• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DATA

5.2 Gambaran Variabel

5.2.1 Kualitas Pendidikan dari Segi Fisik dan Non Fisik (variabel X)

Kualitas Fisik (Sarana, Prasarana Kampus)

TABEL 12

Kondisi Ruangan Kelas

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Baik - -

2 Baik 12 16,43

3 Kurang Baik 47 64,38

4 Tidak Baik 14 19,17

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat disimpulkan mayoritas responden menjawab bahwa kualitas fisik yaitu sarana dan prasarana kampus dalam hal ini adalah kondisi ruangan kelas kurang baik dengan jumlah responden 47 mahasiswa (64,38%), kemudian 14 orang (19,17%) yang menyatakan kondisi ruangan kelas tidak baik, selanjutnya 12 orang (16,43%) yang menjawab kondisi ruangan kelas baik sedangkan tidak ada responden yang menjawab ruangan kelas sangat baik.

Dengan demikian penjelasan pada tabel diatas menyatakan bahwa kualitas fisik dalam hal ini adalah kondisi ruangan kelas kurang baik dari mayoritas

responden. Hal tersebut dapat dikuatkan oleh hasil wawancara peneliti dengan responden. Responden menyatakan bahwa ruangan kelas kurang baik dikarenakan jumlah mahasiswa yang banyak tidak di dukung dengan ketersediaan ruangan kelas sehingga harus dibagi dua kelas dan menentukan jadwal perkuliahan. Kemudian perangkat pendukung seperti kipas angin, kursi juga kurang memenuhi dalam menunjang kegiatan belajar.

TABEL 13

Ketersediaan Proyektor, Spidol, Penghapus, Whiteboard

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Baik - -

2 Baik 31 42,46

3 Kurang Baik 36 49,31

4 Tidak Baik 6 8,21

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan ketersediaan proyektor, spidol, penghapus dan whiteboard kurang baik yang terdiri dari 36 responden (49,31%). Kemudian 31 responden (42,46%) menyatakan baik. Selanjutnya 6 responden (8,21%) menyatakan tidak baik. Sedangkan tidak ada responden yang menyatakan sangat

Hal tersebut juga didukung dengan wawancara peneliti dengan responden. Responden menjelaskan bahwa ketersediaan proyektor yang masih terbatas sehingga pemakaiannya dalam perkuliahan juga terbatas, dan juga ketersediaan spidol dan juga penghapus di kelas juga sangat sedikit.

TABEL 14

Jaringan Internet

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Baik 3 4,10

2 Baik 31 42,46

3 Kurang Baik 34 46,57

4 Tidak Baik 5 6,84

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat di uraikan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa jaringan internet kurang baik sebanyak 34 responden (46,57%), diikuti dengan 31 responden (42,46%) menyatakan jaringan internet pada kondisi baik. Kemudian 5 responden (6,84%) menyatakan tidak baik, sedangkan 3 responden (4,10%) menyatakan sangat baik.

Berdasarkan wawancara yang didapat dari responden kondisi jaringan internet sudah hampir mendekati baik, akan tetapi jaringan internet di kampus tidah selalu ada dan tidak semua lokasi mampu di akses oleh responden.

TABEL 15

Parkiran Kenderaan dan keamanan kampus

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat baik 1 1,36

2 Baik 22 30,13

3 Kurang Baik 42 57,53

4 Tidak Baik 8 10,95

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat dijelaskan bahwa kondisi parkiran kenderaan dan tingkat keamanannya mayoritas responden menjawab kurang baik yang terdiri dari 42 responden (57,53%). Kemudian 22 responden (30,13%) menjawab baik, selanjutnya 8 responden (10,95%) menjawab tidak baik, sedangkan hanya 1 responden (1,36%) yang menyatakan sangat baik.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan kondisi parkiran dan kamanannya kurang baik. Hal ini diperkuat dengan wawancara responden yang menyatakan kondisi parkiran yang kurang tertata dengan baik

karena area parker yang sempit, jalan yang becek sedangkan keamananya juga kurang karena masih ada sepeda motor mahasiswa yang hilang dan juga pencurian helm dan kaca spion mobil.

