• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN PENERIMA SUAKA DALAM HUKUM INTERNASIONAL

C. Hak-Hak Penerima Suaka Politik dalam Hukum Internasional

Dari praktek-praktek internasional menghadapi masalah permintaan dan pemberian suaka, kenyataannya lembaga atau asas suaka mempunyai karakteristik atau prinsip-prinsip yang umum pada suaka yaitu39

a. Hak seseorang hanya terbatas mencari suaka dan, kalau memperolehnya dapat menikmatinya

, sebagai berikut:

b. Pemberian atau penolakan suaka adalah hak negara-negara berdasarkan kedaulatannya

c. Pemberian suaka merupakan tindakan yang harus diterima sebagai tindakan damai dan humaniter. Oleh karena itu, pemberian suaka oleh suatu negara tidak boleh dipandang sebagai tindakan yang bersifat bersahabat terhadap negara asal pencari suaka.

d. Sebagai lembaga yang bersifat humaniter, suaka tidak boleh tunduk pada asas timbal balik.

e. Suaka mengandung prinsip penghormatan pada asas-asas sebagai berikut :

1 Larangan Pengusiran (non expulsion);

39

2. Larangan Pengembalian paksa ke negara asal (non refolement), termasuk penolakan diperbatasan (rejection at the frontairs);

3. Non extradisi pesuaka (asylee).

Bilamana suatu negara menghadapi kesulitan untuk memberikan suaka kepada seseorang secara permanen atau untuk jangka waktu panjang, negara tersebut setidak-tidaknya harus bersedia memberikan suak kepada pencari suaka yang bersangkutan untuk sementara waktu sampai ia memperoleh suaka di negara lain. Suaka juga tidak dapat diberikan dalam kasus-kasus tindak-tindak pidana non politis dan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan asas PBB, yang meliputi :

1. Tindak pidana biasa

2. Tindak pidana menentang perdamaian, tindak pidana perang (warcrimes) dan tindak pidana menentang kemanusiaan (crimes againtshumanity), sebagaimana dirumuskan dalam instrumen-instrumen internasional yang bersangkutan.

3. Pemberian suaka mengandung ketentuan yang mewajibkan pesuaka untuk tunduk pada hukum dan peraturan perundang-undangan negara pemberi suaka; dan

Menurut Enny Soeprapto pesuaka tidak boleh melakukan kegiatan yang bersifat menentang negara asalnya atau yang dapat mengakibatkan ketegangan-ketegangan antara negara pemberi suaka dan negara asal pesuaka.

Pengakuan Hukum Internasional yang berkaitan dengan pencari suaka (asylum seeker) dapat ditemui di dalam aturan-aturan lain sebagai berikut berikut40

b). Universal Declaration of Human Rights, Article 15

: a). Universal Declaration of Human Rights, Article 9

"No one shall be subject to arbitrary arrest, detention or exile

40

"Everyone has the right to a nationality"

c). Universal Declaration of Human rights, Article 13 dan International Covenant on Civil and Political Rights, Article 12

"Everyone has the right to freedom of movement and residence within the borders of each State".

Berdasarkan ketentuan-ketentuan diatas jelas bahwa meskipun hak seseorang atas suaka diakui oleh Hukum Internasional, namun hak tersebut bersifat terbatas hanya untuk mencari (to seek) dan untuk menikmati (to enjoy) suaka, bukanlah untuk mendapatkan (to obtain) ataupun untuk menerima (to receive) suaka.

Sehingga, dengan demikian tidak terdapat kewajiban bagi Negara untuk memberikan (to grant) suaka kepada seorang pencari suaka. Hal lain yang sangat jelas dalam ketentuan diatas adalah pemberian suaka oleh sebuah Negara merupakan tindakan pelaksanaan kedaulatan (in theexercise of its sovereignty) dari negara41

41

Ibid, Iman

.

Dengan demikian karena pemberian suaka tersebut merupakan kewenangan mutlak dari sebuah negara, maka Negara pemberi suaka (state-granting asylum) mempunyai kewenangan mutlak pula untuk mengevaluasi atau menilai sendiri alasan-alasan yang dijadikan dasar pemberian suaka, tanpa harus membuka atau menyampaikan alasan tersebut kepada pihak manapun, termasuk kepada negara asal (origin state) dari pencari suaka.

