• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran umum tentang Rumah Tangga Ustadzah

BAB III : PROFIL USTADZAH PIPIK DIAN IRAWATI

B. Gambaran umum tentang Rumah Tangga Ustadzah

Wanita (istri) adalah pemimpin dalam urusan rumah tangga, sedangkan suami adalah pemimpin dalam urusan keluarga, hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah

“Setiap manusia keturunan adam adalah kepala, maka seorang pria

adalah kepala keluarga, sedangkan wanita adalah kepala rumah tangga. (HR.

Abu Hurairah)”

Di dalam kehidupan berumah tangga merupakan amanah dari Allah SWT yang wajib dipelihara dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dalam menjalankan konsep ini dituntut adanya kerjasama yang baik antara suami istri dan kesadaran akan adanya hak dan kewajiban dalam berumah tangga. Apabila konsep hak dan kewajiban dapat berjalan dengan baik, niscaya ikatan perkawinan antara suami istri tersebut akan langgeng dan tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.11

9

Pipik Dian Irawati, Wawancara Pribadi, di Rumah Pipik Dian Irawati, Senin, 12 Mei 2014 10

Pipik Dian Irawati, Wawancara Pribadi, di Rumah Pipik Dian Irawati, Senin, 12 Mei 2014

11

Dengan berumah tangga akan terwujudlah kerjasama yang bertanggung jawab serta dilandasi dengan kasih sayang dan juga untuk menutup sebagian dosa perbuatan maksiat, disamping itu rumah tangga juga merupakan unit atau kelompok terkecil dari masyarakat. Apabila setiap rumah tangga mampu membina anggota keluarganya dengan baik, maka terwujudlah masyarakat yang baik. 12

Tahun 2013 adalah tahun kesedihan bagi Ustadzah Pipik dan keempat anaknya, karena, tepatnya Jum'at, tanggal 26 April 2013, suaminya tewas dalam kecelakaan tunggal saat mengendarai motor Kawasaki ER-6n bernomor polisi B 3590 SGQ yang sedang dikendarai.

Bagaikan hujan disiang bolong Ustadzah Pipik mendapatkan kenyataan bahwa orang yang di cintainya serta yang telah memberikannya empat orang anak itu telah pergi meninggalkannya secara mendadak. Ustadz Jefri Al Buchori meninggal dunia dengan meninggalkan seorang istri Pipik Dian Irawati serta meninggal 2 orang putra dan 2 orang putriya itu Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, Ayla Azuhro dan Attaya Bilal Rizkillah.

Setelah suaminya meninggal dunia kehidupan Ustadzah Pipik mulai rapuh dan sempat sakit sampai dirawat dirumah sakit akibat sakit yang diderita Ustadzah Pipik diharuskan dibawa kedokter untuk mendapat perawatan intensif dirumah sakit Pondok Indah diJakarta. Setelah ditinggal oleh suami tercintanya Ustadzah Pipik memiliki peranan ganda yaitu menjadi seorang ibu sekaligus bapak buat anak-anaknya.

Setelah Ustadz Jefri Al Buchori wafat, rupanya Allah masih memberikan

12

H. Sidi Nazar Bakry, Kunci Keutuhan Rumah Tangga (keluarga yang sakinah) (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993) cet. ke-1 h. 2.

ujian kepada istri dan anak-anaknya yang ditinggalkan. Pada hari Jum'at, 20 Juni2014, rumah yang ditinggali keluarga Ustad Jefri Al Buchori kebakaran. Hal itu bermula ketika jam 03.00 WIB, terdengar sebuah letupan dari ruang tamu namun tercium bau asap datang dari ruang itu. Api pun cepat menjalar karena banyaknya sofa serta wallpaper yang mengiasi kediaman Ustadz Jefri Al Buchori. Pukul 03.30, Ustadzah Pipik terbangun karena alarmnya menyala. Pada saat itu, Ustadzah Pipik sudah merasakan hawa yang benar-benar panas. Setelah keluar kamar, ternyata ruang tamunya sudah terbakar. Ia segera membangunkan anak-anaknya. Karena sudah tidak ada jalan lagi, akhirnya Ustadzah Pipik beserta keempat anaknya meloncat dari lantai dua rumahnya. Untungnya, semua selamat. Termasuk Taufik, supir keluarga Uje yang kebetulan berada di sana lalu membopong Ustadzah Pipik. Tidak ada korban jiwa, hanya Abidzar yang kakinya terkilir dan membiru. Sedangkan Ustadzah Pipik mengalami sesak nafas dan kakinya retak sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.13