TABEL 16

Kondisi Kamar Mandi

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Baik - -

2 Baik 6 8,21

3 Kurang Baik 28 38,35

4 Tidak Baik 39 53,42

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat di jelaskan bahwa kondisi kamar mandi kampus 39 responden (53,42%) mengatakan tidak baik, kemudian 28 responden (38,35%) menyatakan kurang baik, selanjutnya 6 responden (8,21%) menyatakan baik sedangkan tidak ada responden menyatakan sangat baik.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan kondisi kamar mandi kampus baik pada kamar mandi pria dan juga wanita tidak baik. Hal ini juga didukung oleh wawancara responden yang menyatakan kondisi kamar

mandi yang tidak bersih, saluran air yang tumpat, bak mini yang airnya kotor, keran air yang tidak berfungsi dan juga pintu kamar mandi yang rusak.

TABEL 17

Tanggapan Responden Mengenai Peningkatan Kualitas Fisik setelah Kenaikan Uang Kuliah pada Tahun Ajaran 2010-1011

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Meningkat - -

2 Meningkat 1 1,36

3 Kurang Meningkat 32 43,83

4 Tidak Meningkat 40 54,79

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat di jabarkan bahwa sebanyak 40 responden (54,79%) menyatakan tidak meningkat dalam peningkatan kualitas pendidikan secara fisik setelah kenaikan uang kuliah pada tahun ajaran 2010-2011, kemudian 32 responden (43,83%) menyatakan kurang meningkat, selanjutnya hanya 1 responden (1,36%) yang menyatakan meningkat sedangkan tidak ada responden yang menyatakan sangat meningkat.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak meningkat dalam hal peningkatan kualitas fisik di kampus fakultas ilmu sosial dan

ilmu politik universitas sumatera utara setelah kenaikan uang kuliah pada tahun ajaran 2010-2011. Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara responden yang menyatakan kenaikan uang kuliah tidak diperuntukkan bagi kualitas fisik di kampus fisip usu akan tetapi di kampus diluar fisip. Hanya sangat sedikit yang bisa di rasakan responden dalam hasil kenaikan uang kuliah dari segi fisik di kampus fisip usu.

Kualitas Non Fisik

TABEL 18

Jumlah Indeks Prestasi Komulatif (IPK)

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 ≥ 3,5 9 12,32

2 ≥ 3,5 – 3, 49 36 49,31

3 ≤ 2,5 – 2, 99 15 20,54

4 ≤ 2,4 13 17,80

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah indeks prestasi komulatif (IPK) mahasiswa stambuk 2010, 36 responden (49,31%) memiliki indeks prestasi komulatif ≥ 3,5 - 3,49. Kemudian 15 responden (20,54%) memiliki indeks prestasi komulatif ≤ 2,5 – 2,99. Selanjutnya 9 (12,32%) responden memiliki indeks prestasi komulatif ≥ 3,5 dan terakhir 13 orang responden (17,80%) memiliki indeks prestasi akademik ≤ 2,4.

Dapat disimpulakan bahwa mayoritas responden memiliki indeks prestasi komulatif (IPK) ≥ 3,5 – 3, 49 yang berjumlah 36 responden (49,31%).

TABEL 19

Tingkat Kepuasan dalam Indeks Prestasi Komulatif (IPK) Sekarang

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Memuaskan 3 4,10

2 Memuaskan 26 35,61

3 Kurang Memuaskan 31 42,46

4 Tidak Memuaskan 13 17,80

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan dari tabel diatas dapat diuraikan bahwa kepuasan responden terhadap indeks prestasi komulatif sekarang, yaitu ada 31 responden (42,46%) yang menyatakan kurang memuaskan indeks prestasi komulatifnya sekarang, kemudian 26 responden (35,61%) yang menyatakan memuaskan, selanjutnya 13 responden (17,80%) yang menyatakan tidak memuaskan dan yang terakhir 3 responden (4,10%) yang menyatakan sangat memuaskan.

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari responden menyatakan kurang memuaskan terhadap jumlah indeks prestasi komulatifnya sekarang, yaitu berjumlah 31 responden (42,46%). Dalam hal ini responden termotivasi dalam upaya peningkatan indeks prestasi komulatif supaya lebih meningkat.

