• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

3.2 Stratigrafi Daerah Penelitian

3.2.2 Khuluk Pra-Mandalawangi

3.2.2.1 Gumuk G. Mandalawangi

Gambar 3.21 Singkapan dan sampel tuf-lapili pada satuan Lava Andesit G. Putri

3.2.2 Khuluk Pra-Mandalawangi

Nama Pra-Mandalawangi digunakan berdasarkan asumsi bahwa terdapat puncak gunung yang lebih tua daripada puncak saat ini yang dikenal dengan nama Mandalawangi. Endapan khuluk ini tersebar di timur laut daerah penelitian (LAMPIRAN C). Satuan ini memiliki morfologi berupa perbukitan bergelombang dan dataran dengan relief kasar dan terletak pada ketinggian 770 - 1100 mdpl di daerah penelitian. Pola aliran sungai yang berkembang pada satuan ini adalah dominan pola aliran paralel dan sedikit terdapat pola aliran radial sentrifugal (Gambar 3.3). Satuan khuluk ini dibagi menjadi tiga satuan gumuk, yaitu Gumuk G. Mandalawangi, G. Buled, dan G. Pangrajin.

3.2.2.1 Gumuk G. Mandalawangi

Satuan ini memiliki puncak bernama Mandalawangi yang terletak di sebelah timur dan di luar daerah penelitian (Gambar 3.10 dan 3.11). Endapan G. Mandalawangi tersebar di tengah hingga timur daerah penelitian (LAMPIRAN C). Satuan gumuk dibagi menjadi tiga satuan litologi, dari tua ke muda yaitu Tuf Breksian I G. Mandalawangi, Tuf Breksian II G. Mandalawangi, dan Breksi G. Mandalawangi.

Umur relatif satuan litologi G. Mandalawangi ditentukan berdasarkan analisis morfologi pada citra ASTER GDEM dan pola aliran sungai pada peta topografi dan menggabungkannya dengan pengamatan batuan di lapangan (LAMPIRAN B). Hasil analisis menunjukkan bahwa morfologi, pola kontur, dan pola aliran sungai pada Satuan Tuf Breksian I G. Mandalawangi dipotong oleh morfologi, pola kontur, dan

33 pola aliran sungai pada Satuan Tuf seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.22. Gambar 3.22 juga menunjukkan bahwa rona morfologi pada Satuan Breksi G. Mandalawangi lebih halus daripada rona morfologi Satuan Tuf Breksian I dan II G. Mandalawangi. Dengan demikian, disimpulkan bahwa Satuan Tuf Breksian I G. Mandalawangi lebih tua daripada Satuan Tuf Breksian II G. Mandalawangi dan Satuan Tuf Breksian II G. Mandalawangi lebih tua daripada Satuan Breksi G. Mandalawangi.

Gambar 3.22 Citra ASTER GDEM yang menunjukkan bahwa morfologi dan pola aliran sungai pada Satuan Tuf Breksian I G. Mandalawangi dipotong oleh morfologi

Satuan Tuf Breksian II G. Mandalawangi; dan rona morfologi pada Satuan Breksi Mandalawangi lebih halus daripada rona morfologi pada Satuan Tuf Breksian I dan

II G. Mandalawangi

Tuf Breksian I G. Mandalawangi (Ma1) Persebaran dan Kondisi Batuan

Satuan ini terletak di tengah hingga timur daerah penelitian (LAMPIRAN C). Satuan ini tersusun oleh tuf breksian dan tuf kasar. Berdasarkan pengukuran pada penampang geologi, tebal satuan ini adalah + 80 m.

34 Tuf breksian pada satuan ini dicirikan oleh batuan piroklastik berwarna abu-abu kecoklatan, butiran berukuran debu halus - blok, lapuk, pemilahan sangat buruk, fragmen (30%) berupa batuan piroklastik dan tertanam dalam massa dasar yang tersusun oleh kristal (10%), gelas (80%) dan litik (10%). Gambar 3.23 menunjukkan singkapan tuf breksian satuan ini di lapangan.

Tuf kasar pada satuan ini dicirikan oleh batuan piroklastik berwarna abu-abu kekuningan, memiliki butiran berukuran debu halus - debu kasar, lapuk, pemilahan sedang, tersusun oleh kristal (30%) dan gelas (70%). Gambar 3.24 menunjukkan singkapan tuf kasar satuan ini di lapangan.

