• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN,

2. Hakikat Belajar

Sejak manusia dilahirkan sampai dewasa, manusia selalu belajar. Hal tersebut sangat perlu karena sebagai individu harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Individu yang telah dewasa mempunyai pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan sikap yang yeng pegembangannya melalui suatu proses yang dinamakan belajar. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan unsur yang sangat mendasar dari penyelenggaraan setiap jenis jenjang pedidikan.21 Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika berada di sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, keberhasilan dalam pendidikan sangat tergantung pada proses pembelajarannya. Akan tetapi dalam praktiknya, banyak sekolah yang menganggap bahwa belajar merupakan penambahan pengetahuan, sehingga guru-guru berusaha memberikan ilmu sebanyak mugkin kepada murid, dimana merekalah yang giat mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan tersebut.

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan terjadi seumur hidup, sejak dia bayi sampai ke liang lahat.22 Belajar sering dianggap sebagai menghafal. 23 Jika orang tua menyuruh anaknya untuk belajar, maka pada dasarnya ia menyuruh anaknya untuk menghafal berbagai materi yang akan diujikan. Dalam konteks ini, belajar adalah mengingat sejumlah fakta atau konsep yang telah diajarkan. Dengan demikian, guru akan merasa puas ketika siswa mampu untuk menyebutkan

20

Matthew Chifford and Marica wilson, Contextual Teaching Profesional Learning and Student Experfences: Lesson Learning From Implementation (education Brief, Desember 2000), h.2

21

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010), h.87

22

Arief Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Press, 2009), h. 2

23

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

kembali fakta-fakta yang telah disampaikan dalam pembelajaran. Maka demi tercapainya keberhasilan proses pembelajaran, maka seorang guru perlu memahami apa arti belajar yang sesungguhya.

Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut : b. Gagne

Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah.

c. Travers

Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. d. Cronbach

Learning is shown by a change in behavior as a result of exprience (belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman)

e. Harold Spears

Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen to follow direction (dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati,membaca, meniru,mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu).

f. Geoch

Learning is change in performance as a result of practice (belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan)

g. Morgan

Leaning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past ezxperience (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen, sebagai hasil dari pengalaman.24

Jean Piaget yang dikenal sebagai kontruktivis pertama menegaskan bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi.25Sedangkan menurut Hintzman mengemukakan arti belajar yaitu

24

Agus suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem ,(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012),h. 2

25

Sofan Amri, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, (Jakarta : Prestasi Pustakarya, 2010), h. 145

suatu perubahan yag terjadi dalam diri seseorang, walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan yang terjadi dalam diri organisme, disebabkan oleh pengalaman yang mempengaruhi organisme tersebut. Dengan demikian, perubahan yang disebabkan oleh pengalaman tersebut baru bisa disebut belajar jika mempengaruhi organisme, yang artinya bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai belajar.26

Dari berbagai uraian teori di atas, penulis menyimpulkan belajar merupakan perkembangan hidup yang berlangsung pada seseorang. Dengan belajar, seseorang dapat mengalami suatu perubahan kualitatif individu dengan lingkungannya. Hal ini dikarenakan apabila interaksi seseorang mengalami perubahan tingkah laku, baik dari apek pengetahuan maupun sikapnya, maka dikatakan bahwa ia telah mengalami suatu prosese belajar.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar 1) Fakor internal

a) Fisiologis

Kesehatan dan keseimbangan jasmani siswa perlu mendapat perhatian sepenuhnya, karena kondisi fisiologis ini sangat berpengaruh terhadap konsentrasi, kegiatan dan hasil belajar.

b) Psikologis faktor psikologis meliputi :

1. Tingkat kecerdasan siswa/ intelegensi, pada umumnya daat diartikan sebagai kemampuan psikofisik untuk merespon stimulusatau menyesuaikan diri dengan lingkungan

2. Sikap, merupakan gelaja internal yang berdimensi efektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon

3. Bakat, pada umumnya bakat atau aptitude adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang

26

4. Minat, merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu

5. Motivasi, keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

2) Faktor eksternal

a) Lingkungan sosial sekolah meliputi guru, tenaga kerja di sekolah, baik kepala sekolah maupun wakil dan teman bermain di sekolah. Lingkungan sosial siswa meliputi masyarakat dan tetangga maupun teman-teman di sekitar lingkungan tempat tinggal. Lingkungan sosial yang paling berpengaruh dalam belajar siswa adalah orang tua dan keluarga.

b) Lingkungan non sosial meliputi, gedung sekolah, rumah tempat tinggal, alat-alat belajar, waktu belajar dan cuaca.27

3) Faktor pendekatan belajar

Seorang siswa mampu mengaplikasikan pendekatan belajar deep misalnya kemungkinan untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan reproductive.28

3. Hakikat Hasil Belajar

Untuk mengetahui hasil belajar siswa, guru perlu melakukan penilaian, dan sebelum melakukan penilaian ada beberapa unsur pokok dalam belajar mengajar yang harus diperhatikan dalam penilaian, yaitu: proses belajar mengajar, yang meliputi tujuan, bahan pembelajaran, metode dan alat serta penilaian. Penilaian ini lah yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui roses dan hasil belajar siswa.

Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.29 Hasil belajar biasanya identik dengan nilai yang berupa angka. Namun, pada dasarnya hasil belajar adalah perubahan atau nilai yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami dalam proses belajar.

27

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosdakaarya, 2008), h. 130-135

28

Ibid, h.136

29

Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yaitu :

a) Keterampilan dan kebiasaan b) Pengetahuan dan pengertian c) Sikap dan cita-cita.

Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yaitu :

a) Informasi verbal

b) Keterampilan intelektual, c) Strategi ogitif,

d) Sikap

e) Keterampilan motoris.30

Dalam sistem pendidikan nasional, tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu :

a) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yakni pengetahuan atau ingatatn, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap. Yakni menerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

c) Ranah psikomotorik, yaitu berkenaan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Yaitu : gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. 31

30

Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Roskarya, 1989), h. 22

31

4. Gerak Benda dan Energi a. Gerak Benda

1) Macam- macam gerak benda

Dokumen terkait