BAB III GAMBARAN DATA PKLM
E. Hak dan Kewajiban Pemeriksa dan Wajib Pajak Dalam Pemeriksaan Pajak 56
Berdasarkan pasal 11 dan pasal 12 dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.03/2011 , hak dan kewajiban pemeriksa pajak dalam pemeriksaan pajak adalah:
a. Hak Pemeriksa Pajak
1. Memanggil wajib pajak untuk datang ke Kantor Direktorat Jenderal Pajak dengan menggunakan surat panggilan.
2. Melihat dan/atau meminjam buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain termasuk data yang dikelola secara elektronik, yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas wajib pajak, atau objek yang terutang pajak.
3. Mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik, di dalam pemeriksaan lapangan.
4. Memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau pencatatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang, dan/atau barang yang dapat memberi petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas wajib pajak, atau objek yang terutang pajak.
5. Meminta kepada wajib pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan, antara lain berupa:
a. Menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya wajib pajak apabila dalam mengakses data yang dikelola secara elektronik memerlukan perlatan dan/atau keahlian khusus.
b. Memberi kesempatan kepada pemeriksa pajak untuk membuka barang bergerak dan/atau tidak bergerak
c. Menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya pemeriksaan lapangan dalam hal jumlah buku, catatan, dan dokumen sangat banyak sehingga sulit untuk dibawa ke Kantor Direktorat Jenderal Pajak.
6. Melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak.
7. Meminta kepada wajib pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
8. Meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari wajib pajak.
9. Meminjam kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh akuntan publik melalui wajib pajak.
10.Meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan wajib pajak yang dipaksa melalui kepala unit pelaksana pemeriksa.
b. Kewajiban Pemeriksa Pajak
1. Pemeriksa pajak wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis dalam pemeriksaan kantor, karena pemeriksa pajak berwenang memanggil wajib pajak untuk datang ke kantor pemeriksa dengan menggunakan surat panggilan.
2. Memperlihatkan tanda pengenal pemeriksa pajak dan surat perintah pemeriksa kepada wajib pajak pada waktu pemeriksaan.
3. Menjelaskan alasan dan tujuan pemeriksaan kepada wajib pajak yang akan diperiksa.
4. Memperlihatkan surat tugas kepada wajib pajak apabila susunan tim pemeriksa pajak mengalami perubahan.
5. Di dalam pemeriksaan lapangan, pemeriksa pajak wajib menyampaikan surat pemberitahuan hasil pemeriksaan kepada wajib
pajak dan pemeriksa pajak wajib memberitahukan secara tertulis hasil pemeriksaan kepada wajib pajak.
6. Memberikan hak hadir kepada wajib pajak dalam rangka pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalam batas waktu yang telah ditentukan atau melakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan apabila wajib pajak hadir dalam batas waktu yang telah ditentukan.
7. Melakukan pembinaan kepada wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya atau memberi petunjuk kepada wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya agar pemenuhan kewajiban perpajakan dalam tahun-tahun selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 8. Mengembalikan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya yang dipinjam dari wajib pajak paling lama tujuh hari sejak tanggal laporan hasil pemeriksaan.
9. Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh wajib pajak dalam rangka pemeriksaan.
2. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Dalam Pemeriksaan Pajak
Berdasarkan pasal 13 dan pasal 14 yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.03/2011 , terdapat hak dan kewajiban wajib pajak dalam pemeriksaan pajak yaitu:
a. Hak Wajib Pajak
1. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan;
2. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan;
3. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan;
4. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Surat Tugas apabila susunan Tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan;
5. menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;
6. menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dalam jangka waktu yang telah ditentukan;
7. mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan oleh Tim Pembahas, dalam hal terdapat perbedaan pendapat antara Wajib Pajak dengan Pemeriksa Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan; dan
8. memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian formulir kuesioner Pemeriksaan.
b. Kewajiban Wajib Pajak
1. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak; 2. memberikan kesempatan untuk mengakses dan/atau mengunduh data
yang dikelola secara elektronik;
3. memberikan kesempatan untuk memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang, dan/atau barang yang dapat memberi petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak serta meminjamkannya kepada Pemeriksa Pajak;
4. memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, antara lain berupa : a. menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya Wajib Pajak
apabila dalam mengakses data yang dikelola secara elektronik memerlukan peralatan dan/atau keahlian khusus;
b. memberi kesempatan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka barang bergerak dan/atau tidak bergerak; dan/atau
c. menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan dalam hal jumlah buku, catatan, dan dokumen sangat banyak sehingga sulit untuk dibawa ke kantor Direktorat Jenderal Pajak.
5. menyampaikan tanggapan secara tertulis atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;dan
6. memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diperlukan. 7. memenuhi panggilan untuk datang menghadiri Pemeriksaan sesuai
dengan waktu yang ditentukan.
8. meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan Publik
F.Peranan Pemeriksaan Pajak
Adapun peranan pemeriksaan lapangan anatara lain:
1. Agar penafsiran Undang-Undang Perpajakan yang berlaku tidak keluar dari jalurnya.
2. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penghitungan.
3. Agar tidak terjadi pelaporan penghasilan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya (penggelapan).
4. Agar pemotongan/pemungutan dan pembebanan yang dilakukan wajib pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
5. Agar tindakan penegakan hukum dengan dilakukannya pemeriksaan dapat terlaksana berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.