PENGARUH PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM
TERHADAP RESPON SISWA SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Nama : Nanda Denilasari NIM : 2014820033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Skripsi Mei 2018
Nanda Denilasari (2014820033)
PENGARUH PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM TERHADAP RESPON SISWA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
xix + 103 halaman + 8 tabel + 5 Gambar + 17 Lampiran ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
google classroom terhadap respon siswa sebagai media pembelajaran
dan seberapa besar pengaruh google classroom terhadap respon siswa sebagai media pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh
google classroom terhadap respon siswa sebagai media pembelajaran.
Dengan diketahui dari hasil signifikan korelasi, uji hipotesis korelasi
product moment dan didapat nilai koefisien korelasi r sebesar 0,394 yang
berarti terdapat hubungan yang kuat antar kedua variabel, selanjutnya dilakukan uji signifikansi hasilnya 0,017 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan diantara variabel X dengan variabel Y. Maka dari hasil di atas dinyatakan Ha di terima dan Ho di tolak.
Kata Kunci: Respon Siswa, Google Classroom, Media Pembelajaran.
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING PERSYARATAN UNTUK UJIAN SKRIPSI
Pembimbing,
Azmi Al Bahij, M.Si.
Tanggal: ……….
MENGETAHUI
KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Kaprodi,
Azmi Al Bahij, M.Si.
Tanggal: ………..
Nama : Nanda Denilasari Nomor Pokok Mahasiswa : 2014820033
iii
CLASSROOM TERHADAP RESPON
SISWA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Angkatan : 201
PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Google Classroom Terhadap Respon Siswa Sebagai Media Pembelajaran” yang ditulis Nanda Denilasari Nomor Pokok 2014820033 telah diujikan pada diterima dan disahkan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Mengesahkan,
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Dekan,
Dr. Iswan, M.Si.
Panitia Ujian Tanda Tangan Tanggal
Ismah, M.Si. _____________ _________ Ketua
Azmi Al Bahij, M.Si. _____________ _________ Sekretaris
Azmi Al Bahij, M.Si. _____________ _________ Pembimbing
Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd. _____________ _________ Penguji-1
iv Penguji-2
LEMBAR PENGESAHAN
v
FAKTA INTEGRITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini:
a. Nama : Nanda Denilasari
b. Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 30 November 1996
c. Fakultas/Prodi : Ilmu Pendidikan/Pendidikan Sekolah Dasar
d. Nomor Pokok : 2014820033
e. Alamat Rumah : Jl. Sawangan Elok No. 72 Rt. 03/08 Duren Seribu Bojongsari Depok 16518
f. No.TLP/HP : 081287012137
g. Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Google
Classroom Terhadap Respon Siswa Sebagai Media Pembelajaran
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh dokumen/data yang saya sampaikan dalam skripsi ini adalah benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dokumen/data terdapat indikasi penyimpangan pemalsuan pada bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian fakta integritas ini saya buat dengan sesungguhnya tanppa ada paksaan dari siapapun juga, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 31 Juli 2018 Mahasiswa yang bersangkutan,
vi
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk memenuhi PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK PENINGKATAN AKADEMIK
Sebagai sivitas Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Nanda Denilasari
No.Pokok : 2014820033
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas : Ilmu Pendidikan
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pendidikan menyetujui untuk memberikan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta Hak Bebas Royalty Non Eksklusif (Non Exlusskarya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM TERHADAP RESPON SISWA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.
Beserta perangkatan yang ada (jika diperlukan). Dengan ini hak bebas royalty Fakultas Ilmu Pendidikan berhak menyimpan, menggali media, mengelola dalam bentuk perangkat data (data base), merawat dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 31 Juli 2018 Yang menyatakan,
Nanda Denilasari sebagian persyaratan dalam menempuh ujian Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Nama : Nanda Denilasari
Nomor Pokok : 2014820033
vii
PERSEMBAHAN
Sebuah karya ini ku persembahkan khusus untuk
yang tercinta
Ibunda Maryani, dan Ayahanda Teten Deni yang
selalu memberikan kasih sayang juga memberi
semangat dan doa yang tulus
Tak lupa untuk sahabat-sahabat ku Indah
Rahmania, Sherly Anggun, Indah Cahyani, Tasya
Aydhia dan Endang Hariadi yang selalu
memberikan motivasi
Serta Orang – orang yang aku sayangi, yang selalu
memotivasi serta mendoakanku dalam
menyelesaiakan skripsi ini
Semoga bermanfaat untuk semuanya yang
membaca karya ini
viii
MOTTO
“Jawaban sebuah keberhasilan
adalah terus belajar jangan
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Alhamdulillah segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT penguasa alam semesta atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya, dan juga atas nikmat sehat, iman dan islam-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Google Classroom Terhadap Respon Siswa Sebagai Media Pembelajaran”. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIP-UMJ).
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan serta kesulitan-kesulitan. Namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan dorongan serta saran-saran dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan serta kesulitan-kesulitan dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Iswan, M. Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
2. Bapak Azmi Al Bahij, M.Si. ketua program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
3. Bapak Azmi Al Bahij, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam membimbing skripsi ini hingga diselesaikan dengan baik.
4. Para dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
5. Bapak Marif, S.Pd.SD. selaku kepala sekolah SDN Pancoranmas 1 yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk pelaksanaan penelitian.
x
6. Terimakasih banyak untuk ayahanda Teten Deni dan Ibunda Maryani tercinta yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungan dan doa yang tak pernah putus.
7. Terimakasih untuk Denila Putri Handayani, Septiani Deni Yanti dan Rivaldi Deni Pratama selaku kaka dan adik tercinta .
8. Terimakasih untuk teman-teman ASD angkatan 2014 yang memberikan semangat dan dukungan.
9. Terimakasi banyak untuk teman seperjuangan satu bimbingan Yuanita, Nova, Ajeng, Fahri, Sondra serta Dyah yang turut membimbing dan memberikan dukungan dalam penyelesaian penulisan skripsi.
10. Terimakasih untuk Ratna Rahmawati, Dian Andini Putri, Puri Arfiani, Syifa Fauziah, Hanny Firas, Fina Syarifah serta Lis Gantini yang turut mendoakan dan memberikan semangat.
