Bab 2. Tinjauan Teoritis
6. Gizi untuk Balita
Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk
memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi
ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan dan tinggi badan. Antara
asupan gizi dan pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status
gizi yang baik (Uripi, 2004).
6.1 Kebutuhan Energi
1. Karbohidrat sebanyak 60% - 70%
Karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi utama, membuat
cadangan energi di dalam tubuh, dan memberikan rasa kenyang. Bahan
makanan yang mengandung karbohidrat adalah jenis padi-padian dan
masuk ke dalam tubuh disimpan sebagai glikogen di dalam hati atau
jaringan otot dan dipakai kembali saat tubuh memerlukan.
2. Lemak sebanyak 15% - 20%
Lemak merupakan sumber energi berkonsentrasi tinggi. Setiap 1
gram lemak menghasilkan 9 kalori. Selain itu, fungsi lemak adalah:
a. Sumber asam lemak esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
kesehatan kulit
b. Zat pelarut vitamin A, D, E, K sehingga dapat diserap dalam usus halus
c. Menambah kelezatan makanan
d. Menurunkan volume makanan akibat kandungan energi yang tinggi
3. Protein sebanyak 10% - 20%
Protein juga dikenal sebagi zat putih telur karena ditemukan
pertama kali dalam putih telur. Selain dapat menyumbangkan tenaga, zat
ini lebih diharapkan berfungsi sebagai sumber zat pembangun. Dalam
keadaan asupan lemak dan karbohidrat kurang, protein dapat digunakan
sebagi zat tenaga. Namun hal ini dapat menyebabkan fungsi protein sebagai
6.2 Kebutuhan Zat Pembangun
Protein merupakan zat gizi yang multifungsi, berikut ini fungsi-fungsi
protein:
1. Zat pembangun, yaitu untuk pertumbuhan, pembentukan darah, enzim dan
hormon, serta mengganti sel-sel jaringan yang rusak akibat aus atau pun
penyakit
2. Zat pengatur, yaitu mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh
3. Alat pertahanan tubuh saat diserang penyakit
4. Zat sumber tenaga jika cadangan energi dari karbohidrat dan lemak sudah
habis
Kebutuhan protein pada BALITA sehat dalam sehari sebagai berikut:
- BATITA (1-3 tahun) = 2,5 g per kg BB sehari
- Prasekolah (>3-5 tahun) = 2 g per kg BB sehari
6.3 Kebutuhan Zat Pengatur
1. Air
Air merupakan bahan utama cairan tubuh, terdiri atas 50% - 75% dari
total berat badan dan keberadaannya tergantung dari jumlah lemak di dalam
tubuh (Zeeman (1991)) dikutip dari Uripi (2004). Fungsi air di dalam tubuh
(Dudek (2001) dikutip dari Uripi (2004)).
a. Memelihara bentuk dan fungsi sel
b. Mengatur suhu tubuh
c. Membantu mencerna makanan dan absorbsi zat gizi
e. Melarutkan vitamin, mineral, glukosa, dan asam amino sehingga fungsi
berbagai alat tubuh dapat berjalan
f. Berpartisipasi dalam reaksi biokimia di dalam tubuh, misalnya dalam
pembentukan enzim dan hormon
g. Mengeluarkan zat racun dan zat tidak berguna bagi tubuh, baik melalui
air seni, keringat, pernafasan, maupun feses
Kebutuhan air pada BALITA (Persagi, 1992 dikutip dari Uripi (2004).
a. 1 tahun = 120 - 135 ml per kg BB sehari
b. 2-3 tahun = 115 - 125 ml per kg BB sehari
c. 4-5 tahun = 100 - 110 ml per kg BB sehari
2. Vitamin
a. Vitamin A atau vitamin anti infeksi
Menurut Aven-Hen, 1992 (dikutip dari Uripi, 2004) vitamin A
terutama berperan untuk kesehatan mata, kulit, dan selaput lendir, serta
paru-paru. Di dalam tubuh, vitamin A merupakan bahan utama
pembuatan rhodopsin. Vitamin A juga berperan dalam menjaga
keutuhan kulit dan selaput lendir termasuk selaput lendir mata agar
tetap lembab dan basah. Kekurangan vitamin A menyebabkan
gangguan mata, mulai dari buta senja sampai kebutaan. Selain itu dapat
menyebabkan kekeringan pada selaput lendir sehingga mudah terjangkit
penyakit infeksi. Selain itu kekurangan vitamin A juga dapat
Menurut Beck, 2000 (dikutip dari Uripi, 2004) biasanya kecukupan
vitamin A diukur dengan IU (International Unit) dan provitamin A
dengan mg (miligram). Satu mcg (mikrogram) ekuivalen vitamin A
sama dengan 3,33 IU vitamin A atau 6 mcg provitamin A. Berikut
kecukupan vitamin A yang dianjurkan:
- BATITA (1-3 tahun) = 1.500 IU vitamin A atau 2.700 mcg =
2,70 mg provitamin A
- Prasekolah (>3-5 tahun) = 1.88 IU vitamin A atau 3.240 mcg =
3,24 mg provitamin A
b. Vitamin D atau kalsiferol
Peran utama vitamin D, yaitu membantu metabolisme zat kapur
atau kalsium pembentuk tulang. Selain berperan dalam proses
kalsifikasi, vitamin ini mengatur keseimbangan mineral dalam tubuh
melalui pengaruhnya terhadap hormon paratiroid.
