• Tidak ada hasil yang ditemukan

USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT (continued)

NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2017, 31 December 2016* and

4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT (continued)

a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi (lanjutan)

a. Key sources of estimation uncertainty (continued)

a.2. Penentuan nilai wajar a.2. Determining fair values

Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perseroan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2h.4.

The determination of fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2h.4.

Informasi mengenai penentuan nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada Catatan 41.

Information about the determination of fair value of financial instruments is disclosed in Note 41.

Dalam mengukur nilai wajar atas aset dan liabilitas non-keuangan, Perseroan menggunakan data pasar yang dapat diobservasi jika memungkinkan.

When measuring the fair value for

non-financial assets and liabilities, the

Company uses observable market data to the extent possible.

Informasi mengenai penentuan nilai wajar dari aset non-keuangan berupa kelas tanah dan bangunan dari aset tetap diungkapkan pada Catatan 15.

Information about the determination of fair value of non-financial assets, i.e. land and

buildings class of premises and

equipment is disclosed in Note 15.

a.3. Pengakuan aset pajak tangguhan a.3. Recognition of deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua penghasilan kena pajak yang dapat diperoleh kembali di masa depan yang timbul dari perbedaan temporer, termasuk ketersediaan penghasilan kena pajak masa depan yang memungkinkan Perseroan untuk mengakui aset pajak tangguhan atas kerugian fiskal. Managemen menyusun estimasi yang signifikan untuk menentukan besarnya aset pajak tangguhan yang dapat diakui, estimasi tersebut berdasarkan pada jangka waktu dan ketersediaan penghasilan kena pajak di masa mendatang yang digabungkan dengan strategi perencanaan pajak di masa mendatang. Lihat Catatan 23.

Deferred tax assets are recognized for all future recoverable taxable income arising from temporary differences, including the availability of future taxable income to enable the Company to recognize deferred tax assets for tax loss carry forwards. Significant estimates are prepared by management to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the

availability of future taxable income

together with future tax planning strategies. See Note 23.

b. .Pertimbangan akuntansi yang penting dalam

menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan

b. Critical accounting judgments in applying the Company‘s accounting policies

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan meliputi:

Critical accounting judgments made in applying the Company’s accounting policies include:

b.1. Penilaian instrumen keuangan

Kebijakan akuntansi Perseroan untuk pengukuran nilai wajar dibahas pada Catatan 2h.4.

Informasi mengenai nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada Catatan 41.

b.1. Valuation of financial instruments

The Company’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2h.4.

Information about fair value of financial instruments is disclosed in Note 41.

i

Financial statement captions and notes have been translated to English for convenience only.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM

30 Juni 2017, 31 Desember 2016* dan Periode Enam Bulan Berakhir

30 Juni 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2017, 31 December 2016* and

Six-Months Periods Ended 30 June 2017 and 2016 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

* Diaudit Audited *

80

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan)

4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT (continued)

b. .Pertimbangan akuntansi yang penting dalam

menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan (lanjutan)

b. Critical accounting judgments in applying the Company‘s accounting policies (continued)

b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kebijakan akuntansi Perseroan memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu:

 Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dan liabilitas keuangan ke dalam kelompok “diperdagangkan”, Perseroan telah menetapkan bahwa aset dan liabilitas keuangan tersebut sesuai dengan definisi aset dan liabilitas dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan pada Catatan 2h.

b.2. Financial asset and liability classification The Company’s accounting policies provide scope for financial assets and liabilities to be designated at inception into different

accounting categories in certain

circumstances:

 In classifying financial assets and

financial liabilities as “trading”, the Company has determined that they meet definition of trading assets and liabilities as set out in Note 2h.

 Dalam mengklasifikasikan investasi pada Sukuk dan SPNS sebagai “diukur pada biaya perolehan” dan “diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain”, Perseroan telah menetapkan bahwa investasi tersebut telah memenuhi persyaratan klasifikasi sebagaimana dijabarkan dalam Catatan 2o.

 In classifying investment in Sukuk and

SPNS as “measured at acquisition cost” and “measured at fair value through

other comprehensive income”, the

Company has determined that they meet the requirements of such classification as set out in Note 2o.