Menurut Pipik istri mendiang Ustadz Jefri Al Buchori (Uje), berencana akan menjual rumahnya usai direnovasi nanti. Sebelumnya, rumah yang biasa ia tempati mengalami kebakaran, Jum’at 20 juli 2014 lalu. Rencana untuk menjual rumah tersebut diakui oleh Pipik bukan lantaran karena habis kebakaran, melainkan sudah terpikirkan saat Uje masih hidup.

Nantinya, uang dari penjualan rumah tersebut akan dia gunakan untuk membangun tempat tinggal khusus untuk menampung anak-anak yatim yang kurang mampu. Keinginannya untuk menjual rumah tersebut juga disambut

13

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pipik_Dian_Irawati., tanggal 9 Agustus 2014 jam 10:00 Wib

baik oleh anak-anaknya. Pipik dan keempat anaknya bersama anak-anak yatim, akan tinggal dalam satu atap di istana yatim yang ingin dibuatnya nanti setelah rumahnya laku terjual.

Bahkan Abizar telah memesan kepada ibunya, kalau nantinya rumah yatim itu jadi dibuat ia ingin ada beberapa tempat olahraga yang akan dijadikannya tempat bermain bersama anak-anak yatim. 14

14

http://www.tribunnews.com/seleb/2014/08/19/pipik-dian-irawati-berpikir-akan-tinggalkan-rumah-kenangan-uje. tanggal 9Agustus 2014 jam 12:00

41

ANALISIS PERANAN DAKWAH USTADZAH PIPIK DIAN IRAWATI SEBAGAI IBU RUMAH TANGGA

A. Peranan Dakwah Ustadzah Pipik Dian Irawati Sebagai Ibu Rumah Tangga Saat Mendampingi Suami

Ustadzah Pipik Dian Irawati adalah seorang istri dari seorang penda’i muda Ustadz Jefri Al Buchori atau yang lebih dikenal di masyarakat sebagai Ustadz gaul (Uje), Ustadzah Pipik memiliki peranan dalam hal kesuksesan sang suami.

Peranan Ustadzah Pipik terhadap karier suaminya begitu besar. Berawal dari permintaan kakak kedua Ustadz Jefri Al Buchori yaitu Ustadz Fathul Hayat untuk menggantikannya untuk memberikan kutbah Jumat di Mangga Dua, yang pada waktu itu Ustadz Fathul Hayat harus meninggalkan tanah air karena diminta menjadi imam besar di sebuah masjid di Singapura.

Awal pertama kali ceramah Ustadz Jefri Al Buchori sempat ragu, namun dengan dukungan dari istri yang ikut membantu dalam menuliskan teks ceramah yang harus disampaikan pada saat itu. Hasilnya Ustadz Jefri mendapatkan honor Rp. 35 ribu. Uang dalam Amplop di serahkan ke Ustadzah Pipik dan dikatakan kepadanya, ini uang halal yang biasa Ustadz Jefri berikan kepadanya. Pada Saat itu, Ustadz Fathul Hayat meminta Ustadz Jefri untuk terus melanjutkan dakwahnya dan memulai menjadi Ustadz.1

Namun jauh sebelum itu, Ustadz Jefri Al Buchori yang pernah terjerumus dalam kehidupan yang nyaris membawanya ke balik jeruji besi, karena rasa

1

Yusuf Mansur, Siapa Penerus Saya ?Memoar Kehidupan Ustadz Jeffry Al Buchori, Pena

sayang Allah SWT kepada Ustadz Jefri Al Buchori akhirnya dikirimkan seorang yang akan menjadi pendamping hidupnya, dialah Pipik Dian Irawati seorang gadis asal Semarang yang juga model sampul majalah Aneka tahun 1995.

