S
Struktur dan Mekanisme Penerapan GCG Penerapan Good Corporate Governance suatu praktek
tata kelola perusahaan dengan menerapkan prinsip- prinsip :
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
ebagai perwujudan usaha Bank Dinar untuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan meningkatkan kinerja Bank, melindungi tanggung jawab sosial.
kepentingan stakeholders, dan meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan Independensi (Independency)
yang berlaku, serta nilai-nilai etika yang berlaku umum yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pada industri perbankan, Bank wajib melaksanakan pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Bank kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh
Good Corporate Governance (GCG) sebagaimana stakeholders manapun, dan tidak terpengaruh oleh tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) kepentingan sepihak, serta bebas dari benturan No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate kepentingan (conflict of interest), dan setiap keputusan
Governance Bagi Bank Umum sebagaimana diubah berdasarkan objektifias serta bebas dari tekanan dari dengan PBI No. 8/14/ PBI/2006 tentang Perubahan Atas pihak manapun.
PBI No. 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum. Sedangkan Kewajaran (Fairness)
dalam pelaksanaannya diatur dalam Surat Edaran Bank yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak- Indonesia No.15/15/DPNP tanggal 29April 2013 Perihal hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Umum yang mewajibkan semua Bank melaksanakan Bank memperhatikan kepentingan seluruh prinsip - prinsip GCG dalam setiap kegiatan usahanya, stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi meliputi kewajaran (equal treatment) serta memberikan/ seluruh pengurus dan karyawan Bank, mulai dari menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank atau Dewan Komisaris, Direksi sampai dengan pegawai mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan
tingkat pelaksanan. prinsip keterbukaan.
Dalam penerapan dan implementasi GCG Perseroaan maka tingkat keberhasilannya tergantung kepada dukungan dari seluruh stakeholders yang ada dalam perusahaan yaitu karyawan, Direksi, dan Komisaris. Disamping itu ada organ tertinggi dalam Perseroan
Keterbukaan (Transparency) yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam
proses pengambilan keputusan. Bank mengungkapkan RUPS merupakan organ tertinggi di dalam Perseroan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada dan mudah diperbandingkan, serta mudah diakses oleh Dewan Komisaris dan Direksi dalam batas yang
stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip ditentukan dalam Undang Undang dan Anggaran Dasar
keterbukaan oleh Bank tidak mengurangi kewajiban Perseroan. Dalam forum RUPS Pemegang Saham untuk memenuhi ketentuan rahasia Bank sesuai berhak memperoleh keterangan yang berkaitan Undang-Undang yang berlaku. dengan Perseroan dari Direksi dan atau Dewan Komisaris sepanjang berhubungan dengan mata acara
Akuntabilitas (Accountibility) yang diagendakan dalam RUPS dan tidak bertentangan
Ya i t u ke j e l a s a n f u n g s i d a n p e l a ks a n a a n dengan kepentingan Perseroan.
pertanggungjawaban organ Bank sehingga Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroaan pengelolaannya berjalan secara efektif. Bank memiliki dibedakan menjadi 2 (dua) :
ukuran kinerja dari semua jajaran berdasarkan ukuran-
ukuran yang konsisten dengan corporate values, a. RUPS Tahunan
sasaran dan usaha dan strategi Bank sebagai RUPS untuk mempertanggungjawabkan kinerja Direksi pencerminan akuntabilitas Bank. Dalam hubungan ini setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dengan tujuan Bank menetapkan tanggung jawab yang jelas dari untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan masing-masing organ organisasi yang selaras dengan Laporan Keuangan. Dengan persetujuan dan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan serta pengesahan tersebut berarti memberikan pelunasan memastikan terdapatnya check and balance dalam dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada
pengelolaan Bank. para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas
pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan
Tanggung Jawab (Responsbility) selama tahun buku yang telah lalu, sejauh tindakan
Yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip Laporan Keuangan kecuali perbuatan penggelapan, pengelolaan Bank yang sehat sebagai wujud penipuan, dan tindak pidana lainnya.
pertanggungjawaban untuk menjaga kelangsungan
usahanya, Bank harus berpegang pada prinsip-prinsip b. RUPS Luar Biasa
kehati-hatian (prudential banking practices) dan RUPS yang dapat diselenggarakan sewaktu-waktu mentaati peraturan perundang-undangan yang berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan berlaku. Bank harus bertindak sebagai good corporate memutuskan mata acara rapat dengan memperhatikan citizen (warga Negara perusahaan yang baik) termasuk Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
DEWAN KOMISARIS pembelajaran secara berkelanjutan.
