• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Hakikat Mahasiswa Sebagai Dewasa Awal

1. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup Yusuf (2013). Sedangkan menurut Santrock (1995) masa dewasa awal adalah masa dimana individu siap untuk bekerja, menjalin hubungan dengan lawan jenis, terkadang menyisikan waktu untuk hal lainnya.

Kamus Bahasa Indonesia (KBI), mendefinisikan mahasiswa sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi. Hal tersebut didukung oleh Siswoyo (2007) yang mendefinisikan mahasiswa sebagi individu yang sedang

menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.

Menurut Hurlock (1997) istilah adult atau dewasa berasal dari kata kerja latin yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Oleh karena itu orang dewasa adalah seseorang yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukannya di dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa

merupakan individu yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Mahasiswa termasuk dalam kategori dewasa awal yang dinilai sudah siap bekerja, menjalin hubungan dengan lawan jenis dan terkadang menyisikan waktu untuk hal lainnya.

2. Tugas Perkembangan pada Dewasa Awal

Menurut Santrock (1999) masa dewasa awal termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik, transisi secara intelektual, serta transisi peran sosial. Hal ini didukung oleh Hurlock (1980), menguraikan ciri-ciri tugas perkembangan pada dewasa awal, yaitu :

a. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Pengaturan

Pada masa pengaturan ini individu menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa, yang berarti seorang pria muda mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai kariernya sedangkan

wanita muda diharapkan mulai menerima tanggung jawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.

b. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Bermasalah

Pada masa bermasalah ini individu yang berada pada masa dewasa awal ini mengalami masalah-masalah baru dari segi utamanya berbeda-beda dari masalah-masalah yang sudah dialami sebelumnya. Penyesuaian diri terhadap masalah-masalah masa dewasa dini menjadi lebih intensif. c. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Ketegangan Sosial

Pada masa ketegangan sosial ini individu telah mampu memecahkan masalah-masalah mereka dengan cukup baik sehingga menjadi tenang dan stabi secara emosional.

d. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Keterasingan Sosial

Pada masa keterasingan sosial ini keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat kuat untuk maju dalam karier.

e. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Komitmen

Pada masa komitmen ini individu yang menjadi dewasa akan mengalami perubahan tanggungjawab dari seorang pelajar menjadi dewasa mandiri, maka mereka akan memiliki tanggungjawab baru dan membuat komitmen-komitmen. Kedua hal tersebut menjadi landasan yang akan membentuk pola hidup.

f. Masa Dewasa Awal Sering Merupakan Masa Ketergantungan

Pada masa ketergantungan ini masih banyak orang muda yang sudah berstatus dewasa, memiliki ketergantungan pada orang-orang lain selama jangka waktu yang berbeda-beda.

g. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Perubahan Nilai

Perubahan nilai pada individu ini terjadi karena pengalaman dan hubungan sosial yang lebih luas dengan orang-orang yang berbeda usia dan karena nilai-nilai itu kini dilihat dari kaca mata orang dewasa.

h. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Penyesuaian Diri dengan Cara Hidup Baru

Pada masa dewasa awal ini merupakan periode yang paling banyak mengalami perubahan. Individu yang berada pada masa dewasa awal khususnya mereka yang kuliah di akademi dan perguruan tinggi akan mengalami perubahan pada bidang akademik yang mereka tempuh. i. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Kreatif

Orang yang berada masa masa dewasa awal tidak terikat lagi oleh aturan orangtua maupun guru-gurunya. Lepas dari belenggu ikatan ini mereka bebas untuk berbuat apa yang mereka inginkan.

3. Kreativitas pada Mahasiswa sebagai Dewasa Awal

Mahasiswa termasuk dalam tahap perkembangan dewasa awal. Menurut Hurlock (1997) masa dewasa dini merupakan masa kreatif, bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan

individual, kesempatan untuk mewudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan hobi, menyalurkan kreatifitasnya melalui hobi, ada yang menyalurkan melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.

Masa dewasa muda sering dianggap sebagai masa untuk berprestasi yang setinggi-tingginya sehingga tidak menutup kemungkinan mereka dapat mengekspresikan segala potensinya untuk menciptakan karya-karya yang baru, inovatif, dan kreatif. Kreativitas seringkali muncul dari kaum muda, mahasiswa sebagai kaum muda yang banyak menghasilkan kreativitas, hal ini dikarenakan mahasiswa sebagi intelektual muda selalu diharapkan oleh masyarakat mempunyai daya kreatif yang tinggi untuk menghasilkan inovasi yang selanjutnya bermanfaat bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan (Mulyana dkk, 2017).

4. Hambatan Mahasiswa dalam Kreativitas (Berpikir Kreatif)

Menurut Gie (2003) penghambat seorang mahasiswa dalam kreativitas (berpikir kreatif), yaitu :

a. Pengajaran yang terlalu sempit, tidak membuka kesempatan pada orang untuk mempelajari berbagai pengetahuan seluas mungkin. Hal ini membuat mahasiswa sulit untuk menuangkan ide atau gagasan yang ada didalam dirinya karena mahasiswa dituntut untuk mengikuti pembelajaran yang sudah diberikan oleh dosen.

b. Pengalaman yang terlampau lama dalam satu bidang pekerjaan saja. Hal tersebut dapat menjadi hambatan karena pengalaman tersebut hanya membuat mahasiswa sulit untuk mencoba sesuatu yang baru.

c. Cara kerja yang telah sangat terbiasakan dalam menyelesaikan suatu tugas. Metode yang monoton digunakan dalam mengerjakan suatu tugas dan pekerjaan dapat membuat seorang mahasiswa cenderung malas dalam mengerjakan suatu tugas karena sudah terbiasa menggunkan cara lama maka sulit untuk mencoba cara baru.

C.Hakikat Layanan Bimbingan

Dokumen terkait