Ketika itu Ustadz Jefri masih belum menjadi Ustadz, ia tidak tahu bahwa suaminya adalah seorang pecandu berat sampai ada orang yang bilang beliau stres, disini ia merawat suaminya karena pada saat itu suaminya merasa butuh seseorang yang bisa mengobatinya. Hingga akhirnya ia membawa suaminya ke psikiater. Disinilah peran seorang istri yang selalu mendampingi suaminya yang sedang sakit, ia juga selalu memberikan nasehat kepada suaminya agar senantiasa selalu beristigfar dan berdzikir kepada Allah SWT. Ia selalu meminta agar suaminya cepat sembuh dan bisa menjadi orang yang lebih baik. Peranan Ustadzah Pipik dalam mendakwahi suaminya dengan melakukan dakwah melalui:

1. Dakwah Bi lisan

Yaitu dakwah yang dilakukan Ustadzah Pipik dengan menggunakkan lisannya, seperti: Dengan melalui ceramah, diskusi, berkomunikasi, serta bertatap muka dengan suami, karena ia menyampaikan dakwahnya kepada suaminya dengan fastabiqul khoirat. ia juga berusaha untuk menyampaikan dakwahnya dengan lemah lembut dengan mengajak suami berdiskusi tentang kehidupan, ataupun dalam hal keluarga, serta ia pun selalu memberikan motivasi dan nasehat-nasehat yang baik kepada suaminya.

2. Dakwah Bil amal

Yaitu dakwah yang dilakukan dengan perbuatannya, seperti ia mendakwahi suaminya dengan cara memberikan perhatian disaat beliau over dosis ia berusaha untuk memberikan kasih sayang serta pengabdian, penghormatan, serta kepatuhannya terhadap suaminya begitu besar, ia pun berusaha untuk senantiasa menjadi istri yang shalehah untuk suaminya. 2

Usaha yang dilakukan Ustadzah Pipik membuahkan hasil berkat doa dan ikhtiarnya kepada Allah untuk bisa merubah suaminya menjadi orang yang lebih baik lagi. Walaupun suaminya seperti itu ia tetap menerima suaminya dalam keadaan apapun. Karena tugas seorang istri adalah menjadi mendamping hidup hingga akhir kelak.

Ia adalah seorang istri yang mempunyai andil dalam merubah dan memperbaiki kehidupan suaminya. Perannya sebagai seorang istri hanya mensuport suami, dan mendoakan. Perannya bukan hanya seorang istri namun juga seorang malaikat yang akan merubahnya menjadi seorang ustadz. Berkat kesabaran dan ketegaran yang dimiliki hingga kini ia bisa memberikan banyak sekali nasehat dalam memberikan kehidupan dalam suaminya.

Ia mendakwahi suaminya dan anak-anaknya, karena mendakwahi keluarganya adalah suatu kewajiban seorang istri sekaligus seorang ibu kepada keluarganya. Sebelum ia mendakwahi orang lain ia mendakwahi suami dan anak-anaknya terlebih dahulu, dan selalu memberikan contoh yang baik untuk keluarganya, serta menjadikan seorang istri yang patuh kepada suami. Sebelum suaminya meninggal dunia Ustadzah Pipik memang sudah mulai

2

Pipik Dian Irawati, Wawancara Pribadi, di Rumah Pipik Dian Irawati, Jumat, 29 Agustus

melakukan tugasnya sebagai seorang pendakwah, ketertarikannya dalam dunia berdakwah diawali dari kesadaran bahwa kewajiban menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada setiap muslim dan muslimah. Sebelum ia mendakwahi suaminya ia belajar mendakwahi dirinya terlebih dahulu, karena seorang pendakwah harus bisa membenahi dirinya terlebih dulu, dan ia selalu berusaha untuk belajar memahami al-Qur’an dan hadits.

Ia selalu berusaha untuk menjadi istri yang sholehah karena seorang istri adalah pendamping hidup, sekaligus menjadi penolong ketika suami susah maupun senang, serta ia selalu berusaha untuk saling menyanyangi, dan memberikan rasa tentram dan kenyamanan antara satu sama lain. ia juga berusaha untuk selalu menerima kekurangan ataupun kelebihan dari suaminya. Menjadikan ia penolong dalam kehidupan suaminya. Dan selalu belajar untuk menjadi istri dan ibu yang sholehah. Seorang ibu juga harus bisa membuat suasanan di dalam rumah merasa nyaman dan tentram untuk semua keluarganya.3 Dan selalu menjadi penasehat di dalam keluarganya karena di dalam ayat Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi :

















Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka”

Dari ayat tersebut bahwa seorang istri wajib mendakwahi keluarganya baik itu suami ataupun anak-anaknya untuk memberikan keselamatan buat keluarganya, karena tiket seorang istri dan anak-anaknya berada di tangan suaminya untuk menuju surga. Oleh sebab itu al-Qur’an sudah sangat

3

menjelaskan secara jelas bahwa kewajiban seorang istri wajib mendakwahi keluarganya.4

Karena baginya kriteria istri sholehah adalah menyenangkan bila dipandang. Menjaga kehormatan bila ditinggal suami, dan dapat memegang amanah. Hambatan dalam mencapai usaha menjadi istri yang sholehah baginya adalah ujian dari Allah, dan selama ini ia selalu belajar dan iqra, sehingga ia selalu dapat menjawab ujian itu dengan baik. Menurut kita untuk menjaga pernikahan tetap langgeng adalah dengan mencontoh keluarga Rasulullah, saling mencintai, menyayangi, mengingatkan kebenaran satu sama lainnya dan menerima bahwa satu sama lainnya adalah makluk yang tidak sempurna.

Karena buatnya membina mahligai rumah tangga atau hidup berkeluarga merupakan perintah agama bagi setiap muslim dan muslimah. Melalui rumah tangga yang Islami kehidupan keluarga dibina dan dididik dengan baik, sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam, maka pada akhirnya akan terbentuk keluarga yang Islami.

Setiap orang pasti ingin mempunyai rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah. Tapi bagaimana kita harus cari tahu artinya dari mana rumah tangga. Kenapa rumah tangga disebut rumah tangga kenapa bukan rumah tembok atau rumah kayu karena setiap rumah tangga pasti ada tangga-tangga yang mesti di naiki untuk menuju rumah tangga-tangga yang sakinah didalamnya terdapat ujian-ujiannya. Lalu naik lagi menuju tangga mawwadah dengan ujian-ujiannya juga lalu naik lagi menuju tangga warahmah dengan

4

Pipik Dian Irawati, Wawancara Pribadi, di Rumah Pipik Dian Irawati, Jumat, 29 Agustus

ujian-ujiannya juga, lalu sampailah kepada tingkatan yang lebih tinggi yaitu menuju tangga mutmainnah sampai kepada ketentraman jiwa disitulah dibutuhkan peran seorang suami istri yang saling menghargai, saling percaya maka akan terjalinlah hubungan baiti jannati (rumahku surgaku).5

Rumah tangga yang Islami harus dibangun di atas iman dan taqwa sebagai fondasinya, syariah Islam sebagai bentuk bangunan, akhlak dan budi pekerti sebagai hiasan. Rumah tangga seperti inilah yang akan tetap kokoh dan tidak mudah rapuh dalam menghadapi badai kehidupan dahsyat sekalipun.6

Sebagai seorang istri, Islam telah memberikan kedudukan dan tempat yang mulia kepada mereka. Allah menjadikannya sebagai salah satu tanda kekuasaan-Nya, dimana pada wanitalah Allah menciptakan rasa tentram, aman dan kasih sayang, bukan pada selainnya. Oleh karena itulah dibutuhkan sebuah kunci keutuhan rumah tangga. bagaimana kita menghiasinya dengan baik. Karena di dalam al-Quran dijelaskan bahwa Allah berfirman:











































Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.(QS. Ar-Ruum : 21)

Berdasarkan ayat di atas, terdapat 3 kata kunci yang harus dipegang dalam kehidupan keluarga, yaitu mawaddah, warahmah, dan sakinah. Mawaddah adalah cinta karena cinta disertai dengan penuh keikhlasan dalam

5

Pipik Dian Irawati, Wawancara Pribadi, di Rumah Pipik Dian Irawati, Senin 12 Mei 2014

6

menerima keburukan dan kekurangan orang yang dicintai. Dengan mawaddah seseorang akan menerima kelebihan dan kekurangan pasangannya sebagai bagian dari dirinya dan kehidupannya. Mawaddah dicapai melalui proses adaptasi, negosiasi, belajar menahan diri, saling memahami, mengurangi egois untuk sampai pada ketenangan.7

