i
HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN
PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN HASIL
BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK BANGUNAN DI
SMK NEGERI 1 BLORA TAHUN AJARAN 2014/2015
Skripsi
disajikan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
Listiyani NIM.5101409086
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Hormati setiap impian yang kamu miliki, karena dari sanalah akan terbentuk semangat untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan. Dan hanya ada dua
pilihan setiap kamu membuka mata yaitu kamu segera bangun untuk
mewujudkan mimpimu atau tidur lagi untuk melupakan mimpimu.
Selama kita masih punya tekad yang terpelihara dalam semangat, maka tiada kata terlambat untuk memulai awal yang baru.
Jangan berputus asa jika menghadapi kesulitan, karena setiap tetesan air hujan yang jernih berasal daripada awan yang gelap. Allah SWT beserta orang-orang
yang selalu berikhtiar dan bertawakal.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku Bapak Supardi dan Ibu Katini.
Kedua adikku Nanang Ardianto dan Muhammad Busthomy.
Kakek Soeyoso, Nenek Sukijah dan Saudaraku Bulik Suparni sekeluarga, Om Karyono sekeluarga, Om Widjiono sekeluarga,
dan keluarga besarku.
Seseorang yang special di hatiku Teguh Deny Legowo Wijaksono.
Sahabatku Ria Yuliana, Denny Marista, Shafira Khaerunnisa, Daning Dwi Febriyanti, Yogi Kusuma Nugraheni, Putri Intan
Sari, Maratun Chasanah, Armynda Dewi Cita Sari dan
teman-teman Kost Griya Unique.
Teman seperjuangan Prizal Widhana, Wahyu Eko Purnomo, Nurul Fitriani, Hutami Sintya, Dewi Wismonowati, Nurul
Huda dan semua teman PTB’09.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
dengan Hasil Belajar Siswa Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Blora
Tahun Ajaran 2014/2015” dengan baik.
Dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih
serta penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman Rektor Universitas Negeri Semarang atas
kesempatan yang diberikan kepada peneliti untuk menempuh studi di
Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. M. Harlanu, M.Pd. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melaksanankan penelitian.
3. Drs. Sucipto, M.T. Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan nasehat dengan sabar sehingga skripsi ini selesai.
4. Eko Nugroho Julianto, S.Pd, M.T. Ketua Prodi Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi.
5. Dra. Sri Handayani, M.Pd. Dosen Penguji I yang telah memberikan koreksi
dan evaluasi untuk penyempurnaan skripsi ini.
6. Drs. Lashari, M.T. Dosen Penguji II yang telah memberikan koreksi dan
evaluasi untuk penyempurnaan skripsi ini.
7. Dosen-dosen serta Staf dan Karyawan Universitas Negeri Semarang yang
vii
8. Drs. Mariya, M.Pd Kepala SMK Negeri 1 Blora yang telah mengizinkan
peneliti untuk melaksanakan penelitian skripsi di SMK Negeri 1 Blora.
9. Selamet Prihatin Ketua Kurikulum SMK Negeri 1 Blora yang telah mebantu
dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.
10.Sri Rahayu, Sudiran, Sri Murianti Pengurus Perpustakaan yang telah
memberikan data dan informasi serta banyak membantu peneliti dalam
pelaksanaan penelitian.
11.Guru Wali Kelas XI dan XII Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Blora
yang sudah bersedia memberikan data dan informasi untuk penelitian skripsi
ini.
12.Seluruh siswa kelas XI dan XII Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 1
Blora yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian skripsi ini.
13. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan, semangat dan doa selama
dalam penyusunan skripsi ini.
14. Keluarga, saudara, orang terdekat, sahabat serta semua pihak yang selama ini
sudah memberikan dukungan, doa dan membantu dalam penyusunan skripsi
ini yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan dapat berkontribusi
dalam kemajuan dunia pendidikan khususnya dalam pengembangan ilmu
pendidikan teknik bangunan dan kepada pembaca serta semua pihak pada
umumnya.
Semarang, 16 September 2015
viii
ABSTRAK
Listiyani. 2015. Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa Jurusan Teknik Bangunan di SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Drs. Sucipto, MT.
Kata Kunci: Hubungan, Pemanfaatan, Perpustakaan, Hasil Belajar.
Semakin berkembang pesatnya teknologi sekarang ini perpustakaan sekolah diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan tetapi juga mampu menyediakan bahan audio visual dan multimedia serta akses internet. Adapun beberapa faktor mempengaruhi diantaranya kemudahan atau fasilitas yang tersedia untuk menunjang kenyamanan pengunjung. Kelengkapan fasilitas belajar di perpustakaan terkadang mempengaruhi motivasi dan keaktifan siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah. Namun dari data yang diambil di SMK Negeri 1 Blora tahun 2013 frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan dan pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa dari bulan juli sampai desember mengalami penurunan. Dengan uraian tersebut di atas muncul rumusan masalah yaitu adakah hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dengan hasil belajar siswa jika ada seberapa besar hubungannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah 202 siswa dan untuk sampel dari 202 siswa didapat 136 siswa dengan menggunakan table Krejcie dan Morgan. Untuk Variabel bebas yang diungkap melalui beberapa indikator antara lain tujuan ke perpustakaan yang meliputi peran perpustakaan, frekuensi tugas, pemanfaatan koleksi, kualitas dan intensitas kunjungan ke perpustakaan. Sedangkan untuk variabel terikatnya adalah rata-rata nilai raport hasil ulangan satu semester. Untuk pengambilan data digunakan metode angket, metode dokumentasi, metode observasi dan metode wawancara. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif prosentase, uji normalitas data dengan Kolmogorov Smirnov yang dibantu program SPSS, dan juga uji hipotesis dengan analisis korelasi.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii
PENGESAHAN ...iii
PERNYATAAN ...iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...v
KATA PENGANTAR ...vi
ABSTRAK...viii
DAFTAR ISI ...ix
DAFTAR TABEL ...xiii
DAFTAR GAMBAR ...xiv
DAFTAR LAMPIRAN...xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Perumusan Masalah ...4
1.3 Batasan Masalah ...5
1.3.1 Objek Penelitian ...5
1.3.2 Subjek Penelitian ...5
1.4 Tujuan Penelitian ...6
1.5 Manfaat atau Kegunaan Penelitian ...6
x
1.5.2 Manfaat Praktis ...7
1.6 Penegasan Istilah ...7
1.6.1 Hubungan ...8
1.6.2 Keaktifan ...8
1.6.3 Memanfaatkan ...8
1.6.4 Perpustakaan ...8
1.6.5 Hasil Belajar...9
1.6.6 Siswa ...9
1.7 Sistematika Penulisan ...10
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Perpustakaan ...12
2.1.1 Pengertian Perpustakaan ...12
2.1.2 Ciri-Ciri Perpustakaan ...13
2.1.3 Jenis-Jenis Perpustakaan ...14
2.1.4 Perpustakaan Sekolah ...14
2.1.5 Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah ...15
2.1.6 Fungsi Perpustakaan Sekolah ...17
2.1.7 Fasilitas Perpustakaan Sekolah ...17
2.2 Intensitas Kunjungan ...24
2.3 Sumber Data ...25
2.4 Hakikat Hasil Belajar Siswa ...26
2.4.1 Pengertian Belajar ...26
2.4.2 Pengertian Hasil Belajar ...29
xi