BAB IV

STATUS NEGARA DALAM MENERIMA PARA PENCARI SUAKA POLITIK DALAM KASUS EDWARD SNOWDEN MANTAN AGEN CIA (CENTRAL

INTELLIGENCE AGENCY)

A. Status Hukum Edward Snowden Dalam Pencarian Suaka Pada Negara Lain Edward Snowden adalah seorang ahli komputer dari Amerika Serikat. Snowden terkenal karena membocorkan dokumen rahasia Amerika Serikat kepada dunia internasional. Snowden lahir pada 21 Juni 1983.

Snowden adalah manta

(CIA) dan counterintelligence trainer at the Snowden

kemudian bekerja untu contractor untuk U.S. National Security Agency facilities di Amerika Serikat dan didalam NSA outpost di Jepang. Maret 2013, Snowden

bergabung dengan consulting firminfrastructure

analyst inside the NSA center di

42

Edward Snowden, diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/Edward_Snowden

.

Snowden menjadi pemberitaan hangat di dunia internasional semenjak membocorkan rahasia pemerintah Amerika Serikat terkait beberapa program pemerintah Amerika Serikat yang menurutnya membahayakan dunia, seperti pemerintah Amerika Serikat yang bisa dengan mudah mengetahui gerak-gerik warganya, serta beberapa rahasia terkait spy di beberapa negara. Snowden melakukan pembocoran tersebut di Hong Kong.

Hal ini menjadi perbincangan internasional, warta berita dunia pun menjadikan Snowden bahasan utamanya, berikut beberapa berita yang terkait dengan kasus Snowden ini:

1. DEMOCRACYNOW!

These programs don’t make us more safe. They hurt our economy. They hurt our country. They limit our ability to speak and think and to live and be creative, to have relationships, to associate freely. And they’re going—this doesn’t make us more safe; it makes us less safe, puts us at risk of coming into conflict with our own government. And there’s a far cry between legal programs, legitimate spying, legitimate law enforcement, where it’s targeted, it’s based on reasonable suspicion and individualized suspicion and warranted action, and sort of dragnet mass surveillance that puts entire populations under sort of an eye that sees everything, even when it’s not needed43

2.THE GUARDIAN

.

Dalam situs DEMOCRACYNOW! Snowden berkata Program-program (pemerintah Amerika Serikat) ini tidak membuat kita lebih aman. Mereka menyakiti perekonomian kita. Mereka menyakiti negara kita. Mereka membatasi kemampuan kita untuk berbicara dan berpikir dan hidup dan menjadi kreatif, memiliki hubungan, untuk berserikat secara bebas. Dan mereka akan - hal ini tidak membuat kita lebih aman ; itu membuat kita kurang aman, menempatkan kita pada risiko datang ke dalam konflik dengan pemerintah kita sendiri. Dan ada jauh berbeda antara program hukum , mata-mata yang sah , penegakan hukum yang sah, di mana itu ditargetkan, hal ini didasarkan pada kecurigaan dan kecurigaan individual dan dijamin tindakan, dan semacam jaring pengawasan massa yang menempatkan seluruh populasi di bawah semacam mata yang melihat segala sesuat, bahkan ketika itu tidak diperlukan.

On May 20, he boarded a flight to Hong Kong, where he has remained ever since. He chose the city because "they have a spirited commitment to free speech and the right of

43

Edward Snowden Speaks Out Againnst NSA, diakses dari

political dissent", and because he believed that it was one of the few places in the world that both could and would resist the dictates of the US government.44

3.THE TELEGRAPH

Diberitakan bahwa Snowden terbang ke Hong Kong pada 20 Mei dan sudah memikirkan segala resiko yang akan ia tanggung. Namun, Snowden tidak takut karena merasa dia melakukan hal yang benar.

A former technical worker at the CIA and

has revealed himself as the whistleblower behind leaks about secret US government surveillance programmes.45

4.DAILY MAIL

Seorang mantan pekerja teknis di Badan Keamanan Nasional Amerika CIA dan telah mengungkapkan dirinya sebagai whistleblower di belakang kebocoran tentang rahasia AS program pengawasan pemerintah.