11. Terimakasih untuk Ahmad Maulufi, Chairunifah serta Eka Fajri yang selalu memberikan doa dan bantuan yang bermakna selaku sahabat-sahabat tercinta.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa tulisan ini banyak kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak dan pembaca lainnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca lainnya demi mengingkatkan mutu pendidikan. Semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 31 Juli 2018
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
FAKTA INTEGRITAS ... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ……….. vii
MOTTO ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………... 1
B. Identifikasi Masalah ....……….….. 7
C. Batasan Masalah ………...……… 7
D. Rumusan Masalah ……….... 8
E. Tujuan Penelitian……… 8
F. Manfaat Penelitian ………..…... 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ……….. 10
1. Google Classroom ………... 10
2. Hakikat Respon Siswa ……….……….... 16
B. Kerangka Berpikir ………. 26
C. Hipotesis Penelitian ………. 29
xii
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……… 30
1. Tempat Penelitian ……….…………. 30
2. Waktu Penelitian ... …. 30
B. Metode Penelitian ……… 31
C. Variabel dan Definisi Operasional Variable ………. 33
D. Populasi dan Sampel ……….. 37
E. Kisi-Kisi Instrument ………. 39
F. Teknik Pengumpulan Data ………. 41
G. Teknik Analisis Data ……… 43
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ……….……… 50
B. Data Analisis Penelitian ………. 52
C. Interpretasi Hasil Penelitian ……….. 58
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ……….………. 64
B. Saran ……….……… 64
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 30
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket/Kuesioner ... 39
Tabel 3.3 Skor Item Alternatif Jawaban Responden …………. ... 42
Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas ... 53
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ………. ... 54
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas ……… 55
Table 4.4 Hasil Uji Linieritas……….... 56
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Validitas ... 69
Lampiran 2 Surat Pernyataan Validitas ... 70
Lampiran 3 Angket Uji Coba Instrument ... 71
Lampiran 4 Angket Instrument Google Classroom ... 74
Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas ……… ... 80
Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas ………... 82
Lampiran 7 Hasil Uji Homogenitas ………... 84
Lampiran 8 Hasil Uji Linieritas ……….. 86
Lampiran 9 Hasil Uji Korelasi Sederhana ………... 89
Lampiran 10 Hasil Uji Koefisien Determinasi ………. 91
Lampiran 11 Surat Permohonan Penelitian ... 94
Lampiran 12 Surat Pernyataan Penelitian ... 95
Lampiran 13 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi ... 96
Lampiran 14 Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 97
Lampiran 15 Kartu Menyaksikan Sidang Skripsi ... 99
Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian ... 100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan, karena kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Pada era globalisasi saat ini, penguasaan teknologi menjadi indikator kemajuan suatu negara. Negara dikatakan maju jika memiliki tingkat penguasaan teknologi tinggi (high technology), sedangkan negara-negara yang tidak bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi sering disebut sebagai negara gagal (failed country).
Pendidikan yang bermutu dimulai dari proses pembelajaran yang bermutu pula. Hal ini memberi arti bahwa pembelajaran yang bermutu menjadi faktor utama dalam keberhasilan pendidikan di sekolah. Mutu dalam pembelajaran dapat ditingkatkan melalui pengelolaan kelas, yang memadai dengan mengedepankan prinsip-prinsip dan pendekatan yang humanis bagi peserta didik.
2
Pada umumnya pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah masih terdapat banyak kendala, hambatan, dan tantangan. Saat teknologi belum canggih, pembelajaran lebih bersifat tradisionalis, manual, penggunaan strategi dan metode pembelajaran yang belum variatif. Pembelajaran cenderung masih berpusat pada guru sehingga tidak memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat mengeksplorasi pengetahuannya secara bebas dan bertanggung jawab. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya kualitas guru dalam mengelola pembelajaran. Belum optimalnya kemampuan guru dalam mengenal dunia teknologi yang bisa diaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah.
Menurut Thobroni (2015 : 17), pembelajaran membutuhkan sebuah proses yang disadari cenderung bersifat permanen dan mengubah perilaku. Pada proses tersebut terjadi pengingatan informasi yang kemudian disimpan dalam memori dan organisasi kognitif. Selanjutnya, keterampilan tersebut diwujudkan secara praktis pada keaktifan siswa dalam merespon dan bereaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada diri siswa ataupun lingkungannya.
Dalam proses belajar mengajar, kehadiran alat atau media mempunyai arti yang cukup penting. Dalam kegiatan tersebut, ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Meskipun begitu
3
pentingnya alat atau media bagi tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak dijumpai lembaga-lembaga pendidikan yang kurang mementingkan suatu alat atau media tersebut.
Menurut Ramli (2015 : 131), perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para pendidik dituntut agar mampu menggunakan media yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa media tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Pendidik juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Pendidik harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.
Guru sebagai mediator berperan memfasilitasi siswa dengan pola pembelajaran yang humanis agar siswa lebih merdeka dalam belajar. Pandangan sepeti ini memberikan peluang kepada siswa untuk lebih aktif dalam meningkatkan hasil belajar sehingga memunculkan respon siswa yang baik. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan semangat siswa (respon siswa) dalam pembelajaran salah satunya yaitu menerapkan pembelajaran dengan menggunakan aplikasi
4
yang dapat digunakan media pembelajaran dikelas google
classroom.
Meurut Batlolona (2016 : 1), rendahnya hasil belajar disebabkan kurangnya eksplorasi serta respon siswa dan penggunaan media dalam pembelajaran. Aktivitas pembelajaran lebih diorientasikan pada pencapaian unsur pengetahuan, ingatan, dan analisis, yaitu menemukan satu jawaban yang paling tepat terhadap masalah yang diberikan berdasarkan informasi yang tersedia dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa yang diharapkan, dapat memperbaiki hasil belajar yang dicapainya. Alasan berkenaan dengan manfaat media pembelajaran dalam proes belajar siswa seperti, pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pembelajaran lebih jelas maknanya sehingga mudah dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai pengajaran lebih baik, metode pembelajaran lebih bervariasi, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mengdengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Menurut Aunurrahman (2014 : 233), dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, guru perlu dilandasi langkah-langkah
5
dengan sumber ajaran agama, sesuai firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl ayat 44, yaitu:
Artinya: “Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”.