2.6 Kerangka Berfikir ...32
2.7 Hipotesis ...33
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ...34
3.2 Desain dan Jenis Penelitian ...34
3.3 Populasi Penelitian ...35
3.4 Sampel dan Teknik Sempling Penelitian ...35
3.5 Variabel Penelitian ...37
3.5.1 Variabel Bebas (X) ...37
3.5.2 Variabel Terikat (Y) ...37
3.6 Metode Pengumpulan Data...37
3.6.1 Metode Angket ...37
3.6.2 Metode Dokumentasi ...39
3.6.3 Metode Observasi ...39
3.6.4 Metode Wawancara...39
3.7 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ...40
3.7.1 Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen...40
3.7.1.1 Teknik Uji Validitas Instrume...40
3.7.1.2 Teknik Uji Reliabilitas Instrumen ...42
3.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...43
3.8.1 Metode Analisis Deskriptif Prosentase ...44
3.8.2 Uji Prasyarat ...45
3.8.3 Uji Hipotesis …...45
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ………...48 4.1.1 Deskriptif dan Profil Sekolah ...48
4.1.1.1 Sejarah Singkat dan Lokasi SMK Negeri 1
Blora………...48
4.1.1.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Blora………..………...49 4.1.1.3 Prestasi SMK Negeri 1 Blora.………...50 4.1.1.4 Kondisi Fisik dan Koleksi Perpustakaan SMK Negeri 1
Blora………….………...…51
4.1.2 Analisis Data ...55
4.1.2.1 Pemanfaatan Perpustakaan SMK Negeri 1 Blora
………...55
4.1.2.2 Hasil Belajar ...57
4.1.6 Hubungan antara Keaktifan Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah
dengan Hasil Belajar Siswa …...59
4.2 Pembahasan ...60
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ...68
5.2 Saran ...68
DAFTAR PUSTAKA ...70
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Pencapaian Rata-rata Kunjungan dan Peminjaman Koleksi
Perpustakaan SMK Negeri 1 Blora………....2
Tabel 1.2 Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Semester Gasal Tahun 2013……….…...3
Tabel 3.1 Kriteria Pemberian Skor Instrumen………...………38
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas ………42
Tabel 3.3 Range Prosentase dan Kriteria Kualitatif ……….44
Tabel 3.4 Interprestasi Nilai Korelasi (r)…………..……….46
Tabel 4.1 Kondisi Ruangan Perpustakaan ………....52
Tabel 4.2 Koleksi Bahan Pustaka ……….53
Tabel 4.3 Persepsi Siswa Tentang Suasana Perpustakaan ………54
Tabel 4.4 Pelayanan Perpustakaan ………....55
Tabel 4.5 Tujuan ke Perpustakaan ………....56
Tabel 4.6 Data Prestasi Belajar ……….57
Tabel 4.7 Kriteria Penilaian di SMK Negeri 1 Blora ………58
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas.……….59
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Pemanfaatan Perpustakaan oleh Siswa Teknik Bangunan SMK
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Usulan Topik ……….………..72
Lampiran 2 Usulan Pembimbing ……….………...73
Lampiran 3 SK Pembimbing Skripsi ……….……….74
Lampiran 4 Format Pembimbingan Skripsi ……….……....……...75
Lampiran 5 Surat Ijin Observasi ……….………....78
Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ……….……….……...79
Lampiran 7 Berita Acara Seminar ……….……..……...80
Lampiran 8 Daftar Hadir Seminar ………....………..81
Lampiran 9 Surat Tugas Seminar ……….…..……....82
Lampiran 10 Bagan Kerangka Berfikir ……….…...……...83
Lampiran 11 Butir Pedoman Wawancara ……….…...………84
Lampiran 12 Tabel Krejcie dan Morgan ..……….…...……. 87
Lampiran 13 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Penelitian ……….……... 88
Lampiran 14 Angket Uji Coba Penelitian ……….…89
Lampiran 15 Angket Pendamping ……… ……….…96
Lampiran 16 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Uji Coba ………….104 Lampiran 17 Angket Penelitian ………..108
xvi
Lampiran 19 Nama Responden Penelitian ….………...……..116
Lampiran 20 Daftar Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas XI dan XII Tahun
Ajaran 2014/2015 SMK Negeri 1 Blora …..……….. 122
Lampiran 21 Tabel Harga Kritik dari r Product- Moment ………..126
Lampiran 22 OutputSPSS ……….………… 127
Lampiran 23 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ………. 135
Lampiran 24 Hasil Observasi …...……….… 136
Lampiran 25 Hasil Wawancara ……...……….. 144
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Kita semua menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa bergantung pada
kualitas sumber daya manusianya. Demikian pula dalam upaya untuk
mewujudkan masyarakat yang memiliki kualitas tinggi tidak bisa lepas dari
pendidikan. Salah satu sarana dalam menunjang proses belajar dan mengajar di
sekolah adalah perpustakaan. Perpustakaan sekolah sekarang ini bukan hanya
merupakan unit kerja yang menyediakan buku bacaan guna menambah
pengetahuan dan wawasan bagi siswa, melainkan juga merupakan bagian yang
integral dari pembelajaran. Artinya penyelenggaraan perpustakaan sekolah harus
sejalan dengan visi dan misi sekolah dengan mengadakan bahan bacaan yang
bermutu yang sesuai dengan kurikulum dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
lainnya yang berkaitan dengan bidang studi.
Semakin berkembang pesatnya teknologi sekarang ini perpustakaan
sekolah diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan tetapi juga mampu
menyediakan bahan audio visual dan multimedia serta akses internet.
Kelengkapan fasilitas belajar di perpustakaan terkadang mempengaruhi motivasi
dan keaktifan siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah. Agar siswa tertarik dan
aktif berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh tidak hanya informasi dan
xviii
pengetahuan dari buku bacaan atau bisa juga dari internet yang mungkin tidak
dimiliki buku bacaan yang ada di perpustakaan, maka untuk menyikapi hal
tersebut pustakawan sekolah dan guru perlu menyediakan fasilitas perpustakaan
dengan lengkap dan mengajarkan kepada siswa untuk dapat mengenali jenis
informasi apa saja yang diperlukan dan menelusuri melalui sumber informasi
tersebut dalam memecahkan masalah.
Berdasarkan hasil pencapaian kunjungan dan peminjaman koleksi
perpustakaan SMK Negeri 1 Blora sejak bulan Juli sampai Desember rata-rata
mengalami penurunan yang cukup signifikan dan hal itu mempengaruhi hasil
ujian semester.
Tabel 1.1 Pencapaian Rata-Rata Kunjungan dan Peminjaman Koleksi Perpustakaan SMK Negeri 1 Blora
Kelas Jurusan
Bulan Juli (siswa) Agustus (siswa) September (siswa) Oktober (siswa) November (siswa) Desember (siswa) XI
TKBB 225 200 225 225 225 150
TKK 125 175 125 125 125 125
TSP 1 200 275 200 275 200 150
XII
TKBB 225 275 275 225 275 150
TKK 100 150 100 150 100 100
TSP 1 200 175 200 200 200 200
Sumber : Dokumentasi SMK Negeri 1 Blora Tahun 2013
Hasil pencapaian UTS merupakan salah satu indikator yang
mencerminkan baik buruknya hasil belajar siswa di sekolah tersebut dan sebagai
acuan untuk menghadapi ujian akhir sekolah (UAS). Oleh karena itu, hasil belajar
siswa perlu mendapatkan perhatian lebih dari semua pihak khususnya dari pihak
sekolah.
xix
Tabel 1.2 Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Semester Gasal Tahun 2013
Kelas Jurusan Nilai
XI
TKBB 78,81
TKK 79,92
TSP 1 81,70
XII
TKBB 80,25
TKK 79,52
TSP 1 81,95
Sumber : Dokumentasi SMK Negeri 1 Blora Tahun 2013
Berdasarkan gambaran pencapaian rata-rata kunjungan dan peminjaman
koleksi perpustakaan SMK Negeri 1 Blora tersebut, peneliti ingin mengetahui
dengan menurunnya kunjungan dan peminjaman koleksi perpustakaan ada atau
tidak hubungannya dengan menurunnya hasil belajar siswa di SMK Negeri 1
Blora.
