• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran

2.1.1.1.

Pengertiant Belajar

Belajar merupakan salah satu proses terpenting yang dilaksanakan individu untuk mengembangkan pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Proses belajar selalu disadari dan menuju perubahan tingkah laku individu ke arah yang lebih positif. Belajar tidak dapat dipisahkan antara antara interaksi individu dengan lingkungannya.

Selain itu beberapa ahli mendefinisikan istilah belajar dengan beberapa pengertian. Usman (2009:5) menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto;2010:2)

Selanjutnya Rifai dan Anni (2009:82-84) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman/interaksi individu itu sendiri dalam interaksinya lingkungannya

dan bersifat lebih permanen. Menurut Hamdani (2011:21) belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan berdasarkan interaksi dengan lingkungannya.

Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar akan terjadi suatu proses intelektual, fisik, mental guna mengubah perilaku manusia. Kegiatan tersebut dapat diwujudkan dalam aktivitas melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau persoalan, menyimak dan sejenisnya.

Dari pendapat beberapa ahli, peneliti menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan positif tingkah laku seseorang yang diperoleh melalui latihan atau pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan dalam periode tertentu baik dari aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Adapun ciri-ciri belajar menurut peneliti adalah adanya unsur kesadaran, perubahan bersifat positif, terus menerus, berkesinambungan, dan relatif permanen.

2.1.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar

Secara umum faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Slameto, 2011:54). Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

Rifa’i dan Anni (2009:97) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mencakup kondisi fisik, psikis, dan sosial. Faktor fisik misalnya kesehatan organ tubuh dan kondisi psikis misalnya kemampuan intelektual emosional. Kondisi sosial misalnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungannya. Oleh karena itu kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang dimiliki peserta didik akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses, dan hasil belajar. Sama kompleksnya pada kondisi internal adalah kondisi eksternal yang ada di lingkungan peserta didik. Beberapa faktor eksternal adalah seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari, tempat belajar, iklim, dan suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat yang akan juga berpengaruh terhadap kesiapan, proses, dan hasil belajar.

Berdasarkan pernyataan beberapa ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu internal dan eksternal. Masing-masing faktor (internal dan eksternal) berpengaruh dalam kesiapan, proses dan hasil belajar siswa dan maka perlu dukungan positif terhadap masing-masing faktor agar dapat menunjang dalam pembelajaran.

2.1.1.3. Pengertian Pembelajaran

Menurut pasal 1 butir 20 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam konsep tersebut terkandung 5 konsep, yakni

interaksi peserta didik, pendidik, sumber belajar dan lingkungan belajar (Depdiknas; 2007:3).

Menurut Trianto (2009:17) pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Sugandi (2006:9) pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.

Berdasarkan pendapat ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru agar terjadi proses belajar peserta didik. Di dalam pembelajaran merupakan bentuk interaksi antara guru, siswa, sumber belajar, dan lingkungan belajar. Melalui kegiatan pembelajaran diharapkan siswa memperoleh kemudahan dalam belajar.

2.1.1.4. Komponen-Komponen Pembelajaran

Menurut Sugandi dkk (2007:28-30) terdapat beberapa komponen-komponen pembelajaran meliputi:

1) Tujuan

Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan

pembelajaran adalah “instructional effect”. Instructional effect berupa

pengetahuan, dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran. Selain memperoleh hasil belajar

seperti yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran, guru juga mengarahkan agar tujuan pendamping/dampak pengiring (nurturant effect)

juga tercapai. Tujuan pendamping atau dampak pengiring dapat berupa kesadaran terhadap sifat setelah pembelajaran, seperti kedisiplinan, tenggang rasa, rasa hormat, cinta tanah air, jujur, kerjasama serta kecermatan dan lain sebagainya;

2) Subjek Belajar

Subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai subyek sekaligus obyek. Sebagai subyek karena peserta didik adalah individu yang melakukan proses belajar mengajar. Sebagai obyek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku pada diri subyek belajar;

3) Materi Pelajaran

Materi pelajaran juga merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran, karena materi pelajaran memberi warna dan bentuk dari kegiatan pembelajaran. Materi pelajaran yang komprehensif, terorganisasi secara sistematis dan dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh juga terhadap intensitas proses pembelajaran;

4) Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektifitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

5) Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat/wahana yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran; 6) Penunjang

Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran dan semacamnya.

Dari beberapa pendapat ahli, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses sistematis yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang berdasarkan komponen-komponen pembelajaran, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar anak didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Adapun komponen-komponen dalam pembelajaran meliputi: 1) tujuan; 2) subjek belajar; 3) materi pelajaran; 4) strategi pembelajaran; 5) media pembelajaran dan 6) penunjang. Komponen-komponen tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran yang akan dilaksanakan.