• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selain BBM antar pribadi, masing-masing dari informan tergabung dan menjadi bagian dari BBM Group. BBM Group ini biasa terbentuk berdasar kelompok sosialnya masing-masing, seperti kelompok teman perkuliahan, pekerjaan, hobi, dan komunitas-komunitas lainnya. BBM Group bermanfaat dalam membantu penyebaran informasi secara cepat dan efisien karena pesan yang disampaikan oleh satu orang bisa langsung secara cepat diterima oleh beberapa orang sekaligus.

Komunikasi di dalam BBM Group juga memiliki komunikator dan komunikan tanpa terdapat batasan yang jelas antara keduanya. Komunikator disini adalah orang yang mempunyai informasi dan paling dipercaya oleh seluruh anggota group. Sedangkan komunikan adalah anggota group yang berperan sebagai penerima informasi.

3.1 Komunikator

Komunikator dalam BBM Group adalah orang yang mempunyai informasi dan paling dipercaya oleh seluruh anggota group. Hal yang ingin diketahui tentang komunikator di BBM Group adalah mengenai hal yang dibicarakan dan cara menyampaikan pesan. 3.1.1 Hal yang Dibicarakan

Peneliti ingin mengetahui hal-hal apa saja yang biasa disampaikan dan dibicarakan melalui BBM Group. Mayoritas jawaban para informan menunjukkan bahwa hal yang dibahas dalam BBM Group berada di seputar perkuliahan dan kegiatan komunitas.

 Perkuliahan

Segala kegiatan, tugas, dan hal-hal yang berkaitan dengan perkuliahan menjadi hal yang paling utama dibahas di dalam BBM Group. Pesan yang bersifat jaringan komunikasi (jarkom) seperti pengumuman jadwal kuliah dan tugasnya biasa dibagi melalui BBM Group.

“Kalau di group nih kalau sekarang lebih ke mata kuliah jelas.” (Wawancara Raissa, 26 November 2014)

“Kalau teman-teman ini, kalau ini kan aku teman-teman kuliah ya, jadi perkuliahan aja, tugas, tentang kuliah, everything about school.” (Wawancara Widi, 26 November 2014)

“Ya kadang apa ya, share info. Misalkan jarkom apa kalau di kampus kan lebih cepet pakai group, biar semuanya tau.” (Wawancara Dimas, 26 November 2014)

“Kalau untuk sekarang ini tentang masalah kuliah, kayak gitu-gitu.” (Wawancara Agnes, 2 Desember 2014)

 Kegiatan Komunitas

Beberapa informan mengatakan bahwa selain perkuliahan, BBM Group biasa dimanfaatkan untuk membahas berbagai kegiatan komunitas yang diikutinya. Komunitas yang dimaksud disini pada umumnya adalah komunitas yang terbentuk berdasarkan hobi, seperti komunitas olahraga, otomotif, dan musik.

“Kebetulan saya di BBM Group itu ada komunitas Jadi saya membicarakan tentang komunitas tersebut. Misalnya kegiatan komunitas itu apa, seperti itu.” (Wawancara Gadang, 26 November 2014)

“Kalau katakanlah group teman-teman futsal atau group teman-teman SMA. Ya kalau pembahasannya sih lebih ke apa ya, lebih ke apa yang mau dilakuin. Katakanlah kalau futsal juga kapan futsal, kapan tempatnya, terus dimana, mau bikin baju nggak, terus publish foto-foto pas lagi habis sparing gitu, apa habis nongkrong bareng sama teman, gitu.” (Wawancara Punto, 26 November 2014)

“Terus kalau group kelompok yang lain ya biasanya ngobrolnya soal kegiatan kelompok itu.” (Wawancara Putri, 7 Desember 2014)

3.1.2 Cara Menyampaikan Pesan

Cara komunikator menyampaikan pesan kepada seluruh anggotanya tentu mempunyai cara yang berbeda-beda. Beberapa orang mengirim pesan penting secara formal, sedangkan beberapa yang lain memilih untuk mengirim pesan yang bersifat ringan sekedar untuk memulai obrolan di BBM Group.

 Secara Logika

Beberapa informan memilih hanya membagi informasi yang bersifat umum dan penting. Pesan semacam ini disampaikan dalam bentuk pesan seperti pengumuman yang bersifat formal dan serius.

“Biasanya kalau yang di kampus lebih resmi ya infonya, maksudnya soal kuliah-kuliah gitu dari ketua.” (Wawancara Punto, 26 Desember 2014)

“Ketua kelas sering kasih info yang bentuknya macem broadcast, gitu. Info penting soal ya jadwal kuliah, ya tugas.” (Wawancara Agnes, 2 Desember 2014)

“Biasanya sih ketua ya kirim info yang resmi, gitu.” (Wawancara Putri, 7 Desember 2014)

 Atraktif

Beberapa informan yang lain sering mengirim informasi yang bersifat ringan dan tidak penting dengan tujuan memulai obrolan di BBM Group. Pesan semacam ini disampaikan dengan cara atraktif untuk memancing respon anggota group yang lain.

