akibatnya, telah menurunkan kredibilitas perusahaan, yang selanjutnya berimplikasi pada penurunan kinerja perusahaan. Gambaran terhadap manejemen teknis lainnya dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Rasio karyawan PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci per 1000 pelanggan

selama 2 tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2007, rasio karyawannya 1000/7,3 orang dan pada tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 1000/6,7 orang. Hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah pelanggan (Sambungan Rumah).

b. Jumlah pelanggan air minum PDAM Tirta Sakti Kabupaten

Kerinci pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 4, 15 % yaitu dari 32.687 SR pada tahun 2007 menjadi 34.044 SR pada tahun 2008. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan pelanggan melalui program sambungan murah.

c. Pada tahun 2008, jumlah pelanggan yang Water Meternya tidak

berfimgsi sebanyak 4.049 SR. Rusaknya Water Meter ini disebabkan karena faktor umur dan kualitas Water Meter yang ada kurang baik.

d. Jumlah penjualan air mengalami peningkatan dari 4.444.224 M3

pada tahun 2007 menjadi 4.642.923 M3 pada tahun 2008; Penjualan air kepada pelanggan yang terbanyak adalah jenis pelanggan Rumah Tangga/Niaga/Industri yaitu sebesar 4,47 % dari jumlah air terjual.

e. Cakupan pelayanan pada tahun 2008 sebesar 11,86 % dari jumlah

penduduk yang ada di Kabupaten Kerinci. Rendahnya cakupan pelayanan disebabkan karena rendahnya kapasitas yang ada dan banyaknya pemukiman masyarakat di perdesaan yang belum terjangkau

oleh jaringan PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci. Untuk lebih lengkapnya tentang data jumlah pelanggan dan penjualan air menurut golongan pelanggan dapat dilihat pada Table 7.3 berikut ini:

Tabel 7.3. Data Jumlah Pelanggan dan Penjualan Ak Menurut Golongan Pelanggan

No. Uraian 2007 2008

1. Jumlah Kehilangan Air (000 MVTahun) 3.054.374 3.116.746 2. Tarif AirMinum:

a. Tarif Dasar (Rp./M3) 800 800

b. Nomor dan Tanggal Keputusan 401 Tahun 2008 401 Tahun 2008

c. Berlaku Efektif Per Tanggal 1 Okt 2004 1 Okt 2004

3. Jangka Waktu Penagihan Piutang (Hari) 75 65

4. Jumlah Karyawan Per 1000 Pelanggan (Orang) 7,3 6,7

5. a. Jumlah Pelanggan (Unit) : 32.687 34.044

- Sosial dan Hidran Umum 335 344

- Rumah Tangga 31.042 32.368

- Instansi Pemerintah 445 464

- Niaga 848 868

- Industri -

--Khusus -

-- Lain--lain Tidak Tetap Tidak Tetap

b. Jumlah Pelanggan Water Meter Tidak Berfungsi (Unit)

3.789 4.049

6. Jumlah Air Terjual (000 MVTahun) : 4.444.224 4.642.923

- Sosial 111.743 112.898 - Rumah Tangga 3.909.628 4.105.280 - Instansi Pemerintah 257.069 247.490 - Niaga 165.248 176.647 - Industri - -- Khusus - --TangkiAir 536 608

Aspek keuangan dalam pengelolaan PDAM, hampir diseluruh Indonesia mengalami berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan, baik yang menyangkut biaya tetap maupun biaya komplementer senantiasa terjadi setiap waktu. Hal yang menyangkut biaya tetap, berkaitan dengan gaji pegawai yang selama ini tidak disesuaikan antara besarnya jumlah pegawai dengan income yang diperoleh dari kegiatan operasional pelayanan. Dengan besarnya biaya gaji, maka untuk biaya operasional senantiasa mengalami kekurangan atau defisit Sebagai akibatnya, apabila terjadi defisit secara berlanjut maka dapat mengakibatkan gulling tikarnya perusahaan, sebagai akibat pay back yang didapat tidak selaras dengan pengeluarannya.

Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh PDAM, secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Pendapatan penjualan air dan pendapatan lain-lain 7,49 % dari sebesar Rp.

10.726.387.852,63,- pada tahun 2007 menjadi Rp. 11.530.07.887,10 pada tahun 2008. Peningkatan pendapatan ini disebabkan karena meningkatnya jumlah pelanggan.

b. Untuk biaya operasional, mengalami peningkatan sebesar 2,01 % dari Rp.

14.953.206.609,4 pada tahun 2007 menjadi Rp. 14.652.398,.752,1- pada tahun 2008.

c. Saldo kas mengalami penurunan sebesar 11,90 % dari Rp. 1.156.216.712,36 pada tahun 2007 menjadi Rp.1.018.649.941,13 pada tahun 2008. Hal ini disebabkan karena adanya biaya pemeliharaan yang meningkat.

d. Posisi pinjaman sampai dengan Cut-Off Date berdasarkan hasil rekonsiliasi

Tabel 7.4. Posisi Pinjaman PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci Tahun 2008

No. Uraian Kewajiban Pembayaran

Yang Mau Dibayar Tunggakkan Belum Jatuh Tempo Hak Tagih Pemerintah 1. Pokok 4.530.842.571,60 - 4.530.842.571,66 3.883.579.347,14 -2. Bunga 12.373.377.372,09 15.702.863,- 12.357.674.509,09 - -3. Biaya Adm Perjalanan 6.873.063.473,04 - 6.873.063.437,04 - -4. Biaya/ Denda Komintmen 15.713.791,37 15.702.863,- 10.928,32 - -5. Denda Bunga 4.430.284.763,95 - 4.430.284.763,95 - -6. Denda Pokok 1.054.315.379,75 - 1.054.315.379,73 - -Jumlah 16.904.219.943,75 15.702.863,- 16.888.517.080,75 3.883.579.347,14 -Sumber: PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci Tahun 2008

e. Kondisi keuangan selama 2 tahun (2007-2008) terakhir kelengkapanya dapat

dilihat pada Table 4.5 berikut ini:

Tabel 7.5 Kondisi Keuangan PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci Tahun 2007 dan 2008

Uraian 2007 (Rp.) 2008 (Rp.)

Dokumen terkait