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang 9. Untuk memastikan pelaksanaan tugasnya, Dewan sebagaimana ditetapkan dalam RUPS tanggal 20 Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib Desember 2013 dan telah mendapat persetujuan dari kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, B a n k I n d o n e s i a m e l a l u i s u r a t n o m o r dan rapat.
15/125/GBI/DPIP/Rahasia tanggal tanggal 09 Desember 2013 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan
Kepatutan (Fit and Proper Test) atas pencalonan Frekuensi Rapat Komisaris Independen PT Bank Dinar Indonesia dengan
Selama tahun 2014, Dewan Komisaris telah susunan sebagai berikut:
mengadakan rapat sebanyak 4 kali dengan rincian sebagai berikut :
Susunan, Kriteria dan Independensi Anggota Dewan
Komisaris Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Susunan, kriteria dan independensi anggota Dewan Komisaris
Komisaris PT Bank Dinar Indonesia Tbk telah sesuai Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab dengan ketentuan yang berlaku dengan kondisi sebagai yang sudah dilaksanakan sebagai berikut :
berikut : 1. Dewan Komisaris telah memastikan pelaksanaan
1. Jumlah Anggota Dewan Komisaris sudah sesuai prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha ketentuan yang berlaku dalam bidang Perbankan Bank dengan senantiasa melakukan pengawasan yaitu terdiri dari 3 (tiga) orang dengan komposisi 1 terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab (satu) orang Komisaris Non Independen dan 2 (dua) Direksi baik secara berkala maupun sewaktu- orang Komisaris Independen. Seluruh Anggota waktu, termasuk dalam pelaksanaan kebijakan Komisaris tidak saling memiliki hubungan strategis Bank Dinar dan apabila ditemukan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan penyimpangan diterbitkan memo kepada Direksi. hubungan keluarga dengan Anggota Komisaris lain Apabila terdapat pelanggaran terhadap undang-
dan Direksi. undang dan peraturan perbankan maka
2. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di dilaporkan ke Bank Indonesia paling lambat 7 hari
Indonesia. kerja.
3. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang 2. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan berasal dari mantan anggota Direksi atau pejabat tanggungjawabnya secara independen dan eksekutif pada Bank Dinar, tidak ada yang memiliki menyediakan waktu yang cukup untuk jabatan rangkap, dan Komisaris Independen hanya optimalisasi tugasnya serta tidak terlibat dalam mengetuai maksimal 2 (dua) Komite di Bank Dinar. pengambilan keputusan kegiatan operasional 4. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang Bank kecuali kredit kepada pihak terkait dan hal merangkap jabatan sebagai anggota Dewan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Dinar dan/atau peraturan perundangan yang perusahaan lain baik Bank maupun bukan Bank. berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi 5. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki pengawasan
integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang 3. Sebagai bagian dari pelaksanaan tugasnya Dewan memadai dan dalam menjalankan tugasnya, Komisaris memantau tindak lanjut temuan audit Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata dan rekomendasi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu Bank, auditor eksternal dan hasil pengawasan
kerja, dan rapat. Bank Indonesia. Untuk mengoptimalkan tugasnya
6. Salah satu Anggota Dewan Komisaris adalah Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, pemegang saham pengendali namun tidak Komite Pemantau Risiko, serta Komite Nominasi mempengaruhi independensi dalam menjalankan dan Remunerasi, dan Dewan Komisaris telah
tugasnya. memastikan efektifitas pelaksanaan tugas dari
7. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki masing-masing Komite tersebut.
kompetensi yang memadai dan relevan dengan 4. Pengangkatan anggota Komite telah dilakukan jabatannya sehingga mampu menjalankan tugas Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan d a n t a n g g u n g j a w a b n y a s e r t a d a p a t Komisaris namun untuk pelaksanaan tugas komite mengimplementasikan kompetensi yang dimiliki agar efektif dipantau oleh Dewan Komisaris. dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya. 5. Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal Setiap anggota Dewan Komisaris telah lulus Fit and 4 kali setahun dan dihadiri oleh seluruh anggota Proper Test dan telah memperoleh surat Dewan Komisaris, pengambilan keputusan rapat persetujuan dari Bank Indonesia dilakukan secara musyawarah mufakat dan 8. Setiap anggota Dewan Komisaris memiliki apabila tidak mufakat maka dibatalkan.
