• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2015) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berati instrumen tersebut dapat digunkan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan menurut Azwar (2018) pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut. Kualitas instrumen penelitian ini diperiksa dengan validitas isi (content validity).

Menurut Azwar (2018) validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara profesional judgement. Instrumen penelitian ini di konstruksi berdasarkan karakteristik kreativitas dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli (dosen pembimbing) Juster Donal Sinaga, M.Pd. Dosen pembimbing memberikan masukan agar skala penelitian lebih disesuaikan antara variabel dengan subjek. Pada Bulan Oktober 2018 dilakukan uji coba terhadap instrumen kepada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Kelas A Tahun Ajaran 2018/2019 yang berjumlah 31 mahasiswa. Mahasiswa angkatan 2015 di ambil sebagai subjek uji coba karena berdasarkan pengamatan mahasiswa angkatan 2015 memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan mahasiswa angkatan 2016.

Setelah melakukan uji validitas isi melalui penilaian dosen pembimbing, Skala Kreativitas diuji coba untuk melihat validitas empiris. Teknik yang digunakan untuk melihat validitas empiris adalah mengkorelasikan skor-skor item terhadap skor-skor aspek melalui pendekatan analisis korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics Versi 20. Formulasi yang digunakan dalam analisis konsistensi internal butir item adalah sebagai berikut:

Formula :

Keterangan:

= korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir N = jumlah subyek

X = skor item kuesioner

Y = skor total butir-butir kuesioner

XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Berdasarkan perhitungan validitas data uji coba diketahui 38 item yang valid dan 12 item yang tidak valid dengan menggunakan standar koefisien 0,30. Pada tabel 3.4 akan ditunjukan hasil rekapitulasi uji validitas item, item yang valid akan dibedakan dengan item yang tidak valid dengan menggunakan simbol (*)

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Skala Kreativitas

No. Aspek Indikator Nomor Butir

Valid Tidak Valid 1. Berpikir Lancar adalah

kemampuan yang

menghasilkan banyak ide, gagasan, jawaban serta penyelesaian masalah yang keluar dari pemikiran seseorang cepat.

Mahasiswa dapat menghasilkan banyak ide, gagasan dan menyelesaikan suatu masalah. 1,14,25,33 Mahasiswa dapat dengan mudah memahami sebuah materi. 9,21 34

2. Berpikir Luwes (Fleksibel) adalah kemampuan dalam melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda dan mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.

Mahasiswa dapat melihat suatu masalah dari suatu sudut pandang yang berbeda.

26 2,15

Mahasiswa mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.

10,35 22

3. Berpikir Orisinal adalah kemampuan untuk melahirkan ataupun menciptakan ungkapan baru dan unik.

Mahasiswa dapat menciptakan suatu ide dan gagasan dari pemikiran sendiri.

3,36,43 16

Mahasiswa dapat mengerjakan tugas menggunakan hasil buah pikir sendiri.

45,48 27

4. Rasa Ingin Tahu adalah kemampuan untuk peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui/meneliti. Mahasiswa terdorong untuk melakukan banyak hal. 4,28,46 17 Mahasiswa dapat mengajukan banyak pertanyaan. 11,23,50

5. Bersifat Imajinatif adalah kemampuan untuk memperagakan atau membayangkan hal-hal yang tidak maupun belum terjadi.

Mahasiswa dapat berpikir abstrak sesuai imajinasi.

5,37,38

Mahasiswa mampu memperagakan imajinasi yang sudah dibayangkan.

No. Aspek Indikator Nomor Butir Valid Tidak Valid 6. Tertantang untuk

kemajemukan adalah sikap untuk terdorong dalam mengatasi masalah sulit dan merasa tertantang oleh situasi-situasi yang rumit serta lebih tertarik pada tugas-tugas yang rumit.

Mahasiswa dapat terdorong untuk

mengatasi masalah yang sulit.

19,30,40 6,39

Mahasiswa tertarik pada situasi yang rumit.

