• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Demi memberikan perubahan sosial ekonomi yang lebih baik setelah tragedi Situ Gintung, dan setelah peneliti melakukan penelitian selama 3 bulan yang terhitung dari bulan Maret sampai dengan Mei 2011, maka peneliti mempunyai saran-saran di antaranya:

68

1. Agar warga tidak terbebani dengan pinjaman usaha dari lemabaga sosial seperti Dompet Dhuafa, seharusnya diadakan kerjasama untuk saling membantu agar warganya mempunyai penghasilan.

2. Solidaritas yang dibangun seharusnya didasarkan rasa tolong menolong yang sangat besar, bukan karena menghasilkan bagi diri masing-masing.

3. Kepedulian kepada alam harus lebih ditingkatkan, karena tragedi Situ Gintung dikarenakan oleh ulah manusia sendiri. Warga harus sadar akan alam dan peduli akan alam.

4. Keimanan setiap warga juga harus ditingkatkan sesuai dengan agamanya. Karena dari peningkatan ibadah yang dilakukan setiap warga, membuat warga menjadi nyaman menjalani hidup dan melakukan semua kegiatan berdasarkan tuntunan agamanya.

1. Daftar Buku

Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.

Creswell, John W. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2010.

Giddens, Anthony. dkk. Sosiologi Sejarah dan Berbagai Pemikirannya. Yogyakarta: KREASI WACANA. 2008.

Horton, Paul B. dan Hunt, Chester L. Sosiologi Jilid 2 Edisi Keenam. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1984.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Narwoko, J. Dwi dan Suyanto, Bagong. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Kedua. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP, 2007.

Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Situ Gintung, Data Korban Bencana Situ Gintung Buku 2. Media Center, 2009.

Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. Teori Sosiologi Modern Edisi Keenam. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP, 2010. Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survai.

Jakarta: LP3ES, 1989.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2006.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

2. Daftar Sumber Internet

Geospasial. “Situ Gintung Sebelum Jebol (2 April 2009).” Artikel diakses pada 22 Mei 2011 dari http://geospasial.bnpb.go.id/2009/05/12/situ-gintung-sebelum-jebol-2-april-2009/

Geospasial. “Situ Gintung Sesudah (2 April 2009).” Artikel diakses pada 22 Mei 2011 dari http://geospasial.bnpb.go.id/2009/05/12/situ-gintung-sesudah-2-april-2009/

Tangerang Selatan. “Sejarah Kota Tangerang Selatan”. Artikel diakses pada 28 Juni 2011 dari http://www.tangerangselatankota.go.id/

3. Daftar Wawancara

Wawancara Pribadi dengan Bongas (Wakil Ketua RT 001/08), Gintung, 15 April 2011 Siang Hari

Wawancara pribadi dengan Informan (Warga sekitar Situ Gintung), Gintung, 16 Maret 2011 Siang Hari

Wawancara Pribadi dengan Istri Shodiqin (Warga RT 001/08), Gintung, 19 Mei 2011 Malam Hari

Wawancara Pribadi dengan Iyok (Ketua RT 002/08), Gintung, 28 April 2011 Siang Hari

Wawancara Pribadi dengan Iyok (Ketua RT 002/08), Gintung, 2 Mei 2011 Siang Hari

Wawancara Pribadi dengan Iyok (Ketua RT 002/08), Gintung, 8 Mei 2011 Siang Hari

Wawancara Pribadi dengan Iyok (Ketua RT 002/08), Gintung, 11 Mei 2011 Sore Hari

Wawancara Pribadi dengan Lamro S. (Bagian Kessos Pemerintah Daerah Tangerang Selatan), Pamulang, 28 Juni 2011 Siang Hari

Wawancara Pribadi dengan Nana (Ketua RT 004/08), Gintung, 28 April 2011 Siang Hari

Wawancara Pribadi dengan Shodiqin (Keamanan RT 001/08), Gintung, 14 April 2011 Malam Hari

Wawancara Pribadi dengan Shodiqin (Keamanan RT 001/08), Gintung, 26 April 2011 Malam Hari