“Kalau lagi nggak ada kerjaan, iseng aja ngomong aja gitu di group.” (Wawancara Raissa, 26 November 2014)

“Kalau lagi ngomongin yang seru pasti kebawa seru juga kan akunya.” (Wawancara Imanda, 26 November 2014)

“Lebih santai sih kalau aku di group. Suka becandaan.” (Wawancara Putri, 7 Desember 2014)

3.2 Komunikan

Komunikan dalam BBM Group adalah anggota group yang berperan sebagai penerima pesan. Hal yang ingin diketahui pada bagian ini adalah penerimaan dan respon terhadap pesan, kredibilitas sumber pesan, dan significant others.

3.2.1 Penerimaan dan Respon terhadap Pesan

Dalam BBM Group, anggota group terbagi menjadi dua bagian, yaitu anggota group aktif dan anggota group pasif.

 Anggota Group Aktif

Beberapa informan berperan sebagai anggota aktif dalam BBM Group. Mereka selalu merespon pesan yang dibawa oleh komunikator. Respon tersebut kemudian akan direspon juga oleh anggota group yang lain. Begitu seterusnya hingga terbentuk

komunikasi group yang aktif dengan topik pembahasan yang beragam.

“Kalau aku sih selama topiknya menarik aku suka nimbrung di group.” (Wwaancara Raissa, 26 November 2014)

“Kadang rame juga tuh di group kalau udah mulai saut-sautan gitu tuh.” (Wawancara Imanda, 27 November 2014)

“Hidup groupnya. Kadang kalau pas obrolannya seru kan pada komentar, terus jadi panjang.” (Wawancara Putri, 7 Desember 2014)

 Anggota Group Pasif

Beberapa informan terbiasa menjadi anggota pasif, dimana pesan yang mereka terima hanya sebatas dibaca dan diserap. Mereka tidak memberikan respon terhadap pesan yang dikirim oleh komunikator tersebut.

“Biasanya lihat aja sih sambil baca-baca aja, gitu.” (Wawancara Nofik, 2 Desember 2014)

“Seringnya baca doang. Soalnya mereka udah pada rame sendiri.” (Wawancara Dania, 3 Desember 2014)

“Nyimak aja sih biasanya.” (Wawancara Tri, 3 Desember 2014)

3.2.2 Kredibilitas Sumber Pesan

Hal selanjutnya pada bagian ini yang ingin diketahui oleh peneliti adalah kredibilitas sumber pesan. Kredibilitas sumber pesan yang dimaksud disini adalah nilai percaya informan terhadap sumber pesan yang didapat melalui BBM Group. Kredibilitas sumber pesan dapat dartikan sebagai tingkatan sejauh mana sumber pesan dapat

dipercaya oleh penerima pesan

(http://ratihrozalina.blogspot.com/2011/12/bab-9-prinsip-dasar-komunikasi-yang.html, diakses pada 18 Maret 2015 pukul 17.38) Kredibilitas atau credibiliy menunjuk pada suatu kondisi dimana si sumber dinilai punya pengetahuan, keahlian, atau pengalaman yang relevan dengan topik pesan yang disampaikannya sehingga pihak penerima menjadi percaya bahwa pesan yang disampaikannya itu bersifat obyektif. Lazimnya faktor kredibilitas sumber ini dilihat dalam dua dimensi, yaitu keahlian atau kecakapan (expertise) dan kepercayaan (trustworthiness) (Wesnawati, 2013)

Sebagian informan mengatakan bahwa mereka bisa percaya sepenuhnya terhadap pesan yang disampaikan di dalam BBM Group. Sedangkan beberapa informan yang lain mengatakan kurang bisa mempercayai pesan tersebut.

 Kredibilitas Tinggi

Beberapa informan langsung dapat percaya terhadap kebenaran pesan yang disampaikan dalam BBM Group karena merasa orang yang berada di dalam group adalah orang-orang terpercaya, sehingga pesan yang dibawanya pun seketika dapat dipercaya.

“Dalam itungan persen ya. Itu 99 persen.” (Wawancara Widi, 26 November 2014)

“Kalau menurutku sih aku percaya, percaya. Soalnya kalau aku sendiri nggak yakin sama group itu, aku nggak ikutan.” (Wawancara Dimas, 26 November 2014)

“Aku sih percaya. Karena mungkin di group itu kan teman-teman aku juga kan, atau mungkin yang biasanya justru yang jarkom di awal itu yang pertama kali kan dari ketua kelas, jadi ya percaya.” (Wawancara Dofa, 2 Desember 2014)

 Kredibilitas Rendah

Sementara beberapa informan yang lain mengatakan bahwa mereka kurang bisa mempercayai pesan yang bersifat umum tersebut. Mereka merasa perlu memastikan terlebih dahulu kebenaran pesan tersebut sebelum akhirnya mempercayai kebenaran informasi di dalamnya.