5. KAS 5. CASH

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

30 Juni 2017/ 30 June 2017 31 Desember 2016/ 31 December 2016 Rupiah 2.737.298 1.754.274 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 134.216 170.499 United States Dollar

Mata uang asing lainnya 96.990 145.784 Other foreign currencies

Jumlah 2.968.504 2.070.557 Total.

Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, saldo kas dalam mata uang Rupiah, termasuk jumlah kas pada ATM, masing-masing sebesar Rp418.193 dan Rp320.012.

As of 30 June 2017 and 31 December 2016, the balance of cash in Rupiah includes cash in ATM

amounting to Rp418,193 and Rp320,012,

respectively.

6. GIRO PADA BANK INDONESIA 6. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

30 Juni 2017/ 30 June 2017 31 Desember 2016/ 31 December 2016 Rupiah 6.786.393 8.422.236 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 1.777.982 2.119.613 United States Dollar

i

Financial statement captions and notes have been translated to English for convenience only.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM

30 Juni 2017, 31 Desember 2016* dan Periode Enam Bulan Berakhir

30 Juni 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2017, 31 December 2016* and

Six-Months Periods Ended 30 June 2017 and 2016 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

* Diaudit Audited *

81

6. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 6. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

(continued)

Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia.

Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on Minimum Reserve Requirements (GWM).

Peraturan Bank Indonesia mengenai GWM telah mengalami beberapa kali perubahan dan peraturan terakhir tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia No.18/3/PBI/2016 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia No.15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional dan Peraturan Bank Indonesia No.15/16/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Bank Indonesia Regulations for GWM have been amended several times and the latest regulations

are stated in Bank Indonesia Regulation

No.18/3/PBI/2016 regarding The Third Amendment to Bank Indonesia Regulation No.15/15/PBI/2013 regarding Minimum Reserve Requirements in Rupiah and Foreign Currency for Conventional

Bank and Bank Indonesia Regulation

No. 15/16/PBI/2013 regarding Minimum Reserve Requirements in Rupiah and Foreign Currency for Sharia Banks and Sharia Business Unit.

Mulai 16 Maret 2016, bagi Bank Umum Konvensional, ketentuan minimum rasio GWM primer dan rasio GWM sekunder dalam mata uang Rupiah adalah masing-masing sebesar 6,5% dan 4%. Sedangkan ketentuan minimum rasio GWM dalam valuta asing adalah 8%.

Starting 16 March 2016, for Conventional Bank, the minimum requirements for primary GWM ratio and secondary GWM ratio in Rupiah are 6.5% and 4%, respectively. While the minimum requirements for GWM ratio in foreign currency is 8%.

Sebelum 16 Maret 2016, bagi Bank Umum Konvensional, ketentuan minimum rasio GWM primer dan rasio GWM sekunder dalam mata uang Rupiah adalah masing-masing sebesar 7,5% dan 4%. Sedangkan ketentuan minimum rasio GWM dalam valuta asing adalah 8%.

Prior to 16 March 2016, for Conventional Bank, the minimum requirements for primary GWM ratio and secondary GWM ratio in Rupiah are 7.5% and 4%, respectively. While the minimum requirements for GWM ratio in foreign currency is 8%.

GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN), Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan/atau excess

reserve yang merupakan kelebihan saldo Rekening

Giro Rupiah Bank dari GWM Primer dan GWM Loan

to Funding Ratio (LFR).

Primary GWM is a minimum reserve that should be maintained by the Bank in Current Accounts with Bank Indonesia. Secondary GWM is the minimum reserves that should be maintained by the Bank in the form of Certificates of Bank Indonesia (SBI),

Government Debenture Debt (SUN), Sharia

Government Securities (SBSN), and/or excess reserve which represent the excess reserve of the Bank’s Current Account in Rupiah over the Primary GWM and the GWM on Loan to Funding Ratio (LFR).

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 18/14/PBI/2016 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Bank Indonesia No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional, GWM LFR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia jika LFR Bank dibawah minimum LFR target Bank Indonesia (80%) atau jika diatas maksimum LFR target BI (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimim (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM insentif BI sebesar 14%.

Based on Bank Indonesia Regulation No.

