• Tidak ada hasil yang ditemukan

GIARDIA LAMBLIA  Kofoid and Christiansen, 1915 )

Dalam dokumen Bahan Ajar Parasit Tentang Protozoa (Halaman 44-47)

MORFOLOGI

Selama siklus hidupnya terdapat dua  bentuk yaitu bentuk tropozoit dan kista.

Tropozoit, pada keadaan mendatar   berbentuk bilateral simetris seperti raket  badminton (3), piriform sampai elipsoid (1,2),  buah per yang dibelah (5), semua alat – alat tubunya berpasang - pasangan. Ditemukan 2  buah aksostil (batang median), 2 buah inti dan 4 pasang (8 buah) flagel . Permukaan tubuh  bagian dorsal cembung, sedangkan bagian

ventral cekung. Ujung bagian anterior  melebar serta membulat, sedangkan bagian  posteriornya tubuh meruncing (1,2,3)

Kista berbentuk lonjong, berukuran panjang 12 mikron dan lebar 7 mikron (1,2,3), 8 -14 mikron dan 6 – 10 mikron (5), mempunyai 2 - 4 buah inti (1,2,3)

Predileksi : berpredileksi di dalan duodenum dan bagian lain dari usus halus dan mungkin di dalam kolom manusia, kera, dan babi dan secara eksperimen dapat menginfeksi tikus (Rattus norvegicus), tetapi Rattus rattus dan mencit tidak bisa diinfeksi (5)

Reproduksi (perbanyakan diri) secara aseksual dengan pembelahan ganda (5)

SIKLUS HIDUP

Dalam bentuk tropozoit, parasit memperbanyak diri di dalam usus. Jika lingkungan usus halus (duodenum) tidak sesuai dengan kondisi optimal, maka parasit akan berubah menjadi bentuk kista (biasanya pembentukan kista terjadi pada usus besar). Infeksi terjadi karena termakannya kista bersama makanan atau minuman, 30 menit setelah infeksi kista berkembang menjadi bentuk tropozoit (3)

SPESIES GIARDIA HOSPES DEFINITIF PREDILEKSI UKURAN Bovis (Fantham,1921)

Sapi Usus halus Trop. 11-19 X 7-10 mikron Kista 7-16 X 4-10 mikron equi Kuda Usus besar Trop. 17-21 X9-12 mikron

Kista12-6 X 8-9,5mikron Caprae/ovis/ quadrii Kambing dan domba Usus halus Canis (Hegner, 1922)

Anjing Usus halus  bagian atas

Trop. 12 – 17 X 7 – 10 mikron Kista 9 – 13 X 7 – 9 mikron Cati / felis

Deschiens,1925)

Kucing Usus halus dan usus besar 

Trop. 10-18 X 5-9 mikron Kista 10,5 X 7 mikron duodenalis kelinci Usus halus Trop. 13-19 X 8-11 mikron Sumber : (1,2,5)

HISTOMONAS

Tyzzer, 1920

PENDAHULUAN. Famili lainnya dari Phylum Sarcomastigophora subphylum mastigophora adalah Monocercomonadidae (Kirby, 1947) dengan genus Monocercomonas dan Histomonas, hanya  Histomonas meleagridis (Smith, 1895) yang terpenting dan akan dibahas lebih lanjut (5)

Histomonas meleagridis, bentuknya pleomorfic tergantung pada lokasi dan stadium  penyakitnya. Berasarkan stadiumnya dapat dibedakan menjadi :

1. Stadium invasif (menyerang) ditemukan pada ektra seluler luka-luka awal di dalam sekum dan hati dan pada batas luar luka lama, bentuknya pleomorfic berukuran 8 – 17 mikron dan aktif bergerak secara amoeboid (2,5)

2.Stadium vegetatif, ditemukan di dekat bagian tengah luka dan merupakan kelanjutan stadium invasif . Morfologinya juga pleomorfic berukuran lebih besar 12 – 21 X 21 –  15 mikron tetapi pergerakannya kurang aktif dibandingkan stadium invasif. Bentuk  vegetatif sering berkelompok secara padat sehingga menyebabkan robeknya jaringan (2,5)

3. Stadium resisten, berdiameter 4 – 11 mikron, dan terlihat terbungkus oleh membran yang padat, ditemukan tunggal atau berkelompok sehingga garis tepinya kelihatan agak bersudut (anguler) (2,5)

4. Bentuk berflagela, ditemukan di dalam lumen sekum dan juga di dalam biakan-biakan. Bentuknya pleomorfic berdiameter 5 – 30 mikron. Intinya vesikuler (seperti gelembung), di dekat inti ditemukan benda basal atau kinetosom tempat munculnya flagela. Flagelum khas (karakteristik) tunggal dan pendek (2)

Predileksi, di dalam sekum dan hati kalkun menyebabkan penyakit Hsitomonosis, infeksi enterohepatitis atau ”black head”, kurang patogen pada burung merak, burung mutiara,  burung puyuh dan burung lainnya yang menyerupai ayam (2,5)