Umur, Hubungan Stratigrafi, dan Genesa

Satuan ini diendapkan di atas Satuan Gumuk G. Pulus. Satuan ini berumur Pleistosen dan disetarakan dengan Satuan Batuan Gunungapi Guntur-Pangkalan dan Kendang (Alzwar dkk., 1992). Komposisi matriks yang dominan gelas dan pemilahan butiran yang sangat buruk pada tuf breksian menunjukkan bahwa satuan ini merupakan endapan piroklastik aliran.

Gambar 3.23 Singkapan tuf breksian pada satuan Tuf Breksian I G. Mandalawangi

Gambar 3.24 Singkapan tuf kasar pada satuan Tuf Breksian I G. Mandalawangi MK-10.23

35 Tuf Breksian II G. Mandalawangi (Ma2)

Persebaran dan Kondisi Batuan

Satuan ini terletak di barat daya daerah penelitian (LAMPIRAN C). Satuan ini tersusun oleh tuf breksian dan tuf-lapili. Berdasarkan pengukuran pada penampang geologi, tebal satuan ini adalah + 168 m.

Tuf breksian pada satuan ini dicirikan oleh batuan piroklastik berwarna kuning kecoklatan, butiran berukuran debu halus - blok, pemilahan butiran sangat buruk, bentuk fragmen menyudut - membundar tanggung, fragmen polimik berupa andesit dan tuf kasar yang berukuran lapilli - blok.

Gambar 3.25 menunjukkan singkapan tuf breksian satuan ini di lapangan. Pengamatan mikroskopis pada sayatan matriks tuf breksian satuan ini ditunjukkan pada LAMPIRAN D dengan kode sampel CS-12.12.

Tuf-lapili pada satuan ini dicirikan oleh batuan piroklastik berwarna kuning kemerahan, butiran berukuran debu halus - lapili, pemilahan butiran buruk, bentuk butiran menyudut - membundar tanggung, butiran terdiri gelas, litik, dan kristal. Gambar 3.26 menunjukkan singkapan tuf-lapili satuan ini di lapangan.

Umur, Hubungan Stratigrafi, dan Genesa

Satuan ini diendapkan di atas Satuan Gumuk G. Pulus, G. Putri dan satuan Tuf Breksian I G. Mandalawangi. Satuan ini berumur Pleistosen dan disetarakan dengan Satuan Batuan Gunungapi Guntur-Pangkalan dan Kendang (Alzwar dkk., 1992). Komposisi matriks yang dominan gelas dan pemilahan butiran yang sangat buruk pada tuf breksian menunjukkan bahwa satuan ini merupakan endapan piroklastik aliran.

Gambar 3.25 Singkapan tuf breksian pada Satuan Tuf Breksian II G. Mandalawangi CS-12.12

36 Gambar 3.26 Singkapan tuf-lapili pada Satuan Tuf Breksian II G. Mandalawangi

Breksi G. Mandalawangi (Ma3) Persebaran dan Kondisi Batuan

Satuan ini terletak di bagian timur daerah penelitian (LAMPIRAN C). Satuan ini tersusun oleh breksi piroklastik secara dominan dan sedikit tuf halus (LAMPIRAN A). Berdasarkan pengukuran pada penampang geologi, tebal satuan ini adalah + 94 m.

Breksi piroklastik pada satuan ini dicirikan oleh batuan piroklastik berwarna merah muda kekuningan, butiran berukuran debu halus - blok, pemilahan butiran sangat buruk, dengan butiran menyudut tanggung - membundar tanggung, fragmen monomik berupa tuf lapili yang berukuran blok, matriks berukuran debu halus - kasar, dan terdapat arang kayu dan struktur aliran. Gambar 3.27 menunjukkan singkapan breksi piroklastik satuan ini di lapangan.

Tuf halus pada satuan ini dicirikan oleh batuan piroklastik berwarna kuning kecoklatan, butiran berukuran debu halus, pemilahan butiran baik, dan masif. Gambar 3.28 menunjukkan singkapan tuf halus satuan ini di lapangan. Pengamatan mikroskopis pada sayatan fragmen breksi piroklastik satuan ini ditunjukkan pada LAMPIRAN D dengan kode sampel CH-13.04.

Umur, Hubungan Stratigrafi, dan Genesa

Satuan ini diendapkan di atas Satuan Gumuk G. Pulus, satuan Tuf Breksian I dan II G. Mandalawangi. Satuan ini berumur Pleistosen dan disetarakan dengan Satuan Batuan Gunungapi Guntur-Pangkalan dan Kendang (Alzwar dkk., 1992).

Dokumen terkait