18/14/PBI/2016 regarding The Fourth Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 15/15/PBI/2013 regarding Minimum Reserve Requirement in Rupiah and Foreign Currency for Conventional Bank, the GWM on LFR is the additional reserve that should be maintained by the Bank in the form of Current Account with Bank Indonesia if the Bank’s LFR is below the minimum LFR targeted by Bank Indonesia (80%) or if the Bank’s LFR above the maximum of LFR targeted by BI (92%) and the Capital Adequacy Ratio (CAR) is below BI requirement of 14%.

i

Financial statement captions and notes have been translated to English for convenience only.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM

30 Juni 2017, 31 Desember 2016* dan Periode Enam Bulan Berakhir

30 Juni 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2017, 31 December 2016* and

Six-Months Periods Ended 30 June 2017 and 2016 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

* Diaudit Audited *

82

6. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 6. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

(continued)

Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, rasio GWM Bank (bank konvensional) adalah masing-masing sebesar 29,76% dan 32,53% untuk mata uang Rupiah, serta masing-masing sebesar 8,67% dan 8,35% untuk valuta asing. Rasio GWM Bank (bank konvensional) untuk mata uang Rupiah pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 terdiri dari rasio GWM primer masing-masing sebesar 6,71% dan 6,65% dan rasio GWM sekunder masing-masing sebesar 23,05% dan 25,61%. GWM LFR pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar 0,00% dan 0,27%.

As of 30 June 2017 and 31 December 2016, the Bank’s GWM ratios (conventional bank) were

29.76% and 32.53% for Rupiah currency,

respectively, and 8.67% and 8.35% for foreign currency, respectively. The Bank’s GWM ratios (conventional bank) for Rupiah currency as of 30 June 2017 and 31 December 2016 consisted of primary GWM ratio of 6.71% and 6.65%, respectively, and secondary GWM ratio of 23.05% and 25.61%, respectively. The GWM on LFR as of 30 June 2017 and 31 December 2016 were 0.00% and 0.27%, respectively.

Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, ketentuan minimum rasio GWM dalam mata uang Rupiah dan valuta asing adalah masing-masing sebesar 5% dan 1%.

For Sharia Bank and Sharia Business Unit, the minimum requirements for GWM ratios in Rupiah and in foreign currency are 5% and 1%, respectively.

Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, rasio GWM Unit Usaha Syariah adalah masing-masing sebesar 6,44% dan 6,15% untuk mata uang Rupiah, serta masing-masing sebesar 3,04% dan 3,10% untuk valuta asing.

As of 30 June 2017 and 31 December 2016, the GWM ratios of Sharia Business Unit were 6.44% and 6.15% for Rupiah currency, respectively, and 3.04% and 3.10% for foreign currency, respectively.

Perseroan telah memenuhi peraturan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum bank umum konvensional dan Unit Usaha Syariah pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.

The Company has fulfilled the prevailing Bank Indonesia’s regulation regarding Minimum Reserve Requirements for conventional banks and Sharia

Business Unit as of 30 June 2017 and

31 December 2016.

Kisaran tingkat suku bunga kontraktual untuk giro pada Bank Indonesia selama periode enam bulan/ tahun yang berakhir adalah sebagai berikut:

The range of contractual interest rates of current accounts with Bank Indonesia during the six-month period/year ended were as follows:

30 Juni 2017/ 30 June 2017

31 Desember 2016/ 31 December 2016

Rupiah 0,00% - 2,50% 0,00% - 2,50% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 0,00% 0,00% United States Dollar

Informasi mengenai klasifikasi giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 41.

Information with regards to the classification of current accounts with Bank Indonesia is disclosed in Note 41.

7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN 7. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

30 Juni 2017/30 June 2017 Jumlah/ Amount Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for Impairment Losses Nilai Tercatat/ Carrying Amount Rupiah Rupiah

- Pihak ketiga 247.334 (89) 247.245 - Third parties

- Pihak berelasi 29 - 29 - Related parties

247.363 (89) 247.274

Valuta Asing Foreign Currencies

- Pihak ketiga 598.789 (61) 598.728 - Third parties

- Pihak berelasi 1.101.079 (70) 1.101.009 - Related parties

1.699.868 (131) 1.699.737

i

Financial statement captions and notes have been translated to English for convenience only.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM

30 Juni 2017, 31 Desember 2016* dan Periode Enam Bulan Berakhir

30 Juni 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2017, 31 December 2016* and

Six-Months Periods Ended 30 June 2017 and 2016 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

* Diaudit Audited *

83

7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN (lanjutan) 7. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

