• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUARANTEES ON THE OBLIGATIONS OF DOMESTIC BANKS

FOR TRADING

46. GUARANTEES ON THE OBLIGATIONS OF DOMESTIC BANKS

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku. Undang-Undang tersebut telah diubah dengan Peraturan Pemerintah sebagai Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2008, yang mana telah ditetapkan menjadi undang-undang sejak tanggal 13 Januari 2009 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2009.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin LPS, pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000 untuk per nasabah per bank.

Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.

Based on Law No. 24 dated 22 September 2004, effective 22 September 2005, Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) was established to provide guarantee on certain deposits from customers based on prevailing guarantee schemes. The law was changed with the Government Regulation as the Replacement of Law No. 3 Year 2008, which was stipulated as a law since 13 January 2009 based on the Republic of Indonesia Law No. 7 Year 2009.

Based on Government of Republic of Indonesia Regulation No. 66/2008 dated 13 October 2008 regarding the deposit amount guaranteed by LPS, as of 30 June 2017 and 31 December 2016, the deposit amount guaranteed by LPS for every customer in a bank was a maximum of Rp2,000.

As of 30 June 2017 and 31 December 2016, the Bank was the participant of this guarantee scheme.

47. HAL-HAL LAIN 47. OTHER MATTERS

a. Kegiatan Jasa Kustodian a. Custodial Activities

Bank memberikan jasa kustodian berdasarkan surat izin operasi No. KEP-99/PM/1991 tanggal 22 Oktober 1991 yang ditegaskan kembali berdasarkan Surat Kepala Biro Transaksi & Lembaga Efek atas nama Ketua Bapepam-LK No.S-2631/PM/2002 tanggal 17 Desember 2002 terkait dengan perubahan nama PT Bank Bali Tbk menjadi PT Bank Permata Tbk. Jasa kustodian yang diberikan Bank mencakup jasa-jasa:

The Bank provides custodial services under license No. KEP-99/PM/1991 dated 22 October 1991 which was reaffirmed by the Letter from Head of Transaction & Security Agency Bureau on behalf of the Chairman of Bapepam-LK No. S-2631/PM/2002 dated 17 December 2002

regarding the change of name from

PT Bank Bali Tbk to PT Bank Permata Tbk. The custodian services provided by the Bank are as follows:

 Pengelolaan dan penyelesaian transaksi jual-beli efek dengan dan tanpa warkat  Penyimpanan dan administrasi efek-efek  Pengurusan hak-hak klien atas kepemilikan

efek-efek

 Perwakilan pada rapat umum pemegang saham

 Lain-lain

Managing and settlement of securities

transactions, with and without certificate

Safekeeping and administering securities

Managing client’s rights on the ownership

of securities

Acting as proxies in sharehoders’ meetings

Others

Bank memiliki nilai portofolio dalam administrasi kustodian masing-masing sebesar Rp32.066.243 dan Rp30.481.025 pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.

As of 30 June 2017 and 31 December 2016, the value of portofolio under the administration of Bank’s custody amounted to Rp32,066,243 and Rp30,481,025, respectively.

11

Financial statement captions and notes have been translated to English for convenience only

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM

30 Juni 2017, 31 Desember 2016* dan Periode Enam Bulan Berakhir

30 Juni 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2017, 31 December 2016* and

Six-Months Periods Ended 30 June 2017 and 2016 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

* Diaudit Audited *

170

47. HAL-HAL LAIN (lanjutan) 47. OTHER MATTERS (continued)

b. Kegiatan Wali Amanat b. Trusteeship Activity

Bank memberikan jasa wali amanat berdasarkan surat izin operasi No.02/STTD-WA/PM/1996 tanggal 28 Maret 1996 yang ditegaskan kembali berdasarkan Surat Kepala Biro Pengelolaan Investasi dan Riset atas nama Ketua Bapepam-LK No.S-2418/PM/2002 tanggal 11 Nopember 2002 terkait dengan

merger PT Bank Bali Tbk. Jasa wali amanat

yang diberikan Bank mencakup jasa-jasa:

The Bank provides trusteeship activity based on

license No.02/STTD-WA/PM/1996 dated

28 March 1996 which was reaffirmed by the Letter from Head of Investment Management and Research Bureau on behalf of the Chairman of

