perolehan dan bagian Perusahaan dan anak perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan sebagai berikut:
This account represents the excess of acquisition cost over the Company and its subsidiaries interest in the fair value of the net assets of their respective subsidiaries as follows:
2010 2009
Biaya Perolehan Cost
MNCSV 1.425.437 1.591.527 MNCSV
MNC dan anak perusahaan 999.123 738.342 MNC and its subsidiaries
Mediacom 271.352 267.949 Mediacom
BCI 15.994 12.124 BCI
Infokom 10.172 10.172 Infokom
Jumlah 2.722.078 2.620.114 Total
Differences in foreign exchange Pengaruh selisih kurs penjabaran 43.435 62.997 translation
Akumulasi amortisasi Accumulated amortization
Awal tahun 407.442 274.509 Beginning of year
Amortisasi tahun berjalan 135.670 132.933 Amortization during the year
Akhir tahun 543.112 407.442 End of year
Jumlah tercatat 2.222.401 2.275.669 Net carrying amount Pada tahun 2010, goodwill MNCSV termasuk
alokasi goodwill negatif dari konversi obligasi wajib tukar menjadi 24,54% saham milik Mediacom sebesar Rp 166.090 juta (Catatan 15).
In 2010, goodwill of MNCSV includes allocation of negative goodwill from conversion of mandatory exchangeable bond into 24.54% of Mediacom shares amounting to Rp 166,090 million (Note 15).
19. ASET LAIN-LAIN 19. OTHER ASSETS
2010 2009
Beban tangguhan - bersih 104.740 97.037 Deferred charges - net
Aset restrukturisasi Cipta TPI 103.500 103.500 Restructuring asset of Cipta TPI Uang muka pengembangan usaha 81.319 32.404 Advances for business development Uang muka sewa transmisi dan menara 73.654 171.548 Advances for transmission rental and tower Piutang hubungan istimewa dari Receivable from a related party of
anak perusahaan 51.908 13.550 subsidiary
Uang jaminan 34.110 37.157 Security deposits
Lain-lain 197.923 55.161 Others
Beban tangguhan terutama biaya insentif sehubungan dengan perolehan pelanggan TV berbayar. Beban tangguhan lainnya terdiri dari hak atas tanah, hak pengelolaan gedung dan biaya tangguhan lainnya. Pada tahun 2010 dan 2009, amortisasi beban tangguhan masing- masing adalah sebesar Rp 88.018 juta dan Rp 37.570 juta.
The deferred charges mainly represent incentive expense incurred in relation to the pay TV subscriber acquisition. Other deferred charges consist of landrights, property rights and other deferred charges. In 2010 and 2009, amortization expense of deferred charges amounting to Rp 88,018 million and Rp 37,570 million.
MNC mempunyai aset restrukturisasi Cipta TPI sebesar Rp 103.500 juta yang akan digunakan dalam rangka investasi pada bidang media dan penyiaran.
MNC had restructuring asset of Cipta TPI amounting to Rp 103,500 million, which will be used for investments in the media and broadcasting business.
MNCSV memiliki piutang di luar usaha dengan pihak hubungan istimewa MNCSV, yang timbul terutama dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh MNCSV dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tersebut karena manajemen anak perusahaan yakin bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
MNCSV has non-interest bearing non-trade accounts receivable from MNCSV’s related party arising mainly from expense paid in advance by MNCSV. As of December 31, 2010 and 2009, no allowance for doubtful account was provided on such receivable as the subsidiary’s management believes that all such receivable are collectible.
Anak perusahaan membayar uang jaminan terutama untuk pembelian program, pembelian bahan baku kertas, sewa transponder, sewa kantor dan pemakaian telepon kepada pihak ketiga.
The subsidiaries paid guarantee deposits mainly for purchases of program, purchases of paper materials, transponder rental, office rental and telephone utilization to third parties.
