• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOLOGI STRUKTUR

Dalam dokumen BUKU Deskripsi (Halaman 67-80)

A. Struktur Bidang

Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang. Kedudukan awal struktur bidang (bidang perlapisan) pada umumnya membentuk kedudukan horizontal. Kedudukan ini dapat berubah menjadi miring jika mengalami deformasi atau pada kondisi tertentu, misalnya pada tepi cekungan atau pada lereng gunung api, kedudukan miringnya disebut initial dip. Di samping struktur perlapisan, struktur geologi lainnya yang membentuk struktur bidang adalah: bidang kekar, bidang sesar, bidang belahan, bidang foliasi dll.

Istilah-istilah struktur bidang :

Jurus (strike) : arah garis horisontal yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang bantu horisontal, dimana besarnya jurus / strike diukur dari arah utara.

Kemiringan (dip) : besarnya sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang miring yang bersangkutan dengan bidang horisontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus / strike.

Kemiringan semu : sudut kemiringan suatu bidang yang bersangkutan (apparent dip) dengan bidang horisontal dan pengukuran dengan arah tidak tegak lurus jurus.

Arah kemiringan : arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah (dip direction) miringnya bidang yang bersangkutan dan diukur dari arah utara.

 Notasi penulisan : Sistem Azimuth:  N X ° E / Y°

dimana :

X : jurus / strike, besarnya 0° - 360° Y : kemiringan / dip, besarnya 0°- 90°

Contoh : N 042° E / 78° (notasi ini menunjukkan struktur bidang yang diukur miring ke arah tenggara)

Sistem Kuadran :

( N / S) A° ( E / W) / B°C dimana :

B : dip, besarnya 0° - 90°

C : dip direction, menunjukkan arah kemiringan (dip)

Contoh: N 35° W / 30° SW atau S 35° E / 30° SW. (dalam sistem Azimuth:  N 145° E / 30°)

Besar Kemiringan (dip), Arah Kemiringan (dip direction)

Misalnya dalam sistem Azimuth ditulis dengan notasi N 145° E / 30°, maka penulisan  berdasarkan sistem "dip, dip direction" dapat ditulis dengan notasi 30°, N 2350E.

B. Struktur garis

Struktur garis adalah struktur batuan yang membentuk geometri garis, antara lain gores garis, sumbu lipatan, dan perpotongan dua bidang. Berdasarkan saat pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi struktur garis primer yang meliputi: liniasi atau  penjajaran mineral-mineral pada batuan beku tertentu, dan arah liniasi struktur sediment. Struktur garis sekunder yang meliputi: gores garis, liniasi memanjang fragmen breksi sesar, garis poros lipatan dan kelurusankelurusan dari topografi, sungai dan sebagainya. Kedudukan struktur garis dinyatakan dengan istilah-istilah : arah penunjaman (trend),  penunjaman (plunge, baca : planj), arah kelurusan (bearing, baca : biring) dan rake

atau pitch.

Definisi Istilah - istilah dalam Struktur Garis :

Arah penunjaman (trend) : Azimuth yang menunjukkan arah penunjaman garis tersebut, dan hanya menunjukkan satu arah tertentu.

Arah kelurusan (bearing) : Azimuth yang menunjukkan arah kelurusan garis tersebut.Kelurusan ini memiliki dua pembacaan dimana salah satu arahnya merupakan sudut pelurusnya.

Plunge : Dip penunjaman.

Rake/pitch : Besar sudut antara struktur garis dengan garis horisontal yang diukur  pada bidang dimana garis tersebut terdapat dan membentuk sudut terkecil (sudut

lancip)

Penulisan struktur garis dengan cara ini dapat dilakukan berdasarkan sistem azimuth dan sistem kuadran, yaitu:

A. Sistem Azimuth: Y°, N X°E dimana :

Y = penunjaman / plunge, besarnya,0° - 90° X = arah bearing, besarnya 0° -360°

contoh : 78°, N 042° E

B.Sistem Kuadran : tergantung pada posisi kuadran

Contoh : 45° SE, S 065° E (atau dalam sistem azimuth sama dengan 45°, N 115° E) 45° NW, S 065° E (atau dalam sistem azimuth sama dengan 45°, N 295° E).

Cara Pengukuran Struktur Garis Dengan Kompas Geologi :

a. Cara pengukuran struktur garis yang mempunyai arah penunjaman (trend)

 b. Cara pengukuran struktur garis yang tidak mempunyai arah penunjaman (trend)

a. Cara pengukuran struktur garis yang mempunyai arah penunjaman (trend) Cara pengukuran arah penunjaman (trend ) :

1. Menempelkan alat bantu (buku lapangan atau clipboard) pada posisi tegak dan sejajar dengan arah yakni struktur garis yang diukur.

2. Menempelkan sisi “W” atau “E” kompas pada posisi kanan atau kiri alat bantu 3. dengan visir kompas (sigthing arm) mengarah pada penunjaman struktur garis

tersebut.

4. Menghorizontalkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal/gelembung  berada di tengah nivo), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah

harga arah penunjamannya (trend). Cara pengukuran sudut penunjaman (plunge) :

1. Menempelkan sisi “W” kompas pada sisi atas alat bantu yang masih dalam keaadan vertikal.

2. Memutar klinometer hingga gelembung pada nivo tabung berada di tengah nivo dan  besar sudut penunjaman (plunge) merupakan besaran sudut vertikal yang

ditunjukkan oleh penunjuk pada skala klinometer. Cara pengukuran Rake/Pitch :

1. Membuat garis horizontal pada bidang dimana struktur garis tesebut terdapat (garis horizontal sama dengan jurus dari bidang tersebut) yang memotong struktur garis. 2. Mengukur besar dari sudut lancip yang dibentuk oleh garis horizontal (dengan

 b. Cara pengukuran struktur garis yang tidak mempunyai arah penunjaman (trend ) / horizontal (pengukuran kelurusan/ linement)

Adapun yang termasuk struktur garis yang tidak mempunyai arah penunjaman (trend) umumnya berupa arah-arah kelurusan, misalnya : arah liniasi fragmen breksi sesar, arah kelurusan sungai, dan arah kelurusan gawir sesar. Jadi yang perlu diukur hanya arah kelurusan (bearing) saja.

Istilah-istilah dalam struktur lipatan :

1. Anticline (antiforms), merupakan unsur struktur lipatan, dengan bentuk yang konvex ke atas, sedangkan syncline (sinforms) adalah lipatan yang konkav ke atas.

2. Limb (sayap), adalah bagian dari lipatan yang terletak downdip, dimulai dari lengkungan maksimum suatu anticline atau updip bila dari lengkung sayap yang curam pada bentuk lipatan yang tidak simetri. Back Limb adalah sayap lipata n yang landai, Fore Limb adalah sayap lipatan yang curam

3. Axial Line (garis poros), merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lipatan. Kedudukan dari pada axial line dinyatakan dengan cara menyebutkan arahnya, atau  bearing dan besarnya plunge.

4. Axial Surface, permukaan khayal dimana terdapat semua axial line dari suatu lipatan. Pada beberapa lipatan, permukaan ini dapat merupakan suatu bidang planar, dan dinamakan axial plane.

5. Crestal Line (garis puncak), suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi  pada setiap permukaan lapisan dari suatu antiklin.

6. Hinge adalah pelengkungan maksimum dari lipatan 7. Crest adalah puncak tertinggi dari lipatan

8. Trough adalah titik dasar terendah dari lipatan

9. Trough line adalah garis khayal yang menghubungkan titik terendah pada suatu sinklin. 10. Plunge adalah sudut penunjaman dari axial line terhadap bidang horisontal dan diukur

 pada bidang vertikal.

11. Rake adalah sudut antara axial line/hinge dengan bidang/garis horizontal yang diukur  pada axial plane/surface

12. Bearing adalah sudut horizontal dihitung terhadap arah tertentu dan merupakan arah  penunjaman axial line

Beberapa unsur geometri sesar yang perlu diketahui, antara lain :

F ault sur face   (Bidang Sesar) adalah bidang pecah pada batuan yang disertai oleh adanya pergeseran

Fault line   (Garis Sesar) adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar dengan permukaan bumi.

F ault trace  adalah jejak sesar

F ault outcrop  adalah singkapan sesar

F ault scarp  adalah gawir sesar

F ault zone  adalah zona sesar

F ault wall  adalah dinding sesar

H anging Wall  adalah blok yang berada di atas bidang sesar

F oot Wall adalah blok yang berada di bawah bidang sesar

Hade adalah sudut lancip antara bidang sesar dengan bidang vertikal

Slip  adalah pergeseran relatif antara dua titik yang sebelumnya saling berimpit.

Stri ke sli p fault  adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang sejajar dengan jurus  bidang sesarnya.

Di p sli p fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang tegak lurus terhadap jurus  bidang sesarnya atau sejajar dengan arah kemiringan bidang sesarnya.

Heave adalah jarak pergeseran pada bidang horisontal

Throw adalah jarak pergeseran pada bidang vertikal

True displacement adalah arah dan besarnya jarak pergeseran blok yang sebenarnya

Dip of fault adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang horisontal

Strike of fault adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar dengan bidang horisontal.

Di p separati on   adalah komponen separation yang diukur sejajar dengan kemiringan  bidang (dip) sesar.

Sli cken side  atau cermin sesar adalah bidang sesar yang permukaannya licin.

Sli cken li ne  atau gores garis adalah jejak pergeseran berupa garis-garis lurus (kadang melengkung) yang disebabkan oleh gerusan antar blok yang saling bergesekan.

Dalam dokumen BUKU Deskripsi (Halaman 67-80)

Dokumen terkait