• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Tindakan Ekonomi Berdasarkan Motif dan Prinsip EkonomiPrinsip Ekonomi

4) Garis Lintang dan Garis Bujur

Koordinat garis lintang dan garis bujur dapat digunakan untuk menentukan posisi suatu wilayah atau objek geografi pada peta skala kecil dan beberapa peta skala sedang. Pada peta skala sedang dan skala besar sering menggunakan sistem koordinat yang berbeda, antara lain koordinat grid atau sistem kisi (menggunakan kotak-kotak).

Untuk menentukan posisi suatu lokasi, pembuat peta menandai peta dengan kotak-kotak dengan membuat grid dari garis mendatar (horizontal) dan tegak (vertikal) atau sama dengan garis lintang dan bujur. Kotak-kotak tersebut ditandai dengan huruf dan angka atau menggunakan koordinat geografi. Biasanya angka berada pada sisi

Daftar Indeks Indonesia Kota A Abaling B2 39 Abang D1 46 Abasan C1 57 Abasiat D3 26 Abemare G5 62 Abiansemal C1 57

tegak, sementara itu sisi mendatar diisi huruf. Akan tetapi, sistem ini bersifat kurang bisa digunakan secara luas karena tidak ada standar huruf dan angka. Berbeda dengan garis lintang dan garis bujur yang telah diakui secara global.

b. Jenis Atlas

Atlas seperti juga peta, dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

1) Atlas semesta, yaitu atlas yang di dalamnya juga menyajikan informasi tentang keadaan alam jagat raya, seperti planet-planet dalam tata surya, rasi bintang, dan peta langit.

2) Atlas dunia, yaitu atlas yang menyajikan informasi tentang keadaan berbagai wilayah di dunia meliputi samudra, benua, laut, dan negara-negara di seluruh dunia.

3) Atlas regional, yaitu atlas yang menyajikan informasi kenampakan pada suatu daerah (region) atau kawasan tertentu, seperti fisiografi, sumber daya alam, politik, dan ekonomi.

4) Atlas nasional, yaitu atlas yang menyajikan informasi kenampakan geografi wilayah negara tertentu.

4. Globe

Bentuk Bumi seperti bola yang sangat besar pada kulit luarnya terdapat pulau yang kita huni. Bayangkan jika kamu berada jauh di atas Bumi dan dapat melihat Bumi bagaikan bola kecil yang terdiri atas samudra serta daratan. Bayangkan pula kamu dapat memutar-mutar bola tersebut dan menemukan daerah yang ingin kamu lihat. Tentu akan sangat mudah mencari letak suatu tempat yang sama sekali belum kamu kunjungi. Itulah salah satu kegunaan globe. Anaximander sebagai manusia yang menciptakan globe pertama kali tentunya telah menyadari betapa globe sangat dibutuhkan manusia.

Pada sebuah globe terdapat garis-garis koordinat yang berfungsi sebagai penunjuk lokasi, garis-garis ini juga terdapat pada peta. Garis-garis tersebut dikenal dengan berbagai istilah. Nah, perhatikan bagan berikut!

Karakteristik garis bujur:

1) Menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. 2) Membagi Bumi menjadi dua bagian yang sama

pada garis 0° dan 180°, menjadi Bujur Barat dan Bujur Timur.

3) Garis 180° Bujur Timur dan 180° Bujur Barat berimpit di Samudra Pasifik.

4) Garis bujur 0° dengan beberapa pembelokan disebut garis tanggal internasional yang digunakan sebagai awal pedoman pembagian waktu di dunia.

Sumber:Dokumen Penulis

Gambar 4.7Garis-garis koordinat dalam globe.

Karakteristik garis lintang:

1) Melingkari Bumi, dan membagi Bumi menjadi dua bagian yang sama pada garis ekuator atau lintang 0°.

2) Membagi Bumi menjadi lintang utara dan lintang selatan.

3) Garis lintang paling panjang adalah garis ekuator atau khatulistiwa, yaitu ± 40.000 km2.

180o

(Bujur barat dan bujur timur

berimpit) 0o garis bujur barat garis bujur timur 0o lintang selatan/ hemisfer selatan lintang utara/ hemisfer utara 66o30' 23o30' 66o30' 23o30' ekuator/ khatulistiwa garis artik garis balik utara

(tropic of cancer)

garis balik selatan

(tropic of capricorn)

garis antartika

Garis Bujur Garis Lintang

Khatu listiwa Kutub Selatan 40o 20o 60o80o100o 0o 20o 40o 90o 80o 60o 40o 20o 231/2o 0o Kutub Utara Garis Lintang Garis Bujur Greenwich 231/2o

Dari bentuk globe dan apa yang ada di dalam globe, mari kita temukan kegunaan globe.

a. Garis Lintang dan Garis Bujur Globe

1) Dari garis lintang dan garis bujur dapat kamu tentukan letak suatu daerah berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur.

Contoh:

Indonesia berada pada 6° LU–11° LS dan 95° BT–141° BT. 2) Garis bujur membantu membandingkan perbedaan daerah waktu

di Bumi.

Garis bujur berguna untuk menentukan waktu di permukaan Bumi. Setiap 15° garis bujur mempunyai selisih waktu 1 jam atau 60 menit. Untuk menentukan waktu berpedoman pada waktu Greenwich, GMT atau Greenwich Mean Time.

b. Globe sebagai Miniatur Bumi

Globe merupakan miniatur Bumi sehingga dengan globe dapat ditunjukkan bentuk Bumi yang sebenarnya. Globe memiliki banyak manfaat. Globe dapat digunakan sebagai alat untuk memperagakan kejadian-kejadian di Bumi, seperti rotasi Bumi, revolusi Bumi, gerhana bulan, dan gerhana Matahari.

5. Skala

Pernyataan skala pada sebuah peta dapat menggunakan berbagai cara, ada yang menggunakan skala angka (numerik), skala grafik maupun tulisan. a. Skala Angka atau Skala Numerik

Skala ini merupakan bentuk skala yang paling umum digunakan pada peta. Skala ini dinyatakan dalam perbandingan angka. Sebagai contoh skala 1:100.000. Skala 1:100.000 berarti tiap panjang pada peta menggambarkan jarak yang sesungguhnya 100.000 kali satu satuan panjang di peta. Apabila satuan panjang menggunakan cm berarti tiap jarak 1 cm pada peta menggambarkan 100.000 cm di lapangan. Untuk menentukan skala peta dengan perbandingan dapat dipakai rumus sebagai berikut.

Skala peta =

b. Skala Tulisan atau Skala Verbal

Skala ini dinyatakan dalam kalimat atau kata-kata. Dalam bahasa Inggris skala ini disebut juga skala inci dibanding mil (Inch Mile Scale). Sebagai contoh, skala dalam suatu peta dinyatakan dalam 1 inch to 5

miles. Ini berarti, jarak 1 inci di peta menggambarkan jarak sepanjang

5 mil di lapangan atau jarak sebenarnya. c. Skala Garis atau Skala Grafik

Skala ini dinyatakan dalam bentuk garis yang terbagi dalam beberapa bagian yang mempunyai ukuran sama panjang. Pada garis tersebut dicantumkan ukuran sebenarnya.

Contoh:

Dengan skala grafik tersebut berarti bahwa dua angka di peta = 1 km di lapangan. Jadi, antara 0–1, 1–2, 2–3, 3–4, masing-masing 1 cm maka artinya 1 cm pada peta = 500 meter di lapangan.

0 1 2 3

0 2 km