“Ya nggak nggak terlalu percaya sih. Kalau ada informasi tentang ini di group, terus saya langsung tanyakan ke teman yang bersangkutan. Bener nggak ada info ini, gitu. Baru saya bisa percaya seperti itu.” (Wawancara Gadang, 26 November 2014)

“Nggak terlalu percaya sih. Kadang-kadang kalau ada kabar gitu mending telepon langsung ke orangnya.” (Wawancara Nofik, 2 Desember 2014)

“50 persen. Karena ya aku harus ketemu setelah ngobrol di BBM, aku harus ketemu langsung sama orang tersebut dan memastikan omongannya yang seperti yang di BBM, apa itu bener apa nggak, gitu. Kalau nggak lebih jelas lah tanya.” (Wawancara Putri, 7 Desember 2014)

3.2.3 Significant Others

BBM Group yang berisi banyak orang tersebut tentu terdiri dari berbagai macam sifat dan kepribadian yang beragam. Dari beragam perbedaan tersebut pertanyaan yang kemudian perlu dijawab adalah keberadaan significant others di BBM Group. Significant others adalah orang lain yang sangat penting untuk orang-orang di

sekitar kita (George Herbert Mead dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994). Maka significant others yang dimaksud dalam hal ini adalah orang yang paling berpengaruh dalam penyampaian informasi atau dengan kata lain adalah sosok paling terpercaya.

Pada pertanyaan ini beberapa infroman mengatakan bahwa semua anggota group dapat dipercaya dan beberapa yang lain mengatakan bahwa hanya terdapat satu atau beberapa orang yang pesannya dapat dipercaya.

 Semua Anggota Group Dapat Dipercaya

Beberapa informan merasa semua anggota group dapat dipercaya dalam kebenaran pesan yang dibawanya. Kepercayaan ini didorong oleh keterikatan mereka sebagai teman yang kemudian membangun rasa percaya bahwa satu sama lain mempunyai kedudukan yang sama dan selalu membawa pesan yang dapat dibuktikan kebenarannya.

“Kalau menurut aku kayaknya semuanya sama deh. Aku orangnya bukan nggak percayaan ya, tapi aku semuanya rata, gitu. Kalau dibilang percaya atau nggak percaya kan orang beda-beda ya, gitu. Kalau aku sih semuanya rata.” (Wawancara Raissa, 26 November 2014)

“Tapi kalau misalnya group pertemanan kita mempercayai semua sih, gitu.” (Wawancara Imanda, 26 November 2014)

“Nggak sih mbak. Semuanya sama aja menurut saya.” (Wawancara Gadang, 26 November 2014)

 Hanya Orang Tertentu Dapat Dipercaya

Beberapa informan hanya mempunyai satu atau beberapa orang tertentu yang menjadi sosok paling dipercaya dalam penyampaian pesan di BBM Group. Mereka pun hanya percaya pada pesan-pesan yang disampaikan oleh orang-orang tersebut karena merasa informasi di dalam dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Ada satu dua sih. Ada satu dua. Tapi nggak, nggak dari semuanya, gitu.” (Wawancara Widi, 26 November 2014)

“Ya ada, ya itu. Misalkan ketua kelas, kalau saya di BBM saya kan itu. Ketua kelas menjadi sosok paling terpercaya.” (Wawancara Dofa, 2 Desember 2014)

“Ada, ada sih teman kampus. Misalnya ketua kelas, gitu. Itu berpengaruh.” (Wawancara Putri 7 Desember 2014)

3.3 Arus Pesan

Pada komunikasi dalam BBM Group ini terdapat dua macam arus pesan, yaitu arus pesan satu arah dan arus pesan dua arah. Arus pesan terbentuk berdasarkan isi pesan yang dibawa oleh komunikator yang kemudian akan memperngaruhi cara anggota group yang lain merespon pesan tersebut.

 Arus Pesan Satu Arah

Arus pesan satu arah ini terjadi ketika komunikator mengirim pesan dalam group dan pesan tersebut hanya diterima oleh anggotanya tanpa memberikan respon balik kepada komunikator.

“Banyaknya sih searah ya. Apalagi kalau cuma info tugas harus dikumpulin kapan dan lain-lain, gitu.” (Wawancara Dania, 3 Desember 2014)

“Kalau aku sih paling baca aja sambil nyimak. Nggak suka balesin.” (Wawancara Tri, 3 Desember 2014)

“Biasanya info-info yang ada di group itu kan soal kuliah ya. Infonya tuh biasanya udah jelas. Jadi ya nggak perlu ngomong apa-apa, tinggal baca doang.” (Wawancara Dimas, 26 November 2014)

 Arus Pesan Dua Arah

Arus pesan dua arah terbentuk ketika pesan yang dikirim oleh komunikator dianggap menarik oleh para anggota group sehingga respon balik kepada komunikator pun terjadi, begitu sebaliknya, dan seterusnya.

“Sebenernya ada yang nggak butuh balesan. Tapi pengen aja bales. Biar rame, gitu.” (Wawancara Raissa, 26 November 2014)

“Biasanya kalau lagi soal gosip sih sering ramai. Suka pada nyaut-nyaut, gitu.” (Wawancara Imanda, 26 November 2014)

“Tergantung. Kalau misalnya ditanya kayak misalnya soal tugas atau apalah, kalau emang ditanya atau kita butuh tanya ya pasti jadi ikut ngomong.” (Wawancara Agnes, 2 Desember 2014)

Dokumen terkait