• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

D. Habitat Tanaman Tepi Pantai

Habitat tanaman tepi pantai yang tumbuh diarea pasir dekat pantai memiliki mineral garam terutama NaCl mempengaruhi metabolisme tanaman dan mikroorganisme yang bersimbiosis dengan tanaman tepi pantai. Metabolite sekunder yang dihasilkan tanaman

Lokasi Pengambilan

Sampel

Jenis

Sampel Broth-Konsentrasi Mineral Garam, NaCl Pengeceran Medium CM0001 Nutreint

dan Morfologi Mikroorganisme Lama Waktu Penumbuhan 1/ 100-0,4% 1/50-0,8% 1/25-1,5% Pasir pantai dibawah tanaman yang terletak 1 Km dari tepi pantai Trisik, Kabupaten Kulon Progo : Pohon

Cemara Putih bening bening Putih Putih bening

9 September -13

September 2016 Pandan

Berduri Putih bening bening Putih Putih keruh/ putih tulang

9 September -13 September 2016 Orok-Orok - Putih keruh/ putih tulang Putih keruh/ putih tulang 9 September -13 September 2016

dan akar tanaman dapat disebabkan oleh habitat lingkungan yang spesifik, kondisi tanah,dan komposisi nutrisi medium. Mikroorganisme pasir yang tumbuh bersimbiosis dengan tanaman inang seperti pohon Cemara, Pandan Berduri, dan Orok-orok serta tanaman pertanian memberikan manfaat tanaman tumbuh dengan baik. Metabolite sekunder dari tanaman bermanfaat sebagai sumber bahan organik baik berupa sumber karbon dan nitrogen menentukan jenis mikrooganisme yang sesuai dan bermanfaat bagi tanaman inang.

Tanaman kedelai dan Orok-orok yang tumbuh di daerah tepi pantai seperti sampel habitat tanaman dari kabupaten Kulon Progo, tepi pantai Trisik dengan jarak 1 Km dan 4 Km menunjukan morfologi mikroorganisme pigmen warna yang berbeda (Gambar 15). Morfologi mikroorganisme pigmen warna yang berbeda dari sampel akar tanaman kedelai tepi pantai dipengaruhi oleh mineral tanah. Mineral tanah dari habitat tepi pantai dengan habitat daratan mempengaruhi mikroorganisme pigmen warna yang berbeda pada simbiosis akar tanaman kedelai dan tanaman Orok-orok. Mekanisme simbiosis mikroorganisme pigmen warna putih pada akar tanaman seperti Bradyrhizobium

japonicum, Agromonas oligotrophica S58, Bradyrhizobium elkanii, Nitrobacter spp,

Rhodopseudomonas palustris, dan Afipia spp. tidak dipengaruhi konsentrasi tinggi oleh

mineral garam, NaCl (Ozawa dan Doi, 1996; Saito, A. et al., 1998).

Akar Tana m an Kedelai Ta nam an Or ok-or ok

Gambar 15. Morfologi mikroorganisme tanaman Orok-orok yang tumbuh diatas sampel pasir pantai berjarak kurang lebih 1Km dan akar tanaman Kedelai sekitar sungai Linggan yang berjarak kurang lebih 4Km dari pantai Trisik, kabupaten Kulon Progo pada CM0001 Nutrient Broth 1/100, 1/50, dan 1/25 dengan konsentrasi NaCl akhir setara dengan 0,4%, 0,8%, dan 1,5%. Koloni mikroorganisme berumur 1hari tumbuh berwarna putih, tangga 9 September hingga 10 September 2016.

Mikroorganisme pigmen warna merah muda yang bersimbiosis dengan akar tanaman kedelai tumbuh di tepi pantai Trisik berjarak 4 Km disekitar sunggai Linggan,kabupaten Kulon Progo. Mikroorganisme koloni pigmen warna merah muda tersebut lebih mudah tumbuh pada medium nutreint broth dengan konsentrasi 1/25-NaCl 1,5% daripada koloni pigmen warna putih (Gambar 16 dan 17). Mikroorganisme simbiosis akar tanaman Kedelai dengan pigmen warna putih lebih tumbuh pada medium konsentrasi nutrent broth dan mineral garam rendah, 1/100-NaCl 0,4%.

