• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

B. Hakikat Motivasi Kerja 1. Pengertian Motivasi Kerja

B. Hakikat Motivasi Kerja 1. Pengertian Motivasi Kerja

Dalam buku motivasi dan pemotivasian dalam manajemen ”istilah motivasi (motivation) berasal dan bahasa latin yaitu movere, yang berarti menggerakan (to move) 23. ”Motivasi juga didefinisikan sebagai suatu kondisi yang menggerakan manusia kearah suatu tujuan tertentu”24.

Motivasi adalah “suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu kegiatan yang berlangsung secara sadar” 25. Adapun pengertian motivasi kerja adalah motivasi dalam sebuah lingkup organisatoris yang merupakan proses dengan apa seseorang pemimpin merangsang pihak lain untuk bekerja dalam rangkan mecapai tujuan organisasi.

23

J. Winardi, Motivasi & Pemotivasian Dalam Manajemen, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004). Cet .ke-3, h. 1.

24

Anwar Prabu Mankunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h. 3.

25

Handari Nawawai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis Yang Kompetetif, (Yogyakarta: Gajah Mada Mada University Press, 2000), h.351.

27

Pendapat lain mengenai motivasi kerja adalah motivasi kerja sebagai suatu kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Menurut Ernest J. Mc Cormick dalam buku A. Anwar Prabu Mangkunegara mengemukakan bahwa “ motivasi kerja adalah sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja”26

Berdasarkan pengertian motivasi kerja diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah kegiatan yang mendorong, mengarahkan, mempertahankan setiap tindakan yang disebut kerja.

Dalam motivasi, walaupun sudah memiliki komitmen dan persepsi yang baik terhadap suatu pekerjaan tetapi pada dasarnya ada tiga unsur mendasar yang melahirkan suatu motivasi. Menurut Siagian ada tiga unsur utama dalam pembentukan motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan.

Dalam sebuah organisasi, kerja karyawan tidak bisa terlepas dari fungsi organisasi tersebut, karyawan merupakan bagian dari organisasi sehingga ia akan melaksanakan tugas-tugas yang menjadi kewajiban dan tanggung jawabnya guna mencapai tujuan organisasi. Sekolah merupakan sebuah organisasi yang didalamnya terdapat individu yang terdiri dari unsur kepala sekolah, tata usaha dan murid. Guru sebagai salah satu unsur sekolah memiliki motivasi kerja sesuai dengan tugas dan kewajiban utama yakni mengajar.

Apabila pegawai/guru merasa sanggup untuk mengebangkan karirnya disertai dengan kesempatan yang ada akan lahirlah suatu motivasi yang tinggi yang akan membuat pegawai/guru bekerja dengan semangat, bertanggung jawab, dan persaan puas yang akan membawa hasil yang memuaskan.

26

Anwar Prabu Mankunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 94.

Dalam melakukan suatu pekerjaan/perbuatan yang bersifat sendiri, seorang selalu didorong oleh motif-motif tertentu baik yang objektif maupun subjektif. Adapun motivasi kerja itu mempunyai jenis sebagai berikut:

1) Motivasi Intrinstik, yakni kondisi yang mendorong terjadinya suatu perbuatan/kegiatan yang berada di dalam kegiatan itu sendiri. Kondisi itu berbentuk kesadaran mengenai arti dan manfaat suatu perbuatan/kegiatan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Missal: beramal, berbuat kebaikan, berprestasi karena tanggung jawab, menyalurkan dan mengembangkan bakat yang sifatnya tidak mengharapkan pamrih material atau non material.

2) Motivasi Ekstrinsik, yakni kondisi yang mendorong terjadinya suatu kegiatan yang berada diluar kegiatan itu sendiri, misal: pemberian hadiah, insentif, pujian, situasi kerja yang menyenangkan.27

Kedua jenis motivasi tersebut dapat menentukan keberhasilan seseorang dalam mencapai kinerjanya, oleh karena itu prestasi kerja karyawan harus dihargai, karena penghargaan memiliki arti dan pengaruh yang sangat besar bagi setiap orang sebagai pendorong dalam mengembangkan kemampuan dan keahliannya, sehingga dapat memberikan hasil kerja yang optimal.

3. Fungsi Motivasi

Motivasi sangat penting dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan berhasilnya suatu tujuan. Menurut Alisuf Sobri, fungsi motivasi adalah :

a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan

b. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai

c. Penseleksi perbuatan selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai28

27 Hadari Nawawi. H. M. Martini Hadari, Kepemimpinan yang Efektif, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006), h. 51.

28

29

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Hal-hal yang mempengaruhi motivasi seseorang ada bermacam-macam ini sangat dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain:

1) Hidup layak dan rasa aman

Hidup layak bukan berarti mewah, tetapi standar hidup yang tidak memaksa guru harus hidup dalam kekurangan dalam hal keuangan. Hidup layak berarti dapat menjamin makanan, pakaian, perumahan bagi keluarga dan dapat mengenyam apa yang dinamakan cukup yang berlaku bagi umum29. Rasa aman meliputi: “adanya jaminan sakit, terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan pokok, gaji yang tidak terlambat, suasana yang tidak tertekan” 30.

2) Kondisi kerja yang menyenangkan

Pengertian yang menyenangkan dapat berbeda-beda tapi umumnya adalah tempat kerja yang menarik, kebersihan dan kerapian, perlengkapan yang up todate.

3) Rasa diikut sertakan

Guru sebagaimana manusia lainnya ingin diikut sertakan dalam kelompok dimana ia bekerja. Hasrat untuk bergabung ini pendorong untuk mencapai prestasi kerja yang baik31. Untuk itu maka seorang kepala sekolah harus mengikutsertakan guru dalam kegiatan sekolah.

4) Perlakuan yang wajar dan jujur

Dalam menjalankan tugasnya sebagai sebuah kelompok yang solid guru yang mampu bekerjasama. Sebab jika kelompok merah hanya anggota tertentu saja yang mendapat perhatian dari kepala sekolah maka akan menurunkan motivasi kerja yang lainnya. Guru tidak menghendaki diskriminasi dan pilih kasih, sering kali pembagian tugas menjadi sumber ketidak puasan.

5) Rasa mampu

29

Piet . A. Sehartian, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h. 276.

30

Piet. A. Sehartian, Prinsip dan Teknik…,h. 277.

31

mampu berprestasi. Misalnya kepala sekolah mengakui bahwa guru mampu dalam menunaikan tugas, mampu memberi sumbangan dalm kelompok kerja, pemimpin mengakui guru mampu berkembang dalam jabatan mereka.

6) Pengakuan dan Penghargaan

Salah satu penyebab orang mau bekerja ialah timbul hasrat untuk diakui oleh pemimpin, teman sejawat, orang tua, masyarakat, dengan adanya pengakuan dan penghargaan dari orang lain akan meningkatkan motivasi guru untuk lebih baik dalam melaksanakan tugas.

7) Ikut ambil bagian dalam pembentukan policy sekolah

Guru ingin mengambil bagian dalam menentukan policy sekolah. Keinginan untuk diikutsertakan merupakan penghargaan bahwa guru merasa keberadaannya diakui. Ikut ambil bagian dalam menyusun dan menentukan kebijakan sekolah mempunyai manfaat, guru merasa bahwa saran, gagasan bermanfaat bagi kemajuan sekolah, sehingga guru akan lebih berkreatifitas lebih baik.

Dokumen terkait