LANDASAN TEOR
2.4 Google Map
Google Maps adalah layanan aplikasi peta online yang disediakan oleh Google secara
gratis. Layanan peta Google Maps secara resmi dapat diakses melalui situs
http://maps.google.com. Pada situs tersebut dapat dilihat informasi geografis pada hampir semua permukaan di bumi kecuali daerah kutub utara dan selatan. Layanan ini dibuat sangat interaktif, karena di dalamnya peta dapat digeser sesuai keinginan pengguna, mengubah level zoom, serta mengubah tampilan jenis peta.
Google Maps mempunyai banyak fasilitas yang dapat dipergunakan misalnya
pencarian lokasi dengan memasukkan kata kunci, kata kunci yang di maksud seperti nama tempat, kota, atau jalan, fasilitas lainnya yaitu perhitungan rute perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya (Syaiful, 2012).
2.4.1 Google Maps API
Google Maps adalah layanan pemetaan berbasis web service yang disediakan oleh
Google dan bersifat gratis, yang memiliki kemampuan terhadap banyak layanan
pemetaan berbasis web. Google Maps juga memiliki sifat server side, yaitu peta yang tersimpan pada server Google dapat dimanfaatkan oleh pengguna (Ichtiara, 2008).
API atau Application Programming Interface merupakan suatu dokumentasi yang terdiri dari interface, fungsi, kelas, struktur dan sebagainya untuk membangun sebuah perangkat lunak. Dengan adanya API ini, maka memudahkan programmer
untuk “membongkar” suatu software untuk kemudian dapat dikembangkan atau
diintegrasikan dengan perangkat lunak yang lain. API dapat dikatakan sebagai penghubung suatu aplikasi dengan aplikasi lainnya yang memungkinkan programmer menggunakan sistem function. Proses ini dikelola melalui operating system.
Keunggulan dari API ini adalah memungkinkan suatu aplikasi dengan aplikasi lainnya dapat saling berhubungan dan berinteraksi. Bahasa pemrograman yang digunakan oleh Google Maps yang terdiri dari HTML, Javascript dan AJAX serta
XML, memungkinkan untuk menampilkan peta Google Maps di website lain (Syaiful,
2012).
2.5GPS (Global Positioning System)
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi
yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, kepada banyak orang secara simultan. Pada saat ini sistem GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia. Di Indonesia pun, GPS sudah banyak diaplikasikan, terutama yang terkait dengan aplikasi-aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi (Hasanuddin. 2000).
2.5.1 Kemampuan GPS
16
malam tanpa bergantung pada kondisi cuaca. Sampai saat ini, GPS adalah satu- satunya sistem navigasi atau sistem penentuan posisi yang mempunyai karakteristik prima seperti itu. Disamping produk dasar tersebut (posisi, kecepatan, dan waktu), sebenarnya ada beberapa parameter lainnya yang dapat ditentukan dengan tekonolgi GPS. Pada parameter-parameter tersebut ditunjukkan pada gambar 2.2.
Parameter yang bisa ditentukan dengan GPS · Posisi · Kecepatan · Waktu · Percepatan · Attitude parameters
· TEC (Total Electron Content)
· WVC (Water Vapour Content)
· Polar motion parameters · Tinggi orthometrik
· Undulasi Geoid
· Defleksi Vertikal
Produk Dasar
Perlu dikombinasikan dengan eksternal dan sistem lainnya
Beragam Aplikasi
Gambar 2.5. Parameter GPS (Sumber: Hasanuddin, 2000).
Dalam hal penentuan posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya cukup luas. Dari yang sangat teliti (orde milimeter, relatif) sampai yang biasa-biasa saja (orde puluhan meter, absolut). Ketelitian posisi yang diperoleh secara umum akan bergantung pada empat faktor yaitu: metode penentuan posisi yang digunakan, geometri dan distribusi dari satelit-satelit yang diamati, ketelitian data yang digunakan, dan stategi/metode pengolahan data yang diterapkan.
2.6Android
Android adalah sistem operasi Linux yang digunakan untuk telepon seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet (PDA). Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri yang digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Android kini telah menjelma menjadi sistem operasi mobile terpopuler di dunia. Android pada mulanya didirikan
oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White pada tahun 2003 (Murya, 2014).
Pada bulan november 2007, Google mengadakan konfersi pers. Ternyata tidak ada Gphone (Google Phone) diluncurkan seperti yang banyak diperkirakan orang. Waktu itu diumumkan terbentuknya Open Handset Alliance yang didirikan Google
bersama 34 perusahaan lain, untuk mengembangkan OS Open Source.
Kala itu, banyak pihak masih skeptis, terutama para pesaing seperti Microsoft dan Nokia. CEO Microsoft Steve Ballmer menilai kata-kata Google cuman omong kosong sedangkan Nokia mengira OS tersebut hanyalah sebuah versi linux biasa dan bukan ancaman yang signifikan. Seminggu kemudian, Google meluncurkan software developer kit Android yang dapat didownload secara gratis di websitenya dan mengadakan perlombaan aplikasi. Niat Google akhirnya tercium, mereka akan merilis OS yang akan digunakan oleh banyak vendor.