B A

A

Akar Tanaman Kedelai

B

Tanaman Orok-orok Gambar 16. Morfologi mikroorganisme tanaman Orok-orok yang tumbuh diatas sampel pasir pantai berjarak kurang lebih 1Km dan akar tanaman Kedelai sekitar sungai Linggan yang berjarak kurang lebih 4Km dari pantai Trisik, kabupaten Kulon Progo pada CM0001 Nutrient Broth 1/25 dengan konsentrasi NaCl akhir setara dengan 1,5%. Koloni mikroorganisme pigmen warna merah muda tumbuh setelah berumur 3 hari, tanggal 9 September hingga 12 September 2016.

Mikroorganisme dari akar tanaman Kedelai yang terletak disekitar sungai Linggan kurang lebih 4 Km dari tepi

pantai Trisik

Mikroorganisme dari akar tanaman Kedelai yang terletak disekitar sungai Linggan kurang lebih 4 Km dari tepi

pantai Trisik

Mikroorganisme dari akar tanaman Kedelai yang terletak disekitar sungai Linggan kurang lebih 4 Km

dari tepi pantai Trisik

Gambar 17. Morfologi mikroorganisme dari akar tanaman Kedelai yang terletak disekitar sungai Linggan kurang lebih 4 Km dari tepi pantai Trisik dari medium penumbuhan CM0001 Nutrient Broth 1/25 petak nomer 1, 2 dan 3 yang ditumbuhkan kembali pada CM0001 Nutrient Broth 1/25, 1/50, dan 1/100 yang memiliki konsentrasi akhir NaCl setara dengan 1,5%, 0,8%, dan 0,4% terhadap pertumbuhan mikroorganisme koloni pigmen warna merah muda dan putih. Penumbuhan dilakukan dari tanggal 14 September 2016 hingga 19 September 2016.

Mikroorganisme pigmen warna putih dari tanaman Orok-orok tumbuh dengan morfologi yang sama pada semua konsentrasi pengenceran medium pertumbuhan: nutrient broth 1/100-NaCl 0,4%. 1/50-NaCl 0,8%, dan 1/25-NaCl 1,5%. Mineral garam tinggi tepi pasir pantai dari sampel habitat tanaman Orok-orok tumbuh tidak menghambat pertumbuhan tanaman dan mekanis mikroorganisme bersimbiosis dengan tanaman. Hal ini menunjukan bahwa mikroorganisme yang hidup bersimbiosis pada tanaman Orok-orok yang tumbuh kurang lebih 1 Km dari tepi pantai dapat tumbuh dengan konsentrasi bahan organik dan mineral garam tinggi maupun rendah yang berbeda dengan mikroorganisme dari tanaman Kedelai yang tumbuh kurang lebih 4 Km dari tepi pantai (Tabel 4).

Tabel 4. Morfologi Mikroorganisme Habitat Tanaman Tepi Pantai Lokasi

Pengambilan Sampel

Jenis Sampel

Pengeceran Medium CM0001 Nutreint Broth-Konsentrasi Mineral Garam,

NaCl dan Morfologi Mikroorganisme Lama Waktu Penumbuhan 1/ 100-0,4% 1/50-0,8% 1/25-1,5% Tanaman yang terletak kurang lebih 4 Km dari tepi pantai Trisik, sekitar sungai Linggan Kabupaten Kulon Progo Akar Kedelai 1/25-01 Putih

bening bening Putih Merah Muda

14 September -19 September 2016 Akar Kedelai 1/25-02 Putih

bening bening Putih Merah Muda

14 September -19 September 2016 Akar Kedelai 1/25-03 Putih bening Putih-Merah Muda Merah Muda 14 September -19 September 2016 Tanaman yang terletak 1 Km dari tepi pantai Trisik, Kabupaten Kulon Progo

Orok-Orok 01 Putih keruh keruhPutih   Putih keruh 

9 September -19 September 2016

Orok-Orok 02 Putih keruh  keruhPutih   Putih keruh 

9 September -19 September 2016

Pengaruh Mineral Kalsium Terhadap Morfologi Mikroorganisme A. Serbuk Biomateri Kerabang Telur: Kalsium kimia organik