Wawancara Pribadi dengan Shodiqin (Keamanan RT 001/08), Gintung, 8 Mei 2011 Malam Hari

Wawancara Pribadi dengan Shodiqin (Keamanan RT 001/08), Gintung, 11 Mei 2011 Malam Hari

Wawancara Pribadi dengan Suhaini, Sumarni dan Aminah (Warga RT 004/08), Gintung, 11 Mei 2011 Siang Hari

Wawancara Pribadi dengan Suhaini dan Sumarni (Warga RT 004/08), Gintung, 19 Mei 2011 Siang Hari

Wawancara Pribadi dengan Sumarno (Ketua RT 003/08), Gintung, 2 Mei 2011 Siang Hari

Wawancara Pribadi dengan Sumarno (Ketua RT 003/08), Gintung, 8 Mei 2011 Siang Hari

Wawancara Pribadi dengan Sumarno (Ketua RT 003/08), Gintung, 11 Mei 2011 Siang Hari

Wawancara Pribadi dengan Tommy (Penasehat RT 001/08), Gintung, Maret 2011 Siang Hari

Wawancara Pribadi dengan Tommy (Penasehat RT 001/08), Gintung, 30 April 2011 Malam Hari

Wawancara Pribadi dengan Yudi (Ketua RT 001/08), Gintung, 28 April 2011 Malam Hari

65

LAMPIRAN

1. Data Penduduk

DATA WARGA TETAP RT 01/08 TAHUN 2010-2013

No

Jenis Kelamin

Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1 96 102 198

DATA KEPALA KELUARGA YANG BARU RT 01/08

No Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan 1 5 4 9 DATA PENDUDUK RT 03/08 No

Jumlah Keluarga Berdasarkan Tahun Dikeluarkan KK (Kartu Keluarga) Jum lah 1997 1998 2000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

2. Data Korban Bencana Situ Gintung

Tabel Rekapitulasi Data Akhir Korban Bencana Situ Gintung

NO. LOKASI JUMLAH KK JUMLAH JIWA TETAP MUSIMAN RW RT 1 08 01 41 123 27 14 2 08 03 62 172 20 42 3 08 04 135 381 78 57 TOTAL 238 676 125 113

Tabel Rekapitulasi Data Korban Bencana Situ Gintung berdasarkan Pekerjaan NO. LOKASI JML KK W SW KY MHS L2 JML RW RT 1 08 01 41 16 10 13 - 2 41 2 08 03 62 31 22 9 - - 62 3 08 04 135 27 9 87 5 7 135 TOTAL 238 74 41 109 5 9 238

Keterangan: W: Wiraswasta SW: Swasta KY: Karyawan MHS: Mahasiswai L2: Lain-lain

3. Data Kelembagaan Sosial

Susunan Kepengurusan RT 002/08 tahun 2010 sampai dengan tahun 2013

a. Pelindung : Kadus 08

Ketua Rw 08

b. Penasehat : H M Jamal Dahlan BA Ruslan Effendi

Darman K Asnan Marta

c. Ketua RT : Yok Nasiawati Nazar d. Sekretaris : Suhendra

e. Bendahara : Sri Darman K f. Kerohanian : Sa’adah Jamal

Nani R Een

Amin g. PKK : Sa’odah Tuti Yana Zakiyah Ulfa Sri W Empoi Lilis h. Humas : Ading Iyus i. Kepemudaan : Forgint 28

Struktur Organisasi RT 002/08 Desa Cirendeu

PENASEHAT

KETUA RT 002/08

BENDAHARA RT SEKRETARIS RT

KEROHANIAN PKK KEAMANAN HUMAS

PELINDUNG

Wawancara dengan Informan Identitas Informan:

Nama : H. Su’aib

Usia : 78 tahun

Alamat : Kp. Gintung RT 01 RW 08 Cirendeu

Pekerjaan : Usaha Kontrakan

Lokasi Wawancara : Kediaman Rumah H. Su’aib

Waktu Wawancara : 7 April 2011, Pukul 16.00 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL

JOURNAL

Azhar (A): saya mau ada penelitian tentang Situ Gintung. Nama Bapak? H. Su’aib (S): Apa itu?

