KKN Sisdamas dilaksanakan selama 30 hari terhitung sejak keda-tangan ke lokasi KKN. Berdasarkan hitungan waktu tersebut, peserta KKN dan DPL memastikan bahwa tahapan KKN Sisdamas dapat dilaksanakan menggunakan alokasi waktu yang tersedia. Secara terjadwal tahapan KKN sisdamas terdiri atas :
1. Soswal, RW, dan Refso (Sosialisasi Awal, Rembug Warga dan Refleksi Sosial) dilaksanakan pada minggu I, kegiatan tersebut dihadiri oleh DPL;
2. Pesos (Pemetaan Sosial) dilaksanakan pada Minggu II dan dihadiri oleh DPL;
3. Orgamas (Pengorganisasian Masyarakat) dilaksanakan oleh peserta pada Minggu II;
4. Cantif (Perencanaan Partisipatif) dilaksanakan pada akhir minggu II dan atau pada awal minggu III yang dihadiri oleh DPL;
5. Sipro (Sinergi Program) dilaksanakan oleh peserta KKN pada Minggu III;
6. Pepro (Pelaksanaan Program) dilaksanakan pada minggu III dengan dihadiri oleh DPL;
7. Monev (Monitoring Evaluasi) dilaksanakan pada minggu ke IV seka-lian melaksanakan penutupan KKN dengan dihadiri oleh DPL;
Sekalipun jadwal tahapan KKN Sisdamas telah ditentukan wak-tunya, namun dalam pelaksanaannya sangat fleksibel dengan memper-hatikan kondisi dan kesiapan warga di lokasi KKN.
secara singkat Siklus KKN Sisdmas yang mesti dilakukan oleh peserta KKN.
1. Siklus 1. Sosialisasi Awal, Rembug Warga dan Refleksi Sosial a. Tujuan
1) Terjalinnya hubungan yang baik dengan masyarakat;
2) Teridentifikasinya kelompok-kelompok masyarakat;
3) Mengetahui klasifikasi masyarakat;
4) Mengetahui berbagai masalah yang ada di masyarakat;
5) Membangun kesadaran atas akar permasalahan yang ada di masyarakat;
6) Menginventarisir harapan-harapan masyarakat dan peme-rintah;
b. Proses 1. Target 1
1) Mulailah diskusi dengan memperkenalkan diri dan men-jelaskan maksud dan tujuan mengundang masyarakat, yaitu untuk belajar bersama mengenai penghidupan masyarakat, perobahan yang terjadi, kegiatan sehari hari, dan sebagainya.
2) Sampaikan bahwa Fasilitator (kami) adalah orang luar yang tidak banyak tahu mengenai kondisi penghidupan masyarakat, karenanya hadirin diminta untuk aktif memberikan informasi / pengethuannya mengenai masyarakat di sini.
3) Buatlah suasana menjadi cair dengan berbagai cara (bina suasana), dan sampaikan bahwa semua peserta berkedudukan setara, semua mempunyai hak yang sama untuk menyampaikan pengetahuannya atau pengalamannya.
2. Target 2 s.d.4:
1) Masuklah ke pertanyaan kunci yaitu mengenai:
a) Kelompok-kelompok masyarakat seperti siapa tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dalam bidang apa, komunitas masyarakat seperti komunitas petani, seni, atau kelompok-kelompok lain yang ada di masyarakat;
b) Klasifikasi masyarakt dibagi berdasar kesejahteraannya. Tanyakan : bila masyarakat di bagi menurut tingkat kesejahteraannya ada berapa kelompok/ kategorikah? . Disini sangat umum bahwa masyarakat tidak mau membagi / resisten dengan alasan :...mereka sama saja, mereka semua miskin, mereka tidak berbeda beda, dsb.. Upayakan dengan cara lain sehingga kategori kese-jahteraan didapatkan dan mereka menjelaskan sendiri.
c) Tuliskan nama atau istilah lokal masing-masing kelom-pok/tingkat kesejahteraan pada kertas metaplan dan tempelkan di stick cloth.
d) Bagi peserta diskusi menjadi beberapa kelompok sesuai banyaknya kelompok/tingkat kesejahteraan tersebut. Setiap kelompok mewakili satu tingkat kesejahteraan.
