• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Solo Paragon

Dalam dokumen Chrisma Ivanna Putri C9609006 (Halaman 33-47)

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Solo Paragon

Solo Paragon merupakan gabungan antara apartment, city walk, hotel dan mall yang terletak di tiga jalan utama yaitu Jl. Slamet Riyadi, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jl. Yosodipuro. Solo Paragon terletak di lokasi yang cukup strategis, dekat dengan pusat Kota Solo yaitu di antara 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Mangkubumen Kecamatan Banjarsari, Kelurahan Sriwedari dan Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan tepatnya pada lahan bekas Rumah Sakit Umum Dr. Muwardi. Lokasi yang strategis karena letak Solo Paragon yang juga berada di bagian barat Kota Surakarta yang mana kawasan tersebut merupakan pusat pertumbuhan utama Kota Surakarta. Selain itu, mudah untuk dijangkau dari arah manapun karena dihubungkan dengan jalan-jalan kolektor seperti Jalan Slamet Riyadi, Jalan Yosodipuro dan Jalan Ciptomangunkusumo.

commit to user

53

Solo Paragon, Luxury Apartment – City Walk – Hotel – Lifestyle Mall, adalah mega proyek pertama yang ditangani oleh PT. Sunindo Gapura Prima. Dibangun di atas lahan seluas +/- 4,1 hektar merupakan super block pertama dan termegah di Solo dan menjadi kebanggaan Jawa Tengah. Ground Breaking dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2007 dan Topping Off dilaksanakan pada 27 Juni 2009, kedua moment itu diresmikan oleh Mentri Perumahan Rakyat RI, Bapak Yusuf Asy’ari.

PT. Sunindo Gapura Prima merupakan gabungan 2 perusahaan besar yang telah berpengalaman di bidang property selama lebih dari 30 tahun, yaitu PT. Sunindo Primaland (Anak perusahaan Sun Motor Grup) dan Gapura Prima Grup. Keduanya sepakat menandatangani kerjasama pada 7 November 2007 di Surakarta.

Ternyata bukan hanya Solo Paragon saja yang menjadi proyek yang dibangun oleh PT. Sunindo Gapura Prima namun ada proyek-proyek lain yang dibangun oleh perusahaan ini di antaranya adalah Novotel Solo, Ibis Solo, Phoenix Hotel Yogyakarta, Novotel Semarang, Best Western Premier Solo, Solo Grand Mall, Pusat Grosir Solo, The Bellezza Apartment Jakarta, The Bellagio Apartment Mega Kuningan Jakarta, The Majesty Apartment Bandung, Grand SetiaBudi Apartment Bandung, Galeri Ciumbuleuit Apartment Bandung dll.

commit to user

54

Solo Paragon dipegang oleh Chandra Tambayong pemilik PT. Gapura Sunindo Prima yang bekerja sama dengan Sun Motor. Manajemen Solo Paragon telah melakukan finalisasi tender pembangunan Solo Paragon dengan menunjuk Manajemen Kontruksi (Tripanoto Sri Konsultan), Konsultan Arsitek (Indomegah), Konsultan Struktur (Davy Sukamta & Partners), M&E Konsultan (Metakom Pranata), dan Quality Surveyor (Reka Griya Mitra Buana). Sebelum Solo Paragon, Gapura Prima Group hadir sebagai pengembang Surakarta Grand Mall dan Pusat Grosir Surakarta. Sunindo Primaland Group merupakan pemilik Hotel

Novotel Surakarta, Hotel Ibis Surakarta, Hotel Grand Mercure Jogja, dan Hotel Novotel Semarang.