20. HUTANG BANK 20. BANK LOANS
2010
2009
Standard Chartered Bank
280.951
278.283
Standard Chartered Bank
Bank Rakyat Indonesia
45.139
40.033
Bank Rakyat Indonesia
Bank Syariah Mandiri
26.973
28.200
Bank Syariah Mandiri
Bank Central Asia (Catatan 28)
13.771
15.416
Bank Central Asia (Note 28)
Bank CIMB Niaga
4.000
4.000
Bank CIMB Niaga
Bank Panin
3.778
3.899
Bank Panin
Bank Mandiri
-
3.000
Bank Mandiri
Jumlah
374.612
372.831
Total
Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank
RCTI RCTI
Pada tanggal 12 September 2008, RCTI memperoleh fasilitas Bridging Loan sebesar Rp 220.000 juta dan Revolving Credit Facility
sebesar Rp 30.000 juta dari Standard Chartered Bank, dengan tingkat bunga cost of fund + 3% per tahun, yang jatuh tempo 30 September 2010.
On September 12, 2008, RCTI obtained a Bridging Loan Facility of Rp 220,000 million and Revolving Credit Facility of Rp 30,000 million from Standard Chartered Bank which bear interest of cost of fund + 3% per annum which was due on September 30, 2010.
Pada tanggal 21 September 2010, RCTI menandatangani adendum perjanjian di atas dimana fasilitas kredit diubah menjadi pinjaman jangka pendek dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 220.000 juta dan tingkat bunga cost of fund bank + 3% per tahun. Pinjaman akan dikembalikan setiap bulan dimulai dari Januari 2011 sampai dengan Agustus 2011.
On September 21, 2010, RCTI signed an amendment on the above agreement where the facilities were changed to a short term loan with a maximum credit of Rp 220,000 million and bear interest of the bank’s cost of fund + 3% per annum. The loan is payable monthly starting in January 2011 until August 2011.
Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan atas tanah hak guna bangunan No. 656 dan No. 5626 seluas 96.826 meter persegi milik RCTI berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk dan Kedoya, Jakarta Barat.
The loan is secured by land rights No. 656 and No. 5626 with total area of 96,826 square meters owned by RCTI located in Kebon Jeruk and Kedoya, West Jakarta.
Sehubungan dengan hutang tersebut, RCTI diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai yang tercantum dalam perjanjian.
In connection with such loan, RCTI is required to comply with certain limits as stated in agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 220.000 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 220,000 million.
RCTI telah melakukan pembayaran cicilan pokok sesuai dengan jadwal pembayaran untuk bulan Januari dan Pebruari 2011 sejumlah Rp 55.000 juta.
RCTI has paid its loan as scheduled for January and February 2011 installment amounting to Rp 55,000 million.
Innoform Innoform
Pada tanggal 25 Agustus 2010, Innoform dan anak perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan Standard Chartered Bank yang terdiri dari:
On August 25, 2010, Innoform and its subsidiaries entered into a credit facilities with Standard Chartered Bank, which consist of:
Fasilitas cerukan sampai dengan sejumlah S$ 3 juta dengan suku bunga prime rate.
Fasilitas trade finance sampai sejumlah S$10 juta dengan tingkat bunga spot rate.
Fasilitas ini berjangka waktu 90 hari.
Fasilitas bond and guarantees sampai sebesar S$ 5 juta. Fasilitas ini berjangka waktu 12 (dua belas) bulan.
Fasilitas pinjaman jangka pendek sampai sejumlah S$ 10 juta dengan tingkat bunga
spot rate. Fasilitas ini berjangka waktu 6 (enam) bulan.
Overdraft facilities up to S$ 3 million at prime rate interest.
Trade finance facility up to S$ 10 million at spot interest rate. This facility has a term of 90 days.
Bond and guarantees facility up to S$ 5 million. This facility has a term of twelve (12) months.
Short-term loan facility up to S$ 10 million at spot interest rate. This facility has a term of six (6) months.
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 23.675 juta.
As of December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 23,675 million.
MNCSV MNCSV