e) Pisahkan antara satu kelompok dengan lainnya. Jelaskan bahwa masing masing kelompok mewakili setiap kelompok kesejahteraan dan mintalah masing-masing kelompok menggambar ciri-ciri dari kelompok yang diwakili, (misal kelompok miskin menggambar mengenai ciri-ciri yang terlihat dari orang miskin), pada selembar kertas (flipchart dipotong 2).
f) Dengan menggunakan gambar tersebut, minta masing-masing kelompok menjelaskan ciri-ciri setiap kategori, dilakukan secara bergiliran. Minta peserta menuliskan ciri-ciri tersebut pada kertas metaplan dan tempatkan di bawah gambar masing-masing kelompok.
g) Langkah ini dilanjutkan terus hingga sekurangnya 6 atau 7 ciri muncul untuk masing-masing kategori (ciri yang muncul harus komparatif untuk setiap kategori). Jika hanya aset material yang dicontohkan oleh peserta, gali lagi mengenai aspek lain seperti aspek kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Caranya: mintalah peserta diskusi membagi sejumlah kancing (yang jumlahnya 100) ke dalam masing-masing kelompok sesuai proporsinya. Hitung jumlah biji di masing-masing tingkatan yang akan menandakan perkiraan proporsi seluruh masyarakat desa setempat menurut tingkat kesejah teraannya. Pastikan bahwa mereka sepakat dengan hasil yang didapat.
h) Dalami setiap ciri-ciri tingkat kesejahteraan yang disebutkan, jika kepemilikan sawah muncul sebagai ciri semua tingkatan kesejahteraan, apa yang membedakan kepemilikan sawah tersebut? Juga untuk ciri-ciri lainnya.
i) Jika kriteria tingkat kesejahteraan sudah disepakati, mintalah peserta diskusi untuk memperkirakan propor-si dari setiap tingkatan kesejahteraan.
j) Kemudian tanyakan kepada kelompok diskusi apakah ada perbedaan presentase dengan keadaan lima tahun yang lalu. Catat perubahan persentase dari masing-masing tingkat kesejahteraan/ekonomi.
k) Diskusikan perubahan yang terjadi, pancing dengan pertanyaan kondisi mana yang lebih baik, bentuk peru-bahan yang terjadi, apa penyebabnya dan kelompok kesejahteraan mana yang terpengaruh.
l) Sebelum menutup diskusi, tanyakan dimana lingkungan kelompok miskin berada, apakah tersebar di desa atau
berada di suatu wilayah tertentu? (untuk keperluan pengamatan/transect dan diskusi selanjutnya).
m)Mintalah agar dengan sukarela salah seorang peserta menjelaskan hasil diskusi kepada peserta lainna.
3. Target 5-6
a) Jelaskan kepada peseta diskusi bahwa akan membahas sebab-akibat berbagai masalah yang ada di masyarakat (tulis kata dalam bahasa lokal yang mengacu pada golo-ngan tertentu (misalnya miskin, premanisme, sampah, ren-tenir dll. yang digunakan pada Klasifikasi Masalah dalam satu kartu ide dan letakkan di tengah kertas plano ukuran besar).
b) Diskusikan mengenai pengalaman mereka tentang masalah tersebut dan tanyakan apa yang menyebabkan masalah tersebut terjadi di masyarakat ini? .
c) Tuliskan jawaban pada metaplan dan letakkan di bagian kiri kartu masalah , diskusikan lagi untuk mencari sebab-sebab yang lain dan tanyakan apa yang menyebabkan hal tersebut? atau mengapa hal itu terjadi? . Kembangkan masing-masing penyebab sampai 3-4 penyebab secara berturut-turut atau sampai peserta diskusi sulit untuk menjawab.
d) Tanyakan kepada peserta apakah ada sesuatu penyebab menyebabkan timbulnya masalah yang lain?
e) Tanyakan apa akibat akibat masalah, dan letakkan di sebelah kanan tulisan masalah . Lanjutkan dengan pertanyaan apa yang terjadi kemudian dari masing-masing akibat, dan telusuri serta diskusikan secara mendalam.
f) Setelah diagram selesai, minta peserta untuk memeriksa diagram secara seksama dan lakukan analisis bersama untuk mengenali permasalahan yang paling utama bagi masyarakat terdampak.
g) Selanjutnya minta peserta untuk menandai permasalahan tersebut dan memilih masalah yang akan dibahas dalam diskusi prioritas masalah dan alternatif pemecahannya.
