• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Warga Sekitar Situ Gintung Setelah Tragedi

BAB III GAMBARAN UMUM SITU GINTUNG

C. Gambaran Umum Warga Sekitar Situ Gintung Setelah Tragedi

1. RT 001/08

Suku warga di sekitar Situ Gintung campuran. Ada yang dari suku Jawa, Sunda, Betawi dan Aceh. Narasumber sendiri berasal dari Garut, dan istrinya berasal dari Bogor. Lebih banyak warga sebagai perantau daripada penduduk asli.8

Peneliti mendapatkan data penduduk ini dari Wakil Ketua RT 001/08, bernama Bapak Bongas. Setelah peneliti mengunjungi Bapak Bongas, peneliti menanyakan kepada Bapak Yudi, selaku Ketua RT 001/08, yang mengatakan bahwa data penduduk sebelum tahun 2009 belum ada, dan baru dilakukan pendataan penduduk setelah tahun 2009.9

Jumlah penduduk yang peneliti dapatkan dari Bapak Bongas dari tahun 2010 sampai sekarang, adalah 98 penduduk laki-laki dan 102 penduduk perempuan. Serta data penduduk baru yang berjumlah 5 penduduk laki-laki dan 4 penduduk perempuan.

Menurut penuturan dari Bapak Iqin, selaku keamanan di RT ini. Ia bertemu tetangga sekitar setiap hari, yaitu bertemu dengan Pak Ujang, Pak Hamid, Egi, dan Pak Joko. Menurutnya, ia sebagai keamanan harus menyatu dengan warga. Bapak iqin biasanya membicarakan dengan warga sekitar mengenai keluhan-keluhan akibat

8

Wawancara Pribadi dengan Shodiqin (Keamanan RT 001/08), Gintung, 26 April 2011 Malam Hari

9

tragedi Situ Gintung tahun 2009. Menurutnya ketika seseorang seringkali merenung, akan berakibat penyakit TBC, karena penyakit TBC berasal dari pikiran kita yang selalu memikirkan mengenai musibah-musibah yang dialaminya.10

Kebersamaan menurut Bapak Iqin tetap terus dilakukan baik itu sebelum dan sesudah tragedi Situ Gintung. Kegiatan gotong royong masih tetap dilakukan dan tidak ada perubahan. Mas Tommy selaku penasehat Ketua RT 001/08 sering melakukan pendekatan ke anak-anak remaja, dan mereka dekat dan patuh dengan Mas Tommy.11

Manfaatnya sendiri bagi Bapak Shodiqin ketika sering bertemu warga sekitar adalah dapat meningkatkan silaturahmi. Karena dalam agama Islam, diharuskan untuk silaturahmi. Silaturahmi menurutnya dapat membuat kita awet muda.12

Perasaan trauma yang dialami oleh Bapak Shodiqin masih tersisa. Tetapi, ia mencoba untuk tidak terlalu menghayati apa yang sudah terjadi. Ketika Bapak Shodiqin selalu menghayati apa yang terjadi, ia bisa menjadi gila. Bapak Shodiqin tidak ada keinginan untuk pindah rumah dari lingkungan sekitar situ, karena menurutnya situ

10

Wawancara Pribadi dengan Shodiqin (Keamanan RT 001/08), Gintung, 14 April 2011 Malam Hari

11

Wawancara Pribadi dengan Shodiqin (Keamanan RT 001/08), Gintung, 26 April 2011 Malam Hari

12

Wawancara Pribadi dengan Shodiqin (Keamanan RT 001/08), Gintung, 14 April 2011 Malam Hari

40

dengan kehidupannya sudah menyatu, sudah menjadi sejarah baginya.13

Untuk suasana tempat tinggal sendiri, baik sebelum dan sesudah tragedi Situ Gintung, Bapak Shodiqin merasa nyaman, karena warga sudah kenal dengannya. Menurutnya, sikap warga di sini, lebih banyak mengeluarkan keluhan-keluhan yang mereka miliki. Untuk kegiatan sosial seperti kerja bakti, warga sudah pasti ikut serta, ia yang mengarahkan warganya.14

Menurut Bapak Bongas, ketika ia bertemu dengan tetangga, justru tetangga yang mampir ke rumahnya yang sekaligus menjadi tempat usahanya, ia tidak mengunjungi tetangga sekitar rumah. Yang dibicarakan biasanya hanya mengenai pendapatan dagang, jika bukan pendapatan dagang, membicarakan masalah-masalah lain. Menurutnya, warga berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti. Tetapi jarang melakukan kegiatan gotong royong.15

Pencarian nafkah di warga RT 001/08 sebelum tragedi Situ Gintung sebagian besar anak-anak masih bersekolah. Ada yang menjadi tukang parkir. Ketika sudah lulus sekolah, ada yang bekerja, ada yang melanjutkan kuliah. Setelah tragedi Situ Gintung, ada yang kembali melanjutkan untuk berdagang. Tetapi, dulu dengan sekarang berbeda. Dulu ketika berdagang, ketika ada keuntungan yang didapat,

13

Wawancara Pribadi dengan Shodiqin (Keamanan RT 001/08), Gintung, 14 April 2011 Malam Hari

14 Ibid 15

Wawancara Pribadi dengan Bongas (Wakil Ketua RT 001/08), Gintung, 15 April 2011 Siang Hari

bisa ditabung. Tetapi sekarang ketika berdagang, keuntungan yang didapat tidak bisa untuk ditabung, melainkan digunakan untuk membayar kontrakan atau tempat sewa berdagang.16