HTC, Motorola dan LG mengumumkan rencana produksi hanset Android. OS ini sepenuhnya bebas dikustomisasi oleh pabrikan. Misi Google adalah semakin banyak orang akan mengakses layanan Coogle dari Android. Android digadang-
gadang akan menggantikan PC. Dan semua itu akan terjadi pada tahun depan,” kata
CEO Google kala itu, Eric Schmidt dengan nada optimistis.
2.6.1 Generasi Android
Sekitar bulan september 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler yang akhirnya dinamakan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia dipasaran pada tanggal 5 januari 2010. Kemudian pada 9 desember 2008 diumumkan anggota baru yang bergabung dalam kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericson, Toshiba Crop, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak atau mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Adapun beberapa versi-versi Android yang pernah dirilis adalah sebagai berikut:
18
a. Android Versi 1.1
b. Android Versi 1.5 (Cupcake)
c. Android Versi 1.6 (Donut)
d. Android Versi 2.0/2.1 (Eclair)
e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)
g. Android Versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
h. Android Versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)
i. Android Versi 4.1/43 (Jelly Bean)
j. Android Versi 4.4 (Kitkat) k. Andorid Versi 5.0 (Lollipop)
Menurut Hermawan (2011), pengembangan sistem operasi dan aplikasi Android mengacu pada empat prinsip yaitu:
1. Terbuka
Android dibangun untuk menjadi benar-benar terbuka. Sebagai contoh, sebuah aplikasi dapat mengambil dan mengakses fungsi-fungsi utama ponsel seperti membuat panggilan, mengirim pesan teks, bahkan menggunakan kamera. Hal ini memungkinkan para pengembang untuk membuat aplikasi yang lebih baik.
2. Semua Aplikasi Dibuat Sama
Android tidak membedakan antara aplikasi inti ponsel dan aplikasi pihak ketiga. Kedua jenis aplikasi ini dapat dibangun dan memiliki akses yang sama ke ponsel. Pengguna dapat sepenuhnya mengatur telepon sesuai kepentingan mereka.
3. Mendobrak Batasan-Batasan Aplikasi
Android membuang berbagai hambatan untuk membangun aplikasi baru yang inovatif. Misalnya, seorang pengembang dapat menggabungkan informasi dari web dengan data individu dari ponsel seperti data kontak, kalender atau lokasi geografis. Sehingga memberikan informasi yang lebih relevan.
4. Pengembangan Aplikasi yang Cepat dan Mudah
Android menyediakan akses ke berbagai libraries dan tools yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi yang kaya.
Beberapa fitur yang tersedia pada Android antara lain:
1. Framework aplikasi, memungkinkan penggunaan dan pemindahan dari komponen
yang tersedia.
2. Dalvik virtual machine, virtual machine yang dioptimalkan untuk perangkat
mobile.
3. Grafik, grafik 2D dan grafik 3D yang didasarkan pada library OpenGL.
4. SQLite, untuk penyimpanan data.
5. Mendukung media audio, video, dan berbagai format gambar.
6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi.
7. Kamera, Global Positioning System (GPS), Kompas, dan accelerometer.
8. Lingkungan pengembangan yang kaya, termasuk emulator, peralatan debugging, dan plugin untuk Eclipse IDE.
2.6.2 Arsitektur android
Sistem operasi Android dibangun berdasarkan kernel Linux dan memiliki arsitektur seperti Gambar 2.6 berikut.
20
1. Applications
Lapisan ini adalah lapisan aplikasi, serangkaian aplikasi akan terdapat pada perangkat mobile. Aplikasi inti yang telah terdapat pada Android termasuk kalender, kontak, SMS, dan lainnya. Aplikasi-aplikasi ini ditulis dengan bahasa pemrograman Java.
2. Application Framework
Pengembang aplikasi memiliki akses penuh ke Android sama dengan aplikasi inti yang telah tersedia. Pengembang dapat dengan mudah mengakses informasi lokasi, mengatur alarm, menambahkan pemberitahuan kestatus bar dan lain sebagainya. Arsitektur aplikasi ini dirancang untuk menyederhanakan penggunaan kembali komponen, aplikasi apa pun dapat mempublikasikan kemampuan dan aplikasi lain dapat menggunakan kemampuan mereka sesuai batasan keamanan. Dasar dari aplikasi adalah seperangkat layanan dan sistem, yaitu berbagai View
yang digunakan untuk membangun UI, Content Provider yang memungkinkan
aplikasi berbagi data, Resource Manager menyediakan akses bukan kode seperti grafik, string, dan layout, Notification Manager yang akan membuat aplikasi dapat
menampilkan tanda pada status bar dan Activity Manager yang berguna mengatur
daur hidup dari aplikasi.
3. Libraries
Satu set libraries dalam bahasa C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen pada sistem Android.
4. Android Runtime
Satu set libraries inti yang menyediakan sebagian besar fungsi yang tersedia di
libraries inti dari bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi akan berjalan sebagai
proses sendiri pada Dalvik Virtual Machine.
5. Linux Kernel
Android bergantung pada Linux kernel 2.6 untuk layanan sistem inti seperti
keamanan, manajemen memori, manajemen proses, network stack, dan model
driver. Kernel juga bertindak sebagai lapisan antara hardware dan seluruh
software.