• Tidak ada hasil yang ditemukan

guru ngaji

Dalam dokumen Panduan Utuh KKN 2017 1 (Halaman 37-45)

3 orang 05/02

18) Selesaikan pemetaan hingga tuntas dan pastikan bahwa proses pemetaan ada persetujuan pertemuan lanjutan;

19) Bentuk dan atau sepekati satu organisasi yang bertang-gungjawab untuk menindaklanjut pemetaan sosial seperti LPM Desa, atau Karangtaruna, Remaja Masjid, DKM dll, dan tutup pertemuan dengan hamdallah.

20) Organisasi masyarakat sebagai penggerak masyarakat ber-tugas melanjutkan pemetaan sosial dengan melakukan analisis kecenderungan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Sebelum memulai FGD, jelaskan terlebih dahulu kepada peserta maksud dan tujuan diskusi, yaitu belajar bersama mengenai kecenderungan2 yang terjadi dalam peng-hidupan masyarakat dengan membandingkan keadaan 10 tahun yang lalu dengan 5 tahun yang lalu, dan keadaan saat ini, dengan melihat berbagai faktor yang mem-pengaruhi penghidupan sehari-hari masyarakat, terutama yang menyebabkan kemiskinan, atau permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat. Ingatkan kelompok dengan hasil diskusi sebelumnya yaitu Klasifikasi Kesejahteraan dan adanya perubahan proporsi masing-masing kelompok kesejahteraan.

b) Buatlah format tabel lima kolom pada flipchart atau sticky clothes (lihat contoh dibawah ini!). Jika menggunakan sticky clothes, penulisan setiap informasi yang berbeda dapat menggunakan metaplan dengan warna berbeda untuk setiap kolomnya.

Faktor yang Berubah Keadaan 10 tahun yang lalu Keadaan 5 thn yang lalu (2012) KeadaanSekarang (2017) Penjelasan *)

Catatan: *) Penjelasan diisi keterangan mengenai perubahan yang terjadi dengan alasan-alasan yang memperjelas pendapat mereka dan pengaruhnya pada berbagai kelompok kesejahteraan (siapa yang mendapat manfaat dan siapa yang dirugikan)

c) Diskusikan mengenai apa saja yang mengalami perubahan dalam kurun waktu tersebut, terutama yang berkaitan dengan kualitas hidup masyarakat, baik yang bermakna positif maupun negatif terhadap kesejahteraan masyarakat. Mulai dengan isu atau permasalahan yang muncul pada saat diskusi Klasifikasi Kesejahteraan, tanyakan apakah ada perubahan lain yang belum ter-cantum. Tuliskan semua informasi yang diperoleh pada kolom pertama dari format tabel yang tersedia;

d) Untuk setiap faktor yang mengalami perubahan, disku-sikan mengenai kecenderungan perubahan yang terjadi pada kurun waktu tersebut; apakah semakin membaik atau memburuk, bertambah banyak atau semakin sedikit, dsb, dengan cara menanyakan kondisi suatu faktor 10 tahun yang lalu (tuliskan pada kolom dua), kondisi 5 tahun yang lalu (tuliskan pada kolom tiga), kondisi saat ini (kolom 4) serta alasan perubahan yang terjadi (tuliskan pada kolom lima). Minta peserta menjelaskan berapa banyak perubahan terjadi dengan ukuran/angka. Misalnya perubahan harga,perubahan biaya, perubahan pendapatan atau perubahan hasil produksi.

e) Tanyakan kelompok dengan tingkat kesejahteraan mana yang paling terkena dampak dengan adanya perubahan-perubahan tersebut. Bagaimana dengan dampak yang dirasakan oleh kelompok miskin?

f) Diskusikan juga kecenderungan perubahan faktor-faktor tersebut lima tahun ke depan.

g) Lakukan probing untuk pendalaman dan pengkayaan informasi.

h) Harus diingat bahwa perubahan yang terjadi mempunyai pengaruh yang signifikan di tingkat desa, bukan hanya di tingkat individu atau RT/RW saja.

i) Salin hasil diskusi dan akhiri sesi ini dan ucapkan terima kasih.