Azhar (A): Bapak namanya? H. Su’aib (S): H. Su’aib

Azhar (A): Bapak kan udah lama tinggal di sini? H. Su’aib (S): Iya, udah lama.

Azhar (A): Saya ada sedikit bertanya, tentang Situ Gintung, Situ Gintung seperti apa sebelum jebol?

H. Su’aib (S): Apa itu? Apanya? Azhar (A): Situ Gintungnya

H. Su’aib (S): Yah... Sebelum jebol? Lebih bagus sekarang buatannya ama dulu. Azhar (A): Waktu itu emang kondisinya seperti apa si pak?

H. Su’aib (S): Dulu kan begini ya, di atas tu jalan besi, gede, bawahnya kolong, nih kayak meja begini, kayak meja begitu, gitu aja udah, ama pinggirannya dipelur terus kan ada turunan ke bawah, pelur, gitu aja, habis semuanya dibongkar.

Azhar (A): berarti bahaya juga kalo lewat situ? H. Su’aib (S): ya dulu

Menjelaskan mengenai Situ Gintung sebelum jebol dan setelah jebol dengan antusias.

sebelah warga.

H. Su’aib (S): kalo sekarang kan udah bagus, sekarang waduh udah pake pintu airnya lain, ininya lain. Dulu si emang kalo banjir tu, kan ada kolong, naik kan air, duh nimpa, kalo air biasa aja kan, nih kan meja begini, kan air segini, terus nimpa. Kalo kebetulan airnya besar, penuh tuh kolong, itu yang bikin bobol gitu.

Azhar (A): udah gag kuat nahan ya?

H. Su’aib (S): iya, udah dari jaman belanda Azhar (A): jaman belanda?

H. Su’aib (S): iya, hahahaha

Azhar (A): waktu jebol ini bapak kena efeknya atau? H. Su’aib (S): gag kena apa2

Azhar (A): gag kena apa2, alhamdulillah.

H. Su’aib (S): yang kontrakan atas banyak, hanyut rumah-rumahnya. Azhar (A): berarti yang orang kontrakan atas pada meninggal ya pak? H. Su’aib (S): hmm?

Azhar (A): udah meninggal semua ya pak?

H. Su’aib (S): gag, sini mah gag ada yang meninggal. Azhar (A): yang kontrakan atas sebelah mana ya pak?

H. Su’aib (S): ini di bawah setu, kan ada kontrakan, sebelumnya itu udah pada manjat. Azhar (A): tapi sekarang udah pada pindah semua ya pak?

H. Su’aib (S): rumahnya hanyut, tapi orangnya selamat. Azhar (A): iya, udah gag tinggal di sini lagi.

H. Su’aib (S): kalo rt 01 semuanya selamet. Azhar (A): alhamdulillah

dibangun2in ama pabrik tahu, air itu, bedah-bedah, pada diem aja, takut yang bangunin hanyut, akhirnya begitu anu, udah rubuh, dia hanyut, istrinya hanyut, suaminya selamet. Suaminya selamet, kesangkut kabel, bininya dari sini ke situ gimana mau nolongin, airnya begitu besar, datengnya baru, hanyut bininya.

Azhar (A): saya ngebayanginnya aja udah ngeri.

H. Su’aib (S): baru hamil 6 bulan, paling banyak di sono di muhammadiyah, ya di situ banyakan mahasiswa-mahasiswa

Azhar (A): kalo di bawah ini rt berapa si pak, yang deket masjid? H. Su’aib (S): kita rt 1

Azhar (A): sampai masjid itu rt 1 masih ya? H. Su’aib (S): iya

Azhar (A): berarti yang selamat alhamdulillah semua warga rt 1?

H. Su’aib (S): warga rt 3, pas jalan sana kan rt 3, ya itu, kan di sana kan mahasiswa, mangkal2 di pinggir2 selokan kan rumah mulu, jadi orang kalo setengah 5 orang-orang tidur.