Aven-Hen, 1992 (dikutip dari Uripi, 2004) menyebut vitamin D
sebagai the sunshine vitamin. Hal ini sepenuhnya benar karena di dalam
tubuh tepatnya di kulit, vitamin ini dibentuk dari berbagai sterol yang
berasal dari bahan makanan nabati maupun hewani (provitamin D)
dengan bantuan sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet.
Menurut National Research Council, 1989 (dikutip dari Uripi,
2004) sangat sulit menentukan kebutuhan vitamin D pada setiap orang
Indonesia sebagai daerah tropis dengan matahari bersinar sepanjang
tahun, kekurangan vitamin D jarang ditemukan.
c. Vitamin E
Vitamin E merupakan salah satu vitamin yang bersifat antioksidan
selain vitamin A, C, dan mineral selenium. Menurut Aven-Hen, 1992
(dikutip dari Uripi, 2004) selain diperlukan dalam proses reproduksi,
vitamin E berperan dalam sirkulasi darah dan melindungi anak dari
gangguan jantung di kemudian hari. Vitamin ini juga berperan dalam
kesehatan kulit, mempercepat penyembuhan luka bakar, dan
mengurangi terjadinya jaringan parut.
Menurut National Research Council, 1989 (dikutip dari Uripi, 2004)
kebutuhan vitamin E pada anak meningkat sesuai dengan pertambahan
berat badan, tetapi tidak secepat pada tahun-tahun pertama kehidupan.
Berikut ini kecukupan vitamin E yang dianjurkan.
- 1-3 tahun dengan berat 13 kg = 6 mg per hari
- 7-10 tahun dengan berat 28 kg = 7 mg per hari
d. Vitamin K
Vitamin K dikenal sebagai vitamin anti perdarahan karena perannya
dalam pembekuan darah jika luka. Menurut National Research Council
(1989) (dikutip dari Uripi, 2004), vitamin ini berperan dalam
pembentukan berbagai zat yang berfungsi sebagai faktor-faktor dalam
pembekuan darah, misalnya protrombin. Dalam keadaan kekurangan
sehingga mudah terjadi perdarahan. Dalam keadaan sehat, saat saluran
cerna sudah berkembang, kebutuhan vitamin K dapat terpenuhi dari
produksi di dalam usus dan makanan. Kebutuhan ini akan meningkat
pada keadaan luka dan berbagai infeksi virus yang menyebabkan
perdarahan, misalnya demam berdarah.
e. Vitamin B Kompleks
Aven-Hen, 1992 (dikutip dari Uripi, 2004) menyebut vitamin B
kompleks dengan the nerve vitamin karena pada dasarnya vitamin yang
termasuk dalam kelompok ini berperan dalam kesehatan saraf walaupun
secara spesifik masing-masing mempunyai peran berbeda. Berikut ini
delapan vitamin yang masuk golongan vitamin B kompleks.
1. Thiamin (B1)
Utamanya, vitamin ini berperan dalam merangsang nafsu makan
selain memacu pertumbuhan dan kesehatan saraf.
2. Riboflavin (B2)
Utamanya, vitamin ini berperan dalam kesehatan kulit dan mata,
pembentukan sel darah merah dan antibodi, serta membantu
penyembuhan sariawan pada anak.
3. Niasin (B3)
Utamanya, vitamin ini berperan dalam fungsi otak dan peredaran
4. Asam Pantotenat (B5)
Vitamin ini berfungsi dalam pembentukan tenaga dan merangsang
pertumbuhan. Vitamin ini sangat diperlukan oleh anak yang
mendapat pengobatan dengan antibiotik dalam waktu lama. Vitamin
B5 mengurangi racun yang ditimbulkan oleh obat tersebut.
