SPESIFIKASI TEKNIK
2.32. GROUTING 1. UMUM
Pekerjaan yang termasuk dalam spesifikasi meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan serta pekerjaan Iain yang terkait seperti pemboran batuan, pencucian, pengujian lubang Grout, penyediaan pengangkutan, pencampuran
dan injeksi bahan; penyediaan dan pemasangan pipa Grout, Grout Outlet,
pemboran inti dan pengujian lubang tekanan air, seperti tercantum dalam gambar atau seperti yang ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor yang bertanggung jawab atas mutu pekerjaan serta pelaksanaan semua jenis pemboran dan grouting.
Konsolidasi Grouting dimaksudkan untuk menyatukan dan memperkokoh
batuan disekitar terowongan dan struktur lain dengan menginjeksi semen grouting ke bagian batuan seperti sambungan, retakan dan celah.
Curtain Grouting dilaksanakan untuk membentuk zona dengan permeabilitas air
yang rendah pada batuan pondasi bendungan atau Bedrock disekitar
terowongan untuk menghentikan kebocoran air yang melaluinya, yaitu dengan, melakukan semen grouting dengan tekanan ke batuan yang membuka seperti celah dan pada bagian-bagian yang retak.
Semua bahan dan peralatan yang disediakan oleh Kontraktor harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Tes tekanan air harus dilaksanakan pada lubang Grouting untuk
Pelatihan Pelaksana Bendungan Spesifikasi Teknik Bidang SDA
tanah dan juga menginvestigasi pengaruh dariGrouting.
Tes permeabilitas lubang bor dilaksanakan untuk mengetahui permeabilitas batuan dasar sebelum atau sesudah grouting, atau sebagai indeks dari kondisi geoteknik secara umum, seperti yang dispesifikasikan pada sub bab 4.4.5. Seluruh material dan peralatan yang disediakan oleh Kontraktor harus terlebih dahulu disetujui oleh Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
Rencana kerja secara rinci mengenai metode pelaksanaan jadwal urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan Kontraktor, harus diserahkan kepada Direksi untuk disetujui. Kontraktor harus menyerahkan salinan formulir yang berisi catatan / keterangan yang teliti mengenai semua pekerjaan grouting yang dilaksanakan sebelumnya setiap hari. Setiap pemboran lubang selesai, Kontraktor harus menyerahkan salinan pekerjaan grouting lubang tersebut secara lengkap kepada Direksi.
Sesudah pekerjaan diatas selesai, Kontraktor harus membersihkan lokasi pekerjaan sesuai saran yang diberikan oIeh Direksi.
2.32.2 Bahan untuk grouting.
Grouting dibuat dari campuran semen Portland dan air ditambah campuran-campuran lain yang sesuai dengan saran dari direksi. Campuran tersebut direncanakan Kontraktor dan harus disetujui Direksi agar sesuai dengan kondisi yang dijumpai pada batuan. Penggunaan pasir atau bahan yang dijumpai pada batuan. penggunaan pasir atau bahan campuran lain harus disetujui oleh Direksi terlebih dahulu.
Air yang dicampur untuk grouting harus bersih dan bebas dari kandungan asarn rninyak, alkali, garam zat organik atau zat-zat lain yang bisa mengganggu. Semua semen yang dipakai untuk grouting harus berkualitas sama dengan semen portland (sesuai dengan ketentuan ASTM C 150 - 67 dan / atau disetujui Direksi). Semen tidak terdiri dari partikel yang lebih besar daripada 80 mikron.
Kontraktor harus menjelaskan secara rinci mengenai metode / cara yang dipakai untuk mengontrol ukuran parikel semen, pada waktu pelelangan.
Semen yang ditambahkan pada grout, harus bersih dan terdiri dari partikel batuan yang awet, bebas dari lempung dan zat lain yang merugikan, dan distribusi butirannya sesuai dengan saran Direksi.
Semua peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut harus disediakan oleh Kontraktor dan dijelaskan secara rinci.
2.32.4. Peralatan Pemboran
Untuk melaksanakan konsolidasi grouting, lubang harus dibor berdasarkan standar instrumenstasi peralatan pemboran atau dipakai alat pemboran standar rotary untuk mencapai kedalaman maksimum 5 m atau atas saran Direksi. Diameter lubang tidak boleh kurang dari 45 mm. Instrumentasi pemboran harus dilengkapi dengan kili-kili air atau peralatan lain untuk kelanjutan pembilasan lubang.