Azhar (A): yang bangun buat salat subuh aja yang bisa nyelamatin, jadi memang semua warga rt 01 ini jadi korban tapi semua selamat.

H. Su’aib (S): selamat, rumah banyak yang hanyut. Azhar (A): rumah hanyut, Cuma warganya aja ya..

H. Su’aib (S): Alhamdulillah, berarti udah tahu duluan, takut nanti ini, pindah, rumah hanyut. Rumah itu gag banyakan, ada rumah kontrakan, hanyut. Ya rumah pribadi berapa biji.

Azhar (A): Sempat ngeri juga lihat di berita kan, air, pada hanyut semua. H. Su’aib (S): Tau ni, yang kerja udah gag ada.

Azhar (A): Iya,waktu itu peresmian ya yang hari minggu kemarin. H. Su’aib (S): Belom

Azhar (A): Waktu saya dateng, ajm 9 ada dari camat ciputat timur, segala macem. H. Su’aib (S): Ya, ya. Udah diresmikan? Belon ya?

Azhar (A): Umm, diresmikan mungkin bendungan gintung, bukan Situ Gintung lagi. Suaranya gede bgt ya pak waktu jebol gtu?

H. Su’aib (S): Hehe, menggrubuk-grubuk. Aer aja larinya kayak apa tau. Azhar (A): Waktu itu emang lagi sering-sering hujan dari malem ya? H. Su’aib (S): Orang sedang anak-anak pada tidur

Azhar (A): Tiba-tiba ya H. Su’aib (S): Setengah 5

Azhar (A): Sempet ada kabar juga, katanya sampai adzan gag selesai-selesai ya? H. Su’aib (S): emang adzan?

Azhar (A): gag sampe selesai

H. Su’aib (S): kagak bawa hair nanaon. Haduh jak ke sono ke bawa air. Untung lari ke kanan. Naik ke atas. Air udah sampe, kan ini pintu, ini pintu, ini pintu, dari sini air masuk, pas jalan kemari, kedorong dia, untung lari ke depan. Kan dari sono naik ke atas, manjat kan. Selamat dia. Kalo lari ke belakang kebawa ama air. Lagi adzan emang itu, saya bilang, kok udah tutup, gag bawa hair nanaon, rebahan kakinya, udah kebentur. Kan kalo diterusin lama juga. Kalo air kan dateng, masya Allah, kayak apa tau.

Azhar (A): Lari juga gag cukup ya pak? Kenceng bgt airnya ya pak? H. Su’aib (S): Hmmm

Azhar (A): Berarti yang kena ini rt 03 sebelah mana ya? H. Su’aib (S): Rt 03 situ

Azhar (A):deket muhammadiyah ya ? H. Su’aib (S): iya

H. Su’aib (S): ya?

Azhar (A): yang warga jadi korban, tp udah pindah, cuman tidak mencantumkan alamat yang lengkap gitu pak. Jadi cuman bilang, ke reni, ke kedaung, sedangkan reni kedaung gag sepetak kecil gtu, gede. Jadi saya mau ke sananya, waduh ada berapa rt ini saya harus.. mungkin segitu aja pak saya mau nanya-nanya. Mungkin bapak bisa gag, dalam beberapa hari ke depan saya ke rumah bapak lagi untuk nanya-nanya. Ga apa-apa pak? H. Su’aib (S): Ya kadang-kadang saya, pergi-pergian.

Azhar (A): Kalo bapak emg setiap hari apa perginya? H. Su’aib (S): Ya saya si gag tentu, ya orang.... hehe kuli.

Azhar (A): Ya gpp, nanti kalo misalnya sempet, kalo gag ada bapak, ya gpp, saya bisa ke yang lain

H. Su’aib (S): Kalo saya mah apa adanya. Buat nambahin ya enggak, apa adanya aja. Bagi saya, emang waktu itu, waktu subuh, mau adzan si, tau air udah gede, udah, akhirnya sembahyang subuh udah siang, ketakutan.