Sekolah Menengah Kejuruan atau yang disebut SMK adalah bagian
terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional yang mempunyai peranan penting di
dalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Bisa juga
diartikan sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari
tingkat pendidikan SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat. SMK sering disebut
juga STM (Sekolah Teknik Menengah). SMK ini mempunyai tujuan untuk
mempersiapkan peserta didik yang menguasai ketrampilan suatu bidang tertentu
untuk memasuki dunia kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
SMK memiliki banyak keahlian yang berbeda-beda menyesuaikan dengan
lapangan kerja yang ada saat ini. Siswa dididik dan dilatih ketrampilannya sesuai
dengan jurusan masing-masing agar menjadi tenaga yang professional. Ada
xx
banyak keahlian di SMK Negeri 1 Blora diantaranya teknik kendaraan ringan,
teknik permesinan, teknik pengelasan, teknik instalasi tenaga listrik, teknik audio
video, multimedia, teknik survei pemetaan, teknik konstruksi batu beton dan
teknik konstruksi kayu.
Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa SMK sangat erat kaitannya dengan
proses pembelajaran di sekolah, hal ini karena pola pengajaran yang disebut
sebagai keterbukaan informasi untuk memperoleh sebanyak-banyaknya ilmu
pengetahuan hanya akan terlaksana jika siswa dapat memanfaatkan perpustakaan
sekolah dengan maksimal. Apabila siswa dapat diarahkan untuk lebih banyak
membaca dengan tujuan belajar, tanpa mengesampingkan tujuan yang lain, maka
bisa diharapkan para siswa akan mempunyai hasil belajar yang lebih baik. Hal ini
berkaitan dengan minat, perhatian dan motivasi belajar siswa, bila ketiga hal
tersebut dapat dibangkitkan pada diri siswa, salah satu wujudnya adalah dengan
membaca, maka hasil belajar siswa akan dapat ditingkatkan.
Berbagai fasilitas dan layanan tersedia di perpustakaan termasuk buku
nonfiksi, buku referensi, majalah dan surat kabar. Tetapi biasanya siswa datang ke
perpustakaan hanya saat ada tugas dari guru sehingga pemanfaatan perpustakaan
bisa dikatakan kurang maksimal. Untuk itu peneliti ingin melakukan penelitian
sebagai sebuah usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan judul
“Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa
Jurusan Teknik Bangunan di SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran 2014/2015”.
xxi
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang akan peneliti teliti adalah
tentang Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Hasil
Belajar Siswa Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran
2014/2015. Proses belajar di SMK selain prakrikum tetapi juga teori sehingga
menuntut siswa untuk mengembangkan dan mencari informasi yang lebih luas
selain yang diajarkan guru di dalam kelas. Namun frekuensi kunjungan siswa ke
perpustakaan mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa yang
dipengaruhi beberapa faktor diantaranya kemudahan atau fasilitas yang tersedia
untuk menunjang kenyamanan pengunjung. Kekurangan koleksi buku-buku,
kursi, meja dan fasilitas lainnya akan mengurangi motivasi siswa untuk
memanfaatkan perpustakaan sekolah untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mereka. Sehingga akibatnya hasil belajar siswa kurang maksimal. Dari uraian di
atas di dapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan hasil
belajar siswa jurusan teknik bangunan SMK Negeri 1 Blora tahun ajaran
2014/2015?
2. Jika ada seberapa besar hubungan perpustakaan sekolah dengan hasil belajar
siswa SMK Negeri 1 Blora tahun ajaran 2014/2015?
1.3
Batasan Masalah
Batasan masalah dibuat untuk menghindari penafsiran masalah yang salah
dan perkembangan masalah yang terlalu luas. Batasan masalah yang ada sebagai
berikut:
xxii
1.3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam hal ini adalah siswa SMK Negeri 1 Blora jurusan
teknik bangunan yaitu teknik konstruksi batu beton, teknik konstruksi kayu, dan
teknik survei pemetaan kelas XI dan XII.
1.3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam hal ini adalah hubungan antara Pemanfaatan
perpustakaan sekolah dengan hasil belajar.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian harus dirumuskan secara jelas karena tujuan penelitian
merupakan titik awal untuk merealisasikan aktivitas yang akan dilaksanakan.
Sehingga dengan tujuan penelitian maka akan diperoleh gambaran-gambaran
dalam melakukan penelitian serta manfaat dari penelitian tersebut. Dari latar
belakang dan perumusan masalah di atas, maka diperoleh tujuan dari penelitian ini
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
dengan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui seberapa besar Hubungan antara Pemanfaatan
Perpustakaan Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Blora Tahun
Ajaran 2014/2015.
1.5
Manfaat atau Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pengguna
perpustakaan seperti:
xxiii
1.5.1 Manfaat Teoritis
a. Memberi pengetahuan atau pengertian betapa pentingnya perpustakaan bagi
suatu sekolah,
b. Diharapkan dapat memberi motivasi untuk lebih menghargai dan
memanfaatkan perpustakaan secara lebih optimal,
c. Untuk memberikan sumbangan pemikiran walaupun hanya sederhana, untuk
lebih meningkatkan pelayanan maupun koleksi perpustakaan,
1.5.2 Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, agar meningkatkan nilai manfaat dari perpustakaan sekolah secara
maksimal dalam menunjang kegiatan belajar mengajar,
b. Bagi guru atau pendidik, memberi dorongan yang kuat agar dalam
melaksanakan tugasnya lebih memperhatikan fungsi perpustakaan sekolah dan
mengarahkan siswa untuk memanfaatkan perpustakaan dengan semaksimal
mungkin,
c. Bagi pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan sebagai bahan informasi agar
lebih memperhatikan sekolah-sekolah terutama koleksi buku-buku di
perpustakaan dan membina guru pustakawan oleh tenaga profesional ilmu
perpustakaan,
d. Bagi peneliti, memberi wawasan tentang arti penting dan fungsi suatu
perpustakaan dalam dunia pendidikan.
1.6
Penegasan Istilah
Penegasan istilah ini bertujuan untuk member gambaran atau keterangan
dari judul “Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Hasil
xxiv
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran 2014/2015” agar tidak terjadi
kesalahan dalam menafsirkan maksud yang sebenarnya.
Berdasarkan judul tersebut, ada beberapa istilah yang perlu ditegaskan
sebagai berikut:
1.6.1 Hubungan
Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih
yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain. Dalam penelitian ini
yang dimaksud dengan kata hubungan adalah hubungan yang ada dalam ilmu
statistik yang sering dikenal dengan sebutan korelasi yaitu hubungan antara dua
variabel atau lebih.
1.6.2 Keaktifan
Keaktifan berasal dari kata aktif yang dalam kamus besar bahasa Indonesia
berarti kesibukan atau kegiatan. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan
keaktifan adalah kegiatan siswa berkunjung ke perpustakaan.
1.6.3 Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber belajar
(Seels and Richey, 1994:14). Pemanfaatan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah apa saja yang bisa diambil keuntungan dari membaca buku-buku bacaan
atau pustaka yang lain dalam proses belajar dari perpustakaan.
