• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Google Classroom

a. Pengertian Google Classroom

Menurut Hakim (2016 : 2), google classroom adalah layanan berbasis internet yang disediakan oleh google sebagai sebuah sistem e-learning service, didesain untuk membantu pengajar membuat dan membagikan tugas kepada pelajar secara paperless. Penggunaan service ini harus mempunyai akun di google. Selain itu google

classroom hanya bisa digunakan oleh sekolah yang

mempunyai google apps for education.

Menurut Wicaksono (2017 : 514), google classroom merupakan aplikasi multiplatform, yang dapat digunakan oleh pengguna google classroom adalah platform pembelajaran campuran, yang dikembangkan oleh google untuk sekolah yang bertujuan untuk menyederhanakan pembuatan, pendistribusian dan penetapan tugas dengan cara tanpa kertas. Pemanfaatan google classroom dapat melalui multiplatform yakni melalui komputer dan telepon genggam. Guru dan siswa dapat mengunduh aplikasi 10

10

melalui playstore di android atau app store di iOS dengan kata kunci google classroom. Penggunaan LMS tersebut tanpa dipungut biaya, sehingga pemanfaatannya dapat dilakukan sesuai kebutuhan.

Menurut Gunawan (2014 : 340), google classroom (atau dalam bahasa Indonesia yaitu ruang kelas Google) adalah sebuah serambi pembelajaran yang dapat diperuntukkan terhadap setiap ruang lingkup pendidikan yang dimaksudkan untuk membantu menemukan jalan keluar atas kesulitan yang dialami dalam membuat penugasan tanpa menggunakan kertas (paperless). Perangkat lunak ini telah diperkenalkan sebagai bagian dari

Google Apps for Education (GAFE) sejak 12 Agustus 2014.

Melalui aplikasi ini maka memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan lebih mendalam. Hal ini disebabkan, baik guru maupun siswa dapat mengumpulkan tugas, mendistribusikan tugas, dan menilai tugas tanpa terikat oleh batas waktu pelajaran.

Berdasarkan teori tersebut, google classroom adalah salah satu bentuk pembelajaran online yang dapat digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran yang menarik.

11

Google classroom mempunya manfaat yaitu sebagai

sarana memperlancar komunikasi antara siswa dengan guru. Aplikasi ini juga berguna untuk siswa belajar menyimak, membaca, mengirim tugas, dari jarak jauh. Agar lebih praktis, hemat waktu dan membantu para guru menciptakan dan mengumpulkan tugas dari siswa. Aplikasi Google

Classrom ini juga menciptakan folder drive untuk setiap

tugas siswa, membantu dan menjaga semua dokumen secara terorganisir.

Adapun fitur yang dimiliki oleh google classroom, yaitu: 1) Assigmenments (Tugas)

Penugasan disimpan dan dinilai pada rangkaian aplikasi produktivitas google yang memungkinkan kolaborasi antara guru dan siswa atau siswa kepada siswa. Dokumen yang ada di google drive siswa dengan guru, file di-host di drive siswa dan kemudian diserahkan untuk penilaian. Guru dapat memilih file yang kemudian dapat diperlakukan sebagai template sehingga setiap siswa dapat mengedit salinannya sendiri dan kemudian kembali ke nilai kelas alih- alih membiarkan semua siswa melihat, menyalin, atau mengedit dokumen yang sama. Siswa juga dapat memilih untuk melampirkan dokumen tambahan dari

12 2) Grading (Pengukuran)

Google classroom mendukung banyak skema

penilaian yang berbeda. Guru memiliki pilihan untuk melampirkan file ke tugas dimana siswa dapat melihat mengedit, atau mendapatkan salinan individual. Siswa dapat membuat file dan kemudian menempelkannya ke tugas jika salinan file tidak dibuat oleh guru. Guru memiliki pilihan untuk memantau kemajuan setiap siswa pada tugas di mana mereka dapat memberi komentar dan edit. Berbalik tugas dapat dinilai oleh guru dan dikembalikan dengan komentar agar siswa dapat merevisi tugas dan masuk kembali. Setelah dinilai, tugas hanya dapat diedit oleh guru kecuali jika guru mengembalikan tugas masuk. 3) Communication (Komunikasi)

Pengumuman dapat diposkan oleh guru ke arus kelas yang dapat dikomentari oleh siswa yang memungkinkan komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Siswa juga dapat memposting ke aliran kelas tapi tidak akan setinggi prioritas sebagai pengumuman oleh seorang guru dan dapat dimoderasi. Beberapa jenis media dari produk Google seperti file video YouTube dan