kemauan dan kemampuan untuk melakukan Dewan Komisaris
Nama
Dr Syaiful Amir, SE Ak Efen Lingga Utama Haryono Waskito
Jabatan
Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Nama
Efen Lingga Utama Haryono Waskito
Jumlah
Rapat KehadiranPersentaseKehadiran
Dr Syaiful Amir, SE Ak 4 4 4 4 4 4 100 % 100 % 100 %
6. Dewan Komisaris melaksanakan tugas secara 11. Direktur Utama berasal dari pihak independen independen tanpa intervensi dari siapapun terhadap Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan termasuk dari Pemegang Saham yang dapat t i d a k m e m i l i k i h u b u n g a n ke u a n g a n , mengurangi keuntungan Perseroan, tidak kepengurusan, kepemilikan saham dan hubungan memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan keluarga dengan PSP.
siapapun termasuk mengambil atau menerima 12. Setiap anggota Direksi telah lulus Fit and Proper
keuntungan pribadi. Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari
Bank Indonesia.
13. Seluruh anggota Direksi memiliki kompetensi yang memadai dan relevan dengan jabatannya Untuk menjalankan usaha Perseroan maka Pemegang
sehingga mampu menjalankan tugas dan Saham melalui RUPS telah menunjuk Direksi dengan
t a n g g u n g j a w a b n y a s e r t a m a m p u tetap memperhatikan persetujuan dari otoritas Bank
mengimplementasikan kompetensi yang Indonesia. Bank Dinar yang merupakan Perseroan yang
dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan bergerak dalam bidang jasa keuangan dengan fungsi
tanggung jawabnya utama sebagai lembaga intermediasi maka haruslah
14. Seluruh anggota Direksi memiliki kemauan dan dikelola oleh tenaga profesional dan berpengalaman
kemampuan untuk melakukan pembelajaran dalam pelaksanaan fungsi tersebut. Sesuai keputusan
secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan RUPS tanggal 23 Mei 2012 sebagaimana juga telah
pengetahuan perbankan dan perkembangan mendapat persetujuan Bank Indonesia melalui surat
terkini bidang keuangan/lainnya untuk No 14/98/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 4 September 2012
mendukung pelaksanaan tugas tanggung perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit
jawabnya.
and Proper Test) terhadap pengangkatan Direktur
15. Direksi telah menerapkan prinsip-prinsip GCG Utama PT Bank Liman Internasional, susunan Direksi PT
dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh Bank Dinar Indonesia Tbk adalah sebagai berikut :
tingkatan /jenjang organisasi.
16. Komposisi Direktur telah memenuhi ketentuan tanpa adanya intervensi dari pemilik
Frekuensi Rapat
Selama tahun 2014, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 12 kali dengan rincian sebagai berikut :
Susunan, Kriteria dan Independensi Direksi
Susunan, kriteria dan independensi Direksi PT Bank Dinar Indonesia Tbk telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan kondisi sebagai berikut :
1. Jumlah anggota Direksi 3 (tiga) orang, yaitu Direktur utama, Direktur Operasional dan Direktur Kepatuhan.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
2. Semua anggota Direksi berdomisili di Indonesia.
Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab yang sudah 3. Semua anggota Direksi memiliki pengalaman di
dilaksanakan sebagai berikut : perbankan lebih dari lima tahun
1. Direksi bertanggung jawab atas setiap keputusan 4. Tidak satupun anggota Direksi yang merangkap
untuk pelaksanaan kepengurusan Perseroan serta jabatan baik di lembaga perbankan maupun non
mempertanggung jawabkan pelaksanaan Bank
tugasnya dalam RUPS. 5. Anggota Direksi baik sendiri-sendiri maupun
2. Direksi melakukan pengelolaan Perseroan sesuai bersama-sama tidak ada yang memiliki saham
kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar melebihi 25 % dari modal disetor pada perusahaan
dan Undang-Undang yang berlaku. lain.
3. Seluruh anggota Direksi tidak ada yang 6. Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan
memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang Komisaris tidak ada yang memiliki hubungan
mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi keluarga sampai dengan derajat kedua.
