• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2. Tinjauan Teoritis

3. Gizi

3.1 Defenisi Gizi

Kata gizi berasal dari bahasa Arab gidzha, yang berarti makanan. Zat gizi

(nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan

fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan

serta mengatur proses-proses kehidupan.

Gizi (nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan

yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan,

untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari

organ-organ, serta menghasilkan energi (Rahmah, 2006).

WHO mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari “proses yang

terjadi pada organisme hidup untuk mengambil dan mengolah zat-zat padat dan

cair dari makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan,

berfungsinya organ-organ tubuh, dan menghasilkan energi” (Soekirman, 2000).

3.2Klasifikasi dan Fungsi Zat Gizi

WHO menyatakan bahwa gizi adalah pilar utama dari kesehatan dan

kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan. Sejak janin dalam kandungan, bayi,

BALITA, anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut, makanan yang memenuhi

syarat gizi merupakan kebutuhan utama untuk pertahanan hidup, pertumbuhan

fisik, perkembangan mental, prestasi kerja, kesehatan dan kesejahteraan

(Soekirman, 2000).

1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/ perkembangan serta

mengganti jaringan tubuh yang rusak.

2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari

3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air dan

mineral dan cairan tubuh yang lain

4. Berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap penyakit.

1. Karbohidrat

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, bahan pembentuk berbagai

senyawa tubuh, bahan pembentuk asam amino esensial, metabolisme normal

lemak, menghemat protein, meningkatkan pertumbuhan bakteri usus,

mempertahankan gerak usus (terutama serat), meningkatkan konsumsi protein,

mineral dan vitamin B. Pangan sumber karbohidrat adalah beras, ubi jalar,

singkong, kentang, pisang, sagu dan gandum.

a) Karbohidrat digolongkan dalam polisakarida, disakarida dan monosakarida.

Monosakarida dan disakarida dikenal sebagai gula sederhana atau

karbohidrat sederhana. Monosakarida penting dalam pangan dan

metabolisme adalah glukosa, fruktosa, galaktosa dan mannosa, keempat

bahan tersebut merupakan unit pembentuk disakarida. Polisakarida dikenal

b) Jika dibakar dalam tubuh menghasilkan energi, CO2, dan air.

c) Beberapa karbohidrat dapat disintesa dalam tubuh dari lemak dan protein

yang tersimpan dalam tubuh.

d) Karbohidrat dapat disimpan sedikit dalam tubuh, yaitu di dalam hati dan

jaringan otot sebagai glikogen.

e) Jika sebagian besar karbohidrat yang diserap tubuh tidak segera digunakan

maka akan diubah menjadi lemak dan disimpan sebagai jaringan lemak

untuk memenuhi kebutuhan energi saat diperlukan nanti.

f) Biasanya bahan makanan yang kaya karbohidrat tampak berukuran besar

dan sedikit sekali mengandung zat gizi lainnya.

2. Gula

Gula yang diserap digunakan dalam satu dari enam cara berikut:

a) Sumber energi dan panas untuk mempertahankan suhu badan. Sistem saraf

pusat dan lensa mata hanya dapat menggunakan glukosa untuk energinya,

sedangkan jaringan lain dapat juga menggunakan lemak.

b) Disimpan sebagai glikogen dalam otot. Glikogen juga disimpan dalam hati

dan dibebaskan untuk mempertahankan gula darah jika dibutuhkan.

c) Dikonversi menjadi trigliserida dan disimpan sebagai lemak dalam jaringan

lemak.

d) Dikonversi menjadi karbohidrat lain seperti DNA, RNA, asam glukoronat,

e) Dikonversi menjadi asam amino esensial.

f) Dibuang bersama urin. Jika taraf glukosa darah melebihi 160 – 190 mg/dl

maka ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula dan gula tersebut

dibuang melalui urin. Kadar normal glukosa dalam urin sekitar 15 mg/dl.

3. Serat

Serat makanan adalah komponen makanan yang berasal dari tanaman yang

tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia. Serat makanan total terdiri

dari komponen serat makanan yang larut (misalnya pektin, gum) dan yang

tidak dapat larut dalam air (misalnya selulosa, hemiselulosa, lignin). Bahan

makanan yang banyak mengandung serat antara lain buah-buahan (apel,

mangga), sayuran terutama sayuran hijau (daun katuk, daun singkong, bayam,

kangkung), kacang-kacangan (kacang hijau), serealia (beras).