Dapat dimanfaatkan oleh dunia pendidikan, terutama guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu dengan cara menggunakan piranti elektronik, terutama melalui komunikasi online atau electronic
learning (e-learning). E-learning merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memberi penekanan pada penyampaian iformasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara online. Dalam pembelajaran online terdapat aplikasi google classroom dan edmodo. Dua aplikasi ini hampir sama kegunaannya hanya berbeda pada bagian tampilannya saja. Aplikasi ini masih jarang, bahkan belum diketahui oleh sebagian besar guru di Indonesia. Layanan aplikasi ini diasumsikan menjadi salah satu alternatif dalam menjawab persoalan dan tantangan pembelajaran di kelas. Seperti terbatasnya waktu yang tersedia di dalam kelas, kurangnya
6
waktu untuk berdiskusi dalam mengkaji materi pelajaran, dan sempitnya waktu untuk megoreksi tugas siswa.
Dampak siswa belajar dengan menggunakan kemajuan teknologi sangat baik, karena dengan belajar menggunakan media pembelajaran google classroom membuat siswa lebih bersemangat dalam melakukan proses pembelajaran, siswa tidak mudah merasa bosan dan merasa lebih tertarik. Jika guru melakukan proses pembelajaran dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini, siswa juga dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran.
Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengunaan Google Classroom Terhadap Respon Siswa Sebagai Media Pembelajaran Di SDN Pancoranmas 1”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah masih terdapat banyak kendala yaitu kurang kreatifnya guru dalam memilih media pembelajaran.
7
2. Kurang optimalnya peran guru dalam memanfaatkan penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan.
3. Rendahnya respon siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, peneliti membataskan hanya pada “Bagaimana Pengaruh Penggunaan Google classroom terhadap Respon Siswa Sebagai Media Pembelajaran di SDN Pancoranmas 1?”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahannya adalah “ Apakah ada pengaruh penggunaan
google classroom terhadap respon siswa sebagai media
pembelajaran di SDN Pancoranmas 1?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada, yaitu :
Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan google
8
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, adalah :
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru, sebagai bahan masukan dan pedoman dalam pengaruh penggunaan google classroom sebagai bahan ajar.
b. Bagi Siswa, sebagai penerima ilmu lebih giat lagi dalam belajar khususnya untuk meningkatkan semangat belajar dengan menggunakan bahan ajar yang menarik.
c. Bagi Sekolah, sebagai umpan balik agar terus mendukung upaya-upaya guru dalam meningkatkan semangat belajar siswa dengan menggunakan bahan pembelajaran yang menarik.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Google Classroom
a. Pengertian Google Classroom
Menurut Hakim (2016 : 2), google classroom adalah layanan berbasis internet yang disediakan oleh google sebagai sebuah sistem e-learning service, didesain untuk membantu pengajar membuat dan membagikan tugas kepada pelajar secara paperless. Penggunaan service ini harus mempunyai akun di google. Selain itu google
classroom hanya bisa digunakan oleh sekolah yang
mempunyai google apps for education.
Menurut Wicaksono (2017 : 514), google classroom merupakan aplikasi multiplatform, yang dapat digunakan oleh pengguna google classroom adalah platform pembelajaran campuran, yang dikembangkan oleh google untuk sekolah yang bertujuan untuk menyederhanakan pembuatan, pendistribusian dan penetapan tugas dengan cara tanpa kertas. Pemanfaatan google classroom dapat melalui multiplatform yakni melalui komputer dan telepon genggam. Guru dan siswa dapat mengunduh aplikasi 10
10
melalui playstore di android atau app store di iOS dengan kata kunci google classroom. Penggunaan LMS tersebut tanpa dipungut biaya, sehingga pemanfaatannya dapat dilakukan sesuai kebutuhan.
Menurut Gunawan (2014 : 340), google classroom (atau dalam bahasa Indonesia yaitu ruang kelas Google) adalah sebuah serambi pembelajaran yang dapat diperuntukkan terhadap setiap ruang lingkup pendidikan yang dimaksudkan untuk membantu menemukan jalan keluar atas kesulitan yang dialami dalam membuat penugasan tanpa menggunakan kertas (paperless). Perangkat lunak ini telah diperkenalkan sebagai bagian dari
Google Apps for Education (GAFE) sejak 12 Agustus 2014.
Melalui aplikasi ini maka memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan lebih mendalam. Hal ini disebabkan, baik guru maupun siswa dapat mengumpulkan tugas, mendistribusikan tugas, dan menilai tugas tanpa terikat oleh batas waktu pelajaran.
Berdasarkan teori tersebut, google classroom adalah salah satu bentuk pembelajaran online yang dapat digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran yang menarik.
11
Google classroom mempunya manfaat yaitu sebagai
sarana memperlancar komunikasi antara siswa dengan guru. Aplikasi ini juga berguna untuk siswa belajar menyimak, membaca, mengirim tugas, dari jarak jauh. Agar lebih praktis, hemat waktu dan membantu para guru menciptakan dan mengumpulkan tugas dari siswa. Aplikasi Google
Classrom ini juga menciptakan folder drive untuk setiap
tugas siswa, membantu dan menjaga semua dokumen secara terorganisir.