Untuk melaksanakan Curtain Grouting, maka peralatan pemboran harus mampu
mengebor kedalaman 100 m dan alat bor yang terkecil harus berdiameter tidak lebih kecil dari 45 mm atau sesuai yang disarankan Direksi.
Penyimpangan dari panjang lubang yang dibor terhadap letaknya secara teoritis, tidak boleh lebih dari 3%. Apabila sudah disetujui Direksi, maka pengeboran tidak perlu dengan pengambilan contoh.
Untuk uji lubang padaCore Drilling harus dipakai alat pemboran Standar Rotary,
yang mampu mengebor sampai kedalaman tidak kurang dari 100 m.
Kontraktor harus menyerahkan diameter pemboran yang direncanakan secara rinci, untuk memperoleh "Maximum Core Recovery" kepada Direksi.
2.32.5. Alat-alat Uji Tekanan Air
Alat uji untuk tekanan air harus termasuk tipe "Single Packer", rakitan uji tekanan air sarana pelampug air,Flow Meters Pressure Gauge termasuk "Gauge Savera",
katup, selang, Fittings (perkakas) dan pompa yang mampu memompa sedikitnya
60 liter / menit dengan tekanan melaksanakan maksimum 10 kg/cm2 dengan mengatur tekanan agar konstan.
Packer harus tipe "Expanding Rubber dan / atau "Pneumatically Expanding Rubber Sleeve" (Air Packer).
Model packer harus terdiri dari beberapa tipe agar sesuai dengan kondisi batuan dan disetujui oleh Direksi.
2.32.6. Peralatan Untuk Grouting
peralatan untuk grout harus mampu mensuplai, mencampur, menggerakkan dan memompa material grouting sesuai saran Direksi.
Pelatihan Pelaksana Bendungan Spesifikasi Teknik Bidang SDA
Peralatan grout harus terdiri dari alat-alat sebagai berikut:
a. Grout pump harus Dobel Silinder yang berfungsi sebagai pompa piston
dengan kapasitas minimum 60 I/menit pada tekanan maksimum 30 kg/cm2. Pompa Flexishaft MONO dengan kapasitas minimum 601/menit dengan
tekanan masimum 30 kg/cm2 dan grouting pump 580 rpm
b. Mechanically operated mixers untuk mencampur material grout yang dilengkapi dengan drum dobel dengan kapasitas tidak kurang dari 200 liter dengan tipe koloidal berkecepatan tinggi, yang berotasi sekilar 1000 - 1500 rpm. Waktu untuk setiap kali campuran harus selesai dalam 2 menit.
Hasil campuran yang dibawa dengan jarak jauh harus melalui agitating pump yang mengaduk dengan konstan secara mekanis dan dihubungkan dengan tabung pompa penyedot material grouting. ,
Fasilitas untuk pengukuran material grout yang teliti harus disediakan pada mixer sehingga proporsi campuran bisa dikontrol dengan hati-hati.
c. Valves, Water Flow Meter dan Pressure Gauge, sudah termasuk "Gauge Savers", Pressure Hoses, pipa, Fittings, dan peralatan lain yang mungkin
diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan Grout Da High Precision, Gauge
yang dikalibrasi untuk mengecek ketelitian semua alat pengukuran pada sistem grouting
Pressure Gauge harus mempunyai skala baca minimum 1 - 15 kg/cm2
dengan ketelitan 0.5 kg/m2.
Peralatan harus diamati dengan teliti secara terus menerus. Untuk lubang
Grout yang hilang atau rusak akibat peralatan yang tidak bisa dioperasikan
dengan baik atau kurangnya pengisian Grout, maka akan dilaksanakan
pemboran ulang dimana biayanya akan ditanggung oleh Kontraktor.
Semua pekerjaan Grouting harus dipakai sistim sirkulasi, satu bagian Mensuplai Grout ke Header atau Main Fold dileher lubang dan bagian lain
menghubungkanMainfold (atau Header) lagi ke Mixer.
Katup lubang grout akan diletakkan antara Manifold dan sambungan Packer
atau pada pusatGrout.
Katup tengah akan diletakkan pada manifold sebagai ”Suplay Line Valve” dan
”Return Line Valves”. Pengukuran tekanan diletakkan antara Manifold dan
leher lubang untuk mengetahui tekanan pada lubang Return Line tidak boleh
lubang bor secara serempak dari satu pompa.
2.32.6. Stand Pipe
Stand Pipe dilaksanakan pada setiap lubang grout untuk mencegah air lumpur
dan untuk mengontrol bocoran campuranGrout di bawah permukaan, dimana
diameterStand Pipe 3 inci.
2.33. DRILLING DAN GROUTING PADA PONDASI TERBUKA