• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA PEMIKIRAN

GAMBARAN UMUM USAHA

Profil Perusahaan

Winner perkasa Indonesia Unggul merupakan usaha yang bergerak dibidang pengolahan rumput laut, belimbing, dan jambu. Produk yang dihaasilkan seperti jus rumput laut, sirup rumput laut, jus belimbing, sirup belimbing, dan jus jambu. WPIU sudah berdiri sejak tahun 1996 hingga sekarang. Awalnya perusahaan ini bernama CV Pancoran Mas, tetapi sejak tahun 2007 berubah menjadi Winner

18

Perkasa Indoneisa Unggul. WPIU terletak di Sawangan Permai No 50, Sawangan baru, Depok, Jawa Barat.

Perusahaan ini didirikan oleh Ibu Maria Gigih Stiarti dan menggunakan modal sendiri namun pada tahun 1997 perusahaan menggunakan modal yang berasal daari perbankan. Total aset yang dimiliki adalah sebesar Rp400 000 000 dengan omset rata-rata Rp1 535 490 000 per tahun. Pada tahun 2010 perusahaan mendapatkan bantuan sebesar Rp800 000 000 dari Dinas Pemerintah Kota Depok dalam bentuk peralatan dan mesin produksi. WPIU juga bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia dengan menjadikan WPIU sebagai Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) dengan demikian WPIU tidak hanya berfokus pada bisnis tetapi bertanggung jawab juga terhadap peningkatan kualitas sumber daya maunsia (SDM) masyarakat sekitar. Peningkatan kualitas tersebut dilakukan melalui penyuluhan mengenai teknis pengolahan rumput laut dan melakukan pelatihan.

Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam pengolahan jus dan sirup rumput laut didapatkan dari petani mitra pemilik usaha yang berada di daerah Belitung Timur. Rumput laut yang dipasok oleh petani merupakan rumput laut kering dengan harga Rp100 000 per kilogram. Selama tahun 2015, pasokan rumput laut dari petani memenuhi kebutuhan perusahaan sehingga pemilik usaha tidak mencari pemasok baru untuk memenuhi permintaannya. Satu kali periode produksi pemilik mampu memproduksi 30 kilogram rumput laut basah.

Bahan baku pendukung yang digunakan dalam pengolahan jus dan sirup sama yaitu gula, perisa, carboxy methyl cellulose (CMC), asam sitrat, dan natrium benzoat. Perbedaan diantara keduanya dalam penggunaan bahan baku pendukung tersebut adalah takaran atau proporsi pada setiap bahannya.

Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang digunakan dalam pengolahan rumput laut juga digunakan untuk pengolahan lainnya seperti olahan belimbing, jambu, dan wortel yaitu sebanyak empat orang yang keseluruhannya merupakan tenaga kerja luar keluarga. Tenaga kerja tersebut digunakan untuk mengolah jus dan sirup dengan waktu bekerja yang diterapkan oleh pemilik kepada tenaga kerja adalah delapan jam per hari. Tenaga kerja dapat memproduksi dalam satu bulan rata-rata 25 kali produksi atau 25 hari kerja. Upah yang diberikan pemilik kepada tenaga kerja berbeda-beda per bulannya. Satu tenaga kerja mendapatkan upah sebesar Rp1 050 000 per bulan, dua tenaga kerja sebesar Rp900 000 per bulan, dan satu tenaga kerja lainnya sebesar Rp1 200 000 per bulan. Perbedaan bersarnya upah dipengaruhi oleh perbadaan pembagian kerja dan loyalitas tenaga kerja.

19 Peralatan Produksi dan Proses Produksi

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum memproduksi jus maupun sirup yaitu peralatan dan bahan baku. Peralatan yang digunakan dalam memproduksi jus sama dengan peralatan yang digunakan dalam memproduksi sirup. Peralatan tersebut digunakan juga dalam proses produksi olahan lainnya seperti jus belimbing, sirup belimbing, jus wortel, dan jus jambu. Adapun peralatan yang digunakan untuk memproduksi keduanya dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Inventarisasi peralatan produksi jus dan sirup

Alat Jumlah (Unit) Harga Satuan (Rp) Total Harga (Rp)

