• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK FISIK WILAYAH DAN AKTIFITAS MASYARAKAT DI DALAM KAMPUNG WISATA

4.1. Gambaran Umum Wilayah dan Masyarakat Kampung Maspati

Kampung Lawas Maspati berada pada Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan, Surabaya. Pada Kecamatan Bubutan terdapat lima kelurahan lainnya yaitu Kelurahan Tembok Dukuh, Bubutan, Alon-alon Contong, Gundih dan Jepara.

Menurut data kependudukan pada Kecamatan Bubutan Dalam Angka Tahun 2015, penduduk pada Kelurahan bubutan didominasi oleh usia muda.

Akumulasi jumlah penduduk pada usia dibawah 25 tahun jauh lebih tinggi dibandingkan penduduk dengan usia diatasnya. Lebih lanjutnya jumlah penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kecamatan Bubutan Tahun 2015 (Sumber: Kecamatan Buutan dalam Angka).

Sedangkan berdasarkan kondisi sosial masyarakat, pada Kecamatan Bubutan terdapat total 33.072 kepala keluarga yang tidak memiliki pekerjaan (Kecamatan Bubutan dalam Angka, 2015), dimana jumlah kepala keluarga yang tidak memiliki pekerjaan terendah berada pada Kelurahan Bubutan dengan total 1.333 jiwa. Menurut tahapan keluarga sejahtera pada tahun 2015, terdapat 870 keluarga pada Kecamatan Bubutan yang tergolong dalam keluarga pra-sejahtera

Grafik 4.1. Jumlah Penduduk Kecamatan Bubutan 2015 Sumber : Kecamatan Bubutan Dalam Angka Tahun 2015

64

(Tabel 4. 4 Jumlah Keluarga Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera pada Kecamatan Bubutan.). Keluarga pra-sejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal seperti pengajaran, agama, sandang, pangan, papan, dan kesehatan. Pada Kelurahan bubutan jumlah keluarga yang tergolong dalam Keluarga Sejahtera I merupakan yang tertinggi, dimana dalam kategori ini keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, namun belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologis keluarga seperti pendidikan, interaksi dalam keluarga, dan interaksi dengan lingkungan.

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Kecamatan Bubutan menurut Tahapan Keluarga Sejahtera No Kelurahan Pra

KS

KS I KS II

KS III

KS III+

Jumlah 1 Tembok Dukuh 123 714 1968 1888 504 5197

2 Bubutan 170 1457 505 584 146 2662

3 Alon Alon Contong

114 421 626 309 134 1604

4 Gundih 225 2986 964 891 459 5525

5 Jepara 258 1776 2328 1211 673 6226

Dalam hal ini, studi kasus yang dipilih adalah Kampung Lawas Maspati yang berada di kecamatan Bubutan. Kampung Lawas Maspati ini berada pada RW 6 Kelurahan Bubutan, yang terdiri 351 kepala keluarga, dengan jumlah penduduk sebesar 1.110 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada pada RT 3 dengan total 314 jiwa, sedangkan RT 1 memiliki jumlah penduduk terendah yaitu hanya sebesar 146 jiwa. Jumlah penduduk Kampung Lawas Maspati berdasarkan masing-masing RT dapat dilihat pada Gambar 4.2

Sumber: Bubutan dalam Angka (2015)

Grafik 4.3. Jumlah Penduduk Kampung Maspati

Sumber : Demografi Kampung Maspati 2016

65 4.1.1. Sejarah Kampung Lawas Maspati

Kawasan Bubutan merupakan kawasan bersejarah di Kota Surabaya.

Terdapat beberapa peninggalan sejarah sejak zaman Keraton Mataram hingga zaman pendudukan Belanda pada kawasan ini. Salah satu peninggalan tersebut merupakan Kampung Maspati yang berada pada sisi barat Jl. Bubutan.

Menurut warga setempat, pada saat Zaman Keraton Mataram Kampung Maspati merupakan tempat tinggal Tumenggung dan Patih untuk urusan kerajaan.