h) Catat dan simpan permasalahan yang dipilih oleh peserta untuk didiskusikan pada aktivitas Prioritas Masalah.
i) Pastikan peserta pertemuan ada unsur pemerintahnya, kemudian minta peserta untuk menuliskan harapan-harapan pada kertas metaplan sebanyak 4 kali terdiri dari harapan masyarakat kepada masyarakat, masyarakat kepada pemerintah, pemerintah kepada pemerintah dan pemerintah kepada masyarakat.
j) Rekapitulasi sesuai kategori harapan pemerintah dan masyarakat pada tabel yang difasilitasi oleh fasilitator. 2. Siklus 2 : Pemetaan sosial dan pengorganisasian masyarakat
a. Tujuan
Mengidentifikasi:
1) Garis besar kondisi geografis desa (batas desa, sungai, laut, rawa, bukit/gunung, jalan, dsb);
2) Akses masyarakat (rumah tangga) kepada sumber daya alam yang ada di desa (hutan, kebun, sawah, laut, danau, mata air, dll);.
3) Akses masyarakat (rumah tangga) kepada pelayanan dasar/sarana umum yang ada di desa (sarana air bersih, puskesmas, listrik, jamban, sekolah, kantor desa, dan lain-lain);
4) Rumah-rumah di desa studi menurut tingkat kesejahtera-annya, berdasarkan hasil kegiatan Klasifikasi Kesejahtera -an , d-an khususnya lokasi rumah or-ang miskin d-an tingkat kerentanan (crisis);
5) Bangunan bangunan/ infrastuktur yang mempunyai makna strategis di desa;
6) Rumah tokoh tokoh/ persons yang mempunyai arti penting bagi masyarakat desa;
7) Tokoh-tokoh yang mempunyai kedekatan hubungan dengan masyarakat;
8) Potensi Sumber Daya (alam, manusia, ekonomi) terutama dalam bidang penggunaan dan pemanfaatan teknologi;
9) Potensi kerentanan wilayah (kekeringan, kebakaran, bencana alam);
10) Kebutuhan dan masalah yang ada di lingkungan sekitar desa pada bidang keagamaan, sosial, ekonomi, dan lingkungan. b. Peserta
1) Terdiri dari tim kajian pemetaan sosial sebanyak 5-10 orang, tergantung besar dan kondisi desa;
2) Peserta adalah perwakilan dari kelompok masyarakat (Laki-laki/ perempuan/ miskin/kaya) di desa tersebut, terutama perwakilan dari masing-masing wilayah (RT/RW/dusun/) yang ada di desa, dan memahami kondisi desa dan berbagai sumberdaya dan fasilitas umum yang ada.
c. Waktu
1 Jpl (100 menit) d. Acuan
Bahan Bacaan : Paradigma dan Siklus KKN Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dokumen Musyawarah Perencanaan Pem-bangunan tahun sebelumnya.
e. Perlengkapan
Kertas Plano, LCD, Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar, Papan Tulis dengan perlengkapannya, Kamera, Recorder Laptop. (Perlengkapan ini sifatnya kondisional, tergantung keter-sediaan di lokasi KKN)
f. Informasi minimum yang diharapkan
1) Lokasi keluarga kaya, miskin, dan menengah berdasarkan kriteria yang disetujui dalam Klasifikasi Kesejahteraan, dan kaitannya dengan akses terhadap sarana/infrastruktur umum atau sumber daya alam yang ada di desa.
2) Kondisi dan posisi geografis desa: batas desa, luas desa, topografi, penggunaan lahan, dll.
3) Berbagai sarana penting yang ada di desa.
4) Berbagai sumber daya alam dan buatan yang menjadi seumber mata pencaharian masyarakat.
5) Lokasi rumah-rumah keluarga miskin.
6) Lihat list dalam legenda peta. g. Proses
1) Siapkan tempat yang cukup luas, mudah diakses oleh kelompok masyarakat yang akan membuat peta, cukup penerangan dan terlindung dari cuaca buruk (angin, hujan).
2) Bagi peran dan tugas tim fasilitator (peserta KKN) ada beberapa orang yang menjadi pemandu, asisten, petugas dokumentasi proses, petugas penyedia perlengkapan dan sebagainya.