Azhar (A): yang saya ngeri, sebelumnya ada rumah di bawah, udah hilang H. Su’aib (S): itu rumah di bawah ya, ada 3, pabrik tahu, pabrik tahu kan hanyut Azhar (A): makanya dulu kan saya pernah ke rumah warga juga, nanya-nanya kan? H. Su’aib (S): udah pernah ya?

Azhar (A): dulu sebelum jebol, waktu ke rumah temen, nanya-nanya rumah temen. Saya juga agak ngeri-ngeri ni ke bawah, bendungan, ngeri juga dalam hati.

H. Su’aib (S): kalo dulu. Kalo sekarang permanen banget dah Azhar (A): udah permanen, udah bagus.

H. Su’aib (S): kalo dulu, maap aja, kayak meja gini. Pas jalan di atas, di bawahnya, kolongnya air.

Azhar (A): nah di situ saya ngeri.

H. Su’aib (S): ya begitu, kalo air gede, ya kita lewat, lewat aja dulu. Azhar (A): Cuman kena airnya doang sedikit. Ada tersapu sedikit.

Azhar (A): Mahasiswa uin, pak. Saya mau ada penelitian Situ Gintung. Saya tadi mau ketemu pak iqin, cuman saya ketok berapa kali..

H. Su’aib (S): Mas iqin ini? Kenal ama mas iqin?

Azhar (A): Gag, saya disaranin ama pak rt. Coba ketemu pak iqin. Dia udah lama tinggal di Situ Gintung.

H. Su’aib (S): Ya, saya boleh juga si.

Azhar (A): saya udah ketok 10 kali. Tapi kayaknya orangnya lagi pergi H. Su’aib (S): Lagi pergi.

Azhar (A): malam mungkin ada ya pak ya? H. Su’aib (S): ada.

Azhar (A): yaudah itu aja, makasih banyak nie bapak. H. Su’aib (S): sama-sama.

Azhar (A): udah ganggu begini.

Interviewer Interview

Identitas Informan:

Nama : Bongas

Usia : 39 tahun

Alamat : Kp. Gintung RT 01 RW 08

Pekerjaan : Buka Usaha

Lokasi Wawancara : Kediaman Rumah Bapak Bongas

Waktu Wawancara : 1. 8 April 2011

VERBATIM INFERENCE PERSONAL

JOURNAL

Azhar (A): Begini, pak. Saya dari mahasiswa UIN. Mau penelitian mengenai Situ Gintung untuk skripsi saya.

Bapak Bongas (B): Iya.

Azhar (A): saya mau menanyakan beberapa hal mengenai Situ Gintung. Bapak Bongas (B): oh iya, silahkan.

Azhar (A): bapak udah lama tinggal di sini ya pak? Bapak Bongas (B): iya, udah lama.

Azhar (A): saya sempet denger dari pak iqin, katanya waktu jebol ada penampakan. Bapak Bongas (B): saya sendiri yang tinggal di sini, saya begadang semaleman, sehari semalem, pas mau jebol aja, gag pernah saya lihat apa-apa. Biasa2 aja. Kecuali kalo ad aorang “oh.. putih.”

Azhar (A): halusinasi aja ya pak.

Bapak Bongas (B): saya begadang ampe jebol, saya. Gag ada apa2. Cuma kata2 orang aja yang bisa bisa, cuman pengen ngerame-ramein ada penampakan lah, ini lah, itu lah. Azhar (A): haha, makanya saya juga mau klarifikasi lagi.

Bapak Bongas (B): ini semua karena bencana. Bencana siapa yang mau tahu? Gag ada yang tahu kan

Bapak Bongas

menceritakan secara singkat apa yang saya tanya, langsung ke sasaran, tidak keluar ke mana-mana.

Azhar (A): Iya, bapak kira-kira bisa gag kalo misalnya beberapa waktu kemudian saya wawancara lagi?

Bapak Bongas (B): Ya, boleh. Boleh-boleh aja. Azhar (A): Bapak di sini terus ya?

Bapak Bongas (B): Iya, saya jualan di sini.