12,24

7. Berani Mengambil resiko adalah sikap untuk berani dalam memberikan jawaban meskipun belum tentu benar.

Mahasiswa dapat memberikan jawaban meskipun belum tentu benar.

7,20

Mahasiswa berani untuk gagal.

13,31,41

8. Menghargai adalah sifat saling menghargai baik dengan diri sendiri maupun dengan individu lain.

Mahasiswa dapat menghargai kemampuan dan bakat-bakat yang ada di dalam diri sendiri.

32,47 42

Mahasiswa dapat bersyukur dan

mengembangkan bakat yang ada di dalam diri.

44,49 8

Tabel 3.5

Kisi-kisi Skala Kreativitas (Final)

No. Aspek Indikator Favorable Nomor Butir Unfavorable Jumlah Item Total Sub Aptitude

1. Berpikir Lancar Mahasiswa dapat menghasilkan banyak ide, gagasan dan penyelesaian suatu masalah. 1,17 11,24 4 6 Mahasiswa dapat mengajukan banyak pertanyaan. 6 14 2

2. Berpikir Luwes Mahasiswa dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda

18 1

3 Mahasiswa mampu

mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.

7 25 2

3. Berpikir Orisinal Mahasiswa dapat menciptakan suatu ide dan gagasan dari

pemikiran sendiri. 2,26 31 3

5 Mahasiswa dapat

mengerjakan tugas menggunakan hasil buah pikir sendiri.

33,36 2

Nonaptitude 4. Rasa Ingin Tahu Mahasiswa terdorong

untuk mengetahui banyak hal. 3 19,34 3 6 Mahasiswa dapat mengajukan pertanyaan 15,38 8 3

No. Aspek Indikator Favorable Nomor Butir Unfavorable Jumlah Item Total Sub 5. Bersifat Imajinatif Mahasiswa dapat menggunakan khayalan tetapi mengetahui perbedaan antara khayalan dan kenyataan. 4 27,28 3 4 Mahasiswa dapat memperagakan imajinasi yang sudah dibayangkan. 20 1 6. Tertantang oleh Kemajemukkan Mahasiswa dapat terdorong untuk mengatasi masalah yang sulit. 12,21 29 3 5 Mahasiswa tertarik

pada situasi yang rumit 9 16 2 7. Berani

Mengambil Resiko

Mahasiswa dapat memberikan jawaban meskipun belum tentu benar.

5 13 2

5 Mahasiswa berani

untuk gagal. 10 22,30 3

8. Menghargai Mahasiswa dapat menghargai

kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang sedang berkembang. 23 35 2 4 Mahasiswa dapat bersyukur dan mengembangkan bakat yang ada di dalam diri.

32 37 2

2. Reliabilitas Instrumen

Menurut Azwar (2018) reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Menurut Sugiyono (2012) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya. Perhitungan indeks reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach. Menurut Azwar (2009), rumus koefisien Alpha Cronbach (α) sebagai berikut :

(

) Keterangan:

α : Reliabilitas skala

dan : Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 : Varians skor skala

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS Statistics Versi 20. Dari Hasil perhitungan didapat skor berikut :

Tabel 3.6

Reliabilitas Skala Kreativitas

Cronbach's Alpha

N of Items

,942 38

Berdasarkan perhitungan reliabilitas ditemukan nilai koefisien reliabilitas skala kreativitas sebesar 0,942. Nilai tersebut kemudian dikonsultasikan ke Tabel Kriteria Guilford di bawah ini :

Tabel 3.7

Tabel Kriteria Guilford

Berdasarkan kriteria Guilford dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas Skala Kreativitas sebesar 0,942 termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Artinya skala ini layak untuk mengukur kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

No. Koefisien Korelasi Kualifikasi 1. 0,91–1,00 Sangat Tinggi

2. 0,71–0,90 Tinggi

3. 0,41-0,70 Cukup

4. 0,21-0,40 Rendah

Dokumen terkait