1.6.4 Perpustakaan
Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk
menyimpan buku atau terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata
susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual (Sulistyo,
xxv
Basuki;1991). Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah perpustakaan sekolah
yang diartikan sebagai sebuah tempat yang menyediakan koleksi literatur yang
berguna bagi pendidikan di sekolah, keberadaannyapun menyatu dengan
lingkungan sekolah, serta hanya bisa diakses oleh citivas akademika sekolah yang
bersangkutan.
1.6.5 Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:700) adalah
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh
guru. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
dibidang pendidikan yaitu hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang
meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses
pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen
yang relevan yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk indek hasil, simbol, huruf
maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak
pada periode tertentu yang dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan sekolah.
1.6.6 Siswa
Siswa atau peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan
oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di
sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan,
berketrampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri.
Siswa yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Blora jurusan
xxvi
teknik survei pemetaan, teknik konstruksi batu beton dan teknik konstruksi kayu
kelas XI dan XII tahun ajaran 2014/2015.
1.7
Sistematika Penelitian
Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari proposal ini
maka dirasa perlu adanya sistematika. Adapun sistematika penelitian skripsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagian pendahuluan skripsi berisi: Cover, Halaman Judul, Halaman
Persetujuan Pembimbing, Halaman Pengesahan, Halaman Pernyataan, Motto
dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar
Bagan, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran.
2. Bagian isi skripsi berisi:
Bab I Pendahuluan
Mencakup Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah, Sistematika
Penelitian Skripsi.
Bab II Landasan Teori dan Hipotesis
Mencakup Landasan Teori, Kerangka Berfikir dan Hipotesis.
Bab III Metode Penelitian
Mencakup Waktu dan Lokasi Penelitian, Jenis Penelitian, Populasi, Sampel
dan Teknik Sampling, Variabel Penelitian, Instrumen Penelitian, Metode
Pengumpulan Data, Kisi-kisi penyusunan instrumen angket pemanfaatan
perpustakaan sekolah (APPS), Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen, Teknik Pengolahan dan Analisis Data.
xxvii
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Mencakup Hasil Penelitian Pengujian Hipotesis Penelitian dan Pembahasan.
Bab V Penutup
Mencakup Simpulan Hasil Penelitian dan Saran.
3. Bagian akhir skripsi berisi: Daftar Pustaka dan Lampiran
xxviii
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1
Perpustakaan
2.1.1 Pengertian Perpustakaan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Poerwadarminto
perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti kitab atau buku, taman
pustaka adalah tempat membaca-baca dan bibliothik, sedangkan perpustakaan
sendiri adalah kumpulan kitab-kitab kesusastraan, bibliografi dan hal pengetahuan
karang-mengarang.Definisi perpustakaan dan sinonimnya, yaitu:
Library (Bahasa Inggris) – Perpustakaan (Bahasa Indonesia),
Maktabah (Bahasa Arab), Biblioteca (Bahasa Italia),
Bibliotheque (Bahasa Prancis), Bibliothek (Bahasa Jerman),
Bibliotheek (Bahasa Belanda). Perpustakaan adalah pengumpulan bahan informasi yang terdiri dari bahan buku/ book materials dan bahan bukan buku/nonbook materials disusun dengan sistem tertentu diperuntukan kepada pengguna jasa perpustakaan untuk diambil manfaatnya atau pengertiannya (dipelajari), tidak untuk dimiliki sebagai manapun keseluruhan. (Lasa, 1990:48)
Dari definisi tersebut di atas, pengertian perpustakaan secara normatif
dapat pula dibandingkan dengan pengertian perpustakaan secara organisasi seperti
tertuang dalam Surat Edaran Bersama (SEB) Mendikbud RI dan Kepala BAKN
Nomor: 53649/MPK/1988 dan Nomor: 15/SE/1988 tentang Jabatan Fungsional
Pustakawan, antara lain disebutkan tentang perpustakaan (dalam Lasa, 1990:48)
yaitu “suatu lembaga, kantor atau unit kerja dapat disebut perpustakaan apabila
xxix
sekurang-kurangnya memiliki 1.000 judul bahan pustaka yang terdiri dari
sekurang-kurangnya 2.500 eksemplar dan dibentuk dengan keputusan pejabat
yang berwenang”.
2.1.2 Ciri-Ciri Perpustakaan
Menurut Suharyanti dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Dasar Ilmu
Perpustakaan menyatakan bahwa, Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru
dikalangan masyarakat, tetapi masih banyak orang yang memberikan definisi
yang salah terhadap perpustakaan. Banyak orang yang mengasosiasikan
perpustakaan itu dengan buku-buku, sehingga setiap tumpukan buku pada suatu
tempat tertentu disebut perpustakaan. Padahal tidak semua tumpukan buku itu
dapat dikatakan perpustakaan. Memang salah satu ciri perpustakaan adalah
adanya bahan pustaka atau sering disebut koleksi pustaka. Tetapi masih ada
ciri-ciri yang lain yang lebih mengarah kepada arti perpustakaan yaitu perpustakaan
itu merupakan suatu unit kerja, perpustakaan mengolah sejumlah bahan pustaka,
perpustakaan harus digunakan oleh pemakai dan perpustakaan sebagai sumber
informasi. Dari ciri-ciri tersebut di atas maka dapat dijadikan sebagai dasar dalam
membuat definisi perpustakaan yaitu perpustakaan adalah suatu unit kerja dari
suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik
berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur
secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
sumber informasi oleh setiap pemakainya.
xxx
2.1.3 Jenis-Jenis Perpustakaan
Jenis-jenis perpustakaan di Indonesia tidak jauh beda dengan jenis-jenis
perpustakaan yang umum ada di seluruh dunia. Lampiran Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 11 Maret No. 0103/0/1981 membagi
jenis-jenis perpustakaan meliputi: Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Wilayah,
Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Keliling, Perpustakaan
Perguruan Tinggi, dan Perpustakaan Khusus/Dinas. Perbedaan jenis-jenis
perpustakaan di atas ini terjadi karena ditinjau dari sudut tujuan, fungsi serta
pemakainya. Perpustakaan SMK Negeri 1 Blora merupakan perpustakaan sekolah
yang ruang lingkupnya terbatas tentang materi-materi yang ada kaitannya dengan
jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Blora. Perpustakaan ini terbentuk karena
adanya kebutuhan informasi yang sangat diperlukan oleh siswa.
2.1.4 Perpustakaan Sekolah
Dalam hal ini yang dimaksud adalah perpustakaan sekolah yang
merupakan suatu unit kerja. Perpustakaan sekolah merupakan unit kerja dari suatu
sekolah yang menyelenggarakannya.
Perpustakaan sekolah adalah “perpustakaan yang diselenggarakan di
sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal
tingkat sekolah baik Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah, baik Sekolah
Umum maupun Sekolah Lanjutan”. (Supriyadi,1982:5)
Sedangkan menurut Carter V. Good yang juga pernah memberikan suatu
definisi tentang perpustakaan sekolah ( dalam Drs. Ibrahim Bafadal, M.Pd.)
menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah merupakan koleksi yang diorganisasi di
xxxi
dalam suatu ruang agar dapat digunakan oleh siswa dan guru-guru. Ia juga
menjelaskan sebagai berikut “an organized collection of housed in a school for
the use of pupils and teachers and in carge of librarian of a teacher.” ( Carter V.