5. Piridoksin (B6)
Selain berperan dalam pencernaan makanan, vitamin B6 merupakan
zat esensial dalam pembentukan antibodi dan sel-sel darah merah.
Vitamin ini dapat mencegah mabuk perjalanan yang sering dialami
oleh anak-anak.
6. Asam folat
Vitamin ini melindungi anak dari serangan cacing atau parasit yang
terdapat dalam saluran pencernaan. Asam folat berperan dalam
pembentukan butir-butir darah merah dan pertumbuhan.
7. Siano-kobalamin (B12)
Bersama asam folat, vitamin B12 berperan dalam pembentukan
butir-butir darah merah dan memacu pertumbuhan. Vitamin ini juga
merangsang nafsu makan dan penting untuk kesehatan saraf.
8. Biotin
Biotin merupakan vitamin yang berperan dalam pertumbuhan.
Menurut, vitamin dapat mencegah penyakit eksem (bintik merah
Berikut ini kecukupan vitamin B yang dianjurkan dalam sehari pada
BALITA (National Research Council (1989) dikutip dari Uripi (2004)).
- Thiamin (B1) = 0,3 mg/1000 kkal (kilo kalori)
- Riboflavin (B2) = 0,6 mg/ 1000 kkal
- Niasin (B3) = 6,6 NE/ 1000 kkal (8 mg)
- Asam pantotenat (B5) = 3-4 mg
- Piridoksin (B6) = 0,02 mg/ mg protein
- Asam folat = sekitar 3 mcg per kg BB
- Siano-kobalamin (B12) = 0,05 mcg/ kg BB maksimum 2 mcg
- Biotin = 15-30 mcg
f. Vitamin C atau asam askorbat
Vitamin C juga merupakan salah satu vitamin yang berperan
sebagai antioksidan, yaitu melindungi anak-anak dari berbagai
pencemaran lingkungan. Vitamin ini berperan sebagai antibiotik dan
dalam proses penyembuhan luka.
Beck, 2000 (dikutip dari Uripi, 2004) berpendapat, fungsi vitamin C
adalah membentuk jaringan ikat yang memegang peranan utama dalam
penyembuhan luka. Selain itu vitamin ini juga berperan dalam
kesehatan gigi, gusi dan tulang. Kecukupan vitamin C yang dianjurkan
3. Mineral
Mineral yaitu zat kimia anorganik yang terdapat di alam. Mineral
berguna agar organ dan jaringan tubuh berfungsi efisien. Mineral yang
penting bagi pertumbuhan anak, antara lain kalsium, besi, iodium, fluor,
dan fosfor.
1. Kalsium (zat kapur)
Utamanya, mineral ini berperan dalam pertumbuhan dan kesehatan tulang
serta gigi. Di samping itu, kalsium berperan dalam proses pembekuan darah
jika luka dan pengaturan denyut jantung. Menurut Widya Karya Pangan
dan Gizi, 1983 (dikutip dari Uripi, 2004) kecukupan kalsium yang
dianjurkan untuk BALITA adalah 0,5 mg sehari.
2. Fosfor
Fosfor merupakan mineral yang berfungsi dalam pertumbuhan tulang dan
gigi bersama dengan kalsium dan vitamin D. Mineral ini juga berperan
dalam pertumbuhan dan perbaikan sel-sel jaringan tubuh serta aktivitas otot
dan saraf. Fosfor memegang peranan penting dalam pembentukan energi
dan karbohidrat. Kebutuhan fosfor secara tepat belum dapat dipastikan,
tetapi National Research Council, 1989 (dikutip dari Uripi, 2004)
menetapkan kecukupan fosfor anak usia 1-10 tahun adalah 800 mg sehari.
3. Zat besi (ferum)
Zat besi merupakan zat yang esensial untuk pembentukan hemoglobin yang
Gizi, 1983 (dikutip dari Uripi, 2004) kecukupan zat besi yang dianjurkan
untuk anak BALITA adalah 10 mg sehari.
4. Iodium
Iodium merupakan mineral utama untuk pembentukan hormon tiroksin,
yaitu hormon yang berfungsi mengatur metabolisme tubuh serta unsur
penting bagi perkembangan fisik dan mental.
5. Fluor
Utamanya, mineral ini berperan dalam pembentukan gigi, pencegahan
karies (lubang gigi) (Uripi, 2004).