Bapepam-LK No.S-2418/PM/2002 dated

11 November 2002 regarding the merger of PT Bank Bali Tbk. Trusteeship activities provided by the Bank are as follows:

 Penyediaan dokumentasi bersama dengan pihak terkait dalam penerbitan obligasi  Menandatangani surat perjanjian dengan

penerbit obligasi

 Memantau kinerja penerbit obligasi  Memfasilitasi dan memimpin rapat umum

pemegang obligasi  Lain-lain

Providing required documents with relevant

parties in bond issuance

Signing agreement on bond issuance

Monitoring the performance of bond issuers

Facilitating and chairing the general meeting

of bondholders

Others

Jumlah nasabah yang dimiliki Bank dan nilai obligasi yang diterbitkan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

As of 30 June 2017 and 31 December 2016, the number of customers and the value of bonds issued were as follows:

30 Juni 2017/

30 June 2017

31 Desem ber 2016/

31 December 2016

Jumlah nasabah 41 40 Total customers

Nilai obligasi - Rupiah Rp41.650.000 Rp45.404.000 Value of bonds - Rupiah

c. Rasio Pemenuhan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Bank

c. The Bank’s Ratio of Allowance for Impairment Losses

Rasio pemenuhan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Bank (persentase cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah dibentuk terhadap jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai ketentuan Bank Indonesia) pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar 205,60% dan 226,60%.

The Bank’s ratio of allowance for impairment losses on financial assets (percentage of allowance for impairment losses on financial assets recorded by the Bank to the minimum allowance for impairment losses on financial assets as required by Bank Indonesia) as of 30 June 2017 and 31 December 2016 were 205.60% and 226.60%, respectively.

d. Kualitas Aset Produktif d. Quality of Productive Assets

Tabel di bawah ini menunjukkan peringkat aset produktif Bank menurut peraturan Bank Indonesia yang berlaku, yang disajikan pada nilai tercatatnya sebelum cadangan kerugian penurunan nilai.

The table below presents the Bank’s productive assets based on the grading of financial assets

according to Bank Indonesia’s prevailing

regulations, presented at their carrying amount before allowance for impairment losses.

11

Financial statement captions and notes have been translated to English for convenience only

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM

30 Juni 2017, 31 Desember 2016* dan Periode Enam Bulan Berakhir

30 Juni 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2017, 31 December 2016* and

Six-Months Periods Ended 30 June 2017 and 2016 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

* Diaudit Audited *

171

47. HAL-HAL LAIN (lanjutan) 47. OTHER MATTERS (continued)

d. Kualitas Aset Produktif (lanjutan) d. Quality of Productive Assets (continued)

30 Juni 2017/30 June 2017 Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total

Giro pada bank-

bank lain 1.947.231 - - - - 1.947.231

Current accounts with other banks Penempatan pada

Bank Indonesia dan

bank-bank lain 4.470.041 - - - - 4.470.041

Placements with Bank Indonesia and other banks Aset keuangan untuk

diperdagangkan 1.768.204 - - - - 1.768.204

Financial assets held for trading Efek-efek yang dibeli

dengan janji dijual

kembali 1.489.181 - - - - 1.489.181

Securities purchased under resale agreements

Tagihan akseptasi 3.127.775 145.682 - - - 3.273.457 Acceptance receivables

Kredit yang diberikan 77.105.940 11.941.818 1.105.380 483.244 2.857.778 93.494.160 Loans

Efek-efek untuk tujuan

investasi 21.410.806 - - - - 21.410.806 Investment securities

Penyertaan saham 2.590.876 - - - - 2.590.876 Investment in shares

Aset lain-lain 2.045.836 215.162 - - - 2.260.998 Other assets

Komitmen dan kontinjensi 5.940.587 90.708 - - - 6.031.295 Commitments and contingencies 31 Desember 2016/31 December 2016 Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total

Giro pada bank-

bank lain 1.869.343 - - - - 1.869.343

Current accounts with other banks Penempatan pada

Bank Indonesia dan

bank-bank lain 8.047.102 - - - - 8.047.102

Placements with Bank Indonesia and other banks Aset keuangan untuk

diperdagangkan 1.879.548 - - - - 1.879.548

Financial assets held for trading Efek-efek yang dibeli

dengan janji dijual

kembali 3.227.881 - - - - 3.227.881

Securities purchased under resale agreements

Tagihan akseptasi 3.974.853 1.665 6.205 - - 3.982.723 Acceptance receivables

Kredit yang diberikan 84.782.316 11.639.861 4.159.619 2.755.857 2.696.127 106.033.780 Loans