Siklus hidup, reproduksi dengan pembelahan menjadi dua, Cara penularan : tertelannya tropozoit (tetapi tropozoit tidak dapat hidup lebih dari beberapa jam setelah keluar bersama tinja). Cara penularan yang lebih penting adalah tertular melalui telur  cacing sekum Hetarakis gallinarum, Histomonas sp mula-mula menyerang zona germinal dari varium dan berkembang secara ektra-seluler, selanjutnya menembus oositoosit yang sedang berkembang dan akhirnya ditemukan di dalam telur dan sebagai sumber penular. Cara lain penularan Histomonas sp adalah melalui cacing tanah, dimana jika cacing tanah menelah telur cacing heterakis gallinarum yang telah terinfeksi Histomonas sp.

Pendahuluan, anggota dari filum Ciliophora bergerak dengan menggunakan cilia, umumnya memiliki 2 inti, (mikronukleus dan makronukleus). Makronukleus  berhubungan dengan fungsi fisiologis dan Mikronukleus berperan dalam reproduksi (perbanyakan) (2,3). Perbanyakan aseksual secara pembelahan sederhana (biner ) secara tranversal dan perbanyakan seksual secara konyugasi (3). Dalam Levine (1990) Phylum ciliophora memiliki ordo ( Prostomatorida, Trichostomatorida, Suctoriorida, Ento-diniomorphidorida) dengan beberapa genus yang kesemuanya sampai saat ini belum  penting dipelajari, karena belum menimbulkan gangguan kesehatan ternak (2)

Hanya dari kelas Kinetofragminophorea dengan genus Balantidium dan dari Ordo Rickettsiales dengan genus Anaplasma yang menimbulkan penyakit pada hewan dan akan dibahas lebih lanjut.  Balantidium dan spesiesnya Balantidium coli  tersebar di seluruh dunia, bersifat zoonosis, hidup di dalam usus besar ( sekum dan kolon), manusia, babi, kera (1,3), jarang pada anjing dan tikus (2)

(Malmstem, 1857; Stein, 1862)(3)

MORFOLOGI

Tropozoit berbentuk oval sampai lonjong (3), bentuk  lonjong dengan panjang 60 – 70 mikron dan lebar 40 – 50 mikron (1) ovoid (30-150 X 25-120 mikron), ellipsoid (2).

Tubuhnya tertutup oleh deretan silia longitudinal agak miring (2), kecuali pada bagian anterior ditemukan cekungan yang disebut (” peristom”) tempat bermuaranya mulut (” sitostom”) silianya agak lebih panjang (disebut aural   silia). Mempunyai 2 inti, Makronukleus berbentuk seperti ginjal (sosis) dan mikronukleus berbentuk bintik-bintik  kecil yang letaknya pada cekungan makronukleus. Di dalam sitoplasma ditemukan vacuola kontraktil, vakuola makanan. Balantidium coli aktif bergerak dan berpindah jika

dilihat secara mikroskopis dan jika lingkungan tidak optimum akan berubah membentuk  kista (1,3)

Kista  berbentuk bulat sampai lonjong. Bentuk bulat  berukuran : 50 – 60 mikron (1), 40 – 60 mikron (2,3),  berwarna hijau kekuning-kuningan (3), sitoplasmanya berbutir- butir (granuler), ditemukan juga makronukleus berbentuk 

seperti ginjal (sosis) dan mikronukleus (1)

Stadium kista d an tropozoit  bisa ditemukan dalam hospes alaminya adalah babi, sedangkan manusia adalah hospes isidental (1)

SIKLUS HIDUP

Penularan melalui kista. Bila kista tertelan bersama makanan atau minuman, di dalam usus besar akan berkembang menjadi bentuk tropozoit. Di dalam mukosa usus atau lumen usus besar akan memperbanyak diri dengan pembelahan ganda tranversal atau konjugasi dan jika lingkungan usus besar tidak menguntungkan akan segera berubah menjadi bentuk kista (1).

 Balantidium coli, hidup komensal dan tidak bisa merusak  selaput lendir usus besar, tetapi jika ada penyebab lain yang mendahului merusak mukosa; maka Neuraminidase yang dihasilkan oleh  Balantidium coli  akan berdampak memperparah terjadinya kerusakan

(terbentuk ulkus dengan Balantidium coli ada di dalamnya) (2).

ANAPLASMA

PENDAHULUAN

Anaplasma menyebabkan anaplasmosis pada hampir semua hewan berdarah  panas seperti , sapi, kerbau, kambing, domba, rusa, unta, babi, kuda, keledai, anjing dan hewan liar lainnya. Spesies anaplasma yang telah diidentifikasi di Indonesia antara lain :

Dalam dokumen Bahan Ajar Parasit Tentang Protozoa (Halaman 44-47)

Dokumen terkait