Good, 1945:241)
Untuk mengelola perpustakaan sekolah sebaiknya ditunjuk seorang guru
yang dianggap mampu mengelola perpustakaan sekolah. Apabila yang mengelola
perpustakaan sekolah adalah seorang guru, maka akan mudah mengintegrasikan
penyelenggaraan perpustakaan sekolah dengan proses belajar mengajar.
Kemudian menurut Satuan Tugas Koordinasi Pembinaan Perpustakaan
Sekolah (SATGAS KPPS) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi
Jawa Timur, Perpustakaan sekolah adalah “koleksi pustaka yang diatur menurut
sistem tertentu dalam suatu ruang, merupakan bagian integral dalam proses belajar
mengajar dan membantu mengembangkan minat bakat murid.” (SATGAS
KPPS,1982:1)
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik
berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang diorganisasi
secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu siswa dan
guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.
2.1.5 Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah
Menurut Drs. Ibrahim Bafadal, M.Pd. dalam bukunya yang berjudul
“Pengelolaan Perpustakaan Sekolah”, Penyelenggaraan perpustakaan sekolah
bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi
xxxii
dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat
membantu siswa dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar
mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan
sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar. Agar dapat menunjang
proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya
mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para pembaca yang dalam hal
ini adalah siswa.
Perpustakaan sekolah dikatakan bermanfaat apabila benar-benar
memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah. Indikasinya
tidak hanya berupa tingginya hasil siswa, tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah
siswa mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, siswa
terbiasa belajar mandiri, siswa terlatih untuk kearah tanggung jawab, siswa selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.
Secara terperinci, manfaat perpustakaan sekolah, baik yang ada di sekolah dasar
maupun yang ada di sekolah menengah adalah sebagai berikut:
1. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap membaca.
2. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
3. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang
akhirnya siswa mampu belajar mandiri.
4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.
5. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.
6. Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa ke arah tanggung jawab.
xxxiii
7. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan
tugas-tugas sekolah.
8. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber
pengajaran.
9. Perpustakaan sekolah dapat membantu siswa, guru, dan anggota staf sekolah
dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.1.6 Fungsi Perpustakaan Sekolah
Smith, dkk dalam buku ensiklopedianya yang berjudul “ THE
EDUCATOR’S ENCYCLOPEDIA ” menyatakan “ School library is a center for
learning ”, yang artinya perpustakaan sekolah itu merupakan sumber belajar.
Apabila ditinjau secara umum perpustakaan sekolah itu sebagai pusat belajar,
sebab kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan siswa adalah belajar,
baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun masalah-masalah lain.
Sedangkan ditinjau dari sudut tujuan siswa berkunjung di perpustakaan sekolah,
maka ada yang bertujuan untuk belajar, mencari informasi bahkan ada yang hanya
iseng mengisi waktu luang untuk mengunjungi perpustakaan. Ada beberapa fungsi
dari perpustakaan sekolah diantaranya adalah: fungsi edukatif, fungsi informatif,
fungsi tanggung jawab administratif, fungsi riset dan fungsi rekreatif.
2.1.7 Fasilitas Perpustakaan Sekolah
Sebuah perpustakaan sekolah dapat berjalan apabila memiliki fasilitas
layanan yang baik dan bahan pustaka yang lengkap. Sebab semakin baik fasilitas
layanan perpustakaan sekolah maka semakin tinggi minat siswa untuk berkunjung
ke perpustakaan sekolah begitu pula jika semakin lengkap koleksi bahan pustaka
xxxiv
maka semakin memudahkan siswa dan guru untuk mencari apa yang mereka
butuhkan dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah.
Fasilitas perpustakaan sekolah yang harus dimiliki dalam menjalankan
fungsi layanan perpustakaan sekolah meliputi (a) Koleksi perpustakaan atau bahan
pustaka, meliputi buku, bahan cetak dan noncetak, referensi, terbitan berkala; (b)
Fasilitas penelusuran yaitu katalog perpustakaan; (c) Ruang dan perabotnya.
Hardjoprakoso (1992:19) menjelaskan bahwa “ bahan pustaka adalah semua
bahan yang dapat menjadi koleksi perpustakaan”. Penjelasan lebih terperinci
tentang fasilitas perpustakaan sekolah akan dijelaskan sebagai berikut:
(a) Koleksi Perpustakaan atau Bahan Pustaka
Perpustakaan sekolah akan dapat berfungsi sebagai sumber informasi dan
sumber belajar apabila di dalam perpustakaan sekolah tersebut tersedia banyak
bahan pustaka. Sedangkan jika perpustakaan sekolah kurang memiliki bahan
pustaka yang baru maka siswa akan kurang berminat untuk mengunjungi
perpustakaan. Oleh sebab itu setiap perpustakaan sekolah perlu pengadaan
bahan-bahan pustaka secara berkala dan terus menerus.
Pengadaan bahan-bahan pustaka adalah mengusahakan bahan-bahan pustaka
yang belum dimiliki perpustakaan sekolah, dan menambah koleksi
bahan-bahan pustaka yang sudah dimiliki perpustakaan sekolah yang masih kurang
jumlahnya. Dalam pengadaan bahan-bahan pustaka seorang guru pustakawan
perlu meminta saran kepada kepala sekolah, guru-guru, dan siswa. Tetapi
semua keputusan ada di tangan guru pustakawan, sehingga seorang guru
pustakawan harus mengambil keputusan terakhir dengan mempertimbangkan
xxxv
hal-hal yaitu: jenis bahan pustaka yang harus dimiliki oleh perpustakaan
sekolah, perpencanaan pengadaan bahan-bahan pustaka, dan cara pengadaan
bahan-bahan pustaka. Bahan-bahan pustaka ada bermacam-macam, hal ini
tergantung dari mana kita meninjaunya. Ditinjau dari bentuk fisiknya
bahan-bahan pustaka dibagi menjadi dua yaitu: (1) bahan-bahan pustaka berupa buku,
seperti buku tentang psikologi, buku Bahasa Indonesia, buku tentang ilmu
pengetahuan sosial, buku tentang agama, buku tentang ilmu pengetahuan
alam. (2) bahan pustaka bukan berupa buku, seperti yang tertulis yaitu surat
kabar, majalah, brosur, laporan, karangan-karangan, klipping. Sedangkan yang
berupa alat peraga seperti piringan hitam, radio, tape recorder, filmslide
projector, filmstrip projector. Jika ditinjau dari isinya bahan-bahan pustaka
dibagi menjadi dua yaitu (1) bahan pustaka yang isinya fiksi seperti cerita
anak-anak, cerpen, novel. (2) bahan pustaka yang isinya non fiksi seperti buku
referensi, kamus, biografi, ensiklopedia, majalah dan surat kabar. Herbert J.
Klausmeler dalam bukunya yang berjudul “ TEACHING IN THE
SECONDARY SCHOOL” menjelaskan sebagai berikut:
The modern school library is a place to read, to listen to recordings withearphones, to study and work at tables; it is not place for visiting and doing group doing. With the variety newspaper, current periodicals, books, and supplementary materials of many kinds it provides, the school library can meet the needs of individual learners advantageously. It is particulary valuable for students who learn easily through reading.(hal 277)
Bahan-bahan pustaka khusus untuk perpustakaan sekolah di Indonesia dapat
diperinci sebagai berikut: (1) Buku-buku referensi seperti kamus,
ensiklopedia, biografi, almanak (2) buku ilmu pengetahuan (3)
xxxvi
buku cerita (4) Surat kabar (5) Majalah (6) Klipping (7) Alat peraga seperti
globe, peta, gambar-gambar, model-model (8) Audio visual aids seperti radio,
televisi, film slide projector, filmstrip projector, video tape recorder, overhead
projector. Perbandingan antara buku fiksi dan non fiksi harus seimbang yaitu
buku fiksi 60-70% dari jumlah keseluruhan buku, sedangkan jumlah buku non
fiksi 30-40% dari jumlah keseluruhan buku yang ada di perpustakaan sekolah.