Efek-efek untuk tujuan

investasi 27.402.258 - - - - 27.402.258 Investment securities

Penyertaan saham 2.661.539 - - - - 2.661.539 Investment in shares

Aset lain-lain 1.627.816 11.475 5.792 - - 1.645.083 Other assets

Komitmen dan

kontinjensi 5.471.888 1.934.773 - 3.403 - 7.410.064

Commitments and contingencies

48. PERJANJIAN SIGNIFIKAN 48. SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Pada tanggal 26 Juli 2005, PT Astra International Tbk dan Bank telah menandatangani perjanjian kerjasama yang disebut Business Cooperation

Agreement (BCA). Perjanjian tersebut pada

intinya mengatur bahwa antara PT Astra International Tbk dan Bank akan diadakan sinergi bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak, serta transaksi-transaksi kerjasama tersebut dilakukan secara wajar dalam kegiatan-kegiatan usaha perbankan pada umumnya.

a. On 26 July 2005, PT Astra International Tbk and the Bank signed Business Cooperation Agreement (BCA). The Agreement mainly stated that there will

be business synergy between PT Astra

International Tbk and the Bank which will mutually be beneficial to both parties, and the transactions will be conducted at arm’s length basis.

b. Pada tanggal 14 April 2010, Bank menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan pihak berelasi, dimana Bank akan menyewa gedung World Trade Center II di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta sebagai Kantor Pusat Bank selama jangka waktu 10 tahun terhitung sejak tanggal 1 Pebruari 2013 (Catatan 43).

b. On 14 April 2010, the Bank signed a lease agreement with a related party wherein the Bank will lease World Trade Center II building located at Jalan Jenderal Sudirman Jakarta as the Bank’s Head Office for a period of 10 years and lease commencement date on 1 February 2013 (Note 43).

11

Financial statement captions and notes have been translated to English for convenience only

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM

30 Juni 2017, 31 Desember 2016* dan Periode Enam Bulan Berakhir

30 Juni 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2017, 31 December 2016* and

Six-Months Periods Ended 30 June 2017 and 2016 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

* Diaudit Audited *

172

48. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 48. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

c. Pada tanggal 16 April 2010, Standard Chartered Bank dan Bank menandatangani Perjanjian Dukungan Manajemen (Management Support

Agreement/MSA) yang kemudian diubah dan

dinyatakan kembali dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 10 September 2013. MSA tersebut pada intinya mengatur bahwa Bank memiliki hak untuk meminta transfer best practice, pengetahuan, dan keahlian di setiap area dimana dukungan tersebut diperlukan dalam rangka meningkatkan, mengembangkan serta memperluas bisnis dan operasional Bank.

c. On 16 April 2010, Standard Chartered Bank and

the Bank entered into a Management Support Agreement (MSA), which was amended and

restated with the agreement signed on

10 September 2013. The MSA mainly stated that the Bank has the rights to request a transfer of best practices, knowledge and expertise in any areas where support is required in order to improve, develop and expand banking business and operations.

d. Pada tanggal 17 Januari 2014, PT Astra Aviva Life (dahulu PT Asuransi Aviva Indonesia) dan Bank telah menandatangani Bancassurance Distribution

Agreement/BDA dalam rangka kerjasama

penjualan produk bancassurance kepada nasabah Bank. Jangka waktu perjanjian ini adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan target pencapaian penjualan.

d. On 17 January 2014, PT Astra Aviva Life (formerly PT Asuransi Aviva Indonesia) and the Bank entered into a Bancassurance Distribution Agreement/BDA in relation to the cooperation for sales of the bancassurance product to the Bank's customers. The term of the agreement is 10 years and can be extended based on the achievement of such target.

e. Pada tanggal 10 Desember 2015, Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan Bank telah menandatangani perjanjian kerjasama dalam rangka penjaminan portofolio kredit tertentu untuk meminimalisasi risiko kreditnya.

e. On 10 December 2015, Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) and the Bank entered into a coorperation agreement in order to insure certain credit portfolio to minimize its credit risk.