Serat bukanlah zat yang dapat diserap oleh usus. Namun, peranannya dalam

proses pencernaan sangat penting, bahkan pada penderita gizi lebih dapat

mencegah/mengurangi resiko penyakit degeneratif seperti jantung koroner,

diabetes dan kanker kolon. Serat larut lebih efektif dalam mereduksi plasma

kolesterol yaitu LDL (low density lipoprotein) dan meningkatkan kadar HDL

(high density lipoprotein). Serat larut sangat bermanfaat bagi penderita diabetes

karena mereduksi absorbsi glukosa dalam usus. Selain itu juga dapat membuat

kenyang sehingga mengontrol berat badan. Serat tak larut berperan dalam

pencegahan disfungsi alat pencernaan seperti konstipasi, ambeien, kanker usus

4. Protein

Setelah air, protein merupakan zat gizi yang paling banyak terdapat dapat

tubuh. Seperlima dari berat tubuh orang dewasa merupakan protein. Hampir

setengah jumlah protein terdapat di otot, seperlima terdapat di tulang atau

tulang rawan, sepersepuluh terdapat di kulit, sisanya terdapat di jaringan lain

dan cairan tubuh. Protein mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:

a) Membentuk jaringan baru dalam masa pertumbuhan dan perkembangan

tubuh.

b) Memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta mengganti jaringan yang

rusak, aus dan mati.

c) Menyediakan asam amino yang diperlukan dalam membentuk enzim

pencernaan dan metabolisme serta antibodi yang diperlukan.

d) Mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tiga komponen yaitu

intraselular, intravaskular dan interstitial

e) Mempertahankan kenetralan (asam-basa) tubuh

Selama pencernaan, protein dipecah menjadi asam amino. Tubuh manusia

membutuhkan 8 – 10 asam amino yang berasal dari protein makanan dan mutlak

diperlukan pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Asam amino tersebut

disebut asam amino esensial karena tidak dapat dibentuk di dalam tubuh. Selain

itu, jika terdapat cukup gugusan amino dan vitamin B6, tubuh dapat membentuk

asam amino nonesensial melalui proses transaminasi

Jenis dan proporsi asam amino sangat menentukan mutu protein. Protein

memberikan pertumbuhan secara optimal disebut protein lengkap, dan umumnya

disusun oleh sepertiga asam amino esensial dan dua pertiga asam amino

nonesensial. Pola asam amino hewani merupakan sumber terbaik untuk memenuhi

kebutuhan manusia karena polanya menyerupai pola kebutuhan asam amino

manusia.

Pangan sumber protein hewani adalah daging ayam, sapi, ikan, telur, susu

dan produk olahannya. Pangan nabati yang banyak mengandung protein adalah

kedelai, kacang tanah, kacang hijau. Sebagian kecil protein terdapat dalam sayur

dan buah-buahan.

5. Lemak (lipid)

Lemak dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori berdasarkan sumbernya

didapat:

1. Lemak dalam tubuh, yaitu lipoprotein (mengandung trigliserida, fosfolipid,

dan kolesterol yang bergabung dengan protein; dihasilkan di hati dan

mukosa usus untuk mengangkut lemak yang tidak larut. Jenis yang terdapat

di dalam tubuh yaitu HDL (high density lipoprotein), LDL (low density

lipoprotein) dan VLDL (very low density lipoprotein) yang berperan dalam

penyakit jantung dan glikolipid.