“If Edward Snowden did in fact leak the NSA data as he claims, the United States government must prosecute him to the fullest extent of the law and begin extradition proceedings at the earliest date,' King said in a written statement. 'The United States must make it clear that no country should be granting this individual asylum. This is a matter of extraordinary consequence to American intelligence”46

44 http://www.theguardian.com/world/2013/jun/09/edward-snowden-nsa-whistleblower-surveillance 45 http://www.telegraph.co.uk/news/newsvideo/us-politics-video/10109692/NSA-surveillance-whistleblower-Edward-Snowden-speaks-out.html 46 http://www.dailymail.co.uk/news/article-2338534/Edward-Snowden-speaks-NSA-contractor-leaked-details-surveillance-scheme-reveals-himself.html

"Jika Edward Snowden ternyata memang membocorkan data NSA seperti yang ia klaim , pemerintah Amerika Serikat harus menuntut dia untuk sepenuhnya proses hukum dan memulai proses ekstradisi sejak awal, " kata King dalam sebuah pernyataan tertulis. " Amerika Serikat harus membuat jelas bahwa tidak ada negara harus memberikan suaka individu ini. Ini adalah masalah konsekuensi yang luar biasa untuk intelijen Amerik . "

5.Vanity Fair

It had all begun some six months earlier, the way the best spy thrillers do, with a whisper in an exotic locale. This time, as befits the defining espionage story of our age, the whisper was first typed into a computer and sent to an expatriate American columnist and former lawyer living in a greenery-shrouded villa in Rio de Janeiro, then to a provocative documentary-film maker at her apartment in Berlin, and last to a Pulitzer Prize-winning journalist in his office in downtown Manhattan. The columnist, a 47-year-old named Glenn Greenwald, ignored that strange first overture. Greenwald had transformed himself into a crusader in the fight against aggressive government surveillance. His columns and blog posts for Salon, and for a British newspaper, The Guardian, had won him a devoted following among a broad coalition of civil-rights and privacy activists.That first e-mail, one of many that had popped onto his laptop on the morning of December 1, 2012, was cryptic. The anonymous sender, saying he had information Greenwald might be interested in, asked for his public encryption key (a so-called P.G.P. key), so they could have a secure online discussion. Greenwald didn’t have a P.G.P. key and wasn’t going to the trouble of getting one for so vague a promise.47

6.Wired.com Situs ini48

Snowden seems relaxed and upbeat as we drink Cokes and tear away at a giant room-service pepperoni pizza. His 31st birthday is a few days away. Snowden still holds out hope that he will someday be allowed to return to the US. “I told the government I’d volunteer for

melakukan pembicaraan yang cukup menarik dengan Snowden dan cukup lebar. Snowden dijelaskan sangat santai dalam wawancara walau dirinya dikejar Amerika Serikat. 47 http://www.vanityfair.com/news/politics/2014/05/edward-snowden-politics-interview 48 http://www.wired.com/2014/08/edward-snowden/

prison, as long as it served the right purpose,” he says. “I care more about the country than what happens to me. But we can’t allow the law to become a political weapon or agree to scare people away from standing up for their rights, no matter how good the deal. I’m not going to be part of that.”

Snowden berkata pada pemerintah bahwa dia secara sukarela akan masuk penjara namun dengan tujuan yang baik. Snowden berisukukuh dia melakukan hal yang baik.

Meanwhile, Snowden will continue to haunt the US, the unpredictable impact of his actions resonating at home and around the world. The documents themselves, however, are out of his control. Snowden no longer has access to them; he says he didn’t bring them with him to Russia. Copies are now in the hands of several news organizations, including: First Look Media, set up by journalist Glenn Greenwald and American documentary filmmaker Laura Poitras, the two original recipients of the documents; The Guardian newspaper, which also received copies before the British government pressured it into transferring physical custody (but not ownership) to The New York Times; and Barton Gellman, a writer for The Washington Post. It’s highly unlikely that the current custodians will ever return the documents to the NSA.

That has left US officials in something like a state of impotent expectation, waiting for the next round of revelations, the next diplomatic upheaval, a fresh dose of humiliation. Snowden tells me it doesn’t have to be like this. He says that he actually intended the government to have a good idea about what exactly he stole. Before he made off with the documents, he tried to leave a trail of digital bread crumbs so investigators could determine which documents he copied and took and which he just “touched.” That way, he hoped, the agency would see that his motive was whistle-blowing and not spying for a foreign government. It would also give the government time to prepare for leaks in the future,

allowing it to change code words, revise operational plans, and take other steps to mitigate damage. But he believes the NSA’s audit missed those clues and simply reported the total number of documents he touched—1.7 million. (Snowden says he actually took far fewer.) “I figured they would have a hard time,” he says. “I didn’t figure they would be completely incapable.”