Menurut Drs. Ibrahim Bafadal perencanaan berarti suatu proses berpikir
menentukan tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada masa yang akan
datang dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan perencanaan pengadaan bahan-bahan pustaka adalah suatu proses
berpikir menentukan usaha-usaha yang akan dilakukan pada masa yang akan
datang untuk memperoleh bahan-bahan pustaka dalam rangka
terselenggaranya perpustakaan sekolah dengan sebaik-baiknya. Adapun
langkah-langkah dalam perencanaan pengadaan bahan-bahan pustaka sebagai
berikut: (1) Inventarisasi bahan-bahan pustaka yang harus dimiliki (2)
Inventarisasi bahan-bahan pustaka yang dimiliki (3) Analisis kebutuhan
bahan-bahan pustaka (4) Menetapkan prioritas (5) Menentukan cara
pengadaan bahan-bahan pustaka. Ada beberapa cara yang diambil oleh
seorang guru pustakawan dalam menambah pengadaan bahan-bahan pustaka
selain bantuan dari Pemerintah yaitu mereka mengusahakan dengan cara
membeli, hadiah atau sumbangan, tukar menukar, dan meminjam.
(b) Katalog Perpustakaan
xxxvii
Dalam sebuah perpustakaan sekolah salah satu hal yang penting adalah
katalog perpustakaan. Katalog dibuat guna untuk mempermudah dalam
pencarian dan penelusuran informasi tentang koleksi yang dimiliki
perpustakaan. Selain itu juga bisa digunakan untuk mempermudah dalam
promosi koleksi yang dimiliki perpustakaan. Dalam buku yang berjudul “A
Manual of Cataloguing Practice” dijelaskan bahwa “a catalogue as a
comprehensive list of collection or collections of books, documents or similar
materials.” (K.G.B.Bakewell,1978:1)
Berdasarkan pengertian di atas, maka katalog itu merupakan suatu daftar yang
berisi keterangan-keterangan yang lengkap (komprehensif) dari suatu
buku-buku koleksi, dokumen-dokumen, atau bahan-bahan pustaka lainnya.
Hasugian (2001:2) katalog perpustakaan merupakan suatu daftar yang
sistematis dari buku dan bahan-bahan lain dalam suatu perpustakaan, dengan
informasi deskriptif mengenai pengarang, judul, penerbit, tahun terbit, bentuk
fisik, subjek, ciri khas bahan, dan tempatnya. Kemudian Sulistyo Basuki
(1993:315) menjelaskan bahwa “katalog perpustakaan adalah daftar buku
dalam sebuah perpustakaan atau dalam sebuah koleksi”. Sulistyo-Basuki
(1992:107) menjelaskan bahwa “ada 3 bentuk katalog yaitu bentuk manual,
bentuk semi mekanis, dan katalog berkomputer”. Selanjutnya dijelaskan
bahwa: (1) Katalog manual merupakan katalog tradisional yang menggunakan
lembar lepas atau bentuk buku, (2) katalog semi mekanis adalah katalog yang
dibuat pada kartu khusus dan memerlukan gawai untuk merekam data, (3)
katalog berkomputer adalah katalog yang dapat menyimpan hasil rekaman
xxxviii
data bibliografis dalam media terbaca komputer disusun seperti berkas
bibliografis. Yang sering dipakai dalam perpustakaan sekolah saat ini adalah
jenis katalog manual. Selanjutnya Drs. Ibrahim Bafadal, M.Pd dalam bukunya
disebutkan ada tiga macam katalog ditinjau dari segi bentuknya yaitu katalog
berkas, katalog buku dan katalog kartu. Untuk ukuran katalog berkas biasanya
berukuran 20X10 cm2,biasanya dalam satu ikat berisi 500-650 lembar yang setiap lembarnya berisi uraian satu buku dan diikat dengan cara dijilid,
sedangkan katalog buku biasanya sudah tersedia kolom-kolom untuk ciri-ciri
buku seperti kolom judul, kolom pengarang, kolom kota terbit, kolom
penerbit, kolom tahun terbit dan sebagainya kemudian katalog kartu berukuran
12,5X7,5 cm2 yang setiap lembar kartu katalog hanya berisi uraian satu judul buku dan tak lupa bagian bawah diberi lubang untuk tempat tusuk pengaman
biasanya katalog kartu disimpan dalam sebuah kotak yang setiap kotaknya
berisi kurang lebih seribu kartu.
(c) Ruang dan Perabot Perpustakaan
Ruang perpustakaan sekolah adalah kebutuhan yang tidak kalah penting dari
yang lain karena ruang perpustakaan digunakan untuk menyimpan segala
koleksi dan perabot yang dimiliki oleh perpustakaan. Ruang perpustakaan
tidak harus sebuah bangunan yang sengaja dibuat megah tetapi bisa juga
diambil dari salah satu ruang kelas asalkan memenuhi persyaratan ruang untuk
perpustakaan. Dalam “Buku Pedoman Pembakuan Pembangunan Sekolah”
yang dikeluarkan oleh Proyek Pembakuan Sarana Pendidikan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dijelaskan ukuran gedung
xxxix
atau ruang perpustakaan sekolah untuk masing-masing tipe sekolah, yaitu
sebagai berikut:
SD tipe A (360-480 siswa) luas ruangannya = 56 m2
SD tipe B (180-360 siswa) luas ruangannya = 56 m2
SD tipe C (91-180 siswa) luas ruangannya = 56 m2
SD tipe D (60-90 siswa) luas ruangannya = m2
SMP tipe A (1200-1400 siswa) luas ruangannya = 400 m2
SMP tipe B (800-900 siswa) luas ruangannya = 300 m2 SMP tipe C (400-480 siswa) luas ruangannya = 200 m2 SMP tipe D (250-280 siswa) luas ruangannya = 100 m2 SMA tipe A (850-1150 siswa) luas ruangannya = 300 m2 SMA tipe B (400-850 siswa) luas ruangannya = 200 m2 SMA tipe C (250-400 siswa) luas ruangannya = 100 m2
Hardjoprakoso (1992:25) menjelaskan bahwa ruangan perpustakaan harus
memenuhi beberapa persyaratan, yaitu (1) aspek fungsi, gedung/ ruangan
perpustakaan berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan pustaka, tempat
aktivitas layanan dan bekerja pustakawan, (2) lokasi gedung harus di pusat
sekolah dan mudah dicapai oleh guru dan siswa, (3) tata ruang harus
memudahkan aktivitas layanan berjalan lancar, (4) dekorasi berupa cat
ruangan yang tidak remang atau terlalu menyilaukan, (5) penerangan yang
menggunakan cahaya matahari harus cukup dan tidak langsung mengenai
buku, tingkat luminasi setara dengan 70 lilin setiap perseginya, (6) suhu udara
sebaiknya sekitar 22 derajat Celsius dan kelembabannya sekitar 45-50 %, (7)
xl
jenis ruangan dibagi dengan jenis layanan perpustakaan. Kemudian ditinjau
dari segi sifatnya peralatan perpustakaan ada dua sifat yaitu peralatan habis
pakai seperti pena, tinta, kertas, formulir pendaftaran, buku induk
peminjaman, kartu anggota dan lain-lain dan peralatan tahan lama seperti
mesin ketik, gunting, komputer, pelobang kertas, dan lain-lain. Sedangkan
perabot dan perlengkapan perpustakaan sekolah yang diperlukan adalah
sebagai berikut: rak buku, rak surat kabar, rak majalah, gambar-gambar
berukuran besar, meja sirkulasi, almari katalog, kereta buku, papan display,
rak penitipan/ loker, meja dan kursi baca, meja belajar, rak kamus, papan
pengumuman, rak atlas, mobiler dan perlengkapan untuk ruang perabot.
Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang memenuhi persyaratan
yang ada dan berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Semua diorganisasikan sedemikian rupa agar memudahkan
pengunjung menggunakannya dan memanfaatkannya untuk keperluan
membaca, konsultasi dan belajar.
2.2
Intensitas Kunjungan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998:335). Intensitas diartikan
sebagai keadaan (tingkat, ukuran) intens (kuatnya, hebatnya, bergeloranya, dsb).
Sedangkan berkunjung yaitu berasal dari kata kunjung yang mendapat awalan ber-
sehingga menjadi berkunjung yang bermakna pergi (datang) untuk menengok
(menjumpai, dsb). Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998:476). Intensitas
berkunjung dapat diukur melalui daftar hadir pengunjung, dalam hal ini yaitu
siswa. Setiap kali siswa berkunjung ke perpustakaan, mereka diwajibkan untuk
xli
mengisi daftar hadir. Daftar kunjungan ini dapat diukur dari tabel dan grafik
kunjungan yang tersedia di perpustakaan. Kategori frekuensi kunjungan siswa ke
perpustakaan sekolah berdasarkan tingkat keaktifan menurut penelitian skripsi
terdahulu dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Hasil
Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akutansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 3
Pekanbaru” karya tulis Lasmi Hartini Rahman menyebutkan bahwa kategori
frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah berdasarkan tingkat keaktifan
adalah sebagai berikut:
a. Sangat Sering: > 4 kali kehadiran siswa di perpustakaan sekolah dalam 1
minggu.
b. Sering : 2-4 kali kehadiran siswa di perpustakaan sekolah dalam 1 minggu.
c. Jarang : 1-2 kali kehadiran siswa di perpustakaan sekolah dalam 1 minggu.
2.3
Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari siswa yaitu berupa
tanggapan siswa terhadap kuisioner tentang Hubungan antara Keaktifan
Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa Jurusan
Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran 2014/2015.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang penulis peroleh langsung dari pihak pustaka
dan pihak sekolah berupa dokumentasi yang ada hubungannya dengan
xlii
penelitian ini yaitu antara lain nilai hasil ulangan semester siswa, rekapitulasi
jumlah pengunjung perpustakaan khususnya siswa kelas XI dan XII jurusan
teknik bangunan dan profil sekolah SMK Negeri 1 Blora.
2.4
Hakikat Hasil Belajar Siswa
2.4.1 Pengertian Belajar
Setiap manusia pasti akan melakukan yang namanya belajar, karena
belajar itulah yang membuat manusia mengetahui hal yang semula mereka belum
tahu menjadi tahu serta proses yang kompleks yang terjadi yang berlangsung
seumur hidup dari manusia bayi sampai akhir hayat. Salah satu ciri seseorang
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada dirinya baik yang bersifat
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) maupun ketrampilan (psikomotorik).
Dalam The Guidance of Learning Activities W.H. Burton (1984)
mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri
individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu
dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan
lingkungannya. Kemudian menurut H.C. Whiterington dalam Educational
Psychology menjelaskan pengertian belajar sebagai suatu perubahan di dalam
kepribadian yang menyatukan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu pengertian. Kemudian
menurut Gegne (1977) “ Learning is relatively permanent change in behavior that
result from past experience or purposeful instruction”, yaitu belajar adalah suatu
perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa
lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan/ direncanakan. Dari beberapa
xliii
pengertian tentang belajar maka dapat disimpilkan bahwa belajar adalah suatu
aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menghasilkan perubahan yang bersifat relatif konstan.
Seseorang dikatakan belajar jika sudah terdapat perubahan tingkah laku
dalam dirinya, perubahan tersebut terjadi akibat interaksi dengan lingkungannya
bukan karena pertumbuhan fisik atau kedewasaan, bukan karena kelelehan,
penyakit atau pengaruh obat-obatan. Dalam pengertian belajar adalah proses yang
kompleks mengandung beberapa aspek diantaranya bertambahnya jumlah
pengetahuan, adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi, adanya
penerapan pengetahuan, menyimpulkan makna, menafsirkan dan mengaitkannya
dengan realitas dan yang terakhir adalah adanya perubahan sebagai pribadi.
Belajar sendiri memiliki beberapa ciri-ciri yaitu (1) Adanya kemampuan
baru atau perubahan baik bersifat pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), maupun
ketrampilan (psikomotorik), (2) Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja,
melainkan menetap atau dapat disimpan, (3) Perubahan tidak terjadi begitu saja,
melainkan harus dengan usaha perubahan terjadi akibat interaksi dengan
lingkungannya, (4) Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan
fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh
obat-obatan.
Manusia diciptakan bukan hanya sebagai makhluk individu tetapi juga
sebagai makhluk sosial sehingga mereka membutuhkan orang lain dan oleh
karena itu mereka memiliki kecenderungan untuk belajar, kecenderungan tersebut
dipengaruhi beberapa hal yaitu adanya semacam dorongan rasa ingin tahu yang
xliv
kuat, adanya keinginan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
sebagai tuntutan zaman dan lingkungan disekitarnya, meminjam istilah Abraham
Maslow bahwa segala aktivitas manusia didasari atas kebutuhan yang harus
dipenuhi dari kebutuhan biologis sampai aktualisasi diri, untuk melakukan
penyempurnaan dari apa yang sudah diketahuinya, untuk mampu bersosialisasi
dan beradaptasi dengan lingkungannya, untuk meningkatkan intelektualitas dan
mengembangkan potensi diri, untuk mencapai cita-cita dan yang terakhir belajar
hanya untuk mengisi waktu luang.
Pembelajaran adalah seperangat tindakan yang dirancang untuk
mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian
ekstern yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang
berlangsung dialami siswa (Winkel, 1991). Benyamin S Bloom (1956) adalah ahli
pendidikan yang terkenal sebagai pencetus konsep taksonomi belajar yaitu
pengelompokan tujuan belajar berdasarkan domain atau kawasan belajar. Ada tiga
domain belajar menurut Benyamin S Bloom yaitu: (1) Kawasan Kognitif yaitu
perilaku yang merupakan proses berpikir atau perilaku hasil kerja otak. (2)
Kawasan Afektif yaitu perilaku yang dimunculkan seseorang sebagai pertanda
kecenderungannya untuk membuat pilihan atau keputusan untuk beraksi dalam
lingkungan tertentu. (3) Kawasan Psikomotor yaitu perilaku yang dimunculkan
oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia.
Dari penjelasan tentang belajar di atas masalah yang dihadapi seorang
guru adalah bagaimana supaya siswa mau belajar dengan memanfaatkan fasilitas
xlv
yang ada dengan semaksimal mungkin, hal ini terkait dengan tanggung jawab
seorang guru dalam membantu siswa belajar.
2.4.2 Pengertian Hasil Belajar
Dalam proses belajar mengajar ada siswa yang berhasil ada juga siswa
yang kurang berhasil, itu hal yang wajar dalam proses belajar mengajar.