3. Siklus 3 : Perencanaan partisipatif dan sinergi program a. Tujuan

1) Menyusun hasil pemetaan sosial menjadi dokumen peren-canaan partisipatif bersama masyarakat dengan prinsip kesetaraan, demokratis dan keadilan;

2) Mengidentifikasi dan menentukan prioritas permasalahan utama yang dirasakan oleh masyarakat

3) Menggali potensi dan sumber daya di masyarakat yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah

4) Menggali alternatif pemecahan masalah yang bisa dilakukan oleh masyarakat, sekaligus melihat kemungkinan adanya intervensi pemecahan masalah.

5) Membangun sinergi program berdasarkan konsep good governance untuk membiayai program-program yang telah disepakati.

6) Menentukan tim pelaksana program sebagai penang-gungjawab dari setiap program yang telah disepakati.

b. Peserta

1) Pembahasan diinisiasi oleh organisasi masyarakat yang bertanggungjawab hasil rekomendasi pemetaan sosial, dan mengundang perwakilan setiap warga miskin, tokoh, dan pemerintah desa;

2) Peserta adalah perwakilan dari kelompok masyarakat (Laki-laki/ perempuan/ miskin/kaya) di desa tersebut, terutama perwakilan dari masing-masing wilayah (RT/RW/dusun/ kampung) yang ada di desa, memahami kondisi desa, berbagai sumberdaya dan fasilitas umum yang ada.

c. Waktu

2 Jpl (90 menit) d. Acuan

Bahan Bacaan : Paradigma dan Siklus KKN Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dokumen Musyawarah Perencanaan Pembangunan tahun sebelumnya.

e. Perlengkapan

Kertas Plano, LCD, Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar Papan Tulis dengan perlengkapannya, Kamera, Recorder dan Laptop. (Perlengkapan ini sifatnya kondisional, tergantung ketersediaan di lokasi KKN).

f. Proses

1) Fasilitator dari peserta KKN mengingatkan orgamas mengun-dang calon peserta pertemuan warga untuk melakukan perencanaan partisipatif;

2) Orgamas mengundang warga dan stakeholder desa untuk hadir pada acara pertemuan warga untuk membahas peren-canaan partisipatif dan sinergi program;

3) Ketua atau sekretaris orgamas membuka acara pertemuan warga dan menyampaikan tujuan pertemuan tersebut;

4) Orgamas bersama tim fasilitator memandu acara dengan membahas pokok permasalahan hasil pemetaan sosial;

5) Lakukan proses tabulasi hasil pemetaan dengan model tabel dokumen perencanaan partisipatif sebagai berikut:

No Kegiatan Vol Frek Lokasi Satuan Harga Jumlah PJ

6) Lakukan diskusi Sebab Akibat Masalah Masyarakat, tanyakan apakah masalah tersebut dialami oleh mayoritas masyarakat? Sejak kapan dirasakan masalah tersebut? Dampak apa yang dirasakan, baik langsung maupun tidak langsung?

7) Keluarkan matriks prioritas masalah yang sudah disiapkan dalam flipchart atau jika ada LCD ditampilkan melalui layar LCD Proyektor, kemudian tempelkan/tuliskan pokok-pokok masalah tersebut di kolom pokok masalah. Tanyakan apakah ada pokok masalah lain yang dirasakan oleh masyarakat yang perlu dimasukkan ke dalam matriks tersebut.

8) Minta peserta diskusi untuk memberikan penilaian setiap pokok masalah untuk menentukan prioritas dari pemecahan masalah. Jelaskan sistem penilaian dengan menggunakan skor 1-5, skor 5 mempunyai arti sangat penting/dampaknya sangat besar, sedangkan angka 1 artinya tidak terlalu penting/dampaknya tidak terlalu besar.