Asked to comment on Snowden’s claims, NSA spokesperson Vanee Vines would say only, “If Mr. Snowden wants to discuss his activities, that conversation should be held with the US Department of Justice. He needs to return to the United States to face the charges against him.”

Snowden speculates that the government fears that the documents contain material that’s deeply damaging—secrets the custodians have yet to find. “I think they think there’s a smoking gun in there that would be the death of them all politically,” Snowden says. “The fact that the government’s investigation failed—that they don’t know what was taken and that they keep throwing out these ridiculous huge numbers—implies to me that somewhere in their damage assessment they must have seen something that was like, ‘Holy shit.’ And they think it’s still out there.”

Yet it is very likely that no one knows precisely what is in the mammoth haul of documents—not the NSA, not the custodians, not even Snowden himself. He would not say exactly how he gathered them, but others in the intelligence community have speculated that he simply used a web crawler, a program that can search for and copy all documents containing particular keywords or combinations of keywords.

Sesuai dengan kebiasaan internasional yang berlaku, Snowden berhak untuk meminta Suaka kepada negara yang ditujunya, hanya status Snowden sebagai pencari suaka tergantung

kepada negara yang memberikan suaka kepada Snowden dengan segala pertimbangan. Negara pemberi juga memiliki kewenangan penuh terhadap pemberian suaka sehingga Amerika Serikat juga seharusnya nya menghormatinya.

Negara yang memberikan suaka terhadap Snowden adalah Rusia. Rusia memberikan suaka politik sementara kepada Edward Snowden pada 1 Agustus 2013 dalam jangka waktu 1 tahun yang berakhir 31 Juli 2014. Pada pasal 1 paragraf 3 deklarasi tentang suaka territorial 1967 secara tegas menyatakan bahwa penilaian alasan – alasan bagi pemberi suaka diserahkan kepada negara pemberi suaka:

“it shall rest with the state granting asylum to evaluate the grounds for the grant of asylum”

Kemudian Rusia memberikan Snowden status penduduk tetap Rusia49

“owing to well-founded fear of being persecuted for reasons of race, religion, nationality, membership of a particular social group or political opinion, is outside the country of his nationality and is unable or, owing to such fear, is unwilling to avail himself of the protection of that country … or is unwilling to return to it”

, “Snowden saat ini sudah bebas melakukan perjalanan di Rusia, bahkan bisa pergi keluar negeri, tapi hanya dalam waktu tidak lebih dari tiga bulan atau sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika ia melanggar, status penduduk tetap miliknya bisa dicabut,” ujar Kucherena pengacara Snowden. Di Rusia Snowden mendapatkan pengamanan swasta dan bekerja seperti biasa sesuai dengan keahliannya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Snowden merupakan pencari suaka bukan pengungsi. 50 49 http://indonesia.rbth.com/politics/2014/08/10/snowden_dapatkan_status_penduduk_tetap_rusia_24699.html 50

Dan kemudian ditambahkan:

“any person with respect to whom there are serious reasons for considering that … he has committed a serious non-political crime outside the country of refuge prior to his admission to that country as a refugee”51

B. Status Negara Amerika Serikat (AS) Dalam Hal Meminta Ekstradisi Atas Edward Snowden

Snowden merupakan tertuduh kejahatan politik di negara nya sehingga bukan termasuk pengungsi melainkan suaka politik. Status hukum Snowden saat ini adalah penduduk tetap Rusia, dengan hak dan kewajiban seperti orang Rusia biasa.

Suaka politik menimbulkan masalah lebih daripada suaka teritorial. Sering terjadi ketegangan antar negara pemberi dan negara asal si pencari suaka dalam hal ini dengan meminta ekstradisi si pencari suaka. Ekstradisi adalah penyerahan resmi yang dilakukan oleh penguasa suatu negara pada penguasa negara pemohon ekstradisi atas seseorang atau sekelompok orang yang didakwa melakukan pelanggaran hukum di negara pemohon atau wilayah negara ke 3. Poin penting dalam ekstradisi adalah:52

1. Orang yang diekstradisi biasanya melakukan kejahatan di negara asal. 2. Ekstradisi biasanya berdasarkan perjanjian timbal balik.