Keberhasilan siswa tersebut dapat dilihat dan ditentukan berdasarkan hasil belajar
atau hasil belajar yang telah dicapai baik secara individu maupun kelompok. Hasil
belajar tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan
instruksional, dalam hal ini perubahan tingkah laku siswa, tetapi juga sebagai
umpan balik bagi upaya memperbaiki proses belajar mengajar.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian hasil belajar
berfungsi sebagai alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional,
umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar dan sebagai dasar menyusun
laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tua. Sedangkan tujuan dari
penilaian sendiri adalah untuk mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa,
mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,
menentukan tindak lanjut dari hasil penilaian, dan yang terakhir memberikan
pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak yang bersangkutan.
Menurut jenisnya penilaian dibagi menjadi lima yaitu: (1) Penilaian formatif yaitu
penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat
tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. (2) Penilaian sumatif
yaitu penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program yakni akhir catur
xlvi
wulan, akhir semester atau akhir tahun. (3) Penilaian diaknostik yaitu penilaian
yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor
penyebabnya. (4) Penilaian selektif yaitu penilaian yang bertujuan untuk
keperluan seleksi. (5) Penilaian penempatan yaitu penilaian yang ditujukan untuk
mengetahui ketrampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan
penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar
untuk program itu.
Dari segi alatnya penilaian hasil belajar dibedakan menjadi tes dan non tes.
Tes ini ada yang diberikan secara lisan atau secara tertulis dan juga tes tindakan.
Soalnyapun ada yang berbentuk objektif maupun yang berbentuk uraian atau esai.
Sedangkan yang bukan tes atau non tes mencakup observasi, kuisioner,
wawancara, skala, sosiometri, studi kasus dan masih banyak yang lain.
Berdasarkan uraian di atas hasil belajar yang dimaksud disini adalah hasil
nilai ujian semester.
2.5
Penelitian yang Relevan
Karya tulis ini dengan judul “Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan
Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa Jurusan Teknik Bangunan di SMK
Negeri 1 Blora TAhun Ajaran 2014/2015”. Adapun karya tulis dengan
judul sejenis dengan karya tulis ini dan juga sebagai bahan referensi,
antara lain:
a. Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2003/2004, oleh Puji
xlvii
Handoko, Skripsi, Tahun 2005, Universitas Negeri Semarang.
Permasalahan yaitu Adakah Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan
Jurusan Teknik Sipil terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan
Tahun 2003/2004 dan jika ada seberapa besar pengaruhnya.
b. Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Hasil Belajar Siswa
dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 3
Pekanbaru, oleh Lasmi Hartini Rahman, Skripsi, Tahun 2011,
Universitas Islam Riau.
Permasalahan yaitu bagaimana gambaran kunjungan siswa datang ke
perpustakaan, apakah ada pengaruh positif pemanfaatan perpustakaan
terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI
IPS di SMA Negeri 3 Pekanbaru dan bagaimana manfaat kunjungan
perpustakaan oleh siswa terhadap hasil belajar.
c. Analisis Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah oleh Siswa Kelas X
SMAN 1 Segedong pada Pembelajaran Sosiologi, oleh Maulidia Sari,
Skripsi, Tahun 2013, Universitas Tanjungpura Pontianak.
Permasalahan yaitu dalam proses pembelajaran sosiologi guru mata
pelajaran sosiologi hanya menggunakan 2 sumber buku pelajaran
sosiologi dan buku-buku di perpustakaan sekolah relative cukup
memadai untuk sejumlah 470 siswa.
xlviii
2.6
Kerangka Berfikir
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat diartikan sebagai salah satu
bentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal pada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari tingkat pendidikan SMP/MTs
atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/
setara SMP/MTs. Sistem pengajaran terbuka, siswa dituntut untuk memperoleh
informasi sebanyak-banyaknya tanpa batas dalam proses belajarnya dengan
memanfaatkan fasilitas dan sarana yang tersedia di perpustakaan seperti buku,
surat kabar, majalah dan lain-lain.
Siswa juga biasanya diberi tugas oleh guru untuk mencari informasi
sendiri dengan memanfaatkan perpustakaan atau sumber lain agar siswa mampu
mengembangkan pikiran dan memperluas wawasan.
Fungsi sebuah perpustakaan pada dasarnya adalah memberikan pelayanan
yang bersifat edukatif pada para pemakainya. Perpustakaan haruslah diatur
sedemikian rupa sesuai dengan apa yang disyaratkan sehingga pelayanan
perpustakaan yang memuaskan dapat meningkatkan dan menumbuhkan kemauan
siswa untuk memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin demi
meningkatnya hasil belajar mereka.
Hasil belajar siswa erat kaitannya dengan keseriusan belajar, membaca dan
menulis. Untuk menunjang tercapainya hasil belajar yang maksimal maka
diperlukan fasilitas perpustakaan yang memadai, karena tanpa adanya fasilitas
perpustakaan yang memadai maka proses belajar siswa tidak akan berkembang.
xlix
Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa ruangan perpustakaan, koleksi
bahan pustaka, suasana perpustakaan, pelayanan perpustakaan, tujuan ke
perpustakaan peminjaman buku dan kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah
merupakan indikator yang berpengaruh tentang pemanfaatan perpustakaan
terhadap hasil belajar siswa, sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan
yang berkualitas dan siap terjun dimasyarakat. Penelitian ini difokuskan kepada
siswa jurusan teknik bangunan kelas XI dan XII tahun ajaran 2014/2015 yaitu
jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton, Teknik Konstruksi Kayu dan Teknik
Survei Pemetaan.
2.7
Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul,
setelah menetapkan anggaran dasar, maka membuat teori yang kebenarannya
masih perlu diuji. (Suharsimi Arikunto, 2002:64)
Berdasarkan permasalahan yang ada dan landasan teori yang sudah
dijelaskan di atas, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut yaitu ada
hubungan antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan hasil belajar siswa
SMK Negeri 1 Blora tahun ajaran 2014/2015.
l
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bulan maret-april 2015 dan sesuai dengan judul
yang peneliti ambil penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 1 Blora yang beralamat di jalan Gatot Subroto Km 4,1 Blora.
3.2
Desain dan Jenis Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian
status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang dilakukan untuk
menggambarkan gejala, fenomena atau peristiwa tertentu. Pengumpulan data ini
dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan fenomena, kondisi atau
variabel tertentu dan dimaksudkan untuk melakukan pengujian hipotesis. Menurut
Sugiyono (2004:2), deskriptif merupakan penelitian yang berfungsi untuk
memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel dan populasi
yang ada dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sehubungan
dengan uraian di atas, maka penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian
kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang dilakukan
dituntut dengan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
li
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Suharsimi Arikunto,
2002:10).
3.3
Populasi Penelitian
Sudjana (2002:6) menjelaskan bahwa “populasi adalah totalitas semua
nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun
kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang
lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Berdasarkan pengertian di
atas maka dapat dikatakan bahwa populasi adalah sekumpulan manusia yang
dijadikan subjek penelitian dan memenuhi tujuan penelitian. Adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa jurusan teknik
bangunan SMK Negeri 1 Blora tahun ajaran 2014/2015 kelas XI dan XII yang
terdistribusi dalam kelas XI terdiri dari 1 kelas jurusan teknik survei pemetaan, 1
kelas jurusan teknik konstruksi batu beton, dan 1 kelas jurusan teknik konstruksi
kayu, dan untuk kelas XII ketiga jurusan masing-masing terdiri dari satu kelas.
Jumlah