Warahmah merupakan perasaan saling simpati, menghormati, menghargai antara satu dengan yang lainnya, saling mengagumi, memiliki kebanggaan pada pasangannya. Rahmah ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk melakukan yang terbaik pada pasangannya sebagaimana Ustadzah Pipik memperlakukan yang terbaik untuk dirinya untuk suami. Untuk mencapai tingkatan rahmah ini diperlukan adanya ikhtiar terus menerus hingga tidak ada satu di antara lainnya mengalami ketinggalan dan ketersaingan dalam kehidupan keluarga. Keduanya sama-sama mendapatkan akses, partisipasi pengambilan keputusan dan dalam memperoleh manfaat dalam rumah tangga. Adapun sakinah merupakan kata kunci yang amat penting, dimana pasangan suami istri merasakan kebutuhan untuk mendapatkan kedamaian, keharmonisan, dan ketenangan hidup yang dilandasi oleh keadilan, keterbukaan, kejujuran, kekompakan dan keserasian, serta berserah diri kepada Allah. 8

7

Pipik Dian Irawati, Wawancara Pribadi, di Rumah Pipik Dian Irawati, Senin 12 Mei 2014

8

B. Peranan Dakwah Ustadzah Pipik Dian Irawati Sebagai Ibu Rumah Tangga Setelah Meninggalnya Suami

Disaat Ustadz Jefri Al Buchori sudah tidak ada. Peran Ustadzah Pipik sama saja seperti istri-istri lainnya. Ustadzah Pipik tidak membeda-bedakan bahwa kodratnya sebagai seorang istri sekaligus seorang ibu. Karena peran seorang ibu adalah mengasuh, dan merawat anak-anaknya. Disamping perannya sebagai seorang ibu Ustadzah Pipik hanya menjadikan dirinya sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga buat suami dan anak-anaknya. Hanya saja yang membuat Ustadzah Pipik berbeda adalah tanggung jawabnya sebagai seorang ibu dan istri lainnya yaitu Peran Ustadzah Pipik menjadi ada dua yaitu sebagai ibu sekaligus bapak dari anak-anak almarhum Ustadz Jefri Al Buchori.9

Sekarang Ustadzah Pipik harus menghidupi ke empat anak-anaknya dengan seorang diri. Hingga kini Ustadzah Pipik pun harus berjuang sendirian tanpa seorang suami. Kehidupan yang Ustadzah Pipik jalanipun mulai berubah setelah suaminya sudah tidak ada. Kini Ustadzah Pipik harus bisa menjadi seorang ayah sekaligus seorang ibu untuk ke empat anaknya. Tanggung jawab yang di pikul Ustadzah Pipik kini menjadi berat setelah ditinggal suaminya. Peranannya sebagai seorang ibu membuatnya harus banting tulang untuk mencari nafkah untuk ke empat anaknya. Mulai dari mengurusi anak-anaknya dan mengatur kehidupan rumah tangganya. Semua ini Ustadzah Pipik lakukan dengan ikhlas dan sabar karena menjadi seorang single parent tidak membuatnya merasa terbebani, Karena kini ia mencari rizki dengan membuka butik dirumahnya sebagai menopang hidup dengan anak-anaknya. sekarang

9

profesi ia menjadi Ustadzah setelah suaminya sudah tidak ada karena untuk menggantikan syiar agama yang dulu pernah dilakukan oleh suaminya. Karena sekarang Ustadzah Pipik sudah menjadi seorang pendakwah baru di dunia selebritis. Di samping itu juga Ustadzah Pipik mempunyai teman-teman yang baik yang selalu membantu dalam keadaan susah maupun senang. Inilah yang membuat Ustadzah Pipik bisa menjalankan kehidupannya. Ia bisa tegar seperti sekarang ini karena disampingnya selalu ada teman-temannya yang selalu membantunya dalam kesulitan apapun, Ustadzah Pipik juga memiliki anak-anak yang hebat yang bisa mengerti keadaannya yang sekarang. Ustadzah Pipik bisa setegar ini karena dukungan dan moril dari ke empat anaknya.10

Menjadi seorang ibu sekaligus ayah untuk anak-anaknya dalam mengurus segala keperluannya mulai dari pakaian sekolah, sarapannya, sampai mereka semua berangkat kesekolah. Ustadzah Pipik mulai melakukan perannya sebagai seorang ibu mulai membereskan kamar anak-anaknya sampai semuanya selesai ia mulai melakukan aktivitas untuk memenuhi kewajibannya untuk berdakwah kemana-mana sampai keluar kota.11

