• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

2. Hakikat Metode Penemuan ( Discovery )

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas-tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002:740) metode mengandung arti cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan), cara kerja konsisten untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

T.Raka Joni dalam Soly Abimanyu (2009:2-5) mengartikan metode sebagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih lanjut Soly Abimanyu menyatakan bahwa metode dapat

commit to user

diartikan sebagai cara/jalan menyajikan/melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Knirk & Gustafson (2005) menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan dan evaluasi

dalam konteks kegiatan belajar mengajar.

(http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/12/pengertian-pembelajaran.html.)

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Wikipedia.com)

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. (definisi-pengertian.blogspot.com/2010/03/definisi-metode-pembelajaran.html.)

Sedangkan menurut Soly Abimanyu (2009:2-6) metode pembelajaran adalah cara/jalan dalam menyajikan/melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

b. Macam-macam Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan guru ada bermacam-macam. Guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai agar mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran ada yang berpusat pada guru tetapi ada juga yang berpusat pada siswa. Macam-macam metode pembelajaran yang

commit to user

berpusat pada guru maupun yang berpusat pada siswa menurut Soli Abimanyu (2009) antara lain :

1. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah penyajian pelajaran oleh guru dengan cara memberikan penjelasan secara lisan kepada siswa.

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyampaian suatu pelajaran melalui interaksi dua arah dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau siswa.

3. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah penyajian pelajaran dengan

memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.

4. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah cara memecahkan masalah yang dipelajari melalui urun pendapat dalam diskusi kelompok.

5. Metode Simulasi

Metode Simulasi adalah pembelajaran untuk menguasai konsep atau keterampilan melalui kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan.

6. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah metode pembelajaran untuk menguasai materi pelajaran melalui pemberian tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa baik secara individual maupun secara kelompok.

7. Metode Kerja Kelompok

Metode pembelajaran yang dipilih guru untuk menguasai materi pelajaran yang harus diselesaikan siswa secara kelompok.

commit to user

8. Metode Karya Wisata

Metode Karya Wisata adalah metode pembelajaran yang dilakukan untuk mempelajari materi pelajaran dengan cara mengunjungi secara langsung tempat dimana materi pelajaran itu berada.

9. Metode Penemuan

a. Discovery adalah prosedur pembelajaran yang mementingkan

pembelajaran perorangan, manipulasi objek dan percobaan sebelum sampai kepada generalisasi.

b. Inquiri adalah penyelidikan, artinya perluasan proses penemuan yang digunakan lebih mendalam.

10. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah prosedur pembelajaran yang

memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.

11. Metode Pembelajaran Unit

Metode pembelajaran unit adalah prosedur pembelajaran dimana siswa dan guru mengarahkan segala kegiatannya pada pemecahan suatu masalah yang dipelajarinya melalui berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.

12. Metode Pembelajaran dengan Modul

Metode pembelajaran dengan modul adalah prosedur pembelajaran yang dilakukan dengan menyiapkan suatu paket belajar yang berisi satu satuan konsep tunggal bahan pembelajaran untuk dipelajari sendiri oleh siswa dan jika ia telah menguasainya baru boleh pindah ke satuan paket belajar berikutnya.

Dari berbagai metode pembelajaran di atas, yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penemuan (discovery).

c. Hakikat Metode Penemuan (Discovery)

1) Pengertian Metode Penemuan (Discovery)

Dalam proses pembelajaran, anak-anak harus sesering mungkin diajak untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa dibimbing untuk

commit to user

menemukan sendiri, menyelidiki sendiri dan memecahkan sendiri masalah yang dipelajari. Jika anak dibiasakan memecahkan masalah, maka berarti guru atau orang tua telah membangun pengalaman yang kelak dapat mereka gunakan untuk memecahkan masalah-masalah berikutnya.

Menurut Herdian (http://herdy07.wordpress.com) metode

pembelajaran discovery (penemuan) adalah metode mengajar yang

mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery (penemuan) kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri.