Azhar (A): td saya juga udah ketemu istrinya, katanya lg tidur, waktu tadi, jam berapa. Yaudah pak itu aja.

Bapak Bongas (B): ya banyak anak-anak mahasiswa uin yang bikin skripsi datengnya kemari. Dari bandung, dari mana, datengnya ke saya, akan saya jelasin apa adanya. Azhar (A): Yaudah deh pak. Makasih banyak ni, pak.

Bapak Bongas (B): sama2... Azhar (A): Assalamualaikum, pak. Bapak Boas (B): Waalaikum salam.

2. 15 April 2011

VERBATIM INFERENCE PERSONAL

JOURNAL

Azhar (A): pak

Bapak Bongas (B): apa lagi?

Azhar (A): saya mau nanya-nanya sedikit lagi, pak Bapak Bongas (B): nanya apa lagi?

Azhar (A): boleh kan pak? Bapak Bongas (B): gag

Azhar (A): hehehe. Kan emang skripsi saya tentang sosial. Kalo bapak itu setiap harinya ketemu siapa aja si pak kalo di tetangga.

Bapak Bongas

menceritakan secara singkat apa yang saya tanya, langsung ke sasaran, tidak keluar ke mana-mana.

Bapak Bongas (B): kalo di mana?

Azhar (A): kalo bapak ketemu tetangga itu setiap harinya ketemu siapa aja? Bapak Bongas (B): ya ketemunya orang ya ketemu. Dateng kemari.

Azhar (A): Oh yang dateng kemari aja.

Bapak Bongas (B): oh iya, saya gag ke tetangga. Malah tetangga kemari. Azhar (A): oh, biasanya apa si pak yang dibicarakan?

Bapak Bongas (B): ya apa yang dibicarakan, banyak macem2. Azhar (A): kegiatan biasa aja, sehari-hari.

Bapak Bongas (B): ya iya. Kegiatan sehari-hari, pendapatan dagang, kalo ada dagang yang diomongin, gag ada masalah2 lain.

Azhar (A): terus kalo misalnya ada kegiatan gotong royong atau apa, semua warga ikut semua?

Bapak Bongas (B): ikut.

Azhar (A): terakhir gotong royong kapan ya pak? Kerja bakti apa gitu?

Bapak Bongas (B): kerja bakti, kemarin kita ngadain kerja bakti. Gotong royongnya jarang.

Azhar (A): yaudah segitu aja, pak. Bapak Bongas (B): oh iya.

Interviewer Interview

Alamat : Perumahan PU Kelapa Dua Kabupaten Tangerang Selatan

Pekerjaan : Bagian Kessos Pemda Tangerang Selatan

Lokasi Wawancara : Kantor Pemerintah Daerah Tangerang Selatan

Waktu Wawancara : 28 Juni 2011

VERBATIM INFERENCE PERSONAL

JOURNAL

Azhar (A): kira-kira kan ada kiat langsung dari pemerintah tangerang selatan untuk memperbaiki tanggul itu, kata masyarakat kan ada yang rusak.

Bapak Lamro (L): ini kamu tahunya dari mana, kepada yang terhormat bagian kessos pemerintah daerah.. kok tahu?

Azhar (A): iya saya tahu dari ams tommy di warga sekitar situ. Kalo misalnya bantuan dana itu kira2 disalurkannya seperti apa? Dalam bentuk apa?

Bapak Lamro (L): yg mau anda tanyakan dalam skripsimu itu apa? Azhar (A): peran pemerintah daerah tangerang selatan ketika itu.

Bapak Lamro (L): mengayomi, melindungi, membantu, banyak perannya. Azhar (A): ketika bantuan itu sudah disalurkan semua?

Bapak Lamro (L): sudah. Sudah disalurin. Azhar (A): kepada korban semuanya?

Bapak Lamro (L): jangankan korban, yg gag korban aja kebagian. Azhar (A): tapi kalo untuk masalah perbaikan itu, bagaimana tadi?

Bapak Lamro (L): sudah. Sebelum jebol sudah. Sudah ada perbaikan. Sudah ada peringatan.