3. Pembunuhan, perdagangan manusia, penculikan anak, pedofil, korupsi adalah bentuk kejahatan yang bisa di ekstradisi.

Saat ini Amerika Serikat tidak bisa meminta ekstradisi Snowden kepada Rusia karena beberapa hal:

1. Snowden diberikan suaka politik oleh Rusia

51

Ibid

52

2. Rusia tidak memiliki perjanjian timbal balik dengan Amerika Serikat terkait Ekstradisi

3. Snowden diberikan hak dan kewajiban sebagai warga Rusia setelah diberikan status penduduk tetap Rusia, artinya statusnya juga dilindungi oleh pemerintah Rusia

4. Snowden tidak pernah melakukan tindak kejahatan di Rusia

5. Menurut pengacara Snowden, Amerika Serikat sendiri tidak pernah memberikan permintaan resmi terkait Ekstradisi terkait Snowden kepada pemerintahan Rusia.

Ekstradisi Snowden juga risky bagi Amerika Serikat karena Snowden didukung oleh masyarakat internasional dengan kampanya Freedom of Speech.

C. Status Negara Penerima Suaka Politik Dari Edward Snowden

Snowden mengajukan suaka politik kepada 21 negara, yaitu negara-negara dibawah ini:53

a. Austria: Permintaannya tak berlaku, karena pemohon harus berada di Austria dan mengajukan permintaan itu atas dirinya sendiri.

b. Bolivia: Presiden Evo Morales mengatakan pada Sabtu lalu bahwa Bolivia berkeinginan untuk memberi suaka politik pada Edward Snowden, sebagai "protes yang fair" pada insiden pengalihan rute pesawat kepresidenan yang ditumpangi Morales beberapa waktu lalu. Saat itu beberapa negara Eropa melarang pesawat Morales terbang di atas wilayah udara mereka karena curiga Snowden berada di pesawat tersebut. "Kami tidak takut karena mereka menuduh saya membawa bekas agen CIA itu," kata Morales.

53

c. Brasil: Negara ini tidak akan memberikan suaka atau bahkan menanggapi permintaan Snowden, seperti yang dilaporkan Reuters mengutip juru bicara Menteri Luar Negeri Brasil.

d. Cina: Menteri Luar Negeri Cina mengatakan pada Selasa lalu bahwa mereka belum menerima informasi untuk menawarkan suaka pada kasus Snowden. e. Kuba: Belum ada respon

f. Ekuador: Negara Amerika Selatan ini telah mengatakan akan mempertimbangkan permintaan Snowden namun dia harus ada di wilayah negara itu terlebih dahulu.

g. Finlandia: "Kami belum punya aplikasi resmi dari Snowden," kata Jorma Vuorio, Direktur Jenderal Departemen Imigrasi pada Kementrian Dalam Negeri kepada CNN. "Dia hanya meninggalkan surat permintaan suaka di Kedutaan Finlandia di Moskow, Rusia. Berdasarkan undang-undang di Finlandia, tak mungkin memberikan suaka di luar teritori Finlandia.

h. Prancis: Presiden Prancis, Francois Hollande mengatakan dia belum menerima permintaan apapun dari Snowden. Hal itu terungkap berdasarkan laporan dari televisi setempat.

i. Jerman: Permintaan suaka harus dibuat di dalam negara itu. Namun seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri juga menyebut, "Hak untuk tinggal di Jerman secara prinsip bisa diajukan dari luar negeri, jika hal ini tampak penting untuk hukum internasional atau alasan kemanusiaan yang sangat mendesak, atau untuk memastikan kepentingan politik dari Republik Federal Jerman. Hal ini perlu diuji dalam kasus Snowden."

j. Islandia: Pejabat setempat telah mengungkapkan bahwa pencari suaka harus berada di wilayah Islandia saat mengajukan suaka.

k. India: Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Syed Akbaruddin Selasa lalu mengatakan bahwa India akan menolak permintaan suaka Snowden.

l. Irlandia: Menteri Hukum Irlandia menolak untuk mengonfirmasi apakah mereka telah menerima permintaan atas nama Snowden, namun dia mengatakan bahwa hukum di Irlandia mengharuskan pencari suaka harus menyentuh perbatasan sebelum permintaan itu dipertimbangkan.

m. Italia: Menteri Luar Negeri Italia mengatakan mereka telah menerima satu permintaan suaka lewat faksimili. Negara itu menerima permintaan yang

Dokumen terkait