Metode discovery diartikan sebagai prosedur mengajar yang

mementingkan pengajaran perseorang, memanipulasi objek sebelum sampai

pada generalisasi. Discovery ialah proses mental siswa mampu

mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi. Dengan demikian pembelajaran discovery ialah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri.

Sund dalam Soly Abimanyu (2009:7-9) berpendapat bahwa penemuan adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Misalnya : merumuskan masalah, merancang eksperimen, mengunpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan dan sebagainya.

Menurut Soly Abimanyu (2009:7-10) penemuan diartikan sebagai prosedur pembelajaran perseorangan, manipulasi objek, melakukan

commit to user

percobaan, sebelum sampai pada generalisasi. Metode penemuan mengutamakan cara belajar siswa aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif.

Menurut Gilstrap dalam moedjiono dan Moh. Dimyati (1992:86)

berpendapat bahwa istilah metode penemuan (discovery method)

didefinisikan sebagai suatu prosedur yang menekankan belajar secara individual, manipulasi objek atau pengaturan/pengondisian objek, dan eksperimentasi lain oleh siswa sebelum generalisasiatau penarikan kesimpulan dibuat. Metode ini membutuhkan penundaan penjelasan tentang temuan-temuan penting sampai siswa menyadari sebuah konsep.

Selanjutnya Moedjiono dan Moh.Dimyati (1992:87) menyatakan metode penemuan merupakan format interaksi belajar mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan atau bimbingan guru. Batasan ini mengandung pengertian metode penemuan sebagai metode yang berorientasi pada siswa dan menekankan pada proses dan hasil secara bersamaan.

Jadi metode penemuan (Discovery) merupakan metode pembelajaran yang membantu guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri, menyelidiki sendiri dan memecahkan sendiri masalah yang dipelajari. Penggunaan metode ini juga memungkinkan bagi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang realistik atau nyata.

Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa metode discovery sengaja dirancang untuk meningkatkan keaktifan siswa yang lebih besar, berorientasi pada proses, untuk menemukan sendiri informasi yang diperlukan dan dapat memecahkan masalah yang dipelajari untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian metode discovery berorientasi pada proses dan hasil secara bersama-sama.

Tujuan penggunaan metode penemuan menurut Soli Abimanyu (2009:7-10) antara lain : (a) untuk memperoleh metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, (b)

commit to user

untuk mengaktifkan siswa belajar sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran, (c) untuk memvariasikan metode pembelajaran yang digunakan agar siswa tidak bosan, (d) agar siswa dapat menemukan sendiri, menyelidiki sendiri dan memecahkan sendiri masalah yang dipelajari, sehingga hasilnya akan setia dan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan.

Untuk menggunakan metode pembelajaran guru mempunyai alasan memilih sebuah metode yang ingin digunakan dalam pembelajaran. Dalam menggunakan metode penemuan juga terdapat beberapa alasan untuk memilih metode ini. Alasan tersebut antara lain : (a) memungkinkan untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, (b) pengetahuan yang ditemukan sendiri melalui metode penemuan akan betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain, (c) siswa dapat menguasai salah satu metode ilmiah yang sangat berguna dalam kehidupannya, (d) siswa dibiasakan berpikir analitis dan mencoba memecahkan masalah yang akan ditransfer dalam kehidupan masyarakat.

2) Kelebihan dan Kelemahan Metode Penemuan (Discovery)

Setiap model atau metode pembelajaran pasti ada kelebihan dan kelemahannya. Menurut Soli Abimanyu (2009:7-10) metode penemuan

(Discovery) juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya antara

lain :

a) Siswa belajar melalui proses penemuan.

b) Pengetahuan yang diperoleh melalui penemuan sangat kokoh.

c) Metode penemuan membangkitkan gairah siswa dalam belajar.

d) Metode penemuan memungkinkan siswa bergerak untuk maju sesuai

dengan kemampuannya sendiri.

e) Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya

sehingga ia merasa lebih terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar.

f) Metode ini berpusat pada anak dan guru sebagai teman belajar atau fasilitator.