Google Drive dapat dilampirkan ke pengumuman dan pos

untuk berbagi konten. Gmail juga menyediakan opsi email bagi guru untuk mengirim email ke satu atau lebih siswa di

13

antar muka Google Kelas. Kelas dapat diakses di web atau melalui aplikasi seluler Android dan iOS Classroom. 4) Time-Cost (Hemat waktu)

Guru dapat menambahkan siswa dengan memberi siswa kode untuk mengikuti kelas. Guru yang mengelola beberapa kelas dapat menggunakan kembali pengumuman, tugas, atau pertanyaan yang ada dari kelas lain. Guru juga dapat berbagi tulisan di beberapa kelas dan kelas arsip untuk kelas masa depan. Pekerjaan siswa, tugas, pertanyaan, nilai, komentar semua dapat diatur oleh satu atau semua kelas, atau diurutkan menurut apa yang perlu dikaji.

5) Archive Course (Arsip program)

Kelas memungkinkan instruktur untuk

mengarsipkan kursus pada akhir masa jabatan atau tahun. Saat kursus diarsipkan, situs tersebut dihapus dari beranda dan ditempatkan di area Kelas Arsip untuk membantu guru mempertahankan kelas mereka saat ini. Ketika kursus diarsipkan, guru dan siswa dapat melihatnya, namun tidak dapat melakukan perubahan apapun sampai dipulihkan.

14

6) Mobile Application (Aplikasi dalam telepon genggam) Aplikasi seluler Google Kelas, yang diperkenalkan pada bulan Januari 2015, tersedia untuk perangkat iOS dan

Android. Aplikasi membiarkan pengguna mengambil foto dan

menempelkannya ke tugas mereka, berbagi file dari aplikasi lain, dan mendukung akses offline.

7) Privacy (Privasi)

Berbeda dengan layanan konsumen google, google

classroom, sebagai bagian dari G Suite for Education,

tidak

menampilkan iklan apa pun dalam antarmuka untuk siswa, fakultas, dan guru, dan data pengguna tidak dipindai atau digunakan untuk tujuan periklanan.

Semua fitur tersebut dapat digunakan oleh guru selama pembelajaran. Guru dapat dengan mudah mempelajari penggunaan dengan belajar secara mandiri dengan melihat di google support pada google classroom.

Didalam google classroom ini, memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain:

1) Kelebihan google classroom:

a) Siswa tidak perlu lagi membuat tugas di buku b) Siswa bisa dilatih disiplin

15

c) Siswa hanya membawa smartphone atau laptop (pada

pelajaran tertentu)

2) Kekurangan google classroom:

a) Siswa terlalu asik bermain dengan internet ketika selesai

mengerjakan tugas tersebut

b) Kuangnya fasilitas wifi gratis di sekolah. Jika ada siswa yang mempunyai laptop, dan dia tidak mempunyai smartphone untuk menghidupkan hotspotnya, itu akan bermasalah.

c) Guru terlalu asik memberikan tugas sehingga lupa untuk

menerangkan pelajarannya.

2. Hakikat Respon Siswa a. Pengertian Respon

Menurut Iskandar (2012: 18), respon merupakan perilaku atau tingkah laku yang terjadi pada manusia setelah ia mendapatkan stimulus atau objek yang terdapat di lingkungan. Perilaku atau tingkah laku manusia yang muncul, sebagai akibat oleh adanya stimulus yang diterimanya. Dengan demikian, dalam teori stimulus respon merupakan hubungan sebab akibat.

16

Menurut Wijayanti (2015 : 182), respon adalah hasil dari perilaku stimulus yaitu aktivitas dari orang yang bersangkutan, tanpa memandang apakah stimulus tersebut dapat diidentifikasikan atau tidak dapat diamati. Respon akan terkait dengan stimulus, sehingga jika stimulus terjadi maka suatu respon akan mengikuti.

Menurut Susanto (2016 : 3), respon adalah salah satu elemen dalam proses komunikasi pemasaran. Dimana respon merupakan reaksi yang diberikan oleh penerima setelah menerima pesan.

Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa respon merupakan perilaku, sikap atau reaksi sebagai suatu tanggapan atau tindakan yang dilakukan merupakan akibat adanya rangsangan-rangsangan yang terjadi sebelumnya. b. Jenis-Jenis Respon

Menurut Azwari (2007: 15), respon timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap, timbulnya didasari oleh proses evaluasi dari individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap.

