A. Struktur Bidang
Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang. Kedudukan awal struktur bidang (bidang perlapisan) pada umumnya membentuk kedudukan horizontal. Kedudukan ini dapat berubah menjadi miring jika mengalami deformasi atau pada kondisi tertentu, misalnya pada tepi cekungan atau pada lereng gunung api, kedudukan miringnya disebut initial dip. Di samping struktur perlapisan, struktur geologi lainnya yang membentuk struktur bidang adalah: bidang kekar, bidang sesar, bidang belahan, bidang foliasi dll.
Istilah-istilah struktur bidang :
Jurus (strike) : arah garis horisontal yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang bantu horisontal, dimana besarnya jurus / strike diukur dari arah utara.
Kemiringan (dip) : besarnya sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang miring yang bersangkutan dengan bidang horisontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus / strike.
Kemiringan semu : sudut kemiringan suatu bidang yang bersangkutan (apparent dip) dengan bidang horisontal dan pengukuran dengan arah tidak tegak lurus jurus.
Arah kemiringan : arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah (dip direction) miringnya bidang yang bersangkutan dan diukur dari arah utara.
Notasi penulisan : Sistem Azimuth: N X ° E / Y°
dimana :
X : jurus / strike, besarnya 0° - 360° Y : kemiringan / dip, besarnya 0°- 90°
Contoh : N 042° E / 78° (notasi ini menunjukkan struktur bidang yang diukur miring ke arah tenggara)
Sistem Kuadran :
( N / S) A° ( E / W) / B°C dimana :
B : dip, besarnya 0° - 90°
C : dip direction, menunjukkan arah kemiringan (dip)
Contoh: N 35° W / 30° SW atau S 35° E / 30° SW. (dalam sistem Azimuth: N 145° E / 30°)
Besar Kemiringan (dip), Arah Kemiringan (dip direction)
Misalnya dalam sistem Azimuth ditulis dengan notasi N 145° E / 30°, maka penulisan berdasarkan sistem "dip, dip direction" dapat ditulis dengan notasi 30°, N 2350E.
B. Struktur garis
Struktur garis adalah struktur batuan yang membentuk geometri garis, antara lain gores garis, sumbu lipatan, dan perpotongan dua bidang. Berdasarkan saat pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi struktur garis primer yang meliputi: liniasi atau penjajaran mineral-mineral pada batuan beku tertentu, dan arah liniasi struktur sediment. Struktur garis sekunder yang meliputi: gores garis, liniasi memanjang fragmen breksi sesar, garis poros lipatan dan kelurusankelurusan dari topografi, sungai dan sebagainya. Kedudukan struktur garis dinyatakan dengan istilah-istilah : arah penunjaman (trend), penunjaman (plunge, baca : planj), arah kelurusan (bearing, baca : biring) dan rake
atau pitch.
Definisi Istilah - istilah dalam Struktur Garis :
Arah penunjaman (trend) : Azimuth yang menunjukkan arah penunjaman garis tersebut, dan hanya menunjukkan satu arah tertentu.
Arah kelurusan (bearing) : Azimuth yang menunjukkan arah kelurusan garis tersebut.Kelurusan ini memiliki dua pembacaan dimana salah satu arahnya merupakan sudut pelurusnya.
Plunge : Dip penunjaman.
Rake/pitch : Besar sudut antara struktur garis dengan garis horisontal yang diukur pada bidang dimana garis tersebut terdapat dan membentuk sudut terkecil (sudut
lancip)
Penulisan struktur garis dengan cara ini dapat dilakukan berdasarkan sistem azimuth dan sistem kuadran, yaitu:
A. Sistem Azimuth: Y°, N X°E dimana :
Y = penunjaman / plunge, besarnya,0° - 90° X = arah bearing, besarnya 0° -360°
contoh : 78°, N 042° E
B.Sistem Kuadran : tergantung pada posisi kuadran
Contoh : 45° SE, S 065° E (atau dalam sistem azimuth sama dengan 45°, N 115° E) 45° NW, S 065° E (atau dalam sistem azimuth sama dengan 45°, N 295° E).
Cara Pengukuran Struktur Garis Dengan Kompas Geologi :
a. Cara pengukuran struktur garis yang mempunyai arah penunjaman (trend)
b. Cara pengukuran struktur garis yang tidak mempunyai arah penunjaman (trend)
a. Cara pengukuran struktur garis yang mempunyai arah penunjaman (trend) Cara pengukuran arah penunjaman (trend ) :
1. Menempelkan alat bantu (buku lapangan atau clipboard) pada posisi tegak dan sejajar dengan arah yakni struktur garis yang diukur.
2. Menempelkan sisi “W” atau “E” kompas pada posisi kanan atau kiri alat bantu 3. dengan visir kompas (sigthing arm) mengarah pada penunjaman struktur garis
tersebut.
4. Menghorizontalkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal/gelembung berada di tengah nivo), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah
harga arah penunjamannya (trend). Cara pengukuran sudut penunjaman (plunge) :
1. Menempelkan sisi “W” kompas pada sisi atas alat bantu yang masih dalam keaadan vertikal.
2. Memutar klinometer hingga gelembung pada nivo tabung berada di tengah nivo dan besar sudut penunjaman (plunge) merupakan besaran sudut vertikal yang
ditunjukkan oleh penunjuk pada skala klinometer. Cara pengukuran Rake/Pitch :
1. Membuat garis horizontal pada bidang dimana struktur garis tesebut terdapat (garis horizontal sama dengan jurus dari bidang tersebut) yang memotong struktur garis. 2. Mengukur besar dari sudut lancip yang dibentuk oleh garis horizontal (dengan
b. Cara pengukuran struktur garis yang tidak mempunyai arah penunjaman (trend ) / horizontal (pengukuran kelurusan/ linement)
Adapun yang termasuk struktur garis yang tidak mempunyai arah penunjaman (trend) umumnya berupa arah-arah kelurusan, misalnya : arah liniasi fragmen breksi sesar, arah kelurusan sungai, dan arah kelurusan gawir sesar. Jadi yang perlu diukur hanya arah kelurusan (bearing) saja.
Istilah-istilah dalam struktur lipatan :
1. Anticline (antiforms), merupakan unsur struktur lipatan, dengan bentuk yang konvex ke atas, sedangkan syncline (sinforms) adalah lipatan yang konkav ke atas.
2. Limb (sayap), adalah bagian dari lipatan yang terletak downdip, dimulai dari lengkungan maksimum suatu anticline atau updip bila dari lengkung sayap yang curam pada bentuk lipatan yang tidak simetri. Back Limb adalah sayap lipata n yang landai, Fore Limb adalah sayap lipatan yang curam
3. Axial Line (garis poros), merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lipatan. Kedudukan dari pada axial line dinyatakan dengan cara menyebutkan arahnya, atau bearing dan besarnya plunge.
4. Axial Surface, permukaan khayal dimana terdapat semua axial line dari suatu lipatan. Pada beberapa lipatan, permukaan ini dapat merupakan suatu bidang planar, dan dinamakan axial plane.
5. Crestal Line (garis puncak), suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap permukaan lapisan dari suatu antiklin.
6. Hinge adalah pelengkungan maksimum dari lipatan 7. Crest adalah puncak tertinggi dari lipatan
8. Trough adalah titik dasar terendah dari lipatan
9. Trough line adalah garis khayal yang menghubungkan titik terendah pada suatu sinklin. 10. Plunge adalah sudut penunjaman dari axial line terhadap bidang horisontal dan diukur
pada bidang vertikal.
11. Rake adalah sudut antara axial line/hinge dengan bidang/garis horizontal yang diukur pada axial plane/surface
12. Bearing adalah sudut horizontal dihitung terhadap arah tertentu dan merupakan arah penunjaman axial line
Beberapa unsur geometri sesar yang perlu diketahui, antara lain :
F ault sur face (Bidang Sesar) adalah bidang pecah pada batuan yang disertai oleh adanya pergeseran
Fault line (Garis Sesar) adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar dengan permukaan bumi.
F ault trace adalah jejak sesar
F ault outcrop adalah singkapan sesar
F ault scarp adalah gawir sesar
F ault zone adalah zona sesar
F ault wall adalah dinding sesar
H anging Wall adalah blok yang berada di atas bidang sesar
F oot Wall adalah blok yang berada di bawah bidang sesar
Hade adalah sudut lancip antara bidang sesar dengan bidang vertikal
Slip adalah pergeseran relatif antara dua titik yang sebelumnya saling berimpit.
Stri ke sli p fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang sejajar dengan jurus bidang sesarnya.
Di p sli p fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang tegak lurus terhadap jurus bidang sesarnya atau sejajar dengan arah kemiringan bidang sesarnya.
Heave adalah jarak pergeseran pada bidang horisontal
Throw adalah jarak pergeseran pada bidang vertikal
True displacement adalah arah dan besarnya jarak pergeseran blok yang sebenarnya
Dip of fault adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang horisontal
Strike of fault adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar dengan bidang horisontal.
Di p separati on adalah komponen separation yang diukur sejajar dengan kemiringan bidang (dip) sesar.
Sli cken side atau cermin sesar adalah bidang sesar yang permukaannya licin.
Sli cken li ne atau gores garis adalah jejak pergeseran berupa garis-garis lurus (kadang melengkung) yang disebabkan oleh gerusan antar blok yang saling bergesekan.