Kerabang telur merupakan hasil metabolisme yang dihasilkan oleh burung dan unggas. Kerang telur ayam merupakan limbah dari pengolahan manfaat telur unggas dapat dipergunakan sebagai sumber mineral kalsium. Kerabang telur ayam merupakan mineral kimia organik hasil metabolisme yang serupa dengan kalsium karbonat dari kalsium kimia anorganik dari bebatuan. Kalsium dari kerabang telur burung dan unggas merupakan hasil proses metabolisme pada uterus dengan membentuk kalsit atau kalsium organik padat dan membran protein sebagai pelindung dan sumber kalsium embiro (Duan,

Z. et al., 2016). Kalsium dari kerabang telur ayam dimanfaatkan untuk perlakuan

pertumbuhan mikroorganisme simbiosis yang berasal dari sampel akar tanaman Kedelai yang tumbuh disekitar sungai Linggan yang berjarak kurang lebih 4 Km dan tanaman Orok-orok : batang, daun, dan bunga yang tumbuh pada jarak kurang lebih 1 Km dari pantai Trisik, kabupaten Kulon Progo (Gambar 18). Mikroorganisme dari akar tanaman

1/100 1/50 1/25

1/25 + Tepung Kerabang Telur Ayam Kampung

Jawa Akar Tan am an K edela i Tanaman Orok-orok Akar Tan am an K edela i Tanaman Orok-orok 1/100 1/50 1/25 1/100 + Tepung Kerabang Telur Ayam

Kampung Jawa

Gambar 18. Morfologi koloni mikroorganisme akar tanaman Kedelai dan Orok-orok yang ditumbuhkan dengan perlakuan pemberian konsentrasi 2,67% mineral serbuk biomateri kerabang telur ayam Kampung Jawa yang ditambahkan pada medium CM0001 Nutrient Broth 1/25 dan 1/100 yang setara dengan konsentrasi mineral garam, NaCl 1,5% dan 0,4%. Mikroorganisme tersebut telah ditumbuhkan terlebih dahulu selama 5 hari pada CM0001 Nutrient Broth 1/100, 1/50, dan 1/25 tanpa perlakuan.

kedelai ditumbuhkan sebelumnya pada medium CM0001 Nutrient Broth 1/100, 1/50, dan 1/25 dengan konsentrasi mineral garam setara 0,4%, 0, 8%, dan 1,5%. Mikroorganisme tersebut bermorfologi pigmen warna putih dan merah muda yang ditumbuhkan lagi pada medium yang sama 1/100-NaCl 0,4% dan 1/25-NaCl 1,5% dengan ditambahkan perlakuan konsentrasi 2,67% mineral kalsium dari serbuk biomateri kerabang telur ayam Kampung Jawa.

Morfologi mikroorganisme dari akar tanaman Kedelai pigmen warna putih lebih mendominasi pertumbuhan dari pada pigmen warna merah muda dengan perlakuan pemberian serbuk biomateri kerabang telur ayam Kampung Jawa yang ditunjukan pada medium pertumbuhan CM0001 Nutrient Broth 1/25-NaCl 1,5% . Hal itu menunjukan bahwa mikroorganisme simbiosis pigmen warna merah muda dari akar tanaman Kedelai lebih mudah tumbuh pada medium tanpa perlakuan pemberian serbuk biomateri kerabang telur ayam Kampung Jawa pada konsentrasi medium yang sama. Mikroorganisme pigmen warna merah muda terhambat dan tidak tumbuh dengan serbuk biomateri kerabang telur ayam Kampung Jawa. Mikroorganisme simbiosis pigmen warna putih dari tanaman Orok-orok dengan perlakuan pemberian serbuk biomateri kerabang telur ayam Kampung Jawa tumbuh dengan morfologi sama dengan tanpa perlakuan. Pertumbuhan morfologi mikroorganisme pigmen warna merah muda dari akar tanaman Kedelai terpengaruh pertumbuhannya dengan senyawa kalsium karbonat dari serbuk biomateri kerabang telur ayam Kampung Jawa sedangkan morfologi mikroorganisme pigmen warna putih dari akar tanaman Kedelai dan Orok-orok tidak terpengaruh.

Dokumen terkait