Direksi. 7. Setiap penggantian dan/atau pengangkatan
4. Direksi telah menerapkan pelaksanaan prinsip- Direksi telah memperhatikan rekomendasi dari
prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Komite Remunerasi dan Nominasi,
Perseroan pada seluruh tingkatan/jenjang 8. Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib
organisasi. kerja yang mengatur etika kerja, waktu kerja, dan
5. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan pengaturan rapat.
pemeriksaan dan rekomendasi dari audit intern 9. Direksi telah menunjuk konsultan khusus dan
maupun ekstern, hasil pengawasan Bank independen yang didasari oleh kontrak yang jelas
Ind meliputi lingkup kerja, tanggung jawab, jangka
waktu pekerjaan, dan biaya penunjukan untuk
6. Direksi menyediakan data dan informasi yang proyek hukum.
lengkap dan akurat kepada Komisaris secara tepat 10. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas,
waktu. kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai
DIREKSI
onesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. Direksi Nama Hendra Lie Joyo Idham Aziz Jabatan Direktur Utama Direktur Operasional Direktur Kepatuhan
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Frekuensi Rapat Direksi
Nama Kehadiran PersentaseKehadiran
12 100 % 100 % Joyo 100 % Jumlah Rapat 12 12 Hendra Lie Idham Aziz 12 12 12
7. Keputusan-keputusan strategis senantiasa 2. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh KAP dengan diputuskan melalui rapat Direksi yang standar audit yang berlaku.
pengambilan keputusannya dilakukan secara 3. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar musyawarah mufakat, dibuat risalah rapatnya dan akuntansi yang berlaku, dan
didokumentasikan dengan baik, serta 4. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil diimplementasikan sesuai kebijakan, pedoman temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil dan tata tertb kerja yang berlaku. Keputusan pengawasan Bank Indonesia.
diambil apabila seluruh Direksi yang hadir c. Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan menyetujui dan dibatalkan jika terjadi dissenting Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai
opinions. ketentuan yang berlaku kepada RUPS melalui 8. Direksi tidak memanfaatkan Bank untuk Dewan Komisaris.
kepentingan pribadi keluarga atau pihak lain serta
Frekuensi dan kehadiran rapat Komite Audit pada
tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan
tahun 2014
pribadi selain Remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan dalam RUPS.
9. Direksi melaksanakan tugas secara independen tanpa intervensi Pemilik yang dapat menyebabkan kegiatan operasional Bank terganggu sehingga berdampak pada berkurangnya keuntungan Bank dan/atau menyebabkan kerugian Bank.
10. Direksi mengungkapkan secara terbuka kebijakan yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada karyawan.
11. Direksi mengangkat anggota Komite berdasarkan Dalam rangka pelaksaanaan tugas pemantauan tingkat keputusan rapat Dewan Komisaris risiko Perseroan oleh Dewan Komisaris maka telah dibentuk Komite Pemantau Risiko dengan keanggotaan sebagai berikut :
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil evaluasi kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko;
b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komiasaris terkait hasil pantauan dan evaluasi Untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Dewan Komisaris maka telah dibentuk Komite Audit Satuan Kerja Manajemen Risiko.
dengan keanggotaan sebagai berikut :
Tugas Dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris : a. Kecukupan pengendalian intern dan proses
pelaporan keuangan yang didasarkan kepada evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan pemantauan tindak lanjut hasil audit.