2. Lemak yang terdapat dalam pangan yaitu trigliserida, asam lemak jenuh,

a. Trigliserida banyak ditemukan pada pangan hewani dan nabati, disebut

lemak netral, dengan struktur dasar meliputi satu molekul gliserol dan

tiga buah molekul asam lemak.

b. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid-SAFA) yaitu lemak yang tidak

dapat mengikat hidrogen lagi, seperti asam palmitat, asam stearat yang

banyak ditemukan pada lemak hewani, keju, mentega, minyak kelapa

dan cokelat.

c. Asam lemak tidak jenuh, yang mempunyai satu titik terbuka untuk

mengikat hidrogen disebut asam lemak tak jenuh tunggal

(monosaturated fatty acid) seperti asam oleat yang dijumpai pada

minyak kacang tanah. Asam lemak tak jenuh ganda (polisaturated fatty

acid) seperti asam linoleat, linoleat, asam arachidonat. Asam linoleat

merupakan asam lemak esensial yang banyak terdapat dalam minyak

biji bunga matahari, minyak jagung, minyak kedelai. Asam lemak

omega-6 merupakan asam linoleat dan arachidonat yang banyak

terdapat pada minyak sayuran; asam lemak omega-3 banyak terdapat

dalam minyak ikan.

d. Fosfolipid, merupakan senyawa lipid yaitu gliserol dan asam lemak

bergabung dengan karbohidrat, fosfat dan atau nitrogen. Lemak ini

merupakan lemak tak kentara dalam pangan nabati maupun hewani dan

secara komersial digunakan sebagai aditif untuk membantu

e. Kolesterol, semacam lemak dengan struktur cincin yang kompleks yang

disebut sterol. Kolesterol hanya ditemukan dalam jaringan hewan

seperti telur, daging, lemak susu. Hati dan usus dapat mensintesis

semua kolesterol yang diperlukan tubuh tanpa mengkonsumsi kolesterol

dari luar.

Lemak yang terdapat dalam pangan berfungsi sebagai sumber energi yang

padat bagi tubuh yaitu 9 kkal/g, menghemat protein dan tiamin, memberi rasa

kenyang lebih lama, memberi cita rasa pada makanan.

6. Mineral

Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral. Mineral merupakan

bahan anorganik dan bersifat esensial. Fungsi mineral bagi tubuh sebagai

berikut:

a) Memelihara keseimbangan asam tubuh dengan jalan penggunaan mineral

pembentuk asam dan mineral pembentuk basa

b) Mengkatalisasi reaksi yang bertalian dengan pemecahan karbohidrat, lemak

dan protein serta pembentukan lemak dan protein tubuh

c) Sebagai hormon dan enzim tubuh

d) Membantu memelihara keseimbangan air tubuh

e) Menolong dalam pengiriman isyarat ke seluruh tubuh

f) Sebagai bagian cairan usus

g) Berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, gigi dan jaringan

Mineral yang dibutuhkan manusia diklasifikasikan menjadi dua golongan,

yaitu mineral makro dan mineral mikro. Unsur-unsur dalam mineral makro adalah

kalsium, fosfor, kalium, sulfur, natrium, klor, magnesium. Unsur-unsur mineral

mikro adalah besi, seng, selenium, mangan, tembaga, iodium, molibdenum, kobalt,

khromium, silikon, vanadium, nikel, arsen, dan fluor.

a) Kalsium dapat diperoleh dari pangan susu, lobak cina, kangkung, tiram,

udang, salem, dan kinjing.

b) Fosfor dapat diperoleh dari susu, keju, kuning telur, daging ikan, unggas,

dan kacang-kacangan

c) Kalium dapat diperoleh dari daging, ikan, unggas, tepung, buah-buahan dan

sayuran.

d) Natrium dapat diperoleh dari garam dapur, daging, ikan, unggas, susu dan

telur.

e) Khlor dapat diperoleh dari garam dapur, daging, susu dan telur.

f) Sulfur dapat diperoleh dari susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan.

g) Magnesium dapat diperoleh dari tepung gandum, kakao, kacang-kacangan,

daging, makanan laut dan susu.

h) Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging dan kuning telur, sayuran berdaun

hijau tua, tiram, udang, salem, kinjing.

i) Mangan dapat diperoleh dari tepung gandum, kacang-kacangan, daging,

ikan, ayam, sayuran berdaun hijau.

j) Tembaga dapat diperoleh dari hati, tiram, daging, ikan, kacang-kacangan

k) Seng dapat diperoleh dari tiram, makanan laut, hati, lembaga gandum, ragi,

daging, telur, unggas dan ikan.

l) Iodium dapat diperoleh dari garam beriodium dan makanan laut.

m) Selenium dapat diperoleh dari ikan laut, kerang-kerangan.

n) Fluor dapat diperoleh dari air minum yang cukup kandungan fluornya.