3) Fasilitator menjelaskan tujuan kegiatan yaitu Membuat peta yang memberikan gambaran kondisi sarana, prasarana, perumahan dan sumberdaya yang ada di desa, posisi rumah rumah orang kaya, sedang dan miskin dan langkah-langkah dalam membuat peta desa, yang akan dilakukan bersama masyarakat,
4) Diskusikan dengan peserta untuk menyepakati apa saja yang akan tertera dalam peta sosial dan peta sumber daya, dan minta peserta untuk membuat legenda peta terlebih dahulu. Berikan warna-warni dan simbol-simbol berbeda untuk menunjukkan perbedaan, misalnya: rumah orang kaya, miskin, sedang, masing-masing diberi warna berbeda. Rumah kepala desa, kepala dusun atau tokoh desa juga diberi tanda yang berbeda, masjid, madrasah, dengan simbol yang disepakati.
5) Siapkan kertas ukuran besar (beberapa lembar flipchart yang digabungkan). Usahakan peta dibuat dalam ukuran yang cu-kup besar sehingga mudah dilihat dan bisa leluasa
menem-patkan berbagai informasi di dalamnya. Sesuaikan juga dgn luas desa dan banyaknya rumah yang ada di desa.
6) Agar lebih mudah, dapat dibuat peta tematik, yaitu dengan membuat peta yang sama beberapa gambar peta namun antara peta yang satu dengan yang lain dibedakan dengan tema bahasan dan simbolnya sesuai bidang masing-masing. Misalnya, Peta 1 bidang keagamaan isinya simbol masjid, madrasah, rumah ustadz di lokasi mana saja, Peta 2 bidang sosial berisi simbol-simbol tentang masalah dan potensi sosial seperti posisi warga miskin, anak gizi buruk, pengangguran, dokter desa, puskesmas dan seterusnya.
7) Mengacu pada simbol/lambang pada legenda, mintalah peserta FGD untuk memulai dengan batas-batas desa terlebih dahulu, kemudian jalan-jalan desa, sungai, dan sarana-sarana penting untuk memudahkan orientasi. Tentukan juga arah mata angin dalam peta.
8) Mintalah kepada peserta untuk membagi tugas dalam pembuatan peta sesuai dengan wilayah yang mereka kenal berdasarkan legenda yang sudah disepakati.
9) Untuk mengidentifikasi rumah penduduk berdasarkan ting-katan kesejahteraannya, terlebih dahulu gambarkan/ letak-kan rumah-rumah penduduk dusun secara keseluruhan, baru kemudian tandai dengan warna/simbol yang berbeda yang disesuaikan dengan kriteria yang telah disetujui dari Klasi-fikasi Kesejahteraan. (tampilkan hasil KlasiKlasi-fikasi Kesejah-teraan ketika masyarakat sedang mengerjakan peta sosial)
10) Minta masyarakat untuk menandai rumah-rumah Aparat desa dan BPD, serta institusi formal lain yang ada di desa.
11) Beri tanda khusus pada sumber daya (alam dan buatan) yang menjadi sumber mata pencaharian penduduk. Beri tanda pada sumber daya yang tidak bisa diakses oleh penduduk.
12) Hubungkan dengan tali, ke sumberdaya yang mana masing-masing rumah tangga menggantungkan mata pencaha-riannya (jika ada pola berdasarkan wilayah).
13) Tanyakan mengenai sarana-sarana umum yang ada di setiap kampung/lorong/RW, bagaimana akses mereka. Tanyakan juga apakah ada perbedaan akses yang dimiliki oleh kelom-pok masyarakat yang berbeda tingkatan kesejahteraannya, apakah ada kelompok masyarakat tertentu yang sulit untuk mengakses sarana-sarana umum tersebut?
14) Gambarkan dan beri tanda untuk hal-hal berikut:
a) Jaringan listrik di desa; catat daerah yang tidak bisa mengakses listrik;
b) Beri tanda untuk sarana dan prasarana yang dibangun oleh program bantuan, misal: jalan, jembatan, rumah, atau infrastruktur lainnya.
15) Catat semua informasi tentang akses terhadap sarana umum dan sumberdaya alam, termasuk kepemilikan lahan yang disampaikan peserta pada saat pemetaan.
16) Salin peta yang sudah lengkap ke kertas lain berukuran A4, karena peta asli akan ditinggalkan di desa.
17) Buat rekapitulasi hasil pemetaan dengan menggunakan tabel secara tematik seperti contoh berikut:
Contoh: Bidang Keagamaan