Adapun fitur yang dimiliki oleh google classroom, yaitu: 1) Assigmenments (Tugas)
Penugasan disimpan dan dinilai pada rangkaian aplikasi produktivitas google yang memungkinkan kolaborasi antara guru dan siswa atau siswa kepada siswa. Dokumen yang ada di google drive siswa dengan guru, file di-host di drive siswa dan kemudian diserahkan untuk penilaian. Guru dapat memilih file yang kemudian dapat diperlakukan sebagai template sehingga setiap siswa dapat mengedit salinannya sendiri dan kemudian kembali ke nilai kelas alih- alih membiarkan semua siswa melihat, menyalin, atau mengedit dokumen yang sama. Siswa juga dapat memilih untuk melampirkan dokumen tambahan dari
12 2) Grading (Pengukuran)
Google classroom mendukung banyak skema
penilaian yang berbeda. Guru memiliki pilihan untuk melampirkan file ke tugas dimana siswa dapat melihat mengedit, atau mendapatkan salinan individual. Siswa dapat membuat file dan kemudian menempelkannya ke tugas jika salinan file tidak dibuat oleh guru. Guru memiliki pilihan untuk memantau kemajuan setiap siswa pada tugas di mana mereka dapat memberi komentar dan edit. Berbalik tugas dapat dinilai oleh guru dan dikembalikan dengan komentar agar siswa dapat merevisi tugas dan masuk kembali. Setelah dinilai, tugas hanya dapat diedit oleh guru kecuali jika guru mengembalikan tugas masuk. 3) Communication (Komunikasi)
Pengumuman dapat diposkan oleh guru ke arus kelas yang dapat dikomentari oleh siswa yang memungkinkan komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Siswa juga dapat memposting ke aliran kelas tapi tidak akan setinggi prioritas sebagai pengumuman oleh seorang guru dan dapat dimoderasi. Beberapa jenis media dari produk Google seperti file video YouTube dan
Google Drive dapat dilampirkan ke pengumuman dan pos
untuk berbagi konten. Gmail juga menyediakan opsi email bagi guru untuk mengirim email ke satu atau lebih siswa di
13
antar muka Google Kelas. Kelas dapat diakses di web atau melalui aplikasi seluler Android dan iOS Classroom. 4) Time-Cost (Hemat waktu)
Guru dapat menambahkan siswa dengan memberi siswa kode untuk mengikuti kelas. Guru yang mengelola beberapa kelas dapat menggunakan kembali pengumuman, tugas, atau pertanyaan yang ada dari kelas lain. Guru juga dapat berbagi tulisan di beberapa kelas dan kelas arsip untuk kelas masa depan. Pekerjaan siswa, tugas, pertanyaan, nilai, komentar semua dapat diatur oleh satu atau semua kelas, atau diurutkan menurut apa yang perlu dikaji.
5) Archive Course (Arsip program)
Kelas memungkinkan instruktur untuk
mengarsipkan kursus pada akhir masa jabatan atau tahun. Saat kursus diarsipkan, situs tersebut dihapus dari beranda dan ditempatkan di area Kelas Arsip untuk membantu guru mempertahankan kelas mereka saat ini. Ketika kursus diarsipkan, guru dan siswa dapat melihatnya, namun tidak dapat melakukan perubahan apapun sampai dipulihkan.
14
6) Mobile Application (Aplikasi dalam telepon genggam) Aplikasi seluler Google Kelas, yang diperkenalkan pada bulan Januari 2015, tersedia untuk perangkat iOS dan
Android. Aplikasi membiarkan pengguna mengambil foto dan
menempelkannya ke tugas mereka, berbagi file dari aplikasi lain, dan mendukung akses offline.
7) Privacy (Privasi)
Berbeda dengan layanan konsumen google, google
classroom, sebagai bagian dari G Suite for Education,
tidak
menampilkan iklan apa pun dalam antarmuka untuk siswa, fakultas, dan guru, dan data pengguna tidak dipindai atau digunakan untuk tujuan periklanan.
Semua fitur tersebut dapat digunakan oleh guru selama pembelajaran. Guru dapat dengan mudah mempelajari penggunaan dengan belajar secara mandiri dengan melihat di google support pada google classroom.
Didalam google classroom ini, memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain:
1) Kelebihan google classroom:
a) Siswa tidak perlu lagi membuat tugas di buku b) Siswa bisa dilatih disiplin
15
c) Siswa hanya membawa smartphone atau laptop (pada
pelajaran tertentu)
2) Kekurangan google classroom:
a) Siswa terlalu asik bermain dengan internet ketika selesai
mengerjakan tugas tersebut
b) Kuangnya fasilitas wifi gratis di sekolah. Jika ada siswa yang mempunyai laptop, dan dia tidak mempunyai smartphone untuk menghidupkan hotspotnya, itu akan bermasalah.
c) Guru terlalu asik memberikan tugas sehingga lupa untuk
menerangkan pelajarannya.
2. Hakikat Respon Siswa a. Pengertian Respon
Menurut Iskandar (2012: 18), respon merupakan perilaku atau tingkah laku yang terjadi pada manusia setelah ia mendapatkan stimulus atau objek yang terdapat di lingkungan. Perilaku atau tingkah laku manusia yang muncul, sebagai akibat oleh adanya stimulus yang diterimanya. Dengan demikian, dalam teori stimulus respon merupakan hubungan sebab akibat.
16
Menurut Wijayanti (2015 : 182), respon adalah hasil dari perilaku stimulus yaitu aktivitas dari orang yang bersangkutan, tanpa memandang apakah stimulus tersebut dapat diidentifikasikan atau tidak dapat diamati. Respon akan terkait dengan stimulus, sehingga jika stimulus terjadi maka suatu respon akan mengikuti.
Menurut Susanto (2016 : 3), respon adalah salah satu elemen dalam proses komunikasi pemasaran. Dimana respon merupakan reaksi yang diberikan oleh penerima setelah menerima pesan.
Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa respon merupakan perilaku, sikap atau reaksi sebagai suatu tanggapan atau tindakan yang dilakukan merupakan akibat adanya rangsangan-rangsangan yang terjadi sebelumnya. b. Jenis-Jenis Respon
Menurut Azwari (2007: 15), respon timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap, timbulnya didasari oleh proses evaluasi dari individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap.
17
Menurut Kusuma (2017 : 3), respon berarti reaksi atau tanggapan berupa penerimaan, penolakan, atau sikap acuh tak acuh terhadap apa yang disampaikan oleh komunikator dalam pesannya
Sedangkan menurut Sumadi (2004:10), jenis-jenis respon yaitu: perilaku terbuka dan perilaku tertutup. Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice). Sedangkan perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain.
Berdasarkan teori para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis respon adalah bentuk tindakan apa saja yang dilakukan oleh seseorang itu untuk menunjukan apa yang telah ia dapat.