7. Vitamin

Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi

penting untuk fungsi metabolik dan harus didapat dari makanan. Vitamin

dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan

vitamin B kompleks) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E,

K).

a) Vitamin A berfungsi dalam proses penglihatan, pertumbuhan, reproduksi,

perkembangan tulang, kekebalan, mempertahankan jaringan epitel. Sumber

vitamin A adalah dari minyak ikan, hati, mentega, susu, keju, sayuran daun

hijau tua, sayuran dan buah berwarna kuning.

b) Vitamin D berfungsi menaikkan penyerapan Ca dan P dari usus,

mempengaruhi pemeliharaan P oleh ginjal, dan dapat diperoleh dari minyak

ikan, susu, sterol aktif, sedikit pada mentega, hati dan kuning telur.

c) Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi vitamin dalam

makanan, membantu dalam pernafasan jaringan. Vitamin E dapat diperoleh

biji kapas, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, susu, telur, daging dan

ikan.

d) Vitamin K berfungsi mengkatalisis reaksi karboksilasi atom karbon residu

asam glutamat pada protein tertentu dan untuk aktivitas anti pembekuan

darah. Sumber vitamin K adalah dari daun hijau seperti bayam, kubis, hati,

sintesis dalam usus oleh aktivitas mikroorganisme.

e) Vitamin C berfungsi dalam pembentukan kolagen, gigi, metabolisme

tirosin, sintesis neurotransmitter, utilisasi Fe, Ca, folat, mencegah kanker.

Vitamin C dapat diperoleh dari buah jeruk, tomat, arbei, kangkung,

kentang, cabai hijau, selada hijau, jambu biji.

f) Thiamin berfungsi sebagai unsur sistem enzim jaringan terutama dalam

hubungannya dengan karboksilasi, misal asam piruvat dan ketoglutarat.

Sumber thiamin adalah dari jantung, hati, ginjal, ragi, lembaga gandum,

kedelai, kacang tanah, kacang-kacangan dan susu.

g) Riboflavin berfungsi sebagai unsur sistem enzim pernafasan jaringan dan

beberapa enzim (flavoprotein) yang berperan dalam metabolisme asam

amino dan lipid. Didapat dari susu, hati, ginjal, jantung, daging, telur,

sayuran daun hijau, ragi kering.

h) Vitamin B6 (piridoksin) penting untuk transulfurasi dan dalam perubahan

triptopan menjadi niasin, juga sebagai koenzim dalam transaminasi.

Berperan dalam metabolisme asam lemak esensial. Penting dalam sintesis

porfirin. Sumber B6 adalah lembaga gandum, daging, hati, ginjal, tepung

i) Niasin berfungsi sebagai zat pemindah H dan elektron dalam pernafasan.

Triptofan dalam keadaan normal menambah suplai niasin. Niasin dapat

diperoleh dari hati, ginjal, daging, ikan, ayam, dan sayuran hijau, tomat,

kacang tanah, buah dan sayur sedikit mengandung niasin.

j) Asam pantotenat, merupakan unsur koenzim A yang berperan dalam

sintesis dan pemecahan asam lemak, sintesis kolesterol dan

hormon-hormon steroid. Pangan yang mengandung asam pantotenat adalah hati,

ginjal, daging sapi, kuning telur, kacang tanah, brokoli, kubis, dedak

tepung, susu skim dan buah.

k) Asam folat berperan dalam transfer dan pemakaian gugus satu karbon,

berperan dalam sintesis purin, tiamin, dan gugus metil. Mempunyai

peranan spesifik dalam metabolisme histidan dan peranan dalam

hemopoesis. Asam folat diperoleh dari hati, ginjal, ragi, sayuran daun hijau,

kembang kol, sistesis oleh aktivitas mikroorganisme usus.

l) Vitamin B12, berperan dalam metabolisme purin dan pirimidin, sintesis

asam nukleat (DNA), pematangan eritrosit, metabolisme metionin dan

transmetilasi. Pangan yang mengandung vitamin B12 adalah hati, ginjal,

daging, telur, susu, keju, sedikit pada tumbuh-tumbuhan. Sintesis dalam

Dokumen terkait