49. MASALAH HUKUM 49. LEGAL MATTERS

a. Pada tanggal 24 September 2007, Bank melakukan upaya hukum eksekusi Hak Tanggungan terhadap PT Mandira Prima Perkasa (MPP) dikarenakan MPP telah lalai dalam membayar utangnya berdasarkan perjanjian restrukturisasi utang dengan Bank. Di sisi lain, pada tanggal 23 Nopember 2007, MPP mengajukan upaya hukum bantahan ke pengadilan negeri dengan materi tuntutan bahwa Bank harus mengembalikan kelebihan pembayaran sebesar Rp3.245 dan USD3.748.571,85.

a. On 24 September 2007, the Bank submitted the

legal action to execute the mortgage of PT Mandira Prima Perkasa (MPP) due to the failure of MPP to settle the debt based on the restructuring agreement with the Bank. The other side, on 23 November 2007, MPP submitted the objection to distric court with demand that the Bank shall return the excess repayment of Rp3,245 and USD3,748,571.85.

Keputusan terakhir atas sengketa antara Bank dan MPP adalah berdasarkan Salinan Putusan PK dari Mahkamah Agung RI yang diterima oleh Bank pada tanggal 31 Januari 2013, dimana perkara PK tersebut sudah diputus pada tanggal 2 Pebruari 2012 dengan inti keputusan mengabulkan permohonan Bank (Bank menang).

The latest decision relatad to the legal case between Bank and MPP was based on Copy of Judicial Review Decision from the Supreme Court of the Republic of Indonesia that was received by the Bank on 31 January 2013, where the case has been decided on 2 February 2012 with the decision that approved the Bank appeal (the Bank won).

Berdasarkan akta perjanjian perdamaian antara MPP dan Bank tanggal 1 September 2016, kedua belah pihak setuju untuk menyelesaikan sengketa ini melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Based on deed of peace agreement between MPP and Bank dated 1 September 2016, both parties agreed to resolved this dispute through the following actions:

(i) MPP akan melakukan pelunasan atas utangnya dengan menyetorkan uang sebesar Rp17.000 paling lambat 30 September 2016.

(i) MPP will transfer Rp17,000 as the payment for the debt at the latest on 30 September 2016.

(ii) Setelah Bank menerima pelunasan, maka Bank akan mencabut permohonan eksekusi jaminan dan debitur akan mencabut semua perkara gugatan/bantahan yang diajukannya.

(ii) After the Bank receives the payment, the Bank will revoke the execution of collateral and MPP will revoke all the lawsuits/objection which is currently underway.

11

Financial statement captions and notes have been translated to English for convenience only

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM

30 Juni 2017, 31 Desember 2016* dan Periode Enam Bulan Berakhir

30 Juni 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2017, 31 December 2016* and

Six-Months Periods Ended 30 June 2017 and 2016 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

* Diaudit Audited *

173

49. MASALAH HUKUM (lanjutan) 49. LEGAL MATTERS (continued)

Melalui surat yang dikirimkan pada tanggal 30 September 2016, MPP meminta perpanjangan batas waktu pelunasan. Berhubung MPP tetap tidak dapat merealisasikan perjanjian perdamaian meskipun Bank telah beberapa kali memberikan perpanjangan waktu pelunasan, maka Jaminan MPP yang telah dibeli oleh Bank melalui lelang dijual kepada pihak lain sebesar Rp. 20.000 pada tanggal 22 Juni 2017.

Through the letter dated 30 September 2016, MPP requested to extend the deadline for the payment. Since MPP remains unable to realize the peace agreement even though the Bank has several times extended the repayment period, the MPP Collateral that has been purchased by the Bank through auction is sold to another party of Rp20,000 on 22 June 2017.

b. Pada tanggal 24 September 1999, melalui Surat Penetapan No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel, PT Era Giat Prima (EGP) mengajukan gugatan terhadap Bank sehubungan dengan perjanjian pengalihan/cessie atas tagihan BDNI dan BUN dari Bank kepada EGP. Gugatan ini timbul karena Bank dianggap telah melakukan wanprestasi. Oleh karena itu, EGP mengajukan sita terhadap tanah dan bangunan milik Bank yang dikenal sebagai Bank Bali Tower dan Bintaro serta ganti kerugian sebesar Rp2.536.000 dan meminta agar dinyatakan sebagai pemilik dana hasil pencairan piutang tersebut yang diletakkan dalam escrow account.

b. On 24 September 1999, based on Decision Letter No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel, PT Era Giat Prima (EGP) filed a lawsuit against the Bank in relation to the transfer/cessie agreement for BDNI’s and BUN’s claims from the Bank to EGP. The Bank was deemed to have breached its agreement with EGP. Because of this, EGP claimed for the confiscation of the Bank’s land and buildings known as Bank Bali Tower and Bintaro as well as compensation for immaterial losses amounting to Rp2,536,000. EGP also demanded to be stated as the owner of the funds from the settlement of the above claims, which was deposited in the escrow account.