Menurut Novitasari (2017 : 3) siswa adalah orang yang dengan sengaja belajar di sekolah untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada suatu jalur pendidikan baik pendidikan formal (dari
18
tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas), maupun pendidikan nonformal.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, respon siswa merupakan tanggapan siswa dari apa yang telah ia dapatkan dalam lingkungan sekitarnya.
b. Media Pembelajaran
1) Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Sukiman (2012: 29) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
Menurut Arsyad (2017 : 3), media dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Menurut Ramli (2015 : 133), media pembelajaran yaitu proses penyampaian pesan atau informasi secara efektif dan efisien dapat diterima dan selalu diingat oleh siswa. Sehingga dapat dipahami, bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu atau sarana yang dijadikan sebagai perantara atau piranti komunikasi untuk
19
menyampaikan pesan atau informasi berupa ilmu pengetahuan dari berbagai sumber ke penerima pesan atau informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.
Media merupakan bagian dari komponen
pembelajaran, manfaat dan fungsi media dalam pembelajaran sangat dirasakan baik oleh tenaga pendidik maupun siswa. Keberhasilan media dalam meningkatkan kualitas belajar siswa ditentukan bagaimana kemampuan guru dalam memilih media yang akan digunakan. Ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan oleh guru untuk memilih media yaitu:
a) Pertimbangan siswa, pertimbangan tujuan pembelajaran, b) Pertimbangan strategi pembelajaran,
c) Pertimbangan siswa,
d) Pertimbangan menggunakan media, e) Pertimbangan biaya,
f) Pertimbangan sarana dan prasarana, dan
g) Pertimbangan efisien dan efektifitas (Mahnun, 2015 : 23). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa, media pembelajaran adalah sarana atau alat dalam pembelajaran, untuk menciptakan kondisi belajar yang efektif, dan mempermudah dalam interkasi antara pemberi pesan (guru) dan penerima pesan (siswa). Peran media pembelajaran sebagai teknologi pembawa informasi,
20
dapat dimanfaatkan untuk, keperluan kegiatan pembelajaran atau sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar.
2) Dasar Pemikiran Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki tiga peranan, yaitu peran sebagai penarik perhatian (intentional role), peran
komunikasi (communication role), dan peran
ingatan/penyimpanan (retention role). Media pembelajaran merupakan wahana penyalur atau wadah pesan pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Di samping dapat menarik perhatian siswa, media
pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran.
Menurut Ramli (2015 : 133), dalam penerapan pembelajaran di sekolah , guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi pada prestasi belajar. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, guru perlu dilandasi langkah-langkah dengan sumber ajaran
21
agama, sesuai firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl ayat 44, yaitu:
Artinya: “Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”.
Demikian pula dalam masalah penerapan media
pembelajaran, pendidik harus memperhatikan
perkembangan jiwa keagamaan siswa, karena faktor inilah yang justru menjadi sasaran media pembelajaran. Tanpa memperhatikan serta memahami perkembangan jiwa siswa atau tingkat daya pikir siswa, guru akan sulit diharapkan untuk dapat mencapai sukses.
3) Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Sukiman (2012 : 40), media berfungsi untuk tujuan instruksi, dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lenbih sistematis dan psikologis, dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus
22
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.
4) Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Falahudin (2014 : 114), secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara pembelajar dengan pelajar, sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
5) Ciri - Ciri Media Pembelajaran
Menurut Arsyad (2017 : 15), media pembelajaran memiliki ciri-ciri yaitu:
a) Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media, merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekontruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket computer, dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera atau video kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
23
Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian – kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat. Pertistiwa yang kejadiannya hanya sekali dapat diabadikan dan disusun kembali untuk keperluan pembelajaran.
b) Ciri Manipulatif (Manipulative Prroperty)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki cara manipulative. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pemngambilan gambar time-lapse recording.
c) Ciri Distributif (Distibutive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatife sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itumisalnya rekaman video, audio, disket komputer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.
24
6) Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Resmini (2007 : 206), apabila seorang guru akan menggunakan media pembelajaran sebagai sarana kegiatan belajar mengajar, maka perlu diperhatikan beberapa kriteria dalam memilih media yang akan digunakan, sebagai berikut:
a) Ketepatannya dengan tujuannya.
b) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Adanya media,
bahan pelajaran lebih mudah dipahami siswa.
c) Media yang digunakan mudah diperoleh, sederhana dan
praktis penggunaannya.
d) Keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses pengajaran.
e) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media
tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.
25
B. Kerangka Berfikir
Rendahnya kualitas guru, menyebabkan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas menjadi monoton, kurang variatif dan tidak menantang. Sesungguhnya hal ini dapat menyebabkan peserta didik cenderung merasa bosan dan menjenuhkan dalam pembelajaran di kelas. Selain itu, pembelajaran di sekolah juga masih belum memanfaatkan dan melibatkan penggunaan teknologi secara memadai, sehingga hal tersebut menyebabkan suasana pembelajaran menjadi kurang efektif, inspiratif, dan produktif.
Dampak siswa dalam melakukan proses pembelajaran, dengan situasi guru yang mengajar belum memanfaatkan kemajuan teknologi, tentu saja akan terus membuat siswa kurang bersemangat belajar, karena situasi yang mudah membuat siswa merasa cepat bosan dan sulit untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Dalam rangka mensinergikan proses modernisasi dan mutu pendidikan, maka perlu adanya perubahan paradigma yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah. Kini guru harus mampu menguasai dan mengoperasikan teknologi infomasi serta diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu lulusan (output) yang mamapu bersaing di era modern ini.
Pembelajaran dengan menggunakan teknologi memberi kesempatan dan peluang bagi guru untuk dapat meningkatkan dan
26
mengembangkan kompetensinya terutama kompetensi paedagogik dan profesional. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran diasumsikan dan diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan pembelajaran di kelas yang disebabkan oleh kurang optimalnya peran guru dalam memanfaatkan penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan.