TABEL 20

Dosen Perguruan Tinggi Harus minimal Strata dua (S2) dalam

UU RI Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Mengetahui 6 8,21

2 Mengetahui 48 65,75

3 Kurang Mengetahui 12 16,43

4 Tidak Mengetahui 7 9,58

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan bahwa 48 responden (65,75%) menyatakan mengetahui dosen perguruan tinggi harus minimal memiliki jenjang pendidikan strata dua (S2) yang diatur dalam UU RI tahun 2005 tentang guru dan dosen, kemudian 12 responden (16,43%) menyatakan kurang mengetahui, selanjutnya 7 responden (9,58%) menyatakan tidak mengetahui dan 6 responden (8,21%) menyatakan sangat mengetahui.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas dari responden mengetahui bahwa ketentuan wajib dosen perguruan tinggi harus memiliki kualifikasi dosen minimal strata dua (S2) yang tertuang pada undang-undang republik Indonesia tahun 2005 tentang guru dan juga dosen.

TABEL 21

Pemenuhan Dosen minimal Strata Dua (S2) dalam Setiap Perkuliahan

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Memenuhi 2 2,73

2 Memenuhi 35 47,94

3 Kurang Memenuhi 30 41,09

4 Tidak Memenuhi 6 8,21

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan bahwa 35 responden (47,94%) menyatakan memenuhi terhadap pemenuhan dosen perguruan tinggi minimal strata dua (S2) dalam setiap perkuliahan di kampus, kemudian 30 responden (41,09%) menyatakan kurang memenuhi, selanjutnya 6 responden (8,21%) menyatakan tidak memenuhi,dan terakhir 2 responden (2,73%) menyatakan sangat memenuhi.

Dapat di tarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa dosen dalam setiap mata perkuliahan sudah sangat memenuhi dalam klasifikasi minimal strata dua (S2) terdiri dari 35 responden (47,94%), sedangkan selebihnya di bantu dengan staff pengajar yang memiliki jenjang pendidikan strata satu (S1) dan juga masih dalam melaksanakan perkuliahan strata dua (S2).

TABEL 22

Kesesuaian Dosen dalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Sesuai dengan SAP - -

2 Sesuai dengan SAP 39 53,42

3 Kurang Sesuai dengan SAP 32 43,83

4 Tidak Sesuai dengan SAP 2 2,73

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan bahwa 39 responden (53,42%) menyatakan dosen dalam satuan acara perkuliahan sudah sesuai dengan SAP, kemudian 32 responden (43,83%) menyatakan kurang sesuai dengan SAP, selanjutnya 2 responden (2,73%) menyatakan tidak sesuai dengan SAP sedangkan tidak ada responden yang menyatakan sangat sesuai dengan SAP.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan dosen sudah sesuai dengan satuan acara perkuliahan dengan jumlah 39 responden (53,42%).

TABEL 23

Tanggapan Responden Mengenai Sistem Pengajaran Dosen

dalam Proses Belajar dan Mengajar

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Baik - -

2 Baik 52 71,23

3 Kurang Baik 19 26,02

4 Tidak Baik 2 2,73

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan dari tabel diatas dapat diuraikan bahwa 52 responden (71,23%) menyatakan baik mengenai sistem pengajaran dosen dalam proses belajar dan mengajar, kemudian 19 responden (26,02%) yang menyatakan kurang baik, selanjutnya 2 responden (2,73%) yang menyatakan tidak baik, sedangkan tidak ada responden yang menyatakan sangat baik.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menjawab baik dalam sistem pengajaran dosen pada setiap mata perkuliahan, responden memahami dengan baik materi yang disampaikan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan, dengan pola yang tidak membuat jenuh mahasiswa dan juga tugas-tugas yang sesuai dengan tahapan proses materi kuliah.