9) Peserta diskusi diminta memberikan penilaian antara 1-5 untuk setiap kolom berikut: A) Berdampak menimbulkan masalah lain, B) Masalah harus segera diselesaikan, C) Dirasakan banyak orang, dan D) Potensi/sumber daya yang ada. Diskusikan juga mengenai potensi atau sumber daya yang ada di masyarakat yang kira-kira dapat mengatasi masalah yang ada (kolom D)

Kriteria skor:

- Nilai 1 : sangat sedikit, tidak terlalu berpengaruh - Nilai 2 : agak banyak tapi kurang dari setengah - Nilai 3 : separuh atau setengah

- Nilai 4 : agak banyak, lebih dari setengah - Nilai 5 : hampir seluruhnya, banyak sekali

10) Jumlahkan total skor yang diberikan untuk mendapatkan nilai akhirnya. Berikan penilaian pada semua permasalahan yang ada. Semakin besar total nilainya berarti proritasnya semakin tinggi. Sehingga akan didapat ranking prioritas permasalahan.

11) Tanyakan pada peserta apakah mereka sepakat dengan ranking tersebut.

12) Lanjutkan dengan matriks alternatif pemecahan masalah. Tempelkan pokok masalah pada kolom paling kiri sesuai dengan urutan prioritas.

13) Tuliskan juga setiap potensi/sumber daya yang ada sesuai dengan masalahnya yang telah dibahas sebelumnya.

14) Minta peserta untuk mendiskusikan alternatif pemecahan masalah tersebut, mulailah dengan alternatif pemecahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat sendiri tanpa bantuan dari luar, tanyakan seperti apa bentuk kongkritnya dan kemungkinan untuk dilaksanakan. Diskusikan lagi apakah masih memerlukan bantuan dari luar untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan seperti apa bentuk pemecahannya. Lanjutkan untuk setiap permasalahan berikutnya. Catatan: Mungkin tidak semua kolom alternatif pemecahan masalah dapat diisi, bisa saja permasalahan cukup diatasi oleh Pokok Masala h KriteriaPenilaian Jumla h Skor Rankin g A Menimbul kan masa-lah lain B Perlu segera diatasi C Dirasak an banyak orang D Ada potensi/ sumber daya di masy

masyarakat sendiri, atau sebaliknya masalah hanya dapat diselesaikan hanya dengan bantuan dari luar.

15) Diskusikan hasil akhir

Pokok Masalah (berdasarkan urutan prioritas masalah) Potensi Pemecahan Masalah (uraikan) A L T E R N A T I F P E M E C A H A N M A S A L A H

Dapat dipecahkan sendiri

oleh masyarakat Pemecahan masalah sepenuhnya memerlukan bantuan dari luar Dilakukan masyarakat sendiri (uraikan solusinya) Dukungan dari Luar (uraikan solusinya)

4. Siklus 4 : Pelaksanaan program dan monitoring evaluasi a. Tujuan

1) Melaksanakan program hasil prioritas perencanaan partisipatif;

2) Membentuk kelompok kerja/panitia dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat;

3) Memobilisasi peran masyarakat dalam melaksanakan program;

4) Membangun kesadaran masyarakat dalam partisipasi pelaksanaan kegiatan hingga monitoring dan evaluasi.

5) Terbentuknya opini masyarakat tentang pelaksanaan program.

b. Waktu

1 Jpl (100 menit) c. Acuan

Bahan Bacaan : Paradigma dan Siklus KKN Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dokumen Musyawarah Perencanaan Pembangunan tahun sebelumnya.

d. Proses

1) Orgamas memfasilitasi warga untuk membentuk pelaksana program (dapat berbentuk kelompok kerja/ panitia) sesuai dokumen perencanaan partisipatif hasil prioritas;

2) Pembentukan pelaksana program melibatkan semua kom-ponen/unsur representasi masyarakat.

3) Pembentukan pelaksana program disesuaikan dengan tugas dan fungsi yang dibutuhkan dalam peksanaan program.