Azhar (A): tapi di bawah tangga itu sebelum jebol, memang boleh dibangun pemukiman apa enggak?

rumah, 10 meter kiri kanan di jalan, lintasan rel kereta api. Banyak gak yang bangun? Azhar (A): banyak

Bapak Lamro (L): kalo nabrak, salah gag?

Azhar (A): ya gag juga salah, salahnya dari warga, kan ada peraturan.

Bapak Lamro (L): sebaliknya gitu, situ gintung adalah situ yang di atas permukaan tanah. Sekarang jangankan bertempat tinggal di situ, main sekitar situ aja, khawatir gag?

Azhar (A): khawatir.

Bapak Lamro (L): apalagi bertempat tinggal. Sekarang yang anda mau tanyakan itu untuk bahan skripsi itu apa?

Azhar (A): saya udah nanya kan, bantuan pemerintah, sama perbaikan tanggul itu. Segitu doing.

Bapak Lamro (L): jadi pemerintah, pemerintah daerah. Jadi gini, dek. Biar adek tahu sejarahnya. Sejarahnya situ gintung itu, kita pemerintah kota tangerang selatan baru dibentuk, tahun 2008. Pemerintah kota tangsel baru dibentuk bulan januari 2008. Tadinya apa?

Azhar (A): tangerang pusat.

Bapak Lamro (L): kabupaten tangerang. Terus dimekarin, tapi dalam skripsi kamu, harus dijelaskan kronologisnya dulu. Kronologis ceritanya, kabupaten tangerang dimekarkan menjadi dua. Satu kota tangerang selatan, yang terbentuk berdasarkan undang undang nomor 51 tahun 2008. Itu di bulan januari 2008. Terbentuknya kota tangerang selatan. Azhar (A): tapi bukannya tragedy itu terjadi tahun 2009, pak?

Bapak Lamron (L): ah salah kali kamu. Kamu yang salah apa bapak yang salah. Azhar (A): ya nanti saya cek lagi, pak. Jadi 3 bulan baru.

Azhar (A): 3 bulan baru.

Bapak Lamro (L): baru 3 bulan, kebol situ gintung. Gimana nanganinnya itu?

Azhar (A): kalo jadi saya, juga bingung. Memang kabupaten tangerang yang sudah memperbaiki.

itu baru terbentuk, sudah terjadi musibah nasional. Akibat situ gintung itu berakibat ekonomi masyarakat.

Interviewer Interview

Identitas Informan:

Nama : Nana

Usia : 51 tahun

Alamat : Kp. Gintung RT 04 RW 08 Cirendeu Ciputat Timur

Pekerjaan : Ketua RT 04/08 dan Keamanan

Lokasi Wawancara : Kediaman Rumah Bapak Nana

Waktu Wawancara : 28 April 2011

VERBATIM INFERENCE PERSONAL

JOURNAL

Bapak Nana (N): kuli2 bangunan, gitu ya. Ada si beberapa orang jadi karyawan. Azhar (A): bapak kira2 punya data penduduk yang rt 04 gag pak?

Bapak Nana (N): gag ada datanya mah. Buat apaan?

Azhar (A): buat di sini kan, di bab 3 ada gambaran penduduknya, penduduk situ gintungnya, kan saya udah ke rt 1, 2, ama 3. Rt 1 saya udah dapet penduduknya, rt 2, 3 saya belum. Kalo 3 kan emang ketua rt-nya baru, si ibu yok. Jadinya dia masih mencari data2 juga, belum diperbarui lagi. Mungkin rt 3 saya bisa dapet lagi.

Bapak Nana (N): nama2 orangnya? Azhar (A): iya nama2 orangnya, pak.

Bapak Nana (N): susah mas kalo di sini. Di sini kebanyakan pengontrak. Pribuminya yang punya kk, gag banyak. Di sini kebanyakan pengontrak daripada warga.

Azhar (A): tapi kalo misalnya sedikit juga data yang gag lengkap juga ga apa2. Bapak Nana (N): gag perlu data warga kali, data warga gag perlu lah.

Dokumen terkait