TABEL 24

Tanggapan Responden Terhadap Pemenuhan Dosen Mengunakan Sistem Pengajaran Berbasis Teknologi

NO Jawaban Jumlah ( orang) Persentase (%)

1 Sangat Memenuhi - -

2 Memenuhi 26 35,61

3 Kurang Memenuhi 43 58,90

4 Tidak Memenuhi 4 5,47

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan dari tabel diatas dapat diuraikan bahwa 43 responden (58,90%) menyatakan kurang memenuhi pemenuhan dosen menggunakan sistem pengajaran berbasis teknologi, kemudian 26 responden (35,61%) menyatakan memenuhi, selanjutnya 4 responden (5,47%) yang menyatakan kurang memenuhi sedangkan tidak ada responden yang menyatakan sangat memenuhi.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas dosen kurang memenuhi sistem pengajaran berbasis teknologi. Berdasarkan wawancara yang di dapat dari responden sebagian dosen kurang begitu tertarik dengan menggunakan teknologi untuk mengajar, di samping itu ketersediaan perangkat pendukung juga sangat terbatas.

TABEL 25

Tanggapan Responden Terhadap Dukungan Dosen Menggunakan Sistem Pengajaran Berbasis Teknologi

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Mendukung 34 46,57

2 Mendukung 37 50,68

3 Kurang Mendukung 1 1,36

4 Tidak Mendukung 1 1,36

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan dari tabel diatas dapat diuraikan bahwa 37 (50,68%) responden menyatakan mendukung terhadap dosen menggunakan sistem pengajaran berbasis teknologi, kemudian 34 (46,57%) responden menyatakan sangat mendukung, selanjutnya 1 (1,36%) responden menyatakan kurang mendukung begitu juga 1 responden menyatakan tidak mendukung (1,36%)

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan dukungan dosen menggunakan sistem pengajaran berbasis teknologi dalam setiap proses belajar dan mengajar. Hal ini diperkuat kembali dengan wawancara kepada responden yang menyatakan teknologi pendidikan yang ada lebih memudahkan responden untuk mengrti dan memahami materi dosen yang bersangkutan,

sedangkan kekhawatirannya adalah jika perangkat pendukung di perbanyak akan menyebabkan uang kuliah juga naik.

TABEL 26

Tanggapan Responden Terhadap Materi Perkuliahan Yang Diberikan Dosen

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Mengerti - -

2 Mengerti 52 71,23

3 Kurang Mengerti 21 28,76

4 Tidak Mengerti - -

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan dari tabel diatas dapat diuraikan bahwa sebanyak 52 (71,23%) responden menyatakan mengerti terhadap materi perkuliahan yang diberikan dosen, kemudian 21 responden (28,76%) menyatakan kurang mengerti, sedangkan tidak ada responden yang menyatakan tidak mengerti dan sangat mengerti.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas dari responden menyatakan mengerti terhadap materi yang di berikan dosen mata kuliah, hal ini juga didorong dengan sistem pengajaran dosen yang menerapkan sistem pengajaran yang tidak monoton dan terbangun pola interaksi dua arah.

TABEL 27

Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Administrasi di Departemen

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Baik 4 5,47

2 Baik 40 54,79

3 Kurang Baik 26 35,61

4 Tidak Baik 3 4,10

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan bahwa responden yang menyatakan baik berjumlah 40 responden (54,79%) terhadap pelayanan administrasi di departemen masing-masing, kemudian 26 responden (35,61%) menyatakan kurang baik, selanjutnya 4 responden (5,47%) yang menyatakan sangat baik, sedangkan hanya 3 responden (4,10%) yang menyatakan tidak baik.

Dapat disimulkan bahwa mayoritas responden menyatakan pelayanan administrasi di departemen masing-masing sudah baik, berdasarkan wawancara dengan responden adapun kekurangannya pelayanan tersebut proses yang dikerjakan bagian pelayanan adminstrasi relatif lama dan berbelit-belit.