Salah satu hal yang bisa dimanfaatkan oleh dunia pendidikan terutama guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yaitu dengan cara memanfaatkan aplikasi google
classroom. Aplikasi ini masih jarang bahkan belum diketahui oleh
sebagian besar guru di Indonesia. Layanan aplikasi ini diasumsikan menjadi salah satu alternative dalam menjawab persoalan dan tantangan pembelajaran di kelas. Seperti terbatasnya waktu yang tersedia di dalam kelas, kurangnya waktu untuk berdiskusi dalam mengkaji materi pelajaran, dan sempitnya waktu untuk megoreksi tugas siswa.
Respon siswa terhadap penggunaan google classroom sebagai media pembelajaran, membuat siswa senang di dalam pembelajaran, karena kedua aplikasi tersebut merupakan platform pembelajaran berbasis jejaring sosial online yang diperuntukan guru, siswa dan orang tua siswa. Google classroom tersebut dapat dibilang program e-learning yang menerapkan sistem pembelajaran yang mudah, efisien sekaligus tidak membosankan.
27
Dalam penelitian tersebut, yang akan peneliti lakukan pertama kali adalah melakukan pengamatan tentang respon siswa saat belajar menggunakan media pembelajaran yaitu google classroom. Selanjutnya peneliti memberikan kuisioner berupa angket kepada beberapa siswa yang dipilih secara acak. Kemudian dari kuisioner berupa angket tersebut peneliti menemukan beberapa temuan yang akan dijadikan kesimpulan.
Gambar 2.1
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penelitian dan kerangka berpikir tersebut, maka penulis dapat menguraikan hipotesis penelitian yang merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang dibuat, dalam
Cara guru dalam mengajar
Dampak Siswa
Teknologi Informasi
Google Classroom
28
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesisnya adalah :
Penggunan Google Classroom terhadap Respon Siswa sebagai Media Pembelajaran terdapat pengaruh.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Pancoranmas 1 yang beralamat di Sekolah Dasar Negeri Pancoranmas 1, JL.Kembang Lio Depok Pancoranmas. 16518.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2017 sampai dengan Mei 2018, bertepatan dengan pembelajaran semester genap tahun 2017/2018.
30
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen melalui teknik analisis korelasi. Menurut Sugiyono (2015: 14), pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
No Jadwal Kegiatan Bulan Nov 2017 Des 2017 Jan 2018 Feb 2018 Mar 2018 Apr 2018 Mei 2018 1. Penetapan bimbingan 2. Penyusuanan instrument 3. Revisi kisi-kisi instrument 4. Observasi 5. Pengambilan Data 6. Pengolahan Data 7. Penyesuaian laporan 8. Ujian dan perbaikan 30
31
random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut Siregar (2017: 335), Korelasi adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di anatara dua variabel dan besar pengaruh yang disebabkan oleh variabel x terhadap variabel y.
C. Variable Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan tentang variabel penelitian serta definisi konseptual dan definisi operasional variabel yang diuraikan secara rinci sebagai berikut:
1. Variabel Penelitian
Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2015:60).
Penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat (kausal), sehinga dalam penelitiannya ada variabel independen dan variabel dependen. Dari variabel tersebut
32
selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut adalah penjelasan dari variabel independen dan variabel dependen:
a. Variabel Independen (X)
Menurut Sugiyono (2015:61) variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebu variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempegaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam SEM (Strcutural
Equation Modeling/Pemodelan Persamaan Struktural,
variabel independen disebut juga sebagai variabel oksogen.
Pada penelitian ini peneliti mengambil Google
Classroom sebagai variabel bebas. Peneliti ingin melihat
apakah Google Classroom dapat mempengaruhi variabel dependen atau tidak.
b. Variabel Dependen (Y)
Menurut Sugiyono (2015:61) variabel ini seing disebut juga variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
33
Dalam SEM (Strcutural Equation Modeling/Pemodelan Persamaan Struktural, variabel dependen disebut juga sebagai variabel indogen.
Pada penelitian ini peneliti mengambil Respon siswa sebagai variabel terikat. Peneliti ingin melihat apakah ada pengaruh penggunaan google classroom terhadap respon siswa sebagai media pembelajaran.
2. Definisi Operasional Variabel a. Variabel Google Classroom (X)
1) Definisi Konseptual
Google classroom merupakan aplikasi yang menarik bagi guru dan siswa dengan layanan berbasis Internet yang disediakan sebagai sebuah jaringan belajar yang memungkinkan pengajar berbagi konten pembelajaran, memberikan kuis dan tugas, serta berkomunikasi dengan pelajar, pengajar serta orang tua pelajar.
2) Definisi Operasional
Google classroom mempunya manfaat yaitu
sebagai sarana memperlancar komunikasi antara siswa dengan guru. Aplikasi ini juga berguna untuk siswa belajar menyimak, membaca, mengirim tugas, dari jarak jauh. Agar lebih praktis, hemat waktu dan membantu
34
para guru menciptakan dan mengumpulkan tugas dari siswa. Aplikasi Google Classroom ini juga menciptakan folder drive, assignment, file, library, parents codes.
b. Variabel Respon Siswa (Y) 1) Definisi Konseptual
Respon siswa merupakan reaksi sosial yang dilakukan siswa atau pelajar dalam menanggapi pengaruh atau rangsangan dalam dirinya dari situasi pengulangan yang dilakukan orang lain, seperti tindakan pengulangan guru dalam proses pembelajaran atau dari fenomena sosial di sekitar sekolahnya.
2) Definisi Operasional
Respon memiliki jenis – jenis yaitu: jenis perilaku terbuka dan jenis perilaku tertutup. Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek. Sedangkan perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atautertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
35
pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain.
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono, (2015:117) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek dan obyek. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SDN Pancoranmas 1 kelas V yang berjumlah 71 siswa.
2. Sampel
Sugiyono (2015: 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dasar pemikiran dari pengambilan sampel adalah bahwa dengan menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi. Sehingga kesimpulan tentang keseluruhan populasi dapat diperoleh.
Berdasarkan metode penelitian yang telah dikemukakan maka penentu sampel dalam penelitian yaitu menggunakan
36
sampel jenuh. Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. Sempel yang digunakan sebanyak 36 siswa pada kelas VA.