17

Menurut Kusuma (2017 : 3), respon berarti reaksi atau tanggapan berupa penerimaan, penolakan, atau sikap acuh tak acuh terhadap apa yang disampaikan oleh komunikator dalam pesannya

Sedangkan menurut Sumadi (2004:10), jenis-jenis respon yaitu: perilaku terbuka dan perilaku tertutup. Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice). Sedangkan perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain.

Berdasarkan teori para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis respon adalah bentuk tindakan apa saja yang dilakukan oleh seseorang itu untuk menunjukan apa yang telah ia dapat.

Menurut Novitasari (2017 : 3) siswa adalah orang yang dengan sengaja belajar di sekolah untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada suatu jalur pendidikan baik pendidikan formal (dari

18

tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas), maupun pendidikan nonformal.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, respon siswa merupakan tanggapan siswa dari apa yang telah ia dapatkan dalam lingkungan sekitarnya.

b. Media Pembelajaran

1) Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Sukiman (2012: 29) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

Menurut Arsyad (2017 : 3), media dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Menurut Ramli (2015 : 133), media pembelajaran yaitu proses penyampaian pesan atau informasi secara efektif dan efisien dapat diterima dan selalu diingat oleh siswa. Sehingga dapat dipahami, bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu atau sarana yang dijadikan sebagai perantara atau piranti komunikasi untuk

19

menyampaikan pesan atau informasi berupa ilmu pengetahuan dari berbagai sumber ke penerima pesan atau informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

Media merupakan bagian dari komponen

pembelajaran, manfaat dan fungsi media dalam pembelajaran sangat dirasakan baik oleh tenaga pendidik maupun siswa. Keberhasilan media dalam meningkatkan kualitas belajar siswa ditentukan bagaimana kemampuan guru dalam memilih media yang akan digunakan. Ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan oleh guru untuk memilih media yaitu:

a) Pertimbangan siswa, pertimbangan tujuan pembelajaran, b) Pertimbangan strategi pembelajaran,

c) Pertimbangan siswa,

d) Pertimbangan menggunakan media, e) Pertimbangan biaya,

f) Pertimbangan sarana dan prasarana, dan

g) Pertimbangan efisien dan efektifitas (Mahnun, 2015 : 23). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa, media pembelajaran adalah sarana atau alat dalam pembelajaran, untuk menciptakan kondisi belajar yang efektif, dan mempermudah dalam interkasi antara pemberi pesan (guru) dan penerima pesan (siswa). Peran media pembelajaran sebagai teknologi pembawa informasi,

20

dapat dimanfaatkan untuk, keperluan kegiatan pembelajaran atau sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar.

2) Dasar Pemikiran Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki tiga peranan, yaitu peran sebagai penarik perhatian (intentional role), peran

komunikasi (communication role), dan peran

ingatan/penyimpanan (retention role). Media pembelajaran merupakan wahana penyalur atau wadah pesan pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Di samping dapat menarik perhatian siswa, media

pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran.

Menurut Ramli (2015 : 133), dalam penerapan pembelajaran di sekolah , guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi pada prestasi belajar. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, guru perlu dilandasi langkah-langkah dengan sumber ajaran

21

agama, sesuai firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl ayat 44, yaitu:

Artinya: “Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu

menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”.

Demikian pula dalam masalah penerapan media

pembelajaran, pendidik harus memperhatikan

perkembangan jiwa keagamaan siswa, karena faktor inilah yang justru menjadi sasaran media pembelajaran. Tanpa memperhatikan serta memahami perkembangan jiwa siswa atau tingkat daya pikir siswa, guru akan sulit diharapkan untuk dapat mencapai sukses.

3) Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Sukiman (2012 : 40), media berfungsi untuk tujuan instruksi, dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lenbih sistematis dan psikologis, dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus

22

memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.

4) Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Falahudin (2014 : 114), secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara pembelajar dengan pelajar, sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.

5) Ciri - Ciri Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2017 : 15), media pembelajaran memiliki ciri-ciri yaitu:

a) Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media, merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekontruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket computer, dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera atau video kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

23

Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian – kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat. Pertistiwa yang kejadiannya hanya sekali dapat diabadikan dan disusun kembali untuk keperluan pembelajaran.

b) Ciri Manipulatif (Manipulative Prroperty)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki cara manipulative. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pemngambilan gambar time-lapse recording.

c) Ciri Distributif (Distibutive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatife sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itumisalnya rekaman video, audio, disket komputer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.

24

Dokumen terkait