(continued) 31 Desember 2016/31 December 2016 Jumlah/ Amount Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for Impairment Losses Nilai Tercatat/ Carrying Amount Rupiah Rupiah

- Pihak ketiga 155.501 (50) 155.451 - Third parties

- Pihak berelasi 29 -) 29 - Related parties

155.530 (50) 155.480

Valuta Asing Foreign Currencies

- Pihak ketiga 975.813 (53) 975.760 - Third parties

- Pihak berelasi 738.000 (52) 737.948 - Related parties

1.713.813 (105) 1.713.708

Jumlah 1.869.343 (155) 1.869.188 Total

Rincian giro pada bank-bank lain (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) menurut nama pihak lawan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Details of current accounts with other banks (before allowance for impairment losses) based on counterparties’ names as of 30 June 2017 and 31 December 2016 were as follows:

30 Juni 2017/ 30 June 2017

31 Desember 2016/ 31 December 2016 Standard Chartered Bank, Jakarta, New

York, Frankfurt, Hong Kong, Singapura dan London (pihak

berelasi) 973.342 628.667

Standard Chartered Bank, Jakarta, New York, Frankfurt, Hong

Kong, Singapore and London (a related party)

PT Bank Central Asia Tbk, Jakarta 247.013 155.413 PT Bank Central Asia Tbk, Jakarta

United Overseas Bank Ltd, Singapura 204.667 234.216 United Overseas Bank Ltd, Singapore

DBS Bank Ltd, Singapura (pihak berelasi) 127.766 109.362 DBS Bank Ltd, Singapore (a related party)

The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Tokyo 86.495 37.541 The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Tokyo

JP Morgan Chase Manhattan Bank, N.A.,

New York 56.312 31.617

JP Morgan Chase Manhattan Bank, N.A., New York

Citibank, N.A., New York 55.035 24.226 Citibank, N.A., New York

Clearstream Banking S.A. 55.021 68.653 Clearstream Banking S.A.

National Australia Bank Limited,

Melbourne 54.314 35.388

National Australia Bank Limited, Melbourne

Sumitomo Mitsui Banking Corp., Tokyo 22.163 113.655 Sumitomo Mitsui Banking Corp., Tokyo

The Bank of New York Mellon Corp.,

New York 19.486 47.479

The Bank of New York Mellon Corp., New York

PT Bank ICBC Indonesia, Jakarta 18.643 8.737 PT Bank ICBC Indonesia, Jakarta

UBS AG, Zurich 9.652 6.780 UBS AG, Zurich

Bank of New Zealand, Wellington 5.406 14.066 Bank of New Zealand, Wellington

Bank of Montreal 6.242 4.265 Bank of Montreal

The Hongkong and Shanghai Banking

Corp. Limited, Hong Kong 4.765 4.511

The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Limited, Hong Kong

Wells Fargo Bank, N.A., New York dan

London - 344.224

Wells Fargo Bank, N.A., New York and London

Lain-lain 909 543 Others

Jumlah 1.947.231 1.869.343 Total

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai kolektif adalah sebagai berikut:

The movement of allowance for collective

impairment losses was as follows: 30 Juni 2017/30 June 2017 Rupiah/ Rupiah Valuta Asing/ Foreign Currencies Jumlah/ Total

Saldo, awal periode 50 105 155 Balance, beginning of period

Penambahan cadangan selama periode

berjalan 39 24 63

Addition of allowance during the period

Selisih kurs - 2 2 Exchange rate difference

i

Financial statement captions and notes have been translated to English for convenience only.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM

30 Juni 2017, 31 Desember 2016* dan Periode Enam Bulan Berakhir

30 Juni 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2017, 31 December 2016* and

Six-Months Periods Ended 30 June 2017 and 2016 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

* Diaudit Audited *

84

7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN (lanjutan) 7. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

(continued) 30 Juni 2016/30 June 2016 Rupiah/ Rupiah Valuta Asing/ Foreign Currencies Jumlah/ Total

Saldo, awal periode 29 54 83 Balance, beginning of period

Penambahan (pemulihan) cadangan

selama periode berjalan (18) 55 37

Addition (reversal) of allowance during the period

Selisih kurs - (3) (3) Exchange rate difference

Saldo, akhir periode 11 106 117 Balance, end of period

Manajemen menyatakan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya giro pada