E. Kisi – Kisi dan Instrument Penelitian
Untuk memperoleh data yang tepat, relevan dan sesuai dengan kebutuhan penelitian tersebut, salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner atau angket. Alasan peneliti mengumpulkan data menggunakan kuesioner atau angket karena kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan apa yang bisa diharapkan dari responden.
Untuk mengukur variabel x dan variabel y dalam angket tersebut, maka peneliti menggunakan skala Likert untuk mengukur respon, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item soal yang menggunakan skala Likert mempunya option dengan SS (Sangat Setuju) = 5. S (Setuju) = 4. (Ragu-ragu) = 3. TS (Tidak Setuju) = 2. STS (Sangat Tidak Setuju) = 1.
37
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument
Variabel Aspek Indikator
Nomor Butir Soal Jumlah Butir Soal Penggunaan Google Classroom (Variabel X) Assignment (Penugasan) File Library (Perpustakaa n) Parents Codes (kode orangtua) Siswa dapat mengirimkan tugas dalam bentuk file secara langsung kepada guru.
Siswa dan guru dapat
mengirimkan pesan dengan melampirkan file pada grup kelas. Tempat penyimpanan berbagai sumber pembelajaran bagi guru dan siswa. Orangtua/wali masing-masing siswa dapat bergabung memantau aktivitas belajar.
Sikap ingin tahu
Siswa bersikap 1,2,4 6,13, 14,15,30 7,8,9 10,11,12 22,29 5,27, 30
38 Respon Siswa (Variabel Y) Perilaku Terbuka Perilaku Tertutup tekun Siswa bersikap menghargai Siswa aktif di kelas Siswa suka dengan penyajian materi guru. Siswa paham dengan materi pembelajaran. 24,25, 16,18,26 17,19, 20,28, 3,21,23
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian yaitu berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diambil dari observasi, angket dan dokumentasi. Ada beberapa teknik penelitian untuk pengumpulan data yaitu tes dan non tes adalah sebagai berikut:
39
1. Non tes
Non tes pada penelitian tersebut adalah untuk melengkapi data menjadi akurat, dari tes yang sebelumnya. Macam-macam non tes yaitu:
a. Observasi
Observasi menurut sugiyono (2015: 203) observasi merupakan sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dari kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.
Observasi dilakukan untuk mengetahui tentang sekolah yang akan diteliti seperti memperoleh data sekolah, kondisi sekolah yang berkaitan dengan penelitian. Observasi dilakukan di SDN Pancoranmas 1. b. Angket atau Kuesioner
Menurut Sugiyono (2015: 199) berpendapat bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan degan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden atau dijawabnya.
Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui tentang perbedaan respon siswa terhadap penggunaan
40
google classroom. Peneliti membuat angket dengan
menggunakan skala Lakert dengan 5 option sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skor Item Alternatif Jawaban Responden No. Alternatif Jawaban Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Ragu-ragu 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
c. Dokumentasi
Riduwan, (2010: 77) Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Setelah instrument disusun, maka langkah selanjutnya adalah menguji validitas instrument. Dengan menggunakan instrument yang valid dalam pengumpulan data diharapkan hasil penelitian menjadi valid.
1. Uji Coba Instrument a. Uji Validitas
41
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas konstrak (Construct Validity). Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli (judge
experts). Dalam hal ini setelah instrument dikonstruksi
tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrument yang telah disusun (Sugiono, 2015 : 177).
Validasi instrument yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan validasi ahli yaitu, dosen Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta, yaitu Dr. Happy Indira Dewi, S.T, M.T. Hasil uji validitas terhadap angket siswa berdasarkan ahli materi (dosen Teknologi Pendidikan FIP UMJ) yang akan diuji cobakan pada siswa semua valid. Jadi validasi angket hanya dilakukan satu kali. Surat keterangan uji validasi ahli dicantumkan dilampiran.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Siregar (2017: 87), reliabilitas yaitu bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten. Realibilitas instrument dihitung menggunakan
42
rumus Alpha Croanchbach berdasarkan data skor dari butir soal yang telah dinyatakan valid pada penelitian tersebut menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
=
Keterangan:
= Koefisien realibilitas instrument.
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal yang
valid.
= Jumlah varians skor butir. = Varian skor total.
Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bilang koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.
2. Uji Persyaratan Analisis 1) Uji Normalitas
Menurut Siregar (2017: 153), normalitas adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan pada peneliti tersebut menggunakan rumus chi kuadrat ( ) yaitu:
=
Dimana:
43 = frekuensi yang diharapkan
i = frekuensi atau jumlah data hasil observasi
Ketentuan pengujian dengan taraf signifikansi 5% Jika taraf sig > 0,05, maka sebaran data normal Jika taraf sig < 0,05, maka sebaran data tidak normal 2) Uji Homogenitas
Menurut Siregar (2017: 167), pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek (tiga sampel atau lebih) yang diteliti mempunyai varian yang sama. Uji homogenitas atau kesamaan varians populasi dan kelompok sampel dilakukan dengan menggunakan rumus F (Fisher) pada taraf signifikansi 0,05 sebagai berikut:
Keterangan:
Fh = Frekuensi yang diharapkan SB = Sebaran varian terbesar Sk = Sebaran varian terkecil
Ketentuan pengujian dengan taraf signifikan 5%: Jika taraf sig > 0,05, maka varian sama (homogen)
Jika taraf sig < 0,05 maka varian tidak sama (tidak homogen) 3) Uji Linearlitas
Menurut Siregar (2017:178), uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linier. Pengujian linearitas
44
menggunakan bantuan program SPSS V.25.0. maka untuk mengujinya menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
= Nilai Linearitas
= Rata-rata Jumlah Kuadrat Cocok = Rata-rata Jumlah Kuadrat Eror
Bila antara valiabel X dan Y membentuk garis linear bila signifikansi (linearity) > 0,05, bila tidak maka analisis korelasi tidak dapat dilanjutkan.