2. RT 002/08

Dari data yang peneliti dapat, Ibu Iyok ternyata baru menjabat sebagai ketua RT 002/08. Ibu Iyok belum mendata kembali penduduk, yang ada hanya data dari KK (Kartu Keluarga). KK (Kartu Keluarga) di RT 002/08 kira-kira 67 KK (Kartu Keluarga).17

Memang di RT 002/08 tidak ada akibat dari tragedi Situ Gintung. Yang kena hanya warga RT 001/08, 003/08, dan 004/08. Lokasi yang paling parah terkena akibat tragedi Situ Gintung adalah warga RT 004/08.18

Warga kompak untuk warga yang lagi dirawat di rumah sakit. Besuk bersama. Kalau ada orang lahiran, dikasih uang tambahan dari uang kas yang dikumpulkan. Kebersamaan sesama RT kompak, ada pengajian, kondangan. Selalu bareng. Sedangkan untuk RT 001/08 tidak aktif. Arisan RW tidak pernah ikut, sekalipun undangan sudah dikirim ke RT 001/08.19

Dari penuturan Ibu Iyok sendiri, ia bertemu dengan tetangga karena memang ada keperluan. Ibu Iyok bertemu dengan tetangga

16

Wawancara Pribadi dengan Shodiqin (Keamanan RT 011/08), Gintung, 26 April 2011 Malam Hari

17

Wawancara Pribadi dengan Iyok (Ketua RT 002/08), Gintung, 28 April 2011 Siang Hari 18

Ibid 19

42

sekitar lebih banyak di pengajian, yang dibicarakan biasanya masalah keluarga. Dan Ibu Iyok lebih banyak melakukan kegiatan di pengajian sekalipun Ibu Iyok juga bekerja di POSYANDU.20

Pola-pola pencarian nafkah di RT 002/08 sebagian besar berdagang. Sebagian ada yang bekerja dan menganggur juga. Ada yang bekerja sebagai guru.21

3. RT 003/08

Warga di RT 003/08 menurut Bapak Sumarno termasuk aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti pengajian, kerja bakti, dan lain sebagainya.22

Serta peneliti mendapatkan data dari KK (Kartu Keluarga). Pada KK (Kartu Keluarga) terdapat perbedaan, yaitu dari segi tahun dikeluarkan KK (Kartu Keluarga) tersebut.

Untuk di RT 003/08, mayoritas pekerjaan yang dilakukan oleh warga adalah wiraswasta, guru, dan pegawai. Tidak ada perubahan dari pekerjaan yang dilakukan oleh warga baik itu sebelum dan setelah jebol. Karena rumah warga di RT 003/08 tidak ada yang hanyut.23

4. RT 004/08

Untuk RT 004/08, sebelum terjadinya tragedi situ gintung, terdapat 97 KK (Kartu Keluarga). Bapak Nana selaku Ketua RT

20

Wawancara Pribadi dengan Iyok (Ketua RT 002/08), Gintung, 2 Mei 2011 Siang Hari 21

Wawancara Pribadi dengan Iyok (Ketua RT 002/08), Gintung, 28 April 2011 Siang Hari 22

Wawancara Pribadi dengan Sumarno (Ketua RT 003/08), Gintung, 2 Mei 2011 Siang Hari

23 Ibid

004/08, tidak pernah mendata setiap orang penduduk di RT 004/08, ia hanya menyalin dari KK (Kartu Keluarga) yang dibentuk menjadi arsip. Setelah terjadinya tragedi Situ Gintung, ada penambahan menjadi 119 KK (Kartu Keluarga). Di RT 004/08 lebih banyak pendatang daripada penduduk asli. Kontrakan di RT 004/08 sangat banyak. Lebih banyak anak mahasiswa dari UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta) dan UIN (Universitas Islam Negeri).24

Yang menjadi korban waktu tragedi Situ Gintung ada 57 pintu kontrakan. Belum terhitung yang menjadi korban dari warga tetap.25

Kegiatan sosial di warga ini sebelum jebol agak lumayan, tetapi setelah jebol memang warga sudah pindah dan meninggal, jadi warga yang mengikuti kegiatan sosial menjadi sedikit. Kegiatan kerja bakti masih dilakukan di warga RT 004/08.26

Pencarian nafkah di warga RT 004/08 bekerja sebagai kuli bangunan. Ada juga beberapa yang menjadi karyawan. Sebelum kena musibah, sebagian ada yang kerja harian lepas, seperti kuli bangunan. Pegawai hanya beberapa orang, serta Pegawai Negeri Sipil hanya ada satu. Ada yang bekerja sebagai Guru SD dan sampai sekarang masih mengajar sebagai Guru SD, sebagian besar bekerja di swalayan. Untuk yang mengontrak tidak hanya mahasiswa di RT 004/08.27

24

Wawancara Pribadi dengan Nana (Ketua RT 004/08), Gintung, 28 April 2011 Siang Hari 25 Ibid 26 Ibid 27 Ibid

44

Bapak Nana selaku Ketua RT 004/08, baru tinggal di rumah yang baru ini selama 1,5 tahun. Sebelumnya Bapak Nana sekeluarga tinggal di bawah.28

Dokumen terkait