Sebagai single parent Ustadzah Pipik tidak melupakan perannya sebagai seorang ibu untuk keempat anaknya. Dalam mengatur waktu bersama anak-anaknya sepulang Ustadzah Pipik berdakwah karena dakwahnya hanya dari pagi sampai siang. Sorenya ia biasakan untuk tidak mengambil acara malam. Karena malam ia membiasakan untuk mendakwahi dirinya sendiri dan mendakwahi anak-anaknya dan membiasakan anaknya untuk sholat berjamaah bersama-sama. Setelah itu ia mengajarkan anaknya mengaji sejak dari kecil karena Rasulullah mengajarkan anaknya ketika anaknya sudah mulai bisa

10

Pipik Dian Irawati, Wawancara Pribadi, di Rumah Pipik Dian Irawati, Minggu 20 Juli 2014

11

membedakan mana tangan kanan mana tangan kirinya. Karena ia ingin mencontohkan tauladan yang dicontohkan oleh Rasulullah untuk ia terapkan kepada anak-anaknya.12

Sebagai seorang ibu Ustadzah Pipik merupakan madrasah bagi anak-anaknya. Madrasah itu sendiri menurutnya adalah sebuah bangunan sekolah, dimana didalamnya dia berperan sebagai seorang pendidik, yang menjadi guru serta mengajarkan anak-anaknya tentang ilmu agama serta memberikan benteng agar anak bisa mengenalkan anak-anaknya agama Islam dari kecil. Ustadzah Pipik Juga mengajarkan semua mata pelajaran, serta menjadikan dirinya sebagai penjaga kantin yang membuatnya menjadi pengawas serta qudwah hasanah untuk anak-anaknya. Sekarang Ustadzah Pipik memiliki peranannya sebagai seorang ayah yang menjadi pelindung bagi anak-anaknya serta mencari rezeki untuk ke 4 anak-anaknya.13

Setelah suaminya meninggal Ustadzah Pipik memulai untuk sedikit melanjutkan dakwah yang selama ini dilakukan oleh suaminya Ustadz Jefri Al Buchori. Ustadzah Pipik tidak mau dianggap sebagai Ustadzah karena seorang Ustadzah harus hafal Hadits dan al-Qur’an. Menurut Ustadzah Pipik ia merasa masih jauh dari paham Hadits dan al-Qur’an. Karena seorang Ustadzah harus Hafal Hadits dan al-Qur’an dan juga bisa mengamalkan itu semua. Ustadzah Pipik hanya ingin memposisikan dirinya sebagai seorang motivator buat orang lain dan khususnya buat dirinya sendiri.14

Sebelum Ustadzah Pipik menyampaikan dakwah kepada masyarakat, maka Ustadzah Pipik terlebih dahulu menyampaikan pesan-pesan dakwah

12

Pipik Dian Irawati, Wawancara Pribadi, di Rumah Pipik Dian Irawati, Minggu 20 Juli 2014

13

Pipik Dian Irawati, Wawancara Pribadi, di Rumah Pipik Dian Irawati, Minggu 20 Juli 2014

14

kepada keluarganya sendiri. Ustadzah Pipik juga mengamalkannya serta merealisasikan kehidupan didalam rumah tangganya. Karena biasanya Ustadzah Pipik mendakwahi anak-anaknya dengan cara bercerita seperti menceritakan kisah para nabi dan rasulserta menceritakan kisah para ulama terdahulu agar ia kelak meneruskan syiar agama Islam dan meneruskan dakwah ayahnya sebagai seorang pendakwah. Ia juga mendakwahi anak-anaknya dengan materi dakwahnya seputar masalah keluarga, cara mendidik anak-anaknya dengan al-Qur’an dan Hadits.15

Seperti, pertama Memperkenalkan anak-anak kepada Pencipta-Nya sejak dini, menyampaikan ayat-ayat al-Qur’an. Kedua berdiskusi dengan anak-anaknya tentang masalah hukum-hukum agama Islam dan masalah keluarga. Ketiga saling mengingatkan akan kebenaran di dalam lingkungan

Dokumen terkait