4) Analisis Korelasi
Penguji korelasi menggunakan bantuan program SPSS V.25.0. Menurut Siregar (2017: 339), rumus untuk menghitung korelasi pearson product moment sebagai berikut:
Keterangan: r = Nilai korelasi
X = Variabel Independent Y = Variabel Dependent N = Jumlah Sampel
45
Menurut Siregar (2017: 337), pedoman untuk memberikan interpretasi tingkat korelasi dan kekuatan hubungan yaitu ada pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4
Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan Nilar r Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Lemah Cukup Kuat Sangat Kuat Sumber :Siregar,2017: 337 5) Signifikansi Korelasi
Hal ini dilakukan untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi. Menurut Siregar (2017: 340), rumus uji signifikansi korelasi person product moment adalah sebagai berikut:
Keterangan: r = nilai korelasi n = jumlah sampel
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: Kriteria pengujian α = 0,05
46
Jika: sig < α, maka Ho ditolak (ada hubungan)
Jika: sig > α, maka Ho diterima (tidak ada hubungan) Keterangan:
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan peserta didik tentang sosial media dengan sikap peserta didik dari penggunaan edmodo sebagai media pembelajaran.
Ha = Ada hubungan yang segnifikan antara pengetahuan peserta didik tentang sosial media dengan sikap peserta didik dari penggunaan edmodo sebagai media pembelajaran.
6) Koefisien Determinasi
Menurut Siregar (2017: 338), koefisien determinasi adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Siregar (2017: 338), koefisien determinasi dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
KD = X 100%
Keterangan:
KD = Nilai Koefisien Determinasi r = Nilai Koefisien Korelasi
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Data Lokasi Penelitian
a. Profil sekolah SDN Pancoranmas 1
SDN Pancoranmas 1 dengan NPSS 100360, NSS 101026604007, NPSN 20228843 merupakan sekolah negeri yang di dirikan pada tahun 1968. Sekolah SDN Pancoranmas 1 beralamatkan di Jl. Kembang Lio no 7, telp. (021) 7720281 kelurahan depok, kecamatan pancoranmas, kota depok, propinsi Jawa Barat.
b. Sejarah singkat tentang sekolah SDN Pancoranmas 1 Di dirikan pada Tahun 1968 para tokoh masyarakat
memindahkan SDN Pancoranmas 1 dari Jl. Pemuda Depok ke kampung Lio dengan konstruksi sederhana tiga ruang dengan berlantaikan tanah dan berdinding bilik. SDN Pancoranmas 1 memliki visi dan misi, yaitu visinya adalah “Membangun manusia yang beriman, bertaqwa, berilmu, berpengetahuan tekhnologi berakhlak mulia”. Dan misinya adalah “Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa, Mengamalkan kompetensi siswa melalui ilmu pengetahuan dan Teknologi, Menambah rasa kebanggaan terhadap nilai-nilai budaya manusia dan menanamkan prilaku akhlak mulia
48
mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dan Meningkatkan kreatifitas guru melalui penataran dan pelatihan”.
Selain memiliki visi dan misi, SDN Pancoranmas 1 juga memiliki tujuan sekolah, yaitu siswa beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, siswa sehat jasmani dan rohani, siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya.
c. Tanah dan Gedung Sekolah SDN Pancoranmas 1
SDN Pancoranmas 1 memiliki luas tanah 447 m 2, status kepemilikan yaitu milik pemda, bukti kepemilikan adalah sertifikat tanah, gedung terdiri dari ruang belajar yaitu 5 ruang, luas lantai 280 m. Ruang guru dan BP terdiri dari 1 ruang, luas lantai 35 m 2. Ruang kepala sekolah yang terdiri dari 1 ruang, luas lantai 21 m 2. Ruang Lab./Komputer terduru dari 1 ruang, luas lantai 12 m 2. Ruang UKS terdiri dari 1 Ruang, Luas Lantai 10 m 2. WC. Murid Putra 2 ruang, luas lantai 3 m 2, WC. Murid Putri 2 ruang, luas lantai 3 m 2, WC. Guru Putra 1 Ruang, Luas Lantai 3 m 2 dan WC. Guru Putri 1 ruang, luas lantai 3 m 2. 2. Data Analisis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuanitatif. Data yang di kumpulkan dalam penelitian ini berupa kuesioner atau angket. Kuesioner yang di berikan kepada responden berupa pernyataan.
49
Pernyataan yang diberikan masing-masing memiliki skor yang berbeda terdapat 5 pilihan skor diantaranya sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Sebagai variabel peneliti ada dua yaitu: Penggunaan Google Classroom (X) dan respon siswa (Y).
Kuesioner yang sudah di jawab oleh peserta didik di kumpulkan untuk mengetahui skor yang di dapat dari jawaban tersebut dan dari skor yang sudah di dapat kemuadian dilakukan sebuah analisis terhadap skor tersebut.
B. Hasil Analisis Data 1. Uji Coba Instrument
a. Uji Validitas
Validasi instrument yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan validasi ahli yaitu, dosen Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta, yaitu Dr. Happy Indira Dewi, S.T, M.T. Hasil uji validitas terhadap angket siswa berdasarkan ahli materi (dosen Teknologi
Pendidikan FIP UMJ) yang akan diuji cobakan pada siswa semua valid. Jadi validasi angket hanya dilakukan satu kali. Surat
keterangan uji validasi ahli dicantumkan dilampiran. b. Uji Reliabilitas
50
Uji Reliabilitas menggunakan teknik Alpha Croanchbach dengan menggunakan SPSS (Stastical package for the sosial
sciences) V.25.0. Uji Reliabilitas dari pengumpulan data dengan
menggunakan kriteria 0,06 maka disebut reliebel. Uji reliabilitas menggunakan 30 pernyataan valid yang telah di uji validasi.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, maka di dapatkan hasil reliabilitas pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas
Sumber: Pengolahan Data SPSS V.25.0
Jika nilai Alpha >0,06 maka reliabel, nilai yang dihasilkan yaitu 0,135 > 0,06 maka instrument angket yang digunakan dalam mengumpulkan data cukup reliabel.
c. Uji Normalitas
Uji Normalitas ini dilakukan setelah mendapatkan angka dari masing-masing angket lalu menggunakan perhitungan uji
Kolmogorov-Smirnov Z dengan bantuan SPSS V.25.0 sebagai
berikut :
Cronbach's Alpha
N of Items