Kampung Maspati juga merupakan tempat tinggal Mbah Buyut Suruh yang merupakan kakek dan Nenek Sawunggaling seorang tokoh pemimpin pada saat Zaman Keraton Mataram. Kedua tokoh tersebut menjadi panutan warga Maspati dikarenakan memiliki rasa kepedulian sosial yang tinggi. Untuk menghormati jasa beliau, makam kedua tokoh keraton ini pun berada pada Kampung Lawas Maspati.

Selain peninggalan keraton Mataram, di kampung Maspati ini juga terdapat beberapa bangunan arsitektur peninggalan masa kolonial. Diantaranya rumah 1907 yang dibangun pada tahun 1907, bangunan ini dijadikan markas tentara untuk menyusun strategi perang dalam 10 November pada zaman kolonial belanda. Juga masih banyak bangunan peninggalan kolonial lain dengan langgam arsitektur khas Hindia Belanda, Jengki, hingga ekletis (sumber:

http://www.kampunglawas.com/id).

4.1.2. Karakter Masyarakat

Host community merupakan elemen utama dalam konsep pariwisata yang berkelanjutan karena masyarakat memegang kontrol yang dominan terhadap aktivitas pariwisata (Swarbroke, 1999). Aktivitas pariwisata tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya peran serta aktif dari masyarakat setempat. Kegiatan pariwisata pada Kampung Lawas Maspati secara langsung dikelola oleh masyarakat setempat. Masyarakat Kampung Lawas Maspati memiliki tingkat keguyuban yang tinggi dimana salah satunya tercermin dari berbagai kegiatan kebersihan yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakathingga berhasil

66

memperoleh gelar juara pada program Green and Clean Kota Surabaya.

Masyarakat juga memiliki kesadaran untuk melestarikan kebudayaan pada kampung seperti “parikan” atau pantun khas Surabaya, musik patrol, dan permainan tradisional yang saat ini sudah jarang ditemui pada perkampungan lainnya di Surabaya. Menurut jenis pekerjaan, berdasarkan data yang diperoleh dari Ketua RW 6, sebagian besar penduduk bekerja sebagai wirausaha, sedangkan lainnya bekerja sebagai pegawai.

Terdapat beberapa kelompok masyarakat yang aktif dalam menggerakkan kegiatan-kegiatan pada kampung seperti kegiatan kebersihan kampung, maupun kegiatan pariwisata seperti menyambut tamu wisatawan. Kelompok tersebut diantaranya adalah kelompok ibu-ibu PKK, tim pariwisata RT dan RW, serta kelompok karang taruna.

Grafik 4.4. Pekerjaan Penduduk Maspati Sumber : Demografi Kampung Maspati 2016

Grafik 4.5. Struktur Organisasi Warga Maspati

Sumber : Demografi Kampung Maspati 2016

67 Berikut ini merupakan deskripsi peran masing-masing kelompok tersebut pada Kampung Lawas Maspati :

1. Kelompok PKK : kelompok Pembina Kesejahteraan Keluarga merupakan kelompok ibu-ibu rumah tangga yang ada pada setiap RT dan RW.

Kelompok ini memiliki kegiatan rutin seperti pengajian, dan arisan.

Kelompok PKK pada masing-masing RT menjadi penggerak setiap kegiatan pariwisata pada kampung, seperti melakukan persiapan penyambutan tamu dan membuat produk-produk lokal untuk dapat dijual ke tamu wisatawan.

2. Tim pariwisata RW dan RT : kelompok ini bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan pariwisata pada kampung. Seperti mengkondisikan kebersihan lingkungan kampung ketika ada kunjungan wisatawan, dan mengatur atraksi yang akan ditampilkan pada tamu seperti musik patrol/baju daur ulang.

3. Kelompok Karang Taruna : kelompok ini terlibat dalam atraksi musik patrol dan kegiatan kampung seperti Festifal Kampung Lawas Maspati.

4.2. Identifikasi Kondisi dan Karakteristik Fisik Lingkungan Kampung