• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.4 Hakikat Hasil Belajar Siswa

2.4.1 Pengertian Belajar

Setiap manusia pasti akan melakukan yang namanya belajar, karena belajar itulah yang membuat manusia mengetahui hal yang semula mereka belum tahu menjadi tahu serta proses yang kompleks yang terjadi yang berlangsung seumur hidup dari manusia bayi sampai akhir hayat. Salah satu ciri seseorang belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada dirinya baik yang bersifat pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) maupun ketrampilan (psikomotorik).

Dalam The Guidance of Learning Activities W.H. Burton (1984)

mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Kemudian menurut H.C. Whiterington dalam Educational

Psychology menjelaskan pengertian belajar sebagai suatu perubahan di dalam

kepribadian yang menyatukan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu pengertian. Kemudian

menurut Gegne (1977) “ Learning is relatively permanent change in behavior that result from past experience or purposeful instruction”, yaitu belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan/ direncanakan. Dari beberapa

26 27

xliii

pengertian tentang belajar maka dapat disimpilkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan yang bersifat relatif konstan.

Seseorang dikatakan belajar jika sudah terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya, perubahan tersebut terjadi akibat interaksi dengan lingkungannya bukan karena pertumbuhan fisik atau kedewasaan, bukan karena kelelehan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Dalam pengertian belajar adalah proses yang kompleks mengandung beberapa aspek diantaranya bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi, adanya penerapan pengetahuan, menyimpulkan makna, menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas dan yang terakhir adalah adanya perubahan sebagai pribadi.

Belajar sendiri memiliki beberapa ciri-ciri yaitu (1) Adanya kemampuan baru atau perubahan baik bersifat pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), maupun

ketrampilan (psikomotorik), (2) Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja,

melainkan menetap atau dapat disimpan, (3) Perubahan tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungannya, (4) Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat- obatan.

Manusia diciptakan bukan hanya sebagai makhluk individu tetapi juga sebagai makhluk sosial sehingga mereka membutuhkan orang lain dan oleh karena itu mereka memiliki kecenderungan untuk belajar, kecenderungan tersebut dipengaruhi beberapa hal yaitu adanya semacam dorongan rasa ingin tahu yang

xliv

kuat, adanya keinginan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai tuntutan zaman dan lingkungan disekitarnya, meminjam istilah Abraham Maslow bahwa segala aktivitas manusia didasari atas kebutuhan yang harus dipenuhi dari kebutuhan biologis sampai aktualisasi diri, untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang sudah diketahuinya, untuk mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya, untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan potensi diri, untuk mencapai cita-cita dan yang terakhir belajar hanya untuk mengisi waktu luang.

Pembelajaran adalah seperangat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstern yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel, 1991). Benyamin S Bloom (1956) adalah ahli pendidikan yang terkenal sebagai pencetus konsep taksonomi belajar yaitu pengelompokan tujuan belajar berdasarkan domain atau kawasan belajar. Ada tiga domain belajar menurut Benyamin S Bloom yaitu: (1) Kawasan Kognitif yaitu

perilaku yang merupakan proses berpikir atau perilaku hasil kerja otak. (2) Kawasan Afektif yaitu perilaku yang dimunculkan seseorang sebagai pertanda

kecenderungannya untuk membuat pilihan atau keputusan untuk beraksi dalam lingkungan tertentu. (3) Kawasan Psikomotor yaitu perilaku yang dimunculkan

oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia.

Dari penjelasan tentang belajar di atas masalah yang dihadapi seorang guru adalah bagaimana supaya siswa mau belajar dengan memanfaatkan fasilitas

29 29

xlv

yang ada dengan semaksimal mungkin, hal ini terkait dengan tanggung jawab seorang guru dalam membantu siswa belajar.

2.4.2 Pengertian Hasil Belajar

Dalam proses belajar mengajar ada siswa yang berhasil ada juga siswa yang kurang berhasil, itu hal yang wajar dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan siswa tersebut dapat dilihat dan ditentukan berdasarkan hasil belajar atau hasil belajar yang telah dicapai baik secara individu maupun kelompok. Hasil belajar tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional, dalam hal ini perubahan tingkah laku siswa, tetapi juga sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses belajar mengajar.

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian hasil belajar

berfungsi sebagai alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional, umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar dan sebagai dasar menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tua. Sedangkan tujuan dari penilaian sendiri adalah untuk mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa, mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, menentukan tindak lanjut dari hasil penilaian, dan yang terakhir memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak yang bersangkutan. Menurut jenisnya penilaian dibagi menjadi lima yaitu: (1) Penilaian formatif yaitu

penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. (2) Penilaian sumatif

yaitu penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program yakni akhir catur

xlvi

wulan, akhir semester atau akhir tahun. (3) Penilaian diaknostik yaitu penilaian

yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. (4) Penilaian selektif yaitu penilaian yang bertujuan untuk

keperluan seleksi. (5) Penilaian penempatan yaitu penilaian yang ditujukan untuk mengetahui ketrampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.

Dari segi alatnya penilaian hasil belajar dibedakan menjadi tes dan non tes. Tes ini ada yang diberikan secara lisan atau secara tertulis dan juga tes tindakan. Soalnyapun ada yang berbentuk objektif maupun yang berbentuk uraian atau esai. Sedangkan yang bukan tes atau non tes mencakup observasi, kuisioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus dan masih banyak yang lain.

Berdasarkan uraian di atas hasil belajar yang dimaksud disini adalah hasil nilai ujian semester.

Dokumen terkait