TABEL 28

Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan Non Fisik Setelah Kenaikan Uang Kuliah Pada Tahun Ajaran 2010-2011

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Meningkat - -

2 Meningkat 9 12,32

3 Kurang meningkat 44 60,27

4 Tidak Meningkat 20 27,39

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan dari tabel diatas dapat diuraikan bahwa 44 responden (60,27%) menyatakan kurang meningkat dari kualitas non fisik setelah kenaikan uang kuliah pada tahun ajaran 2010-1011, kemudian 20 responden (27,39%) menyatakan kurang meningkat, selanjutnya 9 responden (12,32%) yang menyatakan meningkat, sedangkan tidak ada responden yang menyatakan sangat meningkat.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang meningkat, hal ini juga diperkuat dengan wawancara dengan responden yang menyatakan kualitas pendidikan secara non fisik belum sepenuhnya dapat dirasa oleh responden apalagi jumlah kenaikan uang kuliah belum dapat sebanding

5.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Kebijakan Kenaikan Uang Kuliah Pada Tahun Ajran 2010-2011

TABEL 29

Tanggapan Responden Mengenai Kenaikan Uang Kuliah pada ajaran 2010-1011

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Mengetahui 15 20,54

2 Mengetahui 42 57,53

3 Kurang Mengetahui 9 12,32

4 Tidak Mengetahui 7 9,58

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan tabel diatas menerangkan bahwa mayoritas responden mengetahui bahwa telah terjadi kenaikan uang kuliah pada tahun ajaran 2010-2011 yang jumlah respondennya 42 orang (57,53%). Sementara responden yang sangat mengetahui berjumlah 15 orang (20,54%), Kemudian responden yang kurang mengetahui berjumlah 9 orang mahasiswa (12,32%) sedangkan responden yang tidak mengetahui berjumlah 7 orang mahasiswa (9,58%)

Kesimpulannya adalah mayoritas mahasiswa stambuk 2010 yang juga masuk dalam tahun ajaran 2010-2011 mengetahui telah terjadi kenaikan uang kuliah di universitas sumatera utara pada mahasiswa strata satu (S1).

TABEL 30

Sosialisasi Dari Pihak Universitas tentang Kenaikan Uang Kuliah Tahun ajaran 2010-2011

NO Jawaban Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 Sangat Mendapatkan Sosialisasi - -

2 Mendapatkan sosialisasi 7 9,58

3 Kurang Mendapatkan sosialisasi 14 19,17

4 Tidak Mendapatkan Sosialisasi

52 71,23

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan dari tabel diatas menerangkan bahwa mayoritas responden tidak mendapatkan sosialisasi terlebih dahulu dari pihak universitas tentang adanya kenaikan uang kuliah pada tahu ajaran 2010-1011 pada mahasiswa strata satu (S1) yang jumlah respondennya 52 mahasiswa (71,23%), Kemudian yang kurang mendapatkan sosialisasi dari pihak universitas berjumlah 14 mahasiswa (19,17%), kemudian yang mendapatkan sosialisasi berjumlah 7 mahasiswa (9,58%) sedangkan yang sangat mendapatkan sosialisasi tidak ada responden.

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden tidak mendapatkan sosialisasi dari pihak universitas bahwa akan terjadi kenaikan uang kuliah pada

tahun ajaran 2010-2011 dan yang mendapatkan sosialisasi hanya melalui hubungan kerabat yang ada bekerja di pihak universitas.

TABEL 31

Tanggapan Responden Atas Kenaikan Uang Kuliah

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju 7 9,58

3 Kurang Setuju 14 19,17

4 Tidak Setuju 52 71,23

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan bahwa 52 responden (71,23%) menyatakan bahwa tidak setuju atas kenaikan uang kuliah pada tahun ajaran 2010-2011, kemudian yang menyatakan kurang setuju berjumlah 14 responden (19,17%), selanjutnya 7 responden (9,58%) yang menyatakan setuju, sedangkan tidak ada responden yang menyatakan sangat setuju

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju atas kenaikan uang kuliah. Hal ini didukung dengan wawancara dengan responden, yang menyatakan kenaikan tersebut menambah beban orang tua mahasiswa, kemudian menutup akses orang yang tidak mampu akan tetapi sangat

ingin belajar akhirnya tidak bisa mengikuti perguruan tinggi atau berkuliah. Sedangkan yang setuju dengan kenaikan uang kuliah harus diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan di kampus dan upaya tersebut mampu cepat untuk di kerjakan.