commit to user

Sedangkan kelemahan dari metode penemuan (Discovery) antara lain : a) Metode ini memprasyaratkan kesiapan mental, dalam arti siswa yang

pandai akan memonopoli penemuan dan siswa yang bodoh akan frustasi.

b) Metode ini kurang berhasil untuk kelas besar karena habis waktu guru untuk membantu siswa dalam kegiatan penemuannya.

c) Dalam pelajaran tertentu fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide mungkin terbatas.

d) Metode ini terlalu mementingkan untuk memperoleh pengertian, sebaliknya kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan keterampilan.

e) Metode ini kurang memberi kesempatan untuk berpikir kreatif kalau pengertian-pengertian yang ditemukan telah diseleksi oleh guru, begitu pula proses-prosesnya dibawah pembinaannya.

Dari beberapa kelemahan yang telah disebutkan, ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan tersebut. Cara mengatasi kelemahan tersebut antara lain :

a) Membentuk kelompok-kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari siswa pandai dan siswa kurang pandai, agar siswa pandai dapat membimbing siswa yang kurang pandai. Dengan cara ini pula kelemahan dalam kelas besar dapat diatasi.

b) Metode penemuan dapat pula dilakukan di luar kelas sehingga tidak

memerlukan fasilitas atau bahan yang umumnya mahal.

c) Memulai dengan penemuan terbimbing, kemudian jika siswa sudah terbiasa dengan metode ini maka menggunakan metode penemuan bebas, agar siswa benar-benar dapat berkembang berpikir kreatifnya.

3) Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Penemuan (Discovery)

Menurut Soly Abimanyu (2009:7-12) langkah-langkah pelaksanaan metode penemuan adalah kegiatan persiapan dan kegiatan pelaksanaan penemuan.

commit to user (1)Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. (2)Merumuskan tujuan pembelajaran.

(3)Menyiapkan problem (materi pelajaran) yang akan dipecahkan. Problem itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan. Problem tentang konsep atau prinsip yang akan ditemukan itu perlu ditulis dengan jelas.

(4)Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

b) Kegiatan Pelaksanaan Penemuan

(1)Kegiatan Pembukaan

(a)Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang telah diajarkan.

(b)Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan.

(c)Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan atau tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu.

(2)Kegiatan Inti

(a)Mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penemuan.

(b)Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan penemuan atau pemecahan problema yang telah ditetapkan.

(c)Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan atau percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan.

(d)Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa. (e)Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika

diperlukan.

(f)Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa. (g)Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. (h)Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya. (3)Kegiatan penutup

commit to user

(b)Melakukan evaluasi hasil dan proses penemuan.

(c)Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang jika ia belum menguasai materi dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan penemuan dengan baik.

Sedangkan langkah-langkah metode penemuan (Discovery) menurut Herdian (http://herdy07.wordpress.com. Diakses 3 Maret 2011) adalah sebagai berikut:

a) Identifikasi kebutuhan siswa.

b) Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

c) Seleksi bahan, problema atau tugas-tugas.

d) Membantu dan memperjelas tugas/ problema yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing siswa.

e) Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan.

f) Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan.

g) Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan.

h) Membantu siswa dengan informasi/ data jika diperlukan oleh siswa. i)Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang

mengarahkan dan mengidentifikasi masalah.

j)Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa.

k) Membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuannya.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode penemuan (discovery) sebagai berikut : a) Kegiatan awal

(1)Membuka pelajaran dan mengabsen siswa.

(2)Melakukan apersepsi dan mengemukakan tujuan pembelajaran. b) Kegiatan inti

(1)Menentukan problema yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penemuan.

commit to user

(2)Berdiskusi cara pelaksanaan penemuan yang berupa kegiatan penyelidikan atau percobaan.

(3)Membantu siswa dengan informasi atau data jika diperlukan. (4)Merangsang terjadinya interaksi siswa dengan siswa.

(5)Memberikan penghargaan bagi siswa yang giat dalam pelaksanaan penemuan.

(6)Memberi kesempatan siswa untuk melaporkan hasil penemuannya. c) Kegiatan akhir

(1)Membuat rangkuman hasil penemuannya. (2)Melakukan evaluasi.

(3)Menutup pelajaran.

Dokumen terkait