b. Melakukan review terhadap : 1. Pelaksanaan tugas SKAI
KOMITE PEMANTAU RISIKO
KOMITE AUDIT
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko meliputi :
Frekuensi dan kehadiran rapat Komite Pemantau Risiko pada tahun 2014
Komite Audit
Jabatan Nama
Efen Lingga Utama Ketua Nugroho Sulistio Waluyo Anggota Yahya Anggota
Frekuensi Rapat Komite Audit
Nama
Nugroho Sulistio W Yahya
Jumlah
Rapat KehadiranPersentaseKehadiran
Efen Lingga Utama
6 6 6 6 6 6 100 % 100 % 100 %
Komite Pemantau Risiko
Jabatan Nama
Haryono Waskito Ketua Nugroho Sulistio Waluyo Anggota
Yahya Anggota
Frekuensi Rapat BOC BOD
Nama
Dr. Syaiful Amir, SE Ak Efen Lingga Utama
Jumlah
Rapat KehadiranPersentaseKehadiran
Haryono Waskito Hendra Lie 100 % 100 % 100 % 100 % Joyo Idham Aziz 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 100 %100 %
Frekuensi Rapat Komite Pemantau Risiko
Nama
Nugroho Sulistio W Yahya
Jumlah
Rapat KehadiranPersentaseKehadiran
Haryono Waskito 6 6 6 6 6 6 100 % 100 % 100 %
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
KOMITE KREDIT
Kredit Pusat dan Komite Kredit Cabang. Dalam rangka mengoptimalkan pelaksaanaan tugas
Dewan Komisaris di bidang nominasi dan remunerasi Rapat Komite Kredit (RKK) adalah rapat yang maka telah dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi diselenggarakan untuk tujuan memutus permohonan dengan keanggotaan sebagai berikut : kredit (cash loan & non-cash loan) debitur/calon
debitur dimana sekurang-kurangnya terdiri dari :
ŸDirektur Utama
ŸDirektur (selain Direktur yang membidangi
Kepatuhan)
ŸGeneral Manager
ŸPengusul tertinggi (antara lain Kepala Bagian /
Manager Kredit / Kepala Cabang / Capem)
Tugas Komite Kredit
Komite Kredit Pusat dan Cabang pada prinsipnya memiliki tugas yang sama meliputi hal-hal sebagai
Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan berikut :
Remunerasi meliputi : 1. Memberikan persetujuan dan atau penolakan
a. Komite Remunerasi telah mengevaluasi kebijakan dalam usulan kredit baik pengajuan baru,
remunerasi bagi: perpanjangan, perubahan, penambahan dan atau
Ÿ Dewan Komisaris dan Direksi untuk restrukturasi
disampaikan kepada RUPS, 2. Komite Kredit Pusat yang juga merupakan Komite
Ÿ Pejabat Eksekutif dan pegawai untuk Kebijakan Perkreditan (KKP) harus melakukan
disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada evaluasi atas aspek pendanaan kredit tersebut
Direksi. meliputi kerjasama gabungan dengan Komite
b. Menyusun kebijakan dan sistem serta prosedur Kredit Cabang dan secara berkala melaporkan pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan secara tertulis kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Komisaris.
RUPS 3. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas Komite
c. Memberikan rekomendasi nama-nama calon Kredit dapat meminta opini unit/satuan kerja yang anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang dianggap mampu membeikan masukan sehingga sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha dapat menciptakan rekomendasi untuk Perseroan untuk disampaikan kepada RUPS. selanjutnya diputuskan dalam suatu rapat komite. d. Memberikan rekomendasi Pihak Independen yang
dapat menjadi anggota Komite kepada Dewan Tanggung Jawab
Komisaris. Komite Kredit Pusat :
a. Menyusun kebijakan Perkreditan Bank (KPB) yang
Frekuensi Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi menyangkut 3 azas pokok intern bank : Azas pada tahun 2014 Likuiditas, Azas Solvabilitas, Azas Rentabilitas.
b. Meminta persetujuan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) kepada Dewan Komisaris.
c. Menyusun dan mengatur portofolio perkreditan secara keseluruhan sesuai dengan kebijaksanaan perkreditan yang sudah diterapkan.
d. Mengadakan analisa/review terhadap nasabah- nasabah yang mulai “meragukan” secara intensif. e. Memberikan persetujuan/penolakan terhadap
permohonan kredit berdasarkan persetujuan mayoritas dan quorum dalam rapat.
f. Meminta nasihat dari Dewan Komisaris terhadap permohonan kredit yang khusus (spesifik).
g. Memberikan pengarahan yang diperlukan bagi Komite Kredit Cabang atas manajemen Surat Keputusan SK 058/SK/DIR/IX/2013 tanggal 17 perkreditan yang menjadi tanggung jawab cabang termasuk koordinasi dengan unit kerja yang September 2013 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
mengadministrasikan perkreditan. Perkreditan Bank (KPB) Komite Kredit (KK). Komite
h. Mengawasi pelaksanaan perkreditan, sesuai Kredit adalah suatu komite yang beranggotakan dengan Kebijakan Kredit (Credit Policy) yang sudah pemegang kewenangan kredit untuk melakukan ditetapkan
keputusan kredit yang mewakili fungsi credit decision, Komite Kredit Cabang :
dimana kewenangan keputusan kredit tersebut a. Mengadakan analisa kelayakan permohonan kredit.
melekat pada individu yang memiliki kemampuan,
b. Memberikan rekomendasi persetujuan atau kompetensi dan integritas termasuk pengusul. Komite
penolakan atas permohonan kredit yang ada, kredit dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu Komite sesuai dengan analisa kredit dan best practice