TABEL 32

Tanggapan Responden Terhadap Alasan Rektor Menaikkan Uang Kuliah

NO Jawaban Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sangat Mengetahui 1 1,36

2 Mengetahui 10 13,69

3 Kurang Mengetahui 15 20,54

4 Tidak Mengetahui 47 64,38

Total 73 100

Sumber : Data Kuisioner 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan antara lain, 47 responden (64,38%) tidak mengetahui alasan rektorat menaikkan uang kuliah pada tahun ajaran 2010-2011, kemudian 15 responden (20,54%) menyatakan kurang mengetahui, selanjutnya 10 responden (13,69%) yang menyatakan mengetahui, sedangkan 1 responden (1,36%) yang menyatakan sangat mengetahui.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden tidak mengetahui alasan rektorat menaikkan uang kuliah, hal ini diperkuat dengan wawancara

dengan responden yang menyatakan tidak mengetahui karena tidak adanya sosialisasi sebelumnya tentang kenaikan uang kuliah tersebut adapun yang mengetahui hanya menilai alasan tersebut guna meningkatkan sarana dan prasarana universitas.

5.3 Analisis Kuantitatif

Berdasarkan data pengolahan kuisioner pada lampiran terlihat masing-masing nilai variabel sebagai berikut :

∑X = 2945 ∑Y = 530 ∑X² = 120759 ∑Y² = 4214 ∑XY = 21452 n = 73 y = a + bx (∑Y).(∑X²) – (∑X).( ∑XY) a = n (∑X²) – (∑X)² (530).(120759) – (2945).(21452) a = (73).(120759) – (2945)² 64002270 – 63176140 a = 8815407 – 8673025

826130 a = 142382 a = 5,80 Sedangkan, n.(∑XY) – (∑X).( ∑Y) b = n.( (∑X²) – (∑X)² 73.(21452) – (2945).(530) = 73.(120759) – (2945)² 1565996 – 1560850 = 8815407 – 8673025 5146 = 142382 b = 0,036 Jadi, y = a + bx 5,80 + 0,036x

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kualitas pendidikan mempunyai hubungan analisis regresi terhadap kebijakan kenaikan uang kuliah sebesar 5,80.

Untuk mengetahui hubungan kebijakan kenaikan uang kuliah dengan kualitas pendidikan di gunakan rumus :

rxy =

( )( )

( ) ( )

}{

( ) ( )

}

{

2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ rxy =

}

{

( ) ( )

}

{

2 2 530 4214) ) 73 ( ) 2945 ( ) 120759 ).( 73 ( ) 530 ).( 2945 ( ) 21452 ).( 73 ( − − − rxy =

} { }

{

8815407 8673025 307622 280900 1560850 -1565996 − − − rxy = (26722) (142382) 5146 rxy = 3804731804 5146 rxy = 61682,50 5146 rxy = 0,083

Untuk menggambarkan jenis hubungan digunakan ketentuan dari Guilford. Yaitu sebagai berikut :

1. +0,70 – ke atas : Hubungan positif yang kuat 2. +0,59 - +0,69 : Hubungan positif yang mantap 3. +0,30 - +0,49 : Hubungan positif yang sedang 4. +0,10 - +0,29 : Hubungan positif yang rendah 5. +0,01 - +0,09 : Hubungan positif yang tak berarti 6. 0,0 : Tak ada hubungan

Berdasarkan perhitungan koefisien Korelasi Product Moment, dapat diketahui

bahwa korelasi antara x dan y dengan n = 73, diperoleh nilai sebesar 0,083. Hal

ini menunjukkan hubungan positif yang tak berarti (+0,01 - +0,09) sesuai dengan

pendapat Guilford.

Selanjutnya dicari koefisien determinasi (coefficient of determination) untuk

melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat.

KP = (rxy)2 100%

KP = (0,083)2 100%

KP = (0,006889) 100%

Melalui hasil perhitungan diketahui bahwa nilai hitung KP = 0,68%. Hal ini

menunjukkan bahwa pengaruh kebijakan kenaikan uang kuliah terhadap kualitas

pendidikan di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumetera utara

5.4 Analisis Kebijakan Kenaikan Uang Kuliah Terhadap Kualitas

Dokumen terkait