4) Proses pembentukan dan pelaksanaan mengacu kepada nilai-nilai luhur kemanusiaan yaitu gotong royong, jujur, peduli, tanggungjawab, transparansi dan akuntabilitas.

5) Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, baik secara lisan dan tulisan. Secara lisan dapat dilakukan secara face to face atau melalui pengumuman pengeras suara milik masyarakat seperti dari masjid atau mushola oleh pokja/ panitia.

6) Sosialisasi dilakukan dapat melalui surat, leaflet atau span-duk, papan proyek dll.

7) Pojka dapat membuat jadwal relawan yang akan turut mengikuti kegiatan pelaksanaan program.

8) Setiap partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program harus tercatat pada pembukuan pokja untuk dikapitalisasi dan bahan laporan.

9) Peserta KKN dan DPL seyogyanya terlibat sebagai relawan dan bukan sebagai pelaku utama pada pelaksanaan program serta berusaha mendokumentasikan perilaku masyarakat pada proses dan hasil pelaksanaan program berlangsung.

10) Setelah selesai pelaksanaan program, pokja/ panitia me-laporkan hasil pekerjaannya kepada orgamas;

11) Organisasi masyarakat memfasilitasi pertemuan warga bersama pemerintahan desa untuk melakukan Monev.

12) Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan mengecek kembali hasil pelaksanaan program disesuaikan dengan rencana yang terdapat dalam proposal.

13) Hasil temuan monev direkomendasikan untuk bahan tindak lanjut pada program tahun berikutnya.

14) Orgamas menerbitkan Berita Acara hasil Monev yang mene-rangkan bahwa pelaksanaan program telah dilaksanakan. I. Pengabdian kepada Masyarakat

Selain belajar bersama dengan masyarakat mengenai arti penting pemberdayaan melalui siklus KKN Sisdmas, mahasiswa secara individu (atau bersama-sama dengan yang satu prodi) dengan supervisi DPL juga melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dengan basis keilmuan prodi masing-masing peserta. Secara teknis, pelaksanana PkM ini dilakukan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah yang terjadi di lokasi KKN; 2. Merumuskan metode PkM yang akan dilakukan; 3. Mendeskripsikan kondisi masyarakat sasaran;

4. Pelaksanaan PkM (termasuk menguraikan hasil yang dicapai setelah PkM dilakukan):

5. Menyimpulkan hasil PkM dan merumuskan rekomendasi/tindak lanjut (Lihat penjelasannya di Bab IV dan lampiran tentang laporan

individu);

PkM yang akan dilaporkan menjadi laporan individu dalam kegiatan KKN adalah PkM yang dilakukan mahasiswa sesuai dengan keahlian prodi masing-masing. Sedangkan kegiatan pengabdian secara umum tetap perlu dilakukan namun tidak perlu dilaporkan, misalnya bagi mahasiswa pada prodi hukum ekonomi mengajarkan iqra, BTQ (bada tulis al-Quran) dsb. Kegiatan seperti ini tetap perlu dilakukan namun tidak harus dilaporkan sebagai kegiatan PkM dengan basis keilmua prodi. J. Pamitan dan penutupan KKN

Setelah beberapa tahapan pelaksanaan KKN Sisdamas dilakukan oleh peserta KKN dan DPL, maka tahap berikutnya adalah tahap pemu-langan peserta KKN dari lokasi KKN. Pastikan bahwa seluruh tahapan KKN Sisdamas sudah dilakukan dan produk dari kegiatan tersebut ada yang bisa dirasakan langsung pada saat peserta KKN dan DPL dilokasi KKN maupun ada program jangka panjang.

Tahap ini ditandai dengan ceremonial kegiatan penutupan KKN dan bisa juga digabung dengan kegiatan tahap Monev (dalam tahap pelak-sanaan KKN Sisdamas) sebagaimana diuraikan di atas.

BAB IV

Dalam dokumen Panduan Utuh KKN 2017 1 (Halaman 37-45)

Dokumen terkait