Ember 3 45 000 135 000 Talenan 1 20 000 20 000 Pisau 1 25 000 25 000 Timbangan 1 200 000 200 000 Saringan kasar 1 20 000 20 000 Panci 3 60 000 180 000 Gentong 2 400 000 800 000 Kompor 1 450 000 450 000 Tabung gas 3 90 000 270 000 Spatula kayu 2 50 000 100 000 Kontainer 6 450 000 2 700 000 Blender 2 450 000 900 000 Saringan halus 3 5 000 15 000 Total 5 840 000

Sumber : Winner Perkasa Indonesia Unggul, Depok (2015)

Tabel 6 menunjukkan bahwa terdapat 12 peralatan yang digunakan untuk memproses produksi jus maupun sirup. Tiga ember digunakan untuk wadah rumput yang sudah disortir dan perendaman rumput laut baik rendaman setelah penyortiran maupun setelah rumput laut dipotong. Talenan dibutuhkan untuk alas saat memotong rumput laut, sedangkan pisau digunakan untuk memotong rumput laut. Timbangan digunakan untuk menimbang rumput laut baik sebelum perendaman maupun saat melakukan penimbangan ulang setelah perendaman.

Blender digunakan untuk menghaluskan rumput laut yang telah direndam selama dua hari. Saringan kasar digunakan untuk menyaring rumput laut yang telah dihaluskan sebelum rumput laut dimasak. Tiga panci digunakan untuk memasak rumput laut yang telah dihaluskan dan disaring. Spatula kayu digunakan untuk mengaduk saat pemasakan. Kompor dan tabung gas berfungsi sebagai alat untuk memasak rumput laut. Gentong digunakan untuk merendam CMC yang berbentuk powder. Saringan halus digunakan untuk menyaring rumput laut yang telah dimasak. Kontainer digunakan sebagai wadah rumput laut setalah dimasak dan disaring sekaligus tempat untuk mendinginkan rumput laut sebelum pengemasan. Adapun total biaya peralatan produksi secara keseluruhan pada usaha milik Ibu Maria adalah sebesar Rp5 840 000, seluruh peralatan harus dipelihara dengan baik agar dapat digunakan dalam jangka panjang sehingga

20

menghemat biaya. Pemeliharaan peralatan produksi dilakukan dengan membersihkan semua peralatan yang telah digunakan.

Usaha pengolahan rumput laut Ibu Maria melakukan produksi rata-rata 10 kilogram rumput laut basah untuk dijadikan jus dan 20 kilogram untuk dijadikan sirup. Selain itu diperlukan juga bahan tambahan dalam memproduksi dua produk tersebut seperti gula, asam sitrat, natrium benzoat, air CMC, dan perisa. Bahan-bahan yang digunakan pada kedua produk tersebut sama, perbedaannya hanya pada takaran yang digunakan di setiap bahannya.

Rumput laut sebagai bahan utama disortir, dicuci, dan direndam. Pencucian dilakukan sebanyak tiga kali dengan jeda 20 menit perendaman pada setiap sekali pencucian. Kemudian rumput laut direndam selama 12 hingga 15 jam. Setelah itu rumput laut dipotong kecil-kecil lalu direndam kembali selama satu hari. Penimbangan ulang dilakukan setelah rumput laut direndam selama satu hari, penimbangan ini dilakukan untuk mengetahui berapa berat rumput laut yang akan diproduksi. Ketika sudah ditimbang, rumput laut dihaluskan hingga halus dan disaring menggunakan saringan kasar. Rumput laut yang sudah dihaluskan dan disaring kemudian dimasak dan memasukkan bahan-bahan tambahan lainnya. Rumput laut yang telah masak dimasukkan ke dalam kontainer untuk didiamkan agar suhunya turun sebelum dimasukkan ke dalam botol. Setelah suhunya turun, baik jus maupun sirup siap dimasukkan ke dalam botol serta dikemas dalam kardus dan jus atau sirup rumput laut siap disajikan dan didistribusikan.

Produksi jus maupun sirup menggunakan alat dan bahan serta proses produksi yang sama. Perbedaan diantara kedua produk tersebut adalah jumlah bahan yang digunakan dan waktu pemasakan. Berikut proses produksi jus dan sirup pada usaha milik Ibu Maria terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Alur proses produksi jus dan sirup Penyortiran dan penimbangan rumput laut Pencucian, pemotongan dan perendaman Penimbangan ulang Penghalusan menggunakan blender Pemasakan rumput laut Penirisan rumput laut

Pengemasan dalam botol dan kardus

21

Dokumen terkait