Selain mengajukan jawaban atas gugatan EGP tersebut, Bank juga mengajukan gugatan balik (rekonpensi) kepada EGP dengan menuntut agar dana yang berada dalam escrow account tersebut adalah milik Bank, mengingat perjanjian pengalihan/cessie telah dibatalkan oleh Surat Keputusan Ketua BPPN No. 423 tanggal 15 Oktober 1999.

In addition to submitting the answer on EGP’s claims, the Bank also submitted a counter lawsuit (reconvention) to EGP with a claim that the funds in the escrow account belong to the Bank, because the transfer/cessie agreement had already been cancelled by Decision Letter of the Chairman of IBRA No. 423 dated 15 October 1999.

Pada tanggal 18 April 2000, melalui penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengenai perkara No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan perjanjian pengalihan/cessie atas tagihan BDNI dan BUN dari Bank kepada EGP adalah sah dan mengikat sehingga EGP berhak atas dana yang diletakkan dalam escrow account sebesar Rp546.466. Pada tanggal 5 Juni 2000 terhadap putusan tersebut, Bank telah mengajukan banding dan terdaftar dengan No. 487/Pdt/ 2000/PT.DKI. Perkara banding tersebut telah diputus oleh Pengadilan Tinggi DKI pada tanggal 23 Maret 2001, dengan inti putusan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 18 April 2000. Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, Bank telah menyatakan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 6 Juni 2001 dan menyerahkan Memori Kasasi tanggal 18 Juni 2001. Perkara Kasasi tersebut telah diputus oleh Mahkamah Agung pada tanggal 8 Maret 2004, melalui putusan No. 3025 K/Pdt/2001 dengan putusan adalah membatalkan putusan pengadilan Tinggi Jakarta No. 487/Pdt/2000/ PT.DKI tanggal 23 Maret 2001 dan menyatakan bahwa dana escrow account sebesar Rp546.466 adalah milik Bank (Catatan 17).

On 18 April 2000, based on decision of the South Jakarta District Court regarding the case

No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel, the South

Jakarta District Court declared that the

transfer/cessie agreement for BDNI’s and BUN’s claims from the Bank to EGP was valid and binding. Therefore, EGP has rights on the funds placed in the escrow account amounting to Rp546,466. On 5 June 2000, the Bank filed an appeal and registered with case No. 487/ Pdt/2000/PT.DKI. The case was already decided by the High Court of Jakarta on 23 March 2001, whereby the decision was to reaffirm the decision of the South Jakarta District Court No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel dated 18 April 2000. On this decision, on 6 June 2001, the Bank filed an appeal to the Supreme Court and submitted a Cassation Memorandum on 18 June 2001. The cassation case was already decided by the Supreme Court through Decision No. 3025 K/Pdt/2001 dated 8 March 2004,

whereby the basic decision was to

cancel the Jakarta High Court Decision

No.487/Pdt/2000/PT.DKI dated 23 March 2001 and stated that the escrow account amounting to Rp546,466 belonged to the Bank (Note 17).

11

Financial statement captions and notes have been translated to English for convenience only

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM

30 Juni 2017, 31 Desember 2016* dan Periode Enam Bulan Berakhir

30 Juni 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2017, 31 December 2016* and

Six-Months Periods Ended 30 June 2017 and 2016 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

* Diaudit Audited *

174

49. MASALAH HUKUM (lanjutan) 49. LEGAL MATTERS (continued)

Pada tanggal 29 Nopember 2005, Bank melalui Kuasa Hukumnya menerima Surat Pemberitahuan Resmi dari Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas diajukannya upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) oleh EGP atas putusan Kasasi Mahkamah Agung yang diterima oleh Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 24 Maret 2005. Terhadap upaya hukum PK tersebut, Bank melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan Kontra Memori PK pada tanggal 28 Desember 2005. Berdasarkan surat pemberitahuan putusan PK No. 59 PK/Pdt/2006, perkara PK tersebut telah diputus oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 29 Mei 2007 dengan putusan menolak permohonan peninjauan kembali dari EGP (Bank