Manajemen Solo Paragon mempercayakan kepada Harris Hotel untuk memegang residence baik apartemen maupun kondotelnya. Ini merupakan pilihan yang tepat, mengingat Harris Hotel terkenal dengan keahliannya di bidang residence terutama pengalamannya dalam mengelola hotel-hotel sebelum hadir di Surakarta. Seperti Harris Resort Batam, Harris Tuban Bali, Harris Resort Kuta Bali, dan Harris Hotel Tebet Jakarta. Untuk Kota Surakarta, akan hadir dengan nama Harris Hotel dan Residences Surakarta. Harris Hotel dan Residences Surakarta agak berbeda dengan di daerah lain. Selain areal Solo Paragon lebih luas danmlay out yang bervariasi, hunian modern di Surakarta ini

commit to user

55

menggabungkan servis sub sektor apartemen dengan life style mall dan

city walk.

Tabel 3.1 Identitas Pembangunan Solo Paragon

Klien PT. Sunindo Gapura Prima

(Gapura Prima & Sun Motor Group)

Alamat Jalan. Yosodipuro no. 135, Surakarta

Luas Lahan 41.000 m2

Luas Bangunan 99.043 m2

Arsitek Architect Indomegah

Struktur Davy Sukamta & Partners

Mekanikal & Elektrikal PT. Metakom Pranata

Manajemen Konstruksi PT. Trianoto

Pengelola Harris Hotel

Operational Director Budianto Wiharto

President Director Chandra Tambayong

Rencana mulai beroperasi

awal 2010 oleh Harris Hotel dan Residences Surakarta

Konsep mix used development yang menggabungkan Resort

Apartment, Citywalk & Lifestyle Mall, Target Pembangunan selesai pada akhir tahun 2013 nanti

Perizinan · TDP (11.16.1.52.01428),

· SIUP (517/0454/PK/IV/2008),

commit to user

56

Sumber : Manajemen Solo Paragon

2. Sejarah Solo Paragon

Sejarah awal kawasan Solo Paragon dahulunya yaitu berupa RSUP Dr. Muwardi yang berdiri sejak jaman Belanda sampai dengan jaman orde baru tahun 1996 dan kemudian dipindah tangan ke Ibu Tin Soeharto yang rencananya akan diganti nama dengan Yayasan Harapan Kita

(B/394/IV/2008),

· Izin Gangguan Tempat Usaha. (503/0412/B- 10/HO/IV/2008),

· Advice Planning Untuk Ketinggian 84 mtr (660/062/B-

10/AP/IV/2008),

· No Pendaftaran IMB (601/484/L-05/IV/2008), · Surat Ketetapan Retribusi IMB (601/2431/L- 05/IV/2008).

HARGA Dimulai dari harga 250 juta pada grand opening untuk

tipe paling kecil dan untuk cicilan 6 jutaan per bulan dan cicilan 42 kali tanpa DP dan tanpa bunga

Fasi l i tas Lagoon Pool, Jogging Track, Mini Golf, Children Play Ground, Fitness & Spa, Laundry, Funct ion Hall, dan 24 Hours

commit to user

57

khusus untuk jantung. Namun belum sempat itu terjadi, beliau Ibu Tin Soeharto sudah meninggal dunia. Ketika Tahun 1996 terjadi krisis moneter global di Indonesia, RSUP ini dipindah ke Kecamatan Jebres. Lalu tanah seluas ± 4 Ha tersebut dijual dan dibersihkan sampai menjadi tanah kosong. Sampai pada sekitar tahun 1998, datang suatu perusahaan besar Citraland yang hendak membeli tanah tersebut dan akan dibangun mall. Namun, karena pada tahun itu nilai dolar tinggi, rupiah menurun drastis, harga-harga bahan bangunan melambung tinggi, dan kondisi perekonomian negara tidak stabil/colabse, maka terjadi dead lock terhadap pihak Citraland karena tidak mampu lagi melanjutkan proyek pembangunan mall tersebut. Padahal proses pembangunan sudah sampai pada pemasangan tiang pancang. Sampai pada akhirnya tahun 2000 tanah itu menjadi rata selama bertahun-tahun. Sampai pada akhirnya di tahun 2006, masuklah 2 pengusaha raksasa PT. SUNINDO GAPURA PRIMA dan SUN MOTOR yang tertarik untuk saling bekerja sama membangun tanah seluas ± 4 Ha tersebut untuk dibangun resort apartemen, kondotel, life style mall dan

city walk yang menjadi satu kesatuan dan dinamakan Solo Paragon.

Melihat Kota Surakarta yang perekonomiannya semakin menggeliat baik, skala nasional bahkan sampai dengan skala internasional. Itulah yang menjadi pertimbangan utama perusahaan tersebut untuk mengadakan pembangunan ini demi prospek investasi yang baik sampai beberapa tahun ke depan. Saat ini awal tahun 2010

commit to user

58

perkembangan pembangunan Solo Paragon sampai pada tahap penyelesaian apartemen dan kondotel, dan kemudian akan dilanjutkan dengan pembangunan mall beserta city walk yang rencananya akhir tahun ini akan selesai. Itupun untuk apartemen sendiri sudah hampir 90% terjual oleh warga Kota Surakarta sendiri maupun orang-orang dari luar Kota Surakarta yang hendak menetap di situ maupun hanya sekedar untuk melakukan investasi saja.

Tabel 3.2 Tahap Perjalanan Solo Paragon

Sumber : Manajemen Solo Paragon

Waktu Aktivitas

7 November 2007 Penandatanganan kerjasama antara Sunindo Primaland dan Gapura Prima Group, yang akhirnya membentuk PT. Sunindo Gapura Prima.

6 Desember 2007 Ground Breaking, diresmikan oleh Menteri Perumahan Rakyat RI, Bapak Yusuf Asy’ari

27 Juni 2009 Topping Off, diresmikan oleh Menteri Perumahan Rakyat RI, Bapak Yusuf Asy’ari

p e rp u st a ka a n .u n s. a c. id d ig ili b c o m m it t o u ser 5 9 Purchasing Store Staff Night Audit General Chasier Employee Relation Coordinator Technician Electrician Mechanic Pastry Cook CDP Operator Bell Boy Reservation Receiption Public Attendant Laundry Attendant Room Maid Room Boy

Laundry & Public Area SPV Room SPV Engineering SPV Sous Chef F & B Supervisor Front Office Coordinator Personal & Training Manager Chief Engineering Chief Accountant Executive Chef F & B Manager Front Office Manager Exsecutive Housekeeper Sales & Marketing

Manager Sales Executive Waiter Waitress Pub SPV Restaurant SPV Banquet Supervisor Pub Waiter Bartender Karaoke

commit to user

60

4. Tugas masing-masing jabatan di Solo Paragon Hotel.

a. General Manager

General Manager di sini mempunyai peranan yang sangat penting

sebagai pengatur manajemen dalam sistem kerja di Solo Paragon. Selain bertugas mengatur system kerja dan anggaran pendapatan belanja hotel, General Manager juga bertugas merencanakan market plan dan selalu mengaktifkan dalam kegiatan sales dan promotion. Tak hanya itu, General Manager juga bertugas dalam pembuatan laporan yang nantinya akan dilaporkan kepada direksi yang terkait.

b. Front Office Coordinator

Selain bertanggung jawab penuh terhadap administrasi dan operasi

di Front Office, Front Office Coordinator juga bertugas membuat

laporan-laporan statistic setiap bulan yang kemudian dilaporkan kepada manajemen. Handling complaint tamu, baik itu berupa keluhan, kritik maupun saran juga menjadi tanggung jawab Front Office Coordinator.

Front Office Coordinator bertanggung jawab penuh kepada manajer.

c. Reception

Tugasdan kewajiban Reception antara lain:

1. Menangani tamu-tamu yang akan check in baik yang sudah memesan kamar maupun belum.

2. Mencatat identitas tamu secara lengkap dalam formulir registrasi.

commit to user

61

3. Menyerahkan guest card dengan tulisan yang tepat dan harga kamar dari tamu tersebut.

4. Melaporkan kepada housekeeping tamu-tamu yang datang maupun yang pergi.

5. Mencatat tamu-tamu yang check in maupun yang chek out

dalam buku yang besar.

6. Menerima dan menangani reservation yang datang melalui

telephone, telex, dan melaporkan kepada bagian reservation

langsung untuk diproses.

7. Bekerjasama dengan front office cashier untuk memonitor

aktive bill.

8. Pembuatan guest bill, secara teliti dan tepat pada guest slipnya.

d. Bell Boy

Pada umumnya Bell Boy bertugas melayani tamu dalam hal pengangkutan barang dan penyimpanan barang dalam luggage room.

Selain itu Bell Boy juga bertindak sebagai pemberi informasi mengenai penggunaan fasilitas dan sarana dan prasarana pada tamu yang check in

serta siap sedia dalam melaksanakan tugas ketika tamu membutuhkan. Dalam hal ini peranan Bell Boy sangatlah besar dalam menunjang pelayanan kepada tamu.

e. Food and Beverage Manager

Fungsinya : bertanggung jawab memimpin F&B Department yang membawahi operational kitchen, restaurant , Bar, Steward, Room

commit to user

62

Service dan Banquet, Artman dan Entertainer agar kelangsungan jalan section yang berada di bawah tanggung jawabnya bisa berjalan dan berlangsung dengan baik dan mencapai sasaran yang ditargetkan. Tugas dan kewajiban Food and Beverage Manager adalah:

1. Membuat sistem administrasi yang baik untuk kelancaran operasional yang diperlukan untuk setiap section yang berada dibawah tanggung jawabnya.

2. Melaksanakan system filling yang tertib yang diterapkan pada secretary Checkdilingkungan F&B Department.

3. Mengecek seluruh jadwal termasuk permintaan annual leave yang dibuat tiap-tiap section.

4. Melaksanakan dan men-follow up semua surat-surat yang masuk atau memorandum yang masuk.

5. Merekap hasil penjualan makanan setiap harinya yang diambil dari slip order atau bill tamu untuk tiap-tiap jenis makanan yang terjual.

6. Memberi peringatan tertulis kepada karyawan yang menjadi tanggung jawabnya apabila melanggar peraturan.

7. Membuat perencanaan keperluan sarana dan prasaranauntuk outlet F&B yang akan ditambah atau dibuka.

8. Membuat anggaran biaya penjualan Food an Beverage untuk tahun yang akan datang.

commit to user

63

9. Membuat perencanaan kebutuhan personel dan segala kebutuhannya bila akan dibuka outlet F&B yang baru.

10.Kursus-kursus untuk menambah ketrampilan dan wawasan kerja. 11.Mengadakan orientasi kepada staff F&B ke hotel lain untuk

melihat perbandingan.

12.Mengatur pekerjaan order-order yang akan datang dari Restaurant, Coffe Shop dan Room Service.

f. Food and Beverage Coordinator

Food and Beverage Coordinator memiliki tugas yang sama

kompleksnya dengan Food and Beverage Manager. Selain membantu

Food and Beverage Manager dalam hal monitoring, koordinasi

servicedan administrasi operational yang berupa pengecekan jadwal kerja seluruh section yang berada di bawah F&B Department. Food and

Beverage Coordinator juga bertugas membuat konsep awal order

sebagai pelaksanaan order untuk tiap-tiap department yang diterima marketing department dalam booking status. Selain itu, F&B Coordinator juga bertugas mengisi reservation board untuk even-even yang akan berjalan sehingga tidak akan terjadi double booking pada function room yang sama. Membuat jadwal seluruh supervisior yang berada di bawah F&B Department, membuat planning suatu event mulai dari lay-out, Seating, Arrangement, dan lain-lain juga menjadi tanggung jawab F&B Coordinator. F&B Coordinator juga dituntut untuk membantu menjalankan kebijaksanaan manajemen melalui

commit to user

64

assistant F&B Manager dalam hal supervisi kegiatan food and baverage

sehari-hari dan membantu assistant F&B Manager dalam hal menjalankan kebijaksanaan dalam mengatur tata laksana pelayanan dalam suatu event.

g. Restaurant Supervisior

Selain merencanakan jadwal kerja dan tata tertib seluruh bawahannya, restaurant reservation yang bertugas mengecek reservation, buffet arrangement, set menu, daily menu dan program breakfast, lunch, dinner untuk dipersiapkan sebaik-baiknya. Menganalisa Guest Cover, food and baverage sales record dan menganalisa complaint tamu, di follow up oleh Restaurant Supervisior. Menyelenggarakan briefing dan appearance check menjadi tugas dan tanggung jawab Restaurant Supervisior. Selain itu perlunya pengaturan ruangan, baik Lighting, Lay Out, Equipment dan pengaturan jalannya restaurant juga menjadi tanggung jawab Restaurant Supervisior.

h. Executive Chief

Salah satu tugas pokok Executive Chief adalah memasak, membuat kreasi hidangan serta menggarnisnya supaya tampak menarik dan sesuai dengan standart taste Internasional. Selain membantu F&B Coordinator dalam pembuatan dan perencanaan menu, perencanaan anggaran biaya khususnya dalam penyediaan bahan-bahan pokok. Pengecekan operasional sehari-hari secara rutin menyangkut persediaan bahan, ketrampilan, uniform, kebersihan dan persiapan peralatan juga

commit to user

65

menjadi tugas utama Executive Chief. Selain itu Executive Chief juga diharuskan memberikan pengarahan pada saat operasional kepada seluruh staff kitchen yang perlu diarahkan baik tata cara kerja, cara masak dan standart taste yang benar. Executive Chief juga harus menjaga dan bertanggung jawab atas anitasi hygiene di kithchen dan tuang kerja agar selalu tertata bersih dan rapi termasuk penempatan peralatan masak dan bumbu-bumbu dengan benar.

i. Waiters

Selain mempersiapkan peralatan, hidangan dan menyajikannya pada tamu Waiters juga memiliki tugas lain, antara lain: 1. Menyambut tamu dan memberi salam serta mengantar tamu ke tempat duduk sesuai dengan keinginan tamu dan mempersilahkan duduk.

2. Menawarkan minuman dan melayaninya kepada tamu.

3. Mengecek kebersihan dan perlengkapan peralatan sesuai dengan keperluan dan mengatu set-up di Restaurant.

4. Merapikan dan membersihkan semua peralatan dan fasilitas pelayanan agar tertata rapi sesuai dengan tempatnya.

5. Mengurus penagihan dan pembayaran.

j. Banquet Supervisior

Dalam hal ini, Banquet Supervisior mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pemesanan banquet. Adapun yang menjadi procedure reservation antara lain:

commit to user

66

1. Diterima baik lisan maupun tulisan dari Marketing Department untuk booking suatu event, dan pihak banquet akan melihat reservation board untuk melihat kemungkinan ruangan yang akan digunakan.

2. Pihak Banquet masih bisa bernegosiasi harga atau permintaan lainnya jika dibutuhkan dan Banquet Supervisior akan memberikan data-data yang diminta pihak marketing untuk keperluan acara.

3. Jika booking mendadak maka status dibuat minimal 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan.

4. Pembatalan acara satu hari sebelum acara dimulai dikenakan 50% dari seluruh biaya yang diajukan marketing kepada organizer. 5. Booking status yang diterima dituangkan dalam bentuk event

order yang didalamnya merupakan order-order yang harus dikerjakan tiap section.

Dalam dokumen Chrisma Ivanna